Tuesday, October 10, 2017

TNI: Senjata yang Dibeli Polri Punya Kecanggihan Luar Biasa

Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Wuryanto saat jumpa pers di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2017).

BESTPROFIT - Sebanyak 5.932 amunisi dan jenis senjata lain yang dibeli Polri dari luar negeri, ternyata memiliki kecanggihan yang luar biasa. Ribuan amunisi dan senjata tersebut kini disimpan di gudang milik TNI.

Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayor Jenderal Wuryanto mengatakan, amunisi tajam yang dibeli Polri mempunyai radius mematikan 9 meter dan jarak capai 400 meter.

Amunisi tersebut juga memiliki keistimewaan lain. Menurut Wuryanto, saat ditembakkan, amunisi tersebut akan dua kali meledak. PT BESTPROFIT

Ledakan kedua akan melontarkan pecahan tubuh granat berupa logam kecil yang melukai dan mematikan sasaran tembak.

Selain itu, jenis granat yang dibeli Polri juga bisa meledak sendiri tanpa benturan setelah 14-19 detik lepas dari laras.

BEST PROFIT "Ini luar biasa. TNI tidak punya senjata dengan kemampuan jenis itu," ujar Wuryanto dalam jumpa pers di Taman Ismail Marzuki, Jakarta Pusat, Selasa (10/10/2017).

Wuryanto mengatakan, pada Senin malam, ribuan amunisi sudah dipindahkan ke gudang Mabes TNI.

Sesuai katalog yang menyertai, ada sejumlah 5.932 amunisi dalam 71 koli disertai dengan katalog. 

Wuryanto mengatakan, TNI hanya menegakan aturan yang berlaku. Mengenai penyimpanan oleh TNI, menurut Wuryanto, TNI hanya mengantisipasi potensi ancaman keamanan. PT BEST PROFIT

"Amunisi seperti ini ditujukan untuk menghancurkan perkubuan. TNI bertanggung jawab selama penyimpinan. Pasti aman, karena kami punya standar keamanan," kata Wuryanto.

Sumber: kompas.com

Monday, October 9, 2017

Dwi Hartanto Klaim Diundang BJ Habibie Ternyata Juga Bohong


Dwi Hartanto Klaim Diundang BJ Habibie Ternyata Juga Bohong

PT BESTPROFIT - Dwi Hartanto, mahasiswa doktoral di Technisse Universiteit Delft Belanda, yang selama ini disebut-sebut sebagai penerus Bacharuddin Jusuf Habibie terkait kejeniusan dan keahlian di bidang teknologi serta kerdirgantaraan, ternyata melakukan banyak kebohongan besar.
Berbagai kebohongan mengenai keahlian dan prestasinya tersebut disebut-sebut mempermalukan  dunia keilmuan dan diaspora Indonesia yang menjadi ilmuwan di berbagai negara. BEST PROFIT
Salah satu kebohongan besar yang terungkap adalah, klaim Dwi bahwa dirinya pernah secara khusus dihubungi Presiden ketiga RI BJ Habibie untuk bertemu membahas teknologi kedirgantaraan dan roket.
Dalam sebuah acara talkshow di stasiun televisi swasta nasional Indonesia, Dwi sempat mengatakan undangan dari BJ Habibie itu berkat prestasinya di bidang antariksa.
Habibie, klaim Dwi kala itu, tertarik dengan dirinya dan mengajak bertemu pada Desember 2016. Bahkan, Dwi pernah mengunggah foto dirinya bersama Habibie yang diklaim dipotret seusai persamuhan tersebut. BESTPROFIT
Saat bertemu Habibie, Dwi juga mengatakan pernah ditawarkan pindah kewarganegaraan oleh pemerintah Belanda karena keahlian dirinya di banyak bidang.
Dwi mengklaim, tawaran pindah kewarganegaraan itu diutarakan Belanda karena tertarik terhadap riset dirinya tentang jet tempur eurofighter.
Tapi sejak Sabtu (7/10/2017), melalui surat bermaterai yang diunggah ke laman daring Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Delft, Dwi mengakui semua itu bohong.
Melalui surat itu ia mengakui, bukan Habibie, melainkan dirinyalah yang meminta bertemu begawan teknologi Indonesia tersebut.
PT BEST PROFIT "Tidak benar bahwa Bapak BJ Habibie yang meminta untuk bertemu. Sebelumnya saya telah meminta pihak KBRI Den Haag agar dipertemukan dengan Bapak BJ Habibie," tulis Dwi.
Hal yang sama juga mengenai risetnya tentang jet tempur dan tawaran Belanda agar dirinya pindah kewarganegaraan, semua itu bohong.
Pada 2 Oktober, Profesor Urban Studies and Planning Savannah State Universtiy, Deden Rukmana, ternyata sudah lebih dulu membongkar kebohongan Dwi mengenai hal tersebut.
Melalui akun Facebook pribadinya, Deden mengungkapkan menaruh curiga terhadap pernyataan-pernyataan Dwi saat diundang acara talkshow stasiun televisi nasional tersebut.
“Saya akhirnya mengontak seorang pengurus i-4 yang dekat dengan keluarga mantan Presiden BJ Habibie, yang telah lama saya kenal. Saya menanyakan tentang pertemuan antara Habibie dengan Dwi Hartanto. Dari perbincangan saya ini dikabari, pertemuan tersebut bukanlah atas permintaan Habibie,” tulisnya.
Selain itu, pertemuan informal tersebut juga tidak hanya diikuti Dwi, melainkan banyak orang.
“Tidak pula ada pembicaraan khusus mengenai aerospace engineering antara BJ Habibie dengan Dwi Hartanto seperti banyak diberitakan oleh media,” tulisnya lagi.
Penghargaan Dicabut
Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Kerajaan Belanda, dan berkedudukan di Den Haag, mencabut penghargaan yang pernah diberikan kepada Dwi Hartanto.
Pencabutan penghargaan tersebut dilakukan setelah Dwi mengakui banyak melakukan kebohongan mengenai jati diri, keahlian akademis, status pendidikan, dan masih banyak lagi kepada publik.
KBRI memberi penghargaan kepada Dwi Hartanto pada peringatan Hari Kemerdekaan ke-72 RI, pada 17 Agustus 2017  di Den Haag.
Penghargaan diberikan dengan rujukan kepada judul disertasinya Dwi, yakni "Lethal Weapon in the Sky", yang dianggap mengharumkan bangsa Indonesia di mata internasional.
Ternyata disertasi itu belum pernah ada, karena kenyataannya, Dwi masih berkuliah program doktoral di TU Delft.
KBRI meresmikan pencabutan penghargaan itu melalui Surat Keputusan Nomor SK/029/KEPPRI/IX/2017, per tanggal 15 September 2017.
Sumber: suara.com

Friday, October 6, 2017

Anak yang Doyan Jumpalitan adalah Anak Cerdas

Anak yang Doyan Jumpalitan adalah Anak Cerdas


BEST PROFIT - Ini bukan pertama kalinya Yani mendapat teguran dari wali kelas di sekolah anak laki-lakinya. Anaknya yang masih kelas dua SD tersebut, menurut gurunya, tidak bisa duduk dengan tenang di kelas. Ada saja yang dilakukannya, mulai dari berjalan-jalan keliling ruang kelas dengan alasan meminjam penghapus sampai dengan kebiasaannya kejar-kejaran dan memanjat pohon sewaktu istirahat dan di luar jam pelajaran.


“Saya awalnya khawatir, takut anak saya termasuk yang hiperaktif. Tapi setelah saya amati, dia masih mampu berkonsentrasi dan fokus menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik,” kata Yani yang juga berprofesi sebagai pengajar PAUDBESTPROFIT


Jika Anda mengalami hal yang dialami oleh Yani, jangan kuatir. Sudarti Winarsih dalam penelitiannya menyebutkan ada beragam kecerdasan yang dimiliki setiap anak. Ia meliputi kecerdasan linguistik, kecerdasan logika-matematika, kecerdasan visual spasial, kecerdasan kinestetik, kecerdasan musikal, kecerdasan antarpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis. 


Perilaku yang mengeksplorasi kemampuan motorik, gerakan tubuh, dan anggota badan seperti anak Yani dapat dikategorikan tipe kinestetik.


Anak yang pintar menggunakan kemampuan motoriknya biasanya akan mahir dalam aktivitas-aktivitas yang melibatkan gerakan tubuh, misalnya bermain sepakbola, balet, menari, atau berenang. Ciri lain yang kerap ditunjukkan anak yang memiliki kecerdasan kinestetik adalah sering menggunakan bahasa tubuhnya dalam berkomunikasi, memiliki koordinasi mata dan tangan yang baik, senang berlarian sampai dengan memanjat pohon.


Traci Lengel dalam bukunya The Kinesthetic Classroom: Teaching and Learning Through Movementmenyatakan bahwa anak yang mempunyai kecerdasan kinestetik mudah dikenali. 


Biasanya mereka tidak bisa diam di kelas berlama-lama. Mereka akan melakukan gerakan semacam menggoyangkan kakinya di bawah meja sampai dengan berjalan-jalan. Anak dengan tipe ini biasanya tidak memiliki masalah dengan kemampuan yang melibatkan motoriknya, seperti kemampuan menggunting, menempel, hingga menaiki tangga.  PT BESTPROFIT


Bagi sejumlah orangtua dan pengajar, mengasuh anak yang terus bergerak dan tidak bisa diam merupakan kesulitan tersendiri. Sebagian dari mereka bahkan merasa khawatir. Tidak jarang guru mengeluhkan aktivitas anak dengan tipe kinestetik ini.


Namun, tidak bisa diam bukan berarti anak tersebut tidak mampu belajar dengan baik atau memiliki tingkat intelegensi rendah.

Laporan dari Institute of Medicine of the Nation Academies menyatakan bahwa anak-anak yang tidak bisa diam menunjukkan tingkat perhatian yang lebih besar, mengalami proses kognitif yang lebih cepat, dan mengerjakan tes akademis standar lebih baik dibanding anak-anak yang kurang aktif.

Brian Gatens, seorang pengawas sekolah di Emerson, New Jersey, Amerika mengatakan orangtua perlu memahami bahwa gerakan adalah salah satu metode belajar anak-anak.


“Di sekolah, kadang kita [orangtua dan guru] melanggar hukum alam, dengan meminta anak-anak untuk duduk diam sepanjang waktu,” kata Gatens.


Gatens tidak sepakat dengan anggapan bahwa anak-anak yang duduk di meja dengan kepala tertunduk, diam, dan menulis adalah sikap yang lebih baik dibanding mereka yang tidak bisa diam.


“Energi pada otak anak justru akan berkembang saat mereka aktif bergerak,” lanjut Gatens.


Hal ini disepakati juga oleh John Ratey, seorang profesor psikiatri di Harvard Medical School dan penulis Spark: The Revolutionary New Science of Exercise and the Brain. Ia mengatakan bahwa gerakan bukan saja mampu membangunkan otak, tapi juga mampu mengaktifkan semua sel otak yang digunakan anak-anak untuk belajar. PT BEST PROFIT


Gerakan-gerakan bentukan kecerdasan kinestetik ini merangsang lebih banyak pembuluh darah di otak, dan membantu mengaktifkan lebih banyak sel otak. Hal ini disampaikan juga oleh Jesper Fritz, peneliti dari Universitas Lund di Swedia. Hal ini ia jabarkan dalam penelitiannya yang berjudul Physical Activity During Growth: Effects on Bone, Muscle, Fracture Risk and Academic Performance.


Fritz menyatakan bahwa siswa yang aktif berolahraga dan kegiatan jasmani yang lain, terutama siswa laki-laki, biasanya berprestasi lebih baik.


“Kegiatan fisik yang dilakukan anak-anak setiap hari adalah kesempatan bagi sekolah dan pengajar untuk meningkatkan kemampuan siswa di atas rata-rata,” lanjut Fritz.


Ia menjelaskan, jika kita menginvestasikan tiga sampai lima menit untuk melakukan gerakan-gerakan di kelas, kita sebenarnya akan mengoptimalkan 45 menit berikutnya untuk belajar.



Mempertimbangkan hal-hal positif dari manfaat gerakan tersebut, orangtua dan guru sebaiknya lebih pengertian. Tidak selamanya duduk diam di dalam kelas adalah sikap yang dibutuhkan seorang anak untuk tumbuh berkembang. Mereka juga butuh menyalurkan keinginan dan berekspresi dengan melakukan banyak gerakan. Khususnya pada anak-anak tipe kinestetik.


Besarnya dampak positif dari aktivitas fisik dan gerakan sudah seharusnya diadopsi setiap pengajar. Hal ini, misalnya, bisa diterapkan dengan memberi jeda belajar anak di kelas dengan melakukan gerakan-gerakan kecil semacam senam di tempat. 


Selain berguna dalam mengaktifkan sel-sel otak anak untuk belajar lagi, gerakan fisik memang baik untuk metabolisme tubuh, kebugaran badan, dan kesehatan. 

Sumber: tirto.id

Thursday, October 5, 2017

ASEAN Mempercanggih Armada, Bersiaga Hadapi Cina

ASEAN Mempercanggih Armada, Bersiaga Hadapi Cina


BESTPROFITLaporan pemetaan dari Asia Maritime Transparency Initiative pada Agustus lalu menyebut tiga pangkalan militer Cina di Laut Cina Selatan kini siap digunakan. Tiga pangkalan itu berlokasi di Karang Subi, Mischief, dan Fiery Cross. Selain dibangun landasan terbang, helipad dan hanggar yang bisa menampung 72 pesawat tempur dan beberapa pembom yang lebih besar, Cina terlihat memasang sistem pertahanan udara HQ-9. 


Artinya, kini Cina jadi negara terkuat yang beroperasi di Laut Cina Selatan. Salah satu raksasa Asia itu dengan mudah mengirimkan misil jarak jauh, jet tempur, atau pengebom dalam hitungan menit ke negara yang bersengketa dengan mereka seperti Indonesia, Filipina, Vietnam, atau Malaysia. 


Bagi pertahanan Indonesia di Natuna, yang hanya berjarak 600 kilometer, kehadiran pangkalan ini membuat otoritas pertahanan Indonesia hanya diberi waktu 15 menit untuk mempersiapkan kedatangan jet tempur Shengyang J-11. Jet ini terlihat oleh AMTI terparkir di Kepulauan Spratly pada Maret lalu. PT BESTPROFIT


Bukan tanpa alasan jika Cina semakin agresif di Laut Cina Selatan. Kawasan perairan ini memang strategis. Laut Cina Selatan adalah jalur perdagangan sentral ekspor-impor. Ditaksir nilai alur perdagangan di kawasan itu mencapai 5 triliun dolar AS per tahun. 


Selain itu, kawasan ini pun kaya ikan dan gas alam. Wajar jika Cina, Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Malaysia, dan Vietnam berebut klaim di kawasan itu.


Saat konflik Laut Cina Selatan memanas, ada tren peningkatan kekuatan militer negara-negara ASEAN, khususnya di bidang matra laut dan udara. 


Data Stockholm International Peace Research Institute terbaru, yang dirilis April 2017, menyebut dari tahun 2007 hingga 2016, terjadi peningkatan belanja militer negara ASEAN hingga 47 persen. Dalam satu tahun, 2015-2016, kenaikannya bahkan hingga 5,7 persen. Tahun lalu, total belanja alat utama sistem senjata alias alutsista negara ASEAN mencapai 47 miliar dolar AS.


Angka ini lebih besar ketimbang kawasan seperti Amerika Selatan dan Eropa Timur yang notabene potensi konfliknya lebih besar: Amerika Selatan melawan kartel narkoba dan Eropa Timur terjebak konflik dengan Rusia. 


Dibedah lebih detil, kehadiran Cina di Laut Cina Selatan membuat anggaran negara ASEAN di sektor pertahanan angkatan laut meningkat selama 10 tahun terakhir. Laporan IHS Jane's Fighting Ships pada 2015 memaparkan kenaikan anggaran untuk sektor angkatan laut di ASEAN berkisar 150 persen dibanding 2008.

Armada Laut Negara ASEAN


Pengamat militer dari Universitas Teknologi Nanyang, Singapura, Richard A. Bitzinger, menyimpulkan bahwa pertahanan kemaritiman di ASEAN telah bertransformasi dari pasukan sederhana yang berorientasi pada pertahanan pesisir (brown water) menjadi armada yang lebih modern (green water). BEST PROFIT


Armada modern ini mampu memproyeksikan senjata yang diperlukan untuk bisa berekspansi ribuan mil sampai perairan terluar dari perairan regional. Alat pertahanan pada level green water identik dengan jenis-jenis kapal korvet, fregat, atau yang lebih besar dari itu, termasuk kapal selam. 


Modernisasi ini, menurutnya, semakin gencar dilakukan oleh negara-negara yang berbatasan langsung dengan Laut Cina Selatan sejak 2008. 


Malaysia, misalnya, mendapatkan 2 kapal fregat F2000 dari Inggris dan 6 Gowind Class korvet dari Perancis. Begitu pula Singapura yang mendatangkan 6 kapal fregat kelas Formidable dengan desain Lafayette dari Perancis.


Sedangkan Vietnam, hingga 2016 lalu, sudah menambah 4 fregat Gepard tipe 3.9 buatan Rusia. Tahun ini Rusia membantu dalam memodernisasi sistem pertahanan misil angkatan laut di kapal korvet Moiniya dan Tarantul milik AL Vietnam. Saat ini Vietnam adalah negara dengan AL terkuat di ASEAN. Tahun ini pemesanan 6 kapal selam kelas Kilo dari Rusia sudah komplet beroperasi. 


Filipina juga termasuk negara yang paling agresif. Dalam lima tahun terakhir, Filipina mendatangkan belasan kapal fregat dan korvet dari Amerika Serikat, Italia, dan Jepang, meski semuanya armada bekas. 


Thailand pun mengantongi delapan korvet dan tujuh fregat, dan tengah mendekati Amerika Serikat guna menambah serta meningkatkan armada kerajaan Thai yang didominasi kapal-kapal lawas. 


Ben Moores, peneliti senior di IHS Janes, kepada CNBC mengatakan bahwa alutsista dari Amerika Serikat, khususnya terkait kemaritiman, sudah tidak lagi diminati oleh negara-negara ASEAN. 


Vietnam, misalnya, melakukan pengadaan hampir 72 persen senjata dari Rusia sejak 2010. Untuk Indonesia dan Malaysia, ujarnya, kontrak dengan AS hanya berkisar masing-masing 9,7 persen dan 3,3 persen dari total pembelian. 


Filipina, yang relatif dekat dengan AS dan menjadi negara paling terancam oleh eksistensi Cina di Laut Cina Selatan, hanya menyediakan slot 30 persen bagi industri militer AS. Untuk Singapura, persentase belanja militer dengan AS memang mencapai 40 persen. 


Tapi pembelian Singapura untuk menambah skuadron pesawat tempur F-15E, F-16E, dan helikopter Apache, bukan untuk menguatkan armada laut. Moores menilai pemasok alustsista seperti Perancis, Inggris, Spanyol, Korea Selatan, Jepang, dan Brasil lebih menarik ketimbang AS. 


Data Global Fire Power menunjukkan kekuatan TNI AL yang aktif saat ini adalah 7 frigat, 24 korvet, dan 4 kapal selam. Beberapa alutsista ini memang baru. Sebut saja KRI Martadinata, KRI Gusti Ngurah Rai, atau Kapal Selam Nagapasa. Tetapi sisanya, hampir 70 persen alutsista TNI saat ini berumur lebih dari seperempat abad. Modernisasi memang dilakukan, tapi relatif lambat. 

Memanfaatkan Kelemahan Cina dalam Pertahanan Kapal Selam


Kekhawatiran yang besar atas potensi konflik di Laut Cina Selatan bisa dilihat dari ekspansi besar-besaran dalam kekuatan kapal selam. Tren membeli kapal selam meningkat selama lima tahun terakhir. Padahal 15-20 tahun lalu banyak negara ASEAN tak punya armada kapal selam. 


Dalam satu dekade lampau, Vietnam, Malaysia, dan Singapura tak pernah memiliki kapal selam. Namun, situasinya kini berbeda. 


Pada 2010 Singapura membeli 6 kapal selam tipe RSS Archer dari Swedia. Pada 2014, dua merek baru jenis 218S didatangkan dari Jerman. Pada tahun yang sama, Malaysia menerima dua kapal selam dari Perancis tipe Scorpene. PT BEST PROFIT


Kabar mengejutkan datang dari Vietnam yang berhasil membeli 6 kapal selam kelas Kilo dari Rusia. Thailand, yang belum mengoperasikan kapal selam sejak 1950-an, berencana membeli tiga kapal kelas Yuan dari Cina.


Hal sama juga dilakukan Indonesia. Tahun ini TNI sudah mendatangkan satu kapal selam Chang Bogo-class. Pada 2018, akan 2 kapal selam tipe sama didatangkan ke Indonesia. Selain Chang Bogo-class, TNI juga berencana mendatangkan 12 kapal selam tipe Kilo dari Rusia.


Banyak dari kapal selam baru di ASEAN ini termasuk jenis paling modern. Dua kapal selam tipe-218SG milik Singapura yang dibeli dari Jerman, misalnya, dilengkapi sel bahan bakar untuk propulsi udara-independen (AIP). Artinya, kapal selam ini bisa terendam lebih lama ketimbang kapal selam diesel lain. 


Di lain sisi, mayoritas kapal selam terbaru di ASEAN dilengkapi sonar anechoic yang didesain modern untuk mengoptimalisasi peledakan torpedo. Kapal selam pun didesain punya kemampuan meluncurkan rudal jelajah antikapal serta dipakai untuk pengintaian, operasi pasukan khusus, atau mine laying


Felix Chang, peneliti dari The Foreign Policy Research Institute, menganalisis penggunaan kapal selam bakal lebih efektif mengamankan kawasan Laut Cina Selatan. Nilai lebih kapal selam adalah bergerak bak siluman dan mampu menyerang secara mengejutkan. 


“Perkembangan teknologi rudal kapal selam memungkinkan tembakannya bisa dengan mudah menenggelamkan kapal perang besar seperti kapal perusak,” tulis Chang. 


Menurutnya, penggunaan kapal patroli sangat tidak cocok untuk memantau perairan Laut Cina Selatan, apalagi jika harus berhadapan dengan angkatan laut Cina. Berpaling ke kapal selam sebagai platform untuk patroli sangatlah cocok, tulisnya. Selain bisa menembakkan torpedo, kapal selam mampu meluncurkan rudal jelajah antikapal. 


Menurut lembaga analisis Stratfor, kemampuan pertahanan antikapal selam Cina tertinggal jauh di belakang kompetensi tempur angkatan laut lain. Wajar jika beberapa angkatan laut di ASEAN melihat kapal selam sebagai cara mengakali kelemahan Cina tersebut. 


“Bagaimanapun Cina tidak memiliki kemampuan melawan kekuatan kapal selam, baik produksi AS maupun kekuatan pesaing terdekat seperti Jepang dan Korea Selatan,” tulis Stratfor. 


Cina tidak memiliki peralatan, pelatihan, dan pengetahuan kelembagaan yang efektif untuk lepas dari ancaman kapal selam. Sampai saat ini, Negeri Tirai Bambu ini masih mengandalkan kapal pemburu tipe 037 yang hanya dipersenjatai lambung sonar dan roket antikapal selam.


Kapal ini hanya efektif mengatasi kapal selam yang berenang di lautan dangkal atau di pesisir. Untuk menghadang kapal selam bertenaga nuklir yang cepat dan dalam, Cina bakal kerepotan.

Total Kekuatan Tempur Cina Mengalahkan Semua Negara ASEAN


Cina memang mampu memproduksi kapal selam berkarakter serangan dengan kekuatan konvensional lewat tipe Yuan, Song, dan Ming. Namun, ketidakpercayaan mereka terhadap produk sendiri terlihat dari keputusan Beijing yang membeli kapal selam tipe Kilo dari Rusia.


Meski begitu, kelemahan Cina dalam teknologi kapal selam tetap bisa dibentengi kekuatan armada tempur lain, sehingga tak mudah takluk di Laut Cina Selatan. Kekuatan tempur Cina mampu menghadang total armada pengadaan kapal selam yang dibeli oleh negara-negara ASEAN. Sejak 2009, Cina menambah 14 kapal selam baru dan 21 kapal surface combatant


Total kekuatan tempur angkatan laut Cina saat ini mencapai satu kapal induk, 51 kapal fregat, 35 kapal perusak, 35 kapal korvet, dan 68 kapal selam. Titambah dengan ketangguhan angkatan udaranya dengan 1.271 pesawat tempur dan 1.385 pesawat pengebom. 


Data kepemilikan armada militer Cina menunjukkan keunggulan yang terang-benderang dibandingkan negara-negara di ASEAN. Guna menghadang penguasa baru di Laut Cina Selatan, ASEAN perlu bersatu. Himpunan ASEAN yang hanya konfederasi longgar, bukan proto-aliansi seperti NATO, perlu dinegosiasikan ulang. 


Bagaimanapun, aliansi kuat bakal meningkatkan posisi tawar dalam perundingan multilateral. Diplomasi di antara kawasan Asia Tenggara dan kerjasama militer jauh lebih menguntungkan ketimbang cekcok sendiri antar-negara yang (konon) serumpun. 

Sumber: tirto.id

Wednesday, October 4, 2017

Jokowi Tunjuk Lawan Politiknya Sengaja Ciptakan Isu Daya Beli Menurun

Presiden Joko Widodo (kiri) menyapa para praktisi di bidang kopi dalam acara Ngopi Sore Bersama Presiden di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Minggu (1/10). Dalam acara tersebut, presiden berdialog dengan sejumlah pelaku di bidang kopi, dari petani, barista, pemilik kafe, hingga produsen mesin penyangrai kopi untuk mengetahui seluk beluk kopi di Indonesia untuk menambah nilai jual kopi lokal. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/ama/17.

PT BESTPROFIT - Presiden Joko Widodo menuding isu soal turunnya daya beli masyarakat sengaja diciptakan oleh lawan politik untuk menghambat elektabilitasnya di pemilu presiden 2019 mendatang.

Hal ini disampaikan Jokowi dalam pidato peresmian penutupan Rapat Koordinasi Nasional  Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Tahun 2017 di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, Selasa (3/10/2017) sore.

"Isunya hanya daya beli turun. Saya liatin siapa yang ngomong, (orang) politik oh enggak apa-apa," kata Jokowi tawa para anggota Kadin yang hadir. BEST PROFIT

"Kalau pengusaha murni saya ajak ngomong. Kalau orang politik kan memang tugasnya itu, membuat isu-isu untuk 2019. Sudah kita blakblakan saja," tambah Jokowi.

Jokowi kemudian memaparkan sejumlah data yang membuktikan bahwa daya beli masyarakat tidak menurun. Menurut Jokowi, yang terjadi adalah peralihan pembelian dari offline ke online.

BESTPROFIT "Kalau ada toko tutup ya karena ini. Salahnya enggak ikuti jaman," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, salah satu yang membuktikan argumennya ini adalah jasa kurir yang naik sebesar 130 persen sampai akhir September ini.

"Angka ini didapat dari mana? Ya kita cek. JNE cek, kantor pos cek. Saya kan juga orang lapangan," kata Jokowi disambut tepuk tangan hadirin. PT BEST PROFIT 

Jokowi mengatakan, apabila pengecekan hanya dilakukan di situs belanja online besar, maka hasilnya tidak akan muncul. Sebab, banyak juga masyarakat yang mengandalkan platform media sosial seperti Instagram dan Facebook.

"Lacaknya dari mana? Ya Jasa kurir," ujar Jokowi.

Sumber: kompas.com

Tuesday, October 3, 2017

MA Tegaskan Tak Bisa Intervensi Putusan Hakim Kasus Novanto

MA Tegaskan Tak Bisa Intervensi Putusan Hakim Kasus Novanto

BEST PROFIT - Mahkamah Agung menegaskan putusan praperadilan kasus Setya Novantomerupakan tanggung jawab mutlak hakim pemutus perkara tersebut.
BESTPROFIT "Baik ketua pengadilan tingkat banding maupun pimpinan Mahkamah Agung sama sekali tidak boleh intervensi," ujar Kepala Biro Hukum dan Humas MA Abdullah, dikutip dari Antara, Selasa (3/10/2017).
Hal itu disampaikan Abdullah menanggapi kontroversi putusan praperadilan yang diajukan Setya Novanto atas penetapan dirinya sebagai tersangka kasus dugaan korupsi e-KTP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi.
Abdullah juga menegaskan, bagaimanapun putusan hakim atau majelis hakim menjadi tanggung jawab mutlak yang bersangkutan dan tidak ada hubungan dengan ketua pengadilan yang bersangkutan, atau ketua pengadilan tingkat banding maupun Pimpinan MA. PT BESTPROFIT
"Mahkamah Agung menghormati apa yang telah diputuskan oleh hakim pengadilan negeri Jakarta Selatan atas praperadilan Setya Novanto," kata Abdullah.
Lebih lanjut, Abdullah mengatakan, bahwa ketua pengadilan telah melakukan pembinaan dan pengawasan agar tidak terjadi penyalahgunaan atau pelanggaran etika hakim.
Kendati demikian dalam porsi pengawasan, MA tidak bisa masuk ke dalam substansi perkara, karena setiap hakim memiliki independensi yang harus dihormati termasuk oleh MA sendiri.
"Namun jika memang terindikasi ada pelanggaran etika, maka hakim yang bersangkutan akan diperiksa terkait dengan indikasi pelanggarannya," tegas Abdullah.
Gugatan praperadilan Setya Novanto dikabulkan Hakim Tunggal Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Cepi Iskandar, pada 29 September lalu. Dengan begitu, penetapan ketua DPR itu sebagai tersangka oleh KPK sudah gugur. PT BEST PROFIT 
Cepi berkesimpulan, penetapan tersangka yang dilakukan KPK tidak didasarkan pada prosedur dan tata cara UU No 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, KUHAP, dan SOP KPK.
Pihak KPK sendiri saat ini tengah mempertimbangkan untuk mengeluarkan lagi surat perintah penyidikan (sprindik) bagi Setya Novanto.
Sumber: suara.com

Monday, October 2, 2017

Peneliti Sebut Putusan Praperadilan Novanto Cacat Hukum

Peneliti Sebut Putusan Praperadilan Novanto Cacat Hukum

BESTPROFIT - Peneliti Anti Corruption Committee (ACC) Wiwin Suwandi menyatakan bahwa pertimbangan Hakim Tunggal Cepi Iskandar dalam putusan praperadilan Ketua DPR RI Setya Novanto cacat hukum.
Wiwin melalui keterangan tertulisnya, menyatakan hakim dalam pertimbangannya menilai alat bukti penetapan Setya Novanto sebagai tersangka diambil dari pengembangan kasus Irman dan Sugiharto. 
PT BESTPROFIT "Pertama, hakim lupa bahwa kasus Irman dan Sugiharto serta Setya Novanto merupakan satu kesatuan perkara korupsi e-KTP sehingga memiliki benang merah atau keterkaitan satu sama lain," kata Wiwin melalui keterangan tertulisnya.
Menurut dia, penggunaan alat bukti terkait Setya Novanto terhadap tersangka lain dalam satu perkara yang sama adalah hal yang lazim.
"Yang bermasalah kalau alat bukti tersebut diambil dari kasus lain yang tidak memiliki benang merah dalam kasus aquo," kata Wiwin.
Selanjutnya, dia menuturkan, penetapan tersangka dalam proses penyidikan bukan soal jarak waktu penerbitan Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) dan penetapan tersangka, tetapi kecukupan alat bukti sebagaimana diatur dalam Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (KUHAP).
"Ketika KPK menilai alat bukti sudah cukup dalam menaikan status Setya Novanto sebagai tersangka, berarti KPK berpegang pada alat bukti.
Oleh karena itu, kata dia, masalah jarak waktu itu tidak menjadi persoalan karena prosedur penyelidikan dan penyidikannnya sudah dipenuhi termasuk menyampaikan Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP). BEST PROFIT
Sebelumnya, Hakim Tunggal Cepi Iskandar yang mengadili perkara praperadilan Setya Novanto menyatakan bahwa alat bukti yang diperoleh KPK merupakan hasil penyidikan dan penyelidikan dalam perkara lain.
"Menimbang bahwa setelah diperiksa alat bukti yang diperoleh termohon seluruhnya hasil pengembangan dari perkara orang lain, yaitu Irman dan Sugiharto, dan Andi Agustinus alias Andi Narogong," kata Cepi saat membacakan putusan praperadilan Setya Novanto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat (29/9).
"Menimbang bahwa berdasarkan bukti-bukti yang telah diperoleh termohon dengan memeriksa sejumlah saksi, membuka dokumen, dan setelah dipelajari seluruh bukti yang diperoleh pemohon sesungguhnya bukan berdasarkan Surat Perintah Penyidikan No.Sprin.Dik-56/01/07/2017 tanggal 17 Juli 2017 sebelum dan sesaat pemohon ditetapkan sebagai tersangka," kata Cepi.
Artinya, kata Cepi, ketika pemohon ditetapkan sebagai tersangka, KPK belum melakukan penyidikan dalam perkara aquo, belum memeriksa calon tersangka, saksi-saksi serta alat-alat bukti. PT BEST PROFIT 
"Karena secara logika hukum, termohon harus mempunyai waktu dan dalam waktu yang singkat Sprindik 17 Juli 2017 untuk melakukan penyidikan dan menetapkan tersangka, sesuatu yang tidak mungkin dilakukan oleh termohon," katanya.
Sumber: Suara.com