Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang akhir tahun 2023, perusahaan-perusahaan siap melaporkan kinerja keuangan sepanjang tahun ini. Industri perbankan RI pun bersiap untuk kembali mencetak pertumbuhan laba.
Sejumlah bank besar pun telah bersiap untuk membagikan dividen jumbo tahun depan. Beberapa di antaranya telah memberikan 'kode keras' dividen akan tetap jumbo.
Seperti bank swasta RI PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) yang memutuskan untuk membagikan dividen interim sebesar Rp5,23 triliun dari laba hingga September 2023. Jumlah itu setara dengan Rp42,50 per saham.
Pada Public Expose Live Bursa Efek Indonesia (BEI), Direktur Keuangan BCA Vera Eve Lim mengatakan jika pertumbuhan kredit pihaknya bertumbuh, angka dividend per share (DPS) pun juga ikut bertumbuh. Maka dari itu, pihaknya berpaa untuk terus menjaga kinerja yang baik.
"Karena kalo kredit macet pasti sangat terpengaruh makanya dividend per share itu kami jaga di BCA. Jadi kita harapkan juga dividend payout ratio [akan] improving dari tahun ke tahun," kata Vera beberapa waktu lalu, dikutip Jumat (15/12/2023).
Kemudian, big bank RI lainnya yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) telah membagikan dividen dengan rasio sebesaar 60% dalam empat tahun terakhir. Bank pelat merah itu berpotensi untuk mempertahankan rasio pembagian dividen kepada para investor.
Direktur Keuangan & Strategi BMRI Sigit Prastowo mengungkapkan penentuan pembagian dividen yang dilakukan perusahaan telah mempertimbangkan beberapa hal, termasuk permodalan yang sehat dan optimal. Hal ini disebut penting untuk mendukung kinerja perusahaan secara jangka panjang.
"Secara internal kami analisis capital strategy di mana BMRI masih dapat pertahankan DPR di level 60%, [serta] menjaga permodalan yang optimal untuk mendukung pertumbuhan bisnis di 2023," ungkap Sigit dalam Public Expose BEI, dikutip Jumat (15/12/2023).
Sigit menambahkan untuk tahun buku 2022 perusahaan telah membagikan dividen senilai Rp24,7 triliun dengan imbal hasil (yield) setara 5,3%. Selain itu untuk periode yang sama saham BMRI juga menguat sebesar 41,3%.
"sehingga kami telah berikan total shareholder return 46,6% di tahun 2022," ungkap Sigit.
Selanjutnya bank pelat mreah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mengisyaratkan pembagian dividen tahun buku 2023 di tahun depan nanti akan tetap jumbo. Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pihaknya mengupayakan setidaknya 70% dari perolehan laba bersih tahun ini akan dialokasikan untuk pembagian dividen.
Hal ini didasari oleh rasio kecukupan modal salah satu big bank RI itu yang tebal, yakni 27,47% per September 2023. Sunarso menyebut rasio kecukupan hanya perlu sekitar 17,2%, maka ada sekitar kelebihan modal sekitar 10%.
"Sebutlah setahun untuk meng-cover kebutuhan itu hanya butuh 2% saja kita konsumsi capital. Maka bisa saya sampaikan sampai 5 tahun ke depan, berapapun laba BRI harus dibagi dalam bentuk dividen," ujarnya pada saat Public Expose BEI, dikutip Jumat (15/12/2023).
Menurut Sunarso, laba bersih BRI pada tahun 2023 paling tidak sudah mencapai Rp55 triliun. Sehingga, setidaknya 70% dari besaran disebut dapat dialokasikan sebagai dividen.
Selanjutnya, bank pelat merah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BBTN) atau BTN yakin bakal kembali membagi dividen tahun buku 2023 dengan besaran 20% dari laba bersih. Direktur Utama BTN Nixon L.P. Napitupulu menyebut pihaknya bisa mempertahankan besaran dividen payout ratio sebelumnya.
"Dividen payout-nya, kita masih optimis 20%," ujar Nixon pada saat Public Expose Live BEI, dikutip Jumat (15/12/2023).
Seperti diketahui, sebelumnya BTN telah membagikan dividen sebesar Rp609 miliar atau 20% dari laba bersih tahun buku 2022 sebesar Rp3,04 triliun. Jumlah untuk setiap pemegang saham adalah sebesar Rp43,39 per saham.
Sementara untuk tahun ini, Nixon menyebut pihaknya merencanakan menutup akhir tahun dengan perolehan laba Rp3,2 triliun, naik 8% secara tahunan (yoy).
Kemudian, PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) tidak berencana untuk menurunkan besaran dividend payout ratio untuk pembagian dividen interim tahun buku 2023. Untuk diketahui, pembagian dividen BNGA pada tahun buku 2022 berasal dari 60% laba bersih Rp4,78 triliun (bank only) pada 2022.
Menurut Ditektur BNGA Lee Kai Kwong, induk bank yakni CIMB Group Holdings Berhad telah mengumumkan bakal meningkatkan dividend payout ratio mereka. Diketahui, CIMB Group telah meningkatkan rasio pembayaran dividen menjadi 55% pada semester I-2023, naik dari periode yang sama setahun sebelumnya sebesar 50%.
"Jadi kami mungkin akan mempertahankan rasio pembagian dividen kami. Jadi besarannya hingga 60%, dan secara keseluruhan tidak ada pengurangan," ujar Lee saat Public Expose CIMB Niaga secara virtual, dikutip Jumat (15/12/2023).
Ia menjelaskan bahwa pihaknya memiliki beberapa syarat reguler terkait permodalan bank. Yakni, stress test yang dilakukan secara rutin, dan rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) yang cukup. Per 30 September 2023, CAR CIMB Niaga pun lebih dari sehat atau sebesar 23,8%.