Wednesday, October 12, 2022

Ada Yang Lebih Ngeri Dari Resesi, Warga RI Perlu Siapkan Ini

 Siap-siap! RI Harus Mitigasi Berakhirnya  Foto: Siap-siap! RI Harus Mitigasi Berakhirnya "Bulan Madu" Komoditas (CNBC Indonesia TV)

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI  - Berbagai ancaman keuangan diprediksi menghadang perekonomian global, mulai dari inflasi, resesi hingga stagflasi yang berkelindan membuat prospek pertumbuhan ekonomi dunia benar-benar suram.

Bahkan, Presiden Bank Dunia David Malpass pekan lalu mengatakan itu adalah sebuah tantangan berupa badai sempurna yang dapat menihilkan puluhan tahun hasil kerja pembangunan ekonomi.

Stagflasi adalah kombinasi maut antara inflasi tinggi dengan laju perekonomian rendah, sementara resesi adalah kontraksi ekonomi berturut-turut, biasanya dua periode secara tahunan. PT BESTPROFIT


Dalam laporan prospek ekonomi global pada awal Juni lalu, Bank Dunia menyatakan risiko stagflasi meningkat di tengah perlambatan ekonomi. Kerusakan berlipat akibat pandemi Covid-19, Invasi Rusia ke Ukraina memperbesar risiko perlambatan global, yang membuat dunia memasuki fase pertumbuhan ekonomi lemah dan inflasi tinggi, ungkap laporan itu.

Naiknya risiko stagflasi, paling banyak akan berdampak pada rakyat negara berpendapatan menengah dan bawah, dibandingkan negara maju.

Perekonomian dunia diprediksi merosot dari tumbuh 5,7% pada 2021 menjadi hanya 2,9%, jauh lebih rendah dari estimasi Bank Dunia pada Januari. Hitungan mereka, kombinasi dampak pandemi dan invasi Rusia membuat tingkat pendapatan per kapita negara berkembang turun 5% di bawah level capaian sebelum pandemi. BEST PROFIT

BESTPROFIT

Bagaimana Bila Terjadi di Indonesia?

Dari dua syarat kombinasi maut stagflasi, Indonesia masih terbilang beruntung karena 'amit-amit' kurang dari risiko itu. Tingkat pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) negeri ini boleh dibilang lumayan tinggi, bila dibandingkan negara sepantaran, yakni 3,69% year-on-year (yoy) tahun lalu dan diharapkan 5,2% tahun ini. PT BESTPROFIT FUTURES

BPF­

Namun, ancaman inflasi tinggi tampak begitu nyata setelah Badan Pusat Statistik melaporkan indeks harga konsumen pada bulan September secara bulanan mencapai 1,17%, tertinggi sejak Desember 2014. Adapun secara tahunan sebesar 5,95%, cukup tinggi.

Terlepas dari ada atau tidaknya risiko stagflasi di Indonesia, berikut ini beberapa hal yang perlu dipersiapkan bila ancaman itu terjadi di level global sehingga berimbas ke Indonesia, atau benar benar terjadi.

1. Cash is the king!

Prioritas pertama adalah memiliki dana tunai yang cukup untuk memenuhi kebutuhan primer. Ini penting karena dalam fase stagflasi, pendapatan dari gaji maupun keuntungan dari usaha, khususnya UMKM akan susah untuk berkembang, sementara biaya kebutuhan hidup meningkat.

Membuat skala prioritas pengeluaran amat penting dilakukan agar tidak 'kehabisan bensin' di tengah perjalanan. Menjual aset yang kurang likuid amat disarankan, seperti properti sebelum harganya benar-benar hancur, atau bahkan tak ada pembeli sama sekali.

2. Berinvestasi pada aset jangka pendek

Meskipun kondisi sulit investasi diperlukan untuk tetap mempertahankan nilai uang yang termakan oleh inflasi. Tetapi disarankan untuk membenamkan dana pada produk investasi jangka pendek dan likuid, seperti deposito yang bunganya akan tinggi akibat tight monetary policy, reksadana pasar uang, hingga surat perbendaharaan negara.

3. Mengambil kontrak kredit syariah

Apabila terpaksa meminjam, baik itu kredit konsumsi maupun kepemilikan rumah usahakan meneken kontrak syariah yang tidak mengenal bunga mengambang. Kalaupun toh harus skema konvensional, usahakan mengunci kontrak pinjaman dengan bunga tetap untuk periode yang agak panjang, di atas lima tahun sembari berharap badai stagflasi berlalu.

4. Tutup pinjaman suku bunga mengambang

Ini penting dilakukan karena inflasi yang tinggi akan membuat Bank Indonesia menerapkan kebijakan suku bunga tinggi untuk memerangi inflasi. Pihak terdampak paling besar adalah masyarakat yang memiliki utang dengan skema bunga mengambang atau floating rate. Segera tutup atau ubah skema pinjaman menjadi suku bunga tetap agar tidur anda lebih nyenyak.

5. Khusus bagi yang punya dana

Krisis selalu melahirkan orang-orang kaya. Maka, di saat stagflasi lah masa diskon besar-besaran belanja bagi orang-orang yang punya banyak sisa dana. Banyak perusahaan akan dijual murah, demikian pula akan banyak emiten yang harga sahamnya jauh di bawah nilai wajar.

6. Career break

Masa-masa ini mungkin paling tepat bila ingin berhenti sejenak dari karir untuk meneruskan studi, tentu bila tabungan sudah cukup. Mengapa, karena pada masa ini biasanya peluang karir berkembang minim, disebabkan perusahaan sulit mengatur bugdet pengeluaran, sehingga peluang kenaikan gaji atau pangkat akan lebih sedikit.

Jakarta, CNBC Indonesia

Tuesday, October 11, 2022

Vaksin Meningitis di Subang Kosong, Calon Jemaah Umrah Gagal Berangkat?

 Stok vaksin meningitis di Subang kosong, ribuan calon jemaah umrah terancam gagal berangkat, kapan vaksin kembali tersedia?

 - Stok vaksin meningitis di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Subang, Jawa barat, saat ini kosong. Kondisi tersebut, menyebabkan ribuan calon jemaah umrah asal Kabupaten Subang terancam gagal berangkat.


Hingga kini, Dinkes Kabupaten Subang masih menunggu informasi dan kebijakan pemerintah pusat soal ketersedian vaksin meningitis tersebut. Pihak Dinkes Kabupaten Subang mengaku sudah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Pemerintah Pusat terkait ketersedian stok vaksin.

Menurut Kepala Dinkes Kabupaten Subang, dr. Maxi, kosongnya stok vaksin meningitis membuat layanan bagi calon jemaah umrah terpaksa diarahkan ke rumah sakit swasta, dengan biaya yang cukup besar. Padahal jika vaksin diberikan oleh Dinas Kesehatan kepada calon jemaah umrah, maka jemaah tak perlu membayar alias gratis.


"Ya, memang saat ini stok vaksin meningitis di Dinas Kesehatan subang kosong, namun pihak dinas sendiri terus berupaya melakukan komunikasi kepada pemerintah provinsi maupun pusat," ujar Kadinkes Subang, dr. Maxi, saat ditemui Selasa, (11/10/2022).


Kadinkes menambahkan, kosongnya stok vaksin meningitis ini juga diperkirakan dapat membuat ribuan jemaah umrah terancam gagal berangkat. Akan tetapi, Kadinkes memperkirakan bahwa di pertengahan bulan Oktober 2022 ini, stok vaksin akan kembali normal. Subang, Beritasatu.com

Monday, October 10, 2022

Argentina Kacau-Balau, Korban Pertama Dari 'Gelapnya Dunia'?

 Ngeri, Inflasi di Argentina Bisa Tembus 95% Foto: CNBC Indonesia TV

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI  - Argentina tampaknya menjadi negara pertama yang tumbang akibat kekacauan global. Terpukul oleh dampak ekonomi pandemi Covid-19, penguatan kurs dolar Amerika Serikat (AS) atau kebijakan suku bunga tinggi AS, dan krisis energi akibat perang Rusia-Ukraina.

Inflasi negara penghasil gandum itu tak terkendali. Angkanya mencapai 78.5% pada Agustus, dan diperkirakan tembus 100% pada akhir tahun, menurut survei yang dilaksanakan bank sentral Argentina (Banco Central de la República Argentina/BCRA). PT BESTPROFIT

BEST PROFIT


Nilai mata uang peso Argentina atau ARS melemah lebih dari 47% sepanjang tahun ini, sebesar ARS 150 per dolar AS. Mata uang negeri Leonel Messi itu sudah melemah akibat salah urus perekonomian sejak sebelum pandemi Covid-19.

Pandemi dan perang Rusia memperparah situasi, hingga ARS terpuruk lebih dari 3.388% atas greenback, setelah sebelumnya menikmati nilai tukar dikisaran ARS 4 per dolar AS, hingga pertengahan 2018. BESTPROFIT


Saking sulitnya mendapatkan dolar AS-karena pembatasan oleh otoritas setempat-muncullah dollar blue atau blue dollar di sana. Ini adalah aktivitas penukaran mata uang ASR ke dolar AS di jalanan, ilegal, atau tidak teregulasi oleh bank sentral, tetapi diketahui dan dibiarkan.

Blue dollar muncul akibat tingginya permintaan dolar AS dan ketidakpercayaan warga terhadap peso. Nilainya jauh lebih tinggi dari kurs resmi, bisa dua kali lipat. Ambil contoh, hari ini (10/10/2022) kurs resmi satu dolar AS setara ARS150 di bank sentral, sementara kurs blue dollar sebesar ARS277. PT BESTPROFIT FUTURES

BPF­

Berbagai media melaporkan, ketidakpercayaan terhadap peso dan keterbatasan dolar AS membuat warga kini menggunakan sitem barter untuk bertransaksi kebutuhan pokok. Warga di sana bahkan menggunakan forum grub di Facebook sebagai media bertukar informasi kebutuhan, untuk kemudian menentukan lokasi untuk eksekusi barang. Misalnya di tempat-tempat umum seperti stasiun kereta api.

Tingginya biaya hidup membuat mereka menukarkan apa saja untuk mempertahankan nyawa. Ada yang menukarkan pakaian untuk sekantung gula, atau apapun untuk sekedar memenuhi kebutuhan pokok.

Namun, pemandangan kontras ada di pasar saham dimana indek utama seperti S&P Merval mencatatkan pertumbuhan yang cukup signifikan, lebih dari 73% ke level 144645.33 sepanjang tahun ini.

Bergantung Hidup dari IMF

Argentina menjadi persis seperti Indonesia setelah krisis moneter 1997. Menggantungkan cadangan devisa dan pembiayaan negara dari lembaga donor, Dana Moneter Internasional (IMF). Akhir pekan lalu, Dewan Eksekutif IMF kembali menyetujui review kedua dari program fasilitas pembiayaan tambahan senilai US$44 miliar, tanpa meminta syarat pencairan apapun.

IMF menyetujui pencairan senilai US$3.8 miliar, sehingga menambah total pinjaman sekitar US$17.5 miliar dari plafon. "Tindakan tegas oleh tim ekonomi yang baru sangat penting untuk menstabilkan pasar dan membangun kembali kepercayaan," ujar IMF dalam pernyataannya yang di kutip Reuters akhir pekan lalu.

Argentina kembali menjadi pasien IMF awal tahun ini, untuk menggantikan program yang gagal pada 2018. Program pinjaman baru ini disetujui IMF dengan sejumlah target ekonomi, seperti memperbaiki cadangan devisa yang menipis, dan mengurangi defisit fiskal primer untuk memperbaiki keuangan negara.  Jakarta, CNBC Indonesia

TIM RISET CNBC INDONESIA

Friday, October 7, 2022

OPEC+ Buat Dunia Kacau Balau! IHSG Semoga Kuat...

 Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)


PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI  - Pasar keuangan Indonesia kompak reli selama tiga hari beruntun hingga pada Kamis (6/102022), ditandai dengan menguatnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai tukar rupiah. Namun, pasar obligasi ditutup beragam.

IHSG pada awal perdagangan kemarin sempat menguat 0,44% hingga menyentuh level psikologis 7.100, sebelum akhirnya memangkas penguatannya hingga berakhir naik tipis 0,02% ke 7.076,623. PT BESTPROFIT

BEST PROFIT

Penguatan IHSG dibantu oleh tujuh indeks sektoral, di mana sektor teknologi berhasil naik cukup tajam 0,98%. Kemudian, indeks sektor keuangan, yang memiliki pangsa pasar terbesar juga menguat 0,53%.


Total volume transaksi mencapai 22,23 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 15,93 triliun. Nilai transaksi tersebut lebih besar dari pada perdagangan Rabu (5/10) yang hanya di Rp 12,22 triliun. BESTPROFIT


Investor asing tercatat melakukan aksi beli (net buy) hingga Rp 4,06 triliun di semua pasar.

Dinamika IHSG tidak searah dengan pergerakan bursa saham Asia yang ditutup bervariasi. Indeks Nikkei 225 Jepang ditutup menguat 0,7% ke posisi 27.311,3, ASX 200 Australia naik tipis 0,03% ke 6.817,5, dan KOSPI Korea Selatan melesat 1,02% ke 2.237,86. PT BESTPROFIT FUTURES

BPF­

Sedangkan untuk indeks Hang Seng Hong Kong ditutup melemah 0,42% ke posisi 18.012,15 dan Straits Times Singapura turun tipis 0,05% menjadi 3.151,56.

Sementara untuk pasar saham China hingga hari ini masih belum dibuka. Pekan ini merupakan Golden Week atau libur panjang di China, memperingati serangkaian Hari Nasional China. Bursa Asia-Pasifik pada akhirnya berakhir beragam kemarin, setelah selama dua hari beruntun mencatatkan penguatan.

Senasib, nilai tukar rupiah berhasil menguat terhadap dolar AS kemarin, dengan begitu Mata Uang Garuda telah terapresiasi selama tiga hari beruntun.

Melansir data Refintiv, rupiah membuka perdagangan dengan stagnan di Rp 15.190/US$, setelahnya berbalik melemah tipis ke Rp 15.202/US$.

Di penutupan perdagangan, rupiah berada di Rp 15.185/US$, menguat tipis 0,03% saja di pasarspot.

Sementara, pasar obligasi ditutup beragam, di mana pada SBN tenor 3, 15, 20, dan 30 tahun diburu oleh investor, ditandai dengan turunnya imbal hasil (yield). Sedangkan sisanya dilepas oleh investor, ditandai dengan naiknya yield.

Melansir data dari Refinitiv, SBN tenor 1 tahun menjadi yang paling besar kenaikan yield-nya yakni menanjak 8,5 basis poin (bp) ke posisi 5,561%.

Sedangkan untuk yield SBN bertenor 30 tahun menjadi yang paling besar penurunan yield-nya yakni menurun 4,2 bp menjadi 7,351%.

Sementara untuk yield SBN berjatuh tempo 10 tahun yang merupakan SBN acuan (benchmark) negara naik 1,8 bp menjadi 7,219%.

Yield berlawanan arah dari harga, sehingga turunnya yield menunjukkan harga obligasi yang sedang menguat, demikian juga sebaliknya. Satuan penghitungan basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.

Meski katalis global sedang tidak bersahabat, tapi pasar keuangan Indonesia masih berhasil menguat, bahkan selama dua hari beruntun.

Salah satu katalis negatif kemarin yakni, kartel Negara Pengekspor Minyak Mentah (OPEC) begitu juga Rusia dan beberapa lainnya yang disebut OPEC+kemarin memangkas tingkat produksinya, sebesar 2 juta barel per hari mulai bulan November 2022.

Langkah OPEC+ tersebut mendapat kritik dari banyak pihak, termasuk dari Amerika Serikat (AS).

Brennock, Analis senior di PVM Oil Associates di London bahkan mengatakan OPEC+ bertindak egois dan lebih mementingkan duit, padahal banyak negara saat ini menghadapi masalah akibat tingginya inflasi.

"Supply yang sudah ketat, dan kini malah semakin dikurangi akan langsung memukul konsumen. Itu adalah langkah yang egois dan hanya bertujuan untuk mendapatkan profit. Pendek kata, OPEC+ memprioritaskan harga di atas stabilitas dalam kondisi yang penuh ketidakpastian di pasar minyak mentah," tambahnya. Jakarta, CNBC Indonesia

Thursday, October 6, 2022

Laporkan Mamat Alkatiri, Pengacara: Hillary Lasut Tidak Antikritik

 Politikus Partai Nasdem Hillary Brigitta Lasut, anggota DPR RI

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Pengacara anggota Komisi I DPR Fraksi Nasdem, Hillary Brigitta Lasut, menegaskan, kliennya tidak antikritik. Ia pun membantah laporan polisi terhadap komika Mamat Alkatiri yang dibuat kliennya sebagai bentuk sikap antikritik.

"Saya ingin klarifikasi bahwa ibu Hillary tidak antikritik. Jadi kalau misalnya ada kritik atau roasting sesuai dengan koridornya, dia tidak mempermasalahkan itu," ujar pengacara Hillary Lasut, Muhammad Fauzan Rahawarin, Rabu (5/10/2022). PT BESTPROFIT

BEST PROFIT


Lebih jauh Fauzan Rahawarin mengatakan, roasting atau sindiran komika harus tetap sesuai etika.

Fauzan menyebut masih menunggu iktikad baik Mamat Alkatiri untuk minta maaf. Namun, sampai sekarang tak ada komunikasi yang dilakukan Mamat kepada Hillary Lasut. BESTPROFIT


Diberitakan, komika Mamat Alkatiri dipolisikan terkait dugaan pencemaran nama baik oleh Hillary Lasut.

Hal ini diketahui dari postingan akun Instagram resmi Hillary Lasut, @hillarylasut. Dalam postingannya, Hillary mengupload foto laporan polisinya. Dimana laporan polisi tersebut bernomor LP/B/5054/X/2022/SPKT/POLDA METRO JAYA, tanggal 3 Oktober 2022. PT BESTPROFIT FUTURES

BPF­


"Yang bilang anj*ing dan t*i bukan penghinaan, coba aja kalo dia ngomong begini ke ibu atau anak kalian memang pejabat publik boleh di kritik. Tapi setau saya di Indonesia mau dia pejabat publik mau dia pembantu rumah tangga, tetap tidak boleh dibully apalagi dimaki. Gausah bawa-bawa saya pejabat publik harus siap dikritik deh. T*i dan goblok bukan kritik. Itu BULLY DAN VERBAL HARRASMENT," demikian bunyi postingannnya seperti dikutip, Selasa 4 Oktober 2022.

Wednesday, October 5, 2022

Jangan Kaget! Rupiah Diramal Tembus Segini ke Depan

 Ilustrasi Uang Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) tahun ini akan bergerak dikisaran 14.688-14.675. Sementara pada tahun 2023 mendatang diperkirakan akan berada di level 14.858-14.886.

Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengungkapkan, saat ini pelemahan nilai tukar mata uang negara berkembang lebih baik dibandingkan negara-negara maju. Sebab, perekonomian AS jauh lebih baik dibandingkan negara-negara Eropa. 


Sehingga mata uang poundsterling dan euro melemah terhadap dolar AS. Lagipula,  Indonesia masih diberkahi karena merupakan negara penghasil komoditas utama yang dibutuhkan Eropa.

"Yang menarik pelemahan nilai tukar mata uang negara maju melemah lebih dalam dari negara berkembang. Sekarang negara maju seperti negara berkembang dan negara berkembang seperi negara maju," ujarnya dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (4/10/2022). BEST PROFIT


"Batu bara 2022 di atas 400 dolar per ton. Bagaimana harga batuk bara ini jauh di pasar dari 40 dolar ke 400. Pemulihan ekobomi Indonesia juga datang dari ekspor," tambahnya.

Sementara, Head of Macroeconomic & Financial Market Research Bank Mandiri Dian Ayu Yustina mengatakan, sebelum adanya konflik antara Rusia dan Ukraina, perseroan optimis inflasi Indonesia tahun ini akan berada di kisaran 3%. Yaitu di level 3,5% - 3,7% secara tahunan (year on year/Yoy).

Namun, saat ini angka inflasi akan berada di level 6,27%. Apalagi dengan memperhitungkan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Di 2023 mendatang, dengan berbagai respons kebijakan yang diambil oleh pemerintah maupun Bank Indonesia, inflasi diperkirakan akan berada dilevel 4%. Sebab, dampak dari kenaikan harga BBM tersebut hanya sementara. BESTPROFIT

PT BESTPROFIT FUTURES
BPF

"Perkiraan ini sudah memperhitungkan dampak langsung dan tidak langsung dari kenaikan harga BBM," tuturnya.

Menurutnya inflasi Indonesia per September 2022 sudah berada di level 5,95% (yoy) karena kenaikan harga BBM oleh pemerintah. Meskipun demikian, hal itu patut diapresiasi karena angka 5,95% (yoy) merupakan di bawah konsensus.

Dian menegaskan, level inflasi Indonesia masih relatif lebih rendah. Apalagi dibandingkan dengan negara-negara lain.

Dari sisi pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri tetap mempertahankan perkiraannya di level 5,17% yoy, baik sebelum ada invasi Rusia maupun setelahnya. Optimisme pertumbuhan ekonomi tersebut karena pada pertumbuhan ekonomi semester I-2022 yang berhasil mencapai 5,23% yoy.

Jakarta, CNBC Indonesia

Tuesday, October 4, 2022

Kisruh Credit Suisse, Korban Pertama Krisis Keuangan Eropa?

 FILE PHOTO: The logo of Swiss bank Credit Suisse is seen at a branch in Winterthur, Switzerland November 2, 2017. REUTERS/Arnd Wiegmann Foto: REUTERS/Arnd Wiegmann

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI  - Penurunan tajam harga saham dan obligasi Credit Suisse memunculkan spekulasi liar bila bank papan atas Eropa itu akan menjadi korban pertama dari pelbagai krisis yang sedang melanda benua biru.

Ada yang bilang, nasibnya seperti kebangkrutan Lehman Brothers pada September 2008 yang menandai ledakan krisis finansial di Amerika Serikat.

Pada perdagangan Senin (3/10/2022) harga saham bank papan atas itu anjlok lagi 10%. Melanjutkan drop lebih dari 25% pada bulan lalu dan berada di bawah CHF 4. Sementara, harga salah satu obligasinya yang jatuh tempo pada 2032 pada Senin (3/10/2022) turun 7 sen menuju 70 sen, dan obligasi jatuh tempo 2033 telah drop di harga 53.0 sen. 


Tekanan harga tersebut telah mendorong CEO Ulrich Körner mengirimkan memo kepada seluruh para karyawannya pada hari Jumat. Isinya mencoba meyakinkan para staf mengenai posisi permodalan dan likuiditas bank. Namun, tekanan harga terus berlanjut pada perdagangan Senin, dimana pada sesi pembukaan anjlok 9%.

Indikasi awal, bank terbesar kedua di Swiss itu menjadi perhatian pasar karena serangkaian kegagalan dan kerugian yang dideritanya. Diantaranya, kerugian nyaris 4 miliar Swiss francs (US$4 miliar) pada tiga kuartal terakhir, sementara biaya pinjaman melonjak akibat penurunan rating, seperti dikutip dari Reuters.

Sementara itu, Financial Times melaporkan para eksekutif Credit Suisse menghabiskan akhir pekannya untuk berjibaku meyakinkan klien-klien besar, counterpart bisnis, dan investor tentang likuiditas dan posisi modal sebagai respons atas kekhawatiran mengenai kesehatan finansial bank papan atas tersebut.

Dilaporkan, mereka menelpon satu persatu klien setelah tersebar kabar mengenai kenaikan tajam credit default swaps Credit Suisse, atau premi asuransi proteksi gagal bayar, yang pada hari Jumat pekan lalu naik tajam, mengindikasikan kekhawatiran investor akan kesehatan bank tersebut.

"Tim aktif menghubungi klien-klien utama dan partner bisnis pada akhir pekan," ujar salah satu eksekutif yang terlibat dalam aktifitas tersebut. "Kami juga mendapatkan telepon dari investor besar kami yang memberikan pesan dukungan," ujarnya. Jakarta, CNBC Indonesia

TIM RISET CNBC INDONESIA