Thursday, July 2, 2020

IHSG Diprediksi Kembali Betah Bergerak di Zona Hijau

IHSG Diprediksi Kembali Betah Bergerak di Zona Hijau

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada kamis ini bergerak menguat setelah penutupan Rabu kemarin menguat 0,18 persen di level 4.914. PT BESTPROFIT
Analis Binaartha Sekuritas, M. Nafan Aji Gusta Utama mengatakan bahwa berdasarkan indikator, MACD telah membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI berada di area netral. BEST PROFIT
Namun demikian, terlihat pola bullish spinning top candle yang mengindikasikan adanya potensi penguatan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area resistance. BESTPROFIT
"Berdasarkan rasio fibonacci, support pertama maupun kedua memiliki range pada level 4.865 hingga 4.778. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 4.975 dan 5.097," ujar M. Nafan Aji Gusta Utama dalam riset hariannya, Kamis (2/7/2020). PT BESTPROFIT FUTURES
Sementara, Direktur PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya melihat, pergerakan IHSG hingga saat ini terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi wajar. BPF
Namun, kata dia, peluang IHSG untuk keluar dari rentang konsolidasi wajarnya masih terbuka lebar selama support level dapat dipertahankan. PT BESTPROFIT FUTURES HEAD OFFICE
"Pasca rilis data perekonomian tingkat inflasi yang menunjukkan kondisi perekonomian Indonesia masih berada dalam keadaan stabil turut memberikan sentimen terhadap pergerakan IHSG, hari ini IHSG berpotensi bergerak pada zona hijau," imbuh William Surya Wijaya.
Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain adalah BSDE, INTP, RALS, TINS, WEGE, WSKT, BBCA, TLKM, ITMG, BBRI, SMGR, SMRA, INDF


Sumber : suara.com

Wednesday, July 1, 2020

Kasus Baru Corona Meningkat, Harga Emas Melesat ke Level Tertingginya

Kasus Baru Corona Meningkat, Harga Emas Melesat ke Level Tertingginya

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Harga emas melesat ke level tertinggi dalam hampir 8 tahun karena kekhawatiran akan meningkatnya kasus virus corona membuat permintaan safe haven untuk emas tetap hidup, membuat logam mulia itu di jalur untuk mencatat kenaikan kuartalan terbesar sejak Maret 2016. PT BESTPROFIT
Mengutip CNBC, Rabu (1/7/2020) harga emas di pasar spot menguat 0,5 persen menjadi 1.779,44 dolar AS per ounce. Sesi tertingginya adalah 1.785,46 dolar AS per ounce, itu merupakan level tertinggi sejak Oktober 2012. Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup melonjak 1,1 persen menjadi 1.800,5 dolar AS per ounce. BEST PROFIT
Beberapa negara bagian Amerika menghentikan rencana pembukaan kembali ekonomi dan menutup bisnis untuk memerangi lonjakan kasus virus korona. BESTPROFIT
Chairman Federal Reserve, Jerome Powell, Senin lalu, mengatakan prospek ekonomi terbesar dunia itu "sangat tidak pasti". PT BESTPROFIT FUTURES
Logam lainnya, platinum melejit 1,5 persen menjadi 817,83 dolar AS per ounce, tetapi berada di jalur untuk mencatat penurunan bulanan pertama dalam tiga bulan, dan kenaikan kuartalan terbesar sejak September 2012. BPF
Palladium melonjak 1,4 persen menjadi 1.929,55 dolar AS per ounce. Logam ini ditetapkan untuk mencetak penurunan bulanan keempat dan kuartal terburuk sejak September 2011. PT BESTPROFIT FUTURES HEAD OFFICE
Perak melambung 1,5 persen menjadi 18,13 dolar AS per ounce dan berada di jalur terbaiknya sejak akhir 2010.


Sumber : suara.com

Tuesday, June 30, 2020

Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Masih Dibayangi Kasus Baru Corona

Pergerakan Nilai Tukar Rupiah Masih Dibayangi Kasus Baru Corona

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada Selasa ini masih dipengaruhi kekhawatiran virus corona. PT BESTPROFIT
Menurut pengamatannya, kekhawatiran pasar terhadap peningkatan penyebaran virus covid-19 masih belum sirna. BEST PROFIT
Meski demikian, pagi ini sebagian aset berisiko kelihatan positif karena adanya komentar tertulis Gubernur The Fed yang mengatakan akan mempertahankan suku bunga sangat rendah dalam jangka waktu yang lama untuk membantu memulihkan ekonomi. BESTPROFIT
Selain itu, pergerakan positif didorong oleh data indeks aktivitas manufaktur dan non-manufaktur China bulan Juni yang menunjukan terjadi peningkatan aktivitas. PT BESTPROFIT FUTURES
"Tarik menarik sentimen positif dan negatif ini bisa membuat rupiah bergerak mengalami pelemahan atau penguatan yang tipis hari ini dengan potensi Rp 14.150 - Rp 14.300," kata Ariston dalam riset hariannya, Selasa (30/6/2020). BPF
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Senin kemarin (29/6/2020) berada di level Rp 14.245 per dolar AS. PT BESTPROFIT FUTURES HEAD OFFICE
Level itu melemah bila dibanding pergerakan Jumat pekan sebelumnya yang berada di level Rp 14.220 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Senin kemarin berada di level Rp 14.369 per dolar AS.
Posisi itu melemah bila dibandingkan pada Jumat pekan sebelumnya yang berada di level Rp 14.239 per dolar AS.


Sumber : suara.com

Monday, June 29, 2020

Bosan Berbulan-bulan WFH, Coba Working From Bali

Bosan Berbulan-bulan WFH, Coba Working From Bali

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati mengatakan, working from Bali potensial dikembangkan di Pulau Dewata sebagai salah satu bentuk tujuan wisata baru di tengah kondisi pandemi COVID-19 yang tidak menentu hingga mengharuskan orang untuk WFH atau work from home. PT BESTPROFIT
"Pandemi COVID-19 ini adalah momentum yang tepat, pandemi ini menghasilkan kebiasaan-kebiasaan baru, bekerja tidak melulu dari kantor. Bekerja dengan lebih sehat, lebih fresh, tanpa perlu pusing sewa kantor atau berdesakan di lift," kata Wagub yang akrab dipanggil Cok Ace ditulis Senin (29/6/2020). BEST PROFIT
Cok Ace menjelaskan working from Bali atau bekerja dari Bali itu mengingatkan cerita seorang warga negara Prancis yang dalam jangka waktu setahun bisa dua kali berkunjung ke Bali dalam rentang waktu tinggal yang cukup lama. BESTPROFIT
"Ternyata dia memang sengaja bekerja dari Bali, tinggal di Bali untuk mengurus perusahaannya dengan modal laptop kecil, dan teras vila sederhana di Ubud," ucap Cok Ace. PT BESTPROFIT FUTURES
Dari cerita itu, dia berpandangan working from Bali bisa dilakukan. Peluang ini bisa dikembangkan sebagai tujuan wisata baru di Bali, yakni dengan mengembangkan working space yang memadai bagi para turis seperti ini. BPF
Menurut Cok Ace, Bali punya modal besar untuk hal tersebut. Pertama, udaranya relatif bersih dengan cuaca yang stabil sepanjang tahun. Lalu, pemandangan memukau, pasir putih, langit biru, merupakan perwujudan "bersih" yang sesungguhnya. PT BESTPROFIT FUTURES HEAD OFFICE
"Bali juga punya sisi kesehatan yang baik, di mana suasananya lebih fresh sehingga pikiran bisa jauh dari stres. Pikiran lebih mudah dikendalikan dan tentunya lebih bermanfaat dalam bekerja secara lebih produktif. Bali juga relatif lebih terjangkau dari segi biaya hidup, dibandingkan negara lain," ujarnya.
Yang tidak kalah penting, lanjut Cok Ace, Bali memiliki vibrasi tersendiri, suatu "healing power" yang diperoleh dari beragam upacara yang dilaksanakan hampir setiap hari. Memberikan ketenangan bagi siapapun.
Dalam aspek keamanan dan kenyamanan, masyarakat Bali sangat terkenal dengan keramahan, hospitality-nya. Orang Bali sangat menerima perbedaan, asalkan tidak menimbulkan ketersinggungan maka akan sangat mudah orang luar untuk nyaman di Bali.
Dari sisi infrastruktur, Bali sedang giat membangun dan menyempurnakan segala akses transportasi baik darat, laut dan udara. Pembangunan juga kini menyasar kawasan Bali utara dan Bali barat, dengan jalan tol serta penyempurnaan bandara dan Pelabuhan. Pelabuhan Benoa misalnya, disiapkan untuk menampung kapal cruise berukuran besar dengan fasilitas memadai.
"Potensi luar biasa ini, sangat berpeluang untuk dikembangkan, dengan menyasar para pekerja yang kini lazim disebut 'digital nomad'. Namun, tentu saja, masih ada beberapa hal lain yang patut disempurnakan seperti akses internet yang lebih cepat dan stabil," ujar pria yang juga Ketua PHRI Bali itu.
Menurutnya beruntung sebagian besar wilayah Bali bukan merupakan "blind spot" sehingga memudahkan akses internet. Bali juga punya program "Bali Smart Island? sehingga di masa mendatang, tidak akan ada lagi kawasan di Bali yang tidak tersentuh akses internet.
Hal itu diakui Dubes Indonesia Untuk China dan Mongolia, Djauhari Oratmangun.
"Bali punya modal besar untuk program 'Working from Bali', bahkan sebenarnya sudah sejak lama, banyak wisatawan yang datang untuk bekerja sekaligus berwisata ke Bali. Di China, sudah banyak perusahaan yang melihat Bali sebagai salah satu lokasi untuk 'working space', mulai dari perusahaan IT raksasa hingga e-commerce yang memang sudah memberikan keleluasaan bagi karyawannya untuk bekerja, dari manapun," kata Oratmangun.
Ke depan, perlu internet yang stabil dan cepat serta promosi yang signifikan di negara-negara dengan perusahaan raksasa.
"Internet yang stabil dan cepat tentu menjadi modal dasar untuk itu. Tapi, jangan lupakan pula promosi lewat sosial media yang kini punya dampak sangat besar, untuk para pekerja kreatif, desainer, dan mereka yang tidak memerlukan kantor formal," ujarnya. (Antara)


Sumber : suara.com

Saturday, June 27, 2020

Nilai Tukar Rupiah Melemah ke level Rp 14.239 per Dolar AS

Nilai Tukar Rupiah Melemah ke level Rp 14.239 per Dolar AS

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Nilai tukar rupiah pada perdagangan akhir pekan ini Jumat (26/6/2020) kembali melemah, nilai tukar rupiah terpantau melemah tipis terhadap dolar AS. PT BESTPROFIT
Mengutip Bank Indonesia (BI) kurs acuan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor rupiah melemah tipis 8 poin ke level Rp 14.239 dari posisi sebelumnya di level Rp 14.231. BEST PROFIT
Transaksi rupiah hari ini diperdagangkan dalam kisaran Rp 14.105-Rp 14.106 per dolar AS. Secara year-to-date, rupiah terkoreksi hingga 1,73 persen. BESTPROFIT
Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan, masih fluktuasinya nilai tukar rupiah pada hari ini karena pasar keuangan masih terjadi tarik menarik. PT BESTPROFIT FUTURES
"Pasar keuangan masih terjadi tarik menarik antara sentimen pemulihan ekonomi dan sentimen kekhawatiran kenaikan kasus dan second wave covid-19," kata Ariston dalam analisanya. BPF
Ariston menuturkan, data pesanan barang tahan lama AS pada Mei dirilis lebih bagus dari ekspektasi. Terjadi pertumbuhan 15,8 persen setelah sebelumnya mengalami penurunan 17,7 persen. PT BESTPROFIT FUTURES HEAD OFFICE
Hal itu, lanjut Ariston, membuktikan ekonomi mulai berekspansi kembali pasca dibukanya perekonomian di tengah pandemi. Namun angka kasus positif COVID-19 masih mengkhawatirkan pelaku pada global yang terus meningkat dari waktu ke waktu.
"Kekhawatiran ini menahan sentimen positif tersebut sehingga aset berisiko naik-turun di kisaran yang sama," ujar Ariston.


Sumber : suara.com

Thursday, June 25, 2020

Rupiah Masih Akan Melemah Imbas Bertambahnya Kasus Covid-19

Rupiah Masih Akan Melemah Imbas Bertambahnya Kasus Covid-19

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada Kamis (25/6/2020) ini diprediksi sulit melawan penguatan dolar AS. PT BESTPROFIT
Menurut pengamatannya, ada potensi rupiah sebagai salah satu aset berisiko mengalami tekanan hari ini karena sentimen negatif kekhawatiran pasar terhadap meningginya kasus covid yang kembali membayangi pergerakan pasar. BEST PROFIT
Kasus covid yang terus meninggi dikhawatirkan menghambat pemulihan ekonomi yang kini sedang berlangsung sejak pembukaan kembali perekonomian. BESTPROFIT
Selain itu, lanjut Aris, rencana pengenaan tarif impor baru terhadap barang-barang Eropa oleh AS yang bisa memicu perang dagang baru ikut melemaskan rupiah. PT BESTPROFIT FUTURES
Namun demikian, ekspektasi pasar terhadap potensi pemulihan ekonomi masih belum hilang. BPF
"Rupiah mungkin bisa ditutup melemah tipis dengan potensi kisaran Rp 14.050 - Rp 14.200," kata Ariston dalam riset hariannya, Kamis (25/6/2020). PT BESTPROFIT FUTURES HEAD OFFICE
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Rabu kemarin (24/6/2020) berada di level Rp 14.130 per dolar AS.
Level itu menguat bila dibandingkan pergerakan Selasa sebelumnya yang berada di level Rp 14.161 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Rabu kemarin berada di level Rp 14.160 per dolar AS.
Posisi itu menguat bila dibandingkan pada Selasa sebelumnya yang berada di level Rp 14.265 per dolar AS.


Sumber : suara.com

Wednesday, June 24, 2020

Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Berbalik Menguat Lawan Dolar AS

Nilai Tukar Rupiah Berpotensi Berbalik Menguat Lawan Dolar AS

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra memprediksi pergerakan nilai tukar rupiah pada Rabu ini bisa berbalik perkasa melawan dolar AS. PT BESTPROFIT
Menurut pengamatannya, ada potensi penguatan untuk rupiah terhadap dolar AS karena pasar kembali merespon positif potensi pemulihan ekonomi di tengah pandemi. BEST PROFIT
Data indeks aktivitas manufaktur dan sektor jasa yang dirilis kemarin di kawasan Eropa, Australia dan AS menunjukkan pemulihan. BESTPROFIT
Hal ini juga memberi bukti pembukaan ekonomi dibutuhkan untuk memulihkan perekonomian di tengah pandemi. PT BESTPROFIT FUTURES
Selain itu, lanjut Aris, lelang sukuk kemarin memperlihatkan minat investor yang masih tinggi terhadap Indonesia. BPF
Pemerintah berhasil menjual surat berharga melebihi target yang berarti minat cukup tinggi dan ini positif untuk rupiah. PT BESTPROFIT FUTURES HEAD OFFICE
"Hari ini ada potensi penguatan ke Rp 14.050 dengan potensi resisten Rp 142.00," kata Ariston dalam riset hariannya, Rabu (24/6/2020).
Berdasarkan data Bloomberg, pergerakan rupiah pada Selasa kemarin (23/6/2020) berada di level Rp 14.161 per dolar AS.
Level itu melemah bila dibandingkan pergerakan Senin sebelumnya yang berada di level Rp 14.149 per dolar AS.
Sementara itu, berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia, rupiah pada Selasa kemarin berada di level Rp 14.265 per dolar AS.
Posisi itu melemah bila dibandingkan pada Senin sebelumnya yang berada di level Rp 14.209 per dolar AS.


Sumber : suara.com