Friday, January 5, 2024

Resmi IPO, Saham Milik Caleg DPR Terjun Bebas

 Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten kontraktor infrastruktur PT Asri Karya Lestari Tbk (ASLI) resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini Jumat, (5/10/2023). Pada Penawaran Umum Perdana Saham awal tahun ini, saham ASLI bergerak turun sangat dalam.

Saat pembukaan, perusahaan milik Caleg (calon legislatif) DPR RI 2024 wilayah Dapil VI Kota Bekasi - Kota Depok Sudjatmiko ini mencatatkan harga 99 per lembar saham dan kemudian anjlok ke level 82 atau turun 18% per pukul 10.00.


Sebelum ambles, ASLI sempat terbang ke level 133 atau naik lebih dari 30%.

Perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham atau Initial Public Offering (IPO) dengan melepas 1.25 miliar saham setara dengan 20,00% dari modal ditempatkan dan disetor penuh.

Pada penawarann kali ini, ASLI ditawarkan dengan harga saham perdana Rp100. Sehingga dana yang berhasil dihimpun Perseroan sebesar Rp125 miliar.

Direktur Utama ASLI Sudjatmiko menjelaskan, langkah ini adalah bagian dari strategi Perseroan untuk meningkatkan ekspansi usaha, kapasitas pendanaan, tata kelola, dan prinsip keterbukaan yang lebih baik sebagai perusahaan publik, yang diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi stakeholder kedepannya.

Sudjatmiko menjelaskan, rencana penggunaan dana yang diperoleh dari IPO tersebut, sekitar 66,35% akan digunakan Perseroan untuk melakukan setoran modal pada anak perusahaan Perseroan.

"Yaitu PT Bumi Prima Konstruksi sebesar 56.25% untuk pembelian alat berat berupa Rotary Drilling Rig, Mobile Crane, Crawler Crane, Foco Crane Trailler dan Dolly Trailler Truck dan PT Manyar Perkasa Mandiri sebesar 43.75% untuk pembelian mesin produksi batching plant," ungkap Sujatmiko pada sambutannya di Gedung BEI, Jakarta.

Sisanya, sekitar 33,65% akan digunakan untuk modal kerja Perseroan yaitu pembayaran material, perlengkapan proyek, serta untuk membiayai kegiatan operasional Perseroan.

Thursday, January 4, 2024

Bos Astra (ASII) Buka Suara Terkait Skandal Uji Keselamatan Daihatsu

 Menara Astra Foto: Astra

Jakarta, CNBC Indonesia - Manajemen PT Astra International Tbk (ASII) buka suara terkait skandal manipulasi uji keselamatan yang melibatkan Daihatsu Motor Co.

Berdasarkan keterangan yang dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (4/1/2023), manajemen menegaskan jika PT Astra Daihatsu Motor (ADM) adalah perusahaan yang sahamnya dimiliki oleh perseroan sebesar 31,87%, sisanya dimiliki Daihatsu Motor Co., Ltd. dan Toyota Tsusho Corporation, sehingga ADM bukan merupakan perusahaan terkendali perseroan.

"Kami sudah memintakan tanggapan dan masukan dari ADM. Sementara terkait kegiatan ekspor ADM, dampak finansial terhadap perseroan dari penghentian sementara sebagian ekspor ADM tidak bersifat material." ujar Gita Tiffani Boer, Corporate Secretary PT Astra International Tbk, Kamis (4/1/2024).

Manajemen juga mengaku telah memberikan semua informasi yang bersifat material yang dapat mempengaruhi harga saham kepada BEI, dan senantiasa mematuhi setiap ketentuan peraturan perusahaan tercatat serta pasar modal mengenai keterbukaan informasi.

Sebagaimana diketahui, Daihatsu telah mengakui memalsukan hasil uji keselamatan selama lebih dari 30 tahun yang menyebabkan penghentian produksi di seluruh pabriknya di Jepang.

Dampaknya, Daihatsu diperkirakan harus menelan kerugian sekitar 100 miliar yen atau Rp10,9 triliun akibat penutupan pabrik serta pemberian kompensasi finansial kepada pemasok, menurut laporan Nikkei Asia.

Kementerian Transportasi Jepang sedang melakukan penyelidikan dan telah mengarahkan Daihatsu untuk menghentikan pengiriman sampai keamanan kendaraannya dapat diverifikasi.

Daihatsu belum memberikan informasi kapan produksi dalam negeri akan dilanjutkan, namun laporan berita sebelumnya mengindikasikan bahwa penghentian produksi akan berlangsung setidaknya hingga akhir Januari 2024. Sedangkan untuk Indonesia dan Malaysia, produksi dan pengiriman sudah kembali berjalan.

ASII sendiri dikaitkan dengan skandal Daihatsu karena operasional Daihatsu di Indonesia berada di bawah naungan Astra Daihatsu Motor.

Skandal tersebut memang mengganggu operasional bisnis untuk sementara waktu. Pasca pengumuman skandal Toyota dan Daihatsu di Jepang, produksi mobil Daihatsu buatan Indonesia untuk pasar ekspor sempat ditangguhkan untuk sementara.

Namun, pada 22 Desember 2023, Toyota dan Daihatsu di Indonesia mengumumkan distribusi kembali normal, namun hanya untuk pasar domestik. Empat hari kemudian, Astra Daihatsu Motor juga terpantau kembali melakukan ekspor mobil Daihatsu secara bertahap ke lebih dari 60 negara tujuan.

Daihatsu memproduksi Avanza, Toyota Agya/Wigo, Toyota Rush, Toyota Raize dan Daihatsu Xenia di Indonesia.

Sementara itu, untuk pengaruh ke kinerja keuangan ASII secara konsolidasi ini diperkirakan tidak terlalu berdampak signifikan. Pasalnya, porsi Astra Daihatsu Motor terhadap penjualan dari segmen otomotif relatif kecil, yakni hanya sekitar 1%.

Melansir dari data laporan keuangan perusahaan hingga sembilan bulan pertama 2023, pendapatan bersih yang didapatkan dari pihak berelasi PT Astra Daihatsu Motor sebesar Rp2,4 triliun. Nilai tersebut hanya setara 1% saja dari total pendapatan

Selain itu, jika menilai secara operasional bisnis, ASII memiliki beberapa segmen bisnis yang beragam, tidak hanya otomotif.

Wednesday, January 3, 2024

Biaya Admin BCA Naik Mulai Januari, Cek Rincian Lengkapnya!

 Ilustrasi bank BCA. (REUTERS/Willy Kurniawan/File Photo) Foto: Ilustrasi bank BCA. (REUTERS/Willy Kurniawan/File Photo)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) berencana untuk meningkatkan limit transaksi harian dan biaya administrasi bulanan pada sejumlah jenis tabungan mulai 19 Januari 2024.

Wacana ini sejalan dengan komitmen BCA untuk meningkatkan kualitas layanan dan kenyamanan transaksi bagi nasabahnya. Hampir seluruh jenis kartu debit BCA terkena dampak perubahan ini, kecuali TabunganKu.

Mengutip laman resmi BCA, perubahan tersebut mencakup penyesuaian pada limit transaksi harian, termasuk tarik tunai, transfer antar-rekening BCA, transfer antar bank, dan transaksi debit.

Proses penyesuaian limit dapat dilakukan melalui platform myBCA dan BCA mobile, memungkinkan nasabah untuk menyesuaikan pengaturan sesuai kebutuhan mereka.

Selain itu, terkait biaya administrasi, peningkatan hanya berlaku untuk kartu debit BCA Silver/Blue Mastercard.

Berikut rincian perubahan limit transaksi harian dan biaya adiministrasi BCA per 19 Januari 2024:


Tuesday, January 2, 2024

Viral Isu Pinjol Investree Mau Ditutup, Bos Buka Suara

 Investree Foto: Investree

Jakarta, CNBC Indonesia - Baru-baru ini tersebar isu soal wacana penutupan operasional perusahaan penyedia pinjaman online (Pinjol) Peer to Peer (P2P) lending PT Investree Radhika Jaya (Investree). Manajemen pun buka suara terkait hal ini.

Viral di Twitter, akun dengan username @sicupuh menyebarkan tangkapan layar atas informasi yang tersebar di website komunitas start up murzfeed.com. Ia mempertanyakan informasi yang tertulis di situs tersebut.

"Perusahaan ditutup karena pendiri diduga melakukan beberapa penipuan. Juga, mereka menunda gaji karyawan sampai tidak ada yang tahu kapan. Pada dasarnya, mereka menyuruh kita untuk berkemas dan pergi, dan untuk pemberi pinjaman? Mereka seharusnya tidak berharap banyak," sebagaimana tertulis di unggahan tersebut, Sabtu, (30/12/2023).

Menilik lebih jauh, ada pula unggahan oleh Murzfeed's Official Chat Bot dalam situs yang sama. Kali ini pesannya singkat.

"Lender harus bersiap, Perusahaan (Investree) akan tutup," ujarnya pada Sabtu, (23/12/2023).



Terkait hal ini, Direktur Investree Group, Adrian Gunadi menampik isu penutupan operasional perusahaannya tersebut. Ia menyatakan, Investree Indonesia tetap berjalan seperti biasa.

"Negatif, berita itu tidak benar. Tidak ada rencana tutup operasional," tegas Adrian saat dikonfirmasi CNBC Indonesia.

Sebelumnya, isu gagal bayar Investree telah beberapa kali viral di media sosial. Terakhir, salah satu influencer membeberkan cerita dirinya saat menjadi korban perusahaan Peer to Peer (p2p) Lending ini.

Salah satu influencer saham dan kripto Andy Senjaya mengatakan, pihaknya terancam rugi ratusan juta setelah menaruh dananya untuk diputar menjadi pinjaman di Investree.

"Ada 9 pinjaman yang belum balik. Telat bayar sampai satu setengah tahun, tidak ada kabar sama sekali. Setiap update cuma bilang lagi ditagih, tapi tidak pernah ada kejelasan," ujar Andy melalui akun instagram @andysenjaya pada Rabu, (22/11/2023).

Andy pun menagih klaim asuransi yang sebelumnya dijanjikan oleh pihak pinjol tersebut. Namun, ia hanya mendapat jawaban singkat bahwa permintaannya sedang diproses dan harus sabar menunggu.

Setelah unggahannya viral, banyak netizen lain yang mengadu kepada Andy bahwa mereka juga dibebankan potensi gagal bayar investasinya di Investree.

"Mulai Investree tahun 2021, total 160 juta. Return Rp20 jutaan. Yang nyangkut Rp78 juta," jelas salah satu netizen tersebut.

"Nyangkut di Investree delapan pendanaan, dua tahun lebih ga ada kejelasan asuransi gak cair," ungkap Netizen lain.

Friday, December 29, 2023

Kisah Raja Kain RI yang Akhirnya Tenggelam Tertimbun Utang

 Ilustrasi Logo Sritex. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Foto: Ilustrasi Logo Sritex. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Sri Rejeki Isman atau Sritex menjadi satu cerita besar tahun ini. Perusahaan tekstil yang berjaya sejak era Presiden Soeharto ini karam tertimbun utang.  

Berita ini sekaligus menjadi puncak dari gonjang-ganjing industri tekstil di Indonesia. Hingga September 2022, total liabilitas SRIL tercatat US$1,6 miliar atau setara dengan Rp24,66 triliun (kurs=Rp15.500/US$). Jumlah tersebut didominasi oleh utang-utang yang memiliki bunga seperti utang bank dan obligasi. Jika benar-benar karam karena terbentur utang, maka Sritex bakal tinggal nama.


Sritex sebetulnya bukan perusahaan kemarin sore dan sudah berdiri lebih dari 50 tahun.

Sejarah perusahaan Sritex tidak bisa terlepas dari sosok pendirinya, yaitu Haji Muhammad Lukminto (H.M Lukminto). Lukminto alias Le Djie Shin adalah peranakan Tionghoa yang lahir pada 1 Juni 1946. Dia memulai karir sebagai pedagang dengan berjualan tekstil di Solo sejak usia 20-an.

Dalam uraian buku Local Champion, Solo sebagai pusat tekstil di Jawa sejak masa kolonial membuat bisnis Lukminto tumbuh subur. Hingga akhirnya pada 1966 atau di usia 26 tahun dia berani menyewa kios di Pasar Klewer. Kios itu diberi nama UD Sri Redjeki.

Tak disangka bisnisnya moncer. Dua tahun berselang dia mulai membuka pabrik cetak pertamanya yang menghasilkan kain putih dan berwarna untuk pasar Solo. Pendirian pabrik inilah yang kemudian menjelma menjadi PT Sri Rejeki Isman atau Sritex yang kini bertahan hingga kini pada 1980.

Tak banyak cerita 'tangan dingin' Lukminto dalam menjadikan Sritex sebagai 'raja' industri kain di Indonesia. Satu hal yang menarik dari dirinya adalah kedekatannya dengan Presiden Indonesia Ke-2, Soeharto. Rupanya ada tangan dingin penguasa itu dalam perkembangan Sritex.

Mengutip Prahara Orde Baru (2013) terbitan Tempo, Sritex adalah ikon penguasa karena disinyalir berada di bawah perlindungan Keluarga Cendana, sebutan bagi keluarga Soeharto. Fakta ini tidak terlepas dari kedekatan Lukminto dengan tangan kanan Cendana, yakni Harmoko yang selama Orde Baru dikenal sebagai Menteri Penerangan dan Ketua Umum Golkar. Harmoko adalah sahabat kecil Lukminto.

Karena dekat dengan pemerintah dan pemegang pasar, Sritex dan Lukminto mendapat durian runtuh. Di masa Orde Baru, Lukminto beberapa kali menjadi pemegang tender proyek pengadaan seragam yang disponsori pemerintah.

"Di dalam negeri, ketika itu Sritex (tahun 1990-an) menerima orderan seragam batik Korpri, Golkar, dan ABRI," tulis Tempo. Dan karena ini pula Sritex mendapat jutaan rupiah dan dollar, ditambah dengan penguasaanya terhadap pasar garmen di dalam dan luar negeri.


Thursday, December 28, 2023

Jelang Akhir Tahun, 7 BUMN Akan Dibubarkan!

 Gedung BUMN (Detikcom/Grandios Zafna) Foto: Gedung BUMN (Detikcom/Grandios Zafna)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jelang tutup tahun 2023 Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan segera mengumumkan pembubaran tujuh perusahaan pelat merah. Informasi tersebut tertera dalam agenda PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) yang merupakan Holding BUMN Danareksa.

Sebagai informasi, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) sebagai bagian dari Holding BUMN Danareksa yang ditugaskan untuk berperan sebagai pengelola aktif atas sejumlah perusahaan milik negara.

"Berdasarkan hasil kajian dan segala upaya yang telah dilakukan, disimpulkan bahwa terdapat 7 BUMN yang akan dibubarkan," tulis agenda konferensi pers yang diterima oleh CNBC Indonesia, Kamis (28/12).

Pengumuman pembubaran 7 BUMN tersebut rencananya akan diselenggarakan pada hari Jumat tanggal 29 Desember 2023.

Seperti diketahui, penutupan sejumlah BUMN sakit menjadi program bersih-bersih Menteri BUMN Erick Thohir Menurutnya, langkah tersebut dilakukan karena masih ada perusahaan pelat merah dalam kondisi yang kurang sehat. Bahkan, dia telah melakukan pemetaan bagi BUMN yang sehat, sakit, hingga yang tak bisa diselamatkan.

"Saya tutup 133 anak-cucu, jadi mungkin nanti, Pak Wamen, bulan depan kita tutup lagi," ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, di Jakarta, Kamis (31/8).

Adapun 7 perusahaan pelat merah yang akan dibubarkan Kementerian BUMN di antaranya:

1. PT Merpati Nusantara Airlines (Persero)

PT Merpati Nusantara Airlines (MNA) didirikan pada 1962 dan beroperasi di Jakarta. Namun, sejak 1 Februari 2014 Merpati resmi berhenti beroperasi. Penghentian ini terjadi karena masalah keuangan yang bersumber dari berbagai utang. Hingga saat ini, seluruh aset milik Merpati telah dioperasikan oleh PPA.

2. PT Kertas Kraft Aceh (Persero)

PT Kertas Kraft Aceh (KKA) berhenti beroperasi sejak 2007 karena kesulitan mendapat bahan baku. Produsen kertas pembungkus semen ini memiliki pabrik dengan kapasitas terpasang 135.000 ton per tahun yang zona industri Lhokseumawe, Aceh Utara.

3. PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional (Persero)

PT Pembiayaan Armada Niaga Nasional atau yang lebih akrab dikenal dengan PT PANN merupakan perusahaan plat merah yang bergerak dalam bidang pembiayaan kapal niaga. Namun, PT PANN tercatat memiliki aset Hotel di Bandung yakni Garden Permata Hotel dan Hotel Grand Surabaya.

4. PT Kertas Leces (Persero)

PT Kertas Leces merupakan pabrik kertas tertua kedua di Indonesia, Namun sejak 2014 mengalami pailit karena menjalani gugatan permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU).

Namun, nasib Kertas Leces kandas setelah menerima putusan pailit oleh Pengadilan Niaga Surabaya pada September 2018.

5. PT Istaka Karya (Persero)

Istaka Karya merupakan perusahaan jasa konstruksi yang telah berdiri sejak 1979 dengan nama PT Indonesian Consortium of Construction Industries (ICCI).

Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah membubarkan BUMN PT Istaka Karya melalui Peraturan Pemerintah (PP) No.13/2023. Istaka Karya dibubarkan karena putusan pailit Pengadilan Niaga Jakarta Pusat pada 12 Juli 2022.

6. PT Industri Gelas (Persero)

PT Industri Gelas atau umumnya disingkat Iglas adalah produsen kemasan gelas, khususnya botol. Sejak 2015, Iglas berhenti berproduksi lantaran sepinya orderan. Selain itu, kondisi perseroan juha diperparah akibat kasus korupsi yang dilakukan oleh mantan Dirut Iglas Daniel Sunarya.

7. PT Industri Sandang Nusantara (Persero)

PT Industri Sandang Nusantara (ISN) merupakan perusahaan tekstil milik pemerintah. ISN perusahaan ini merupakan penghasil benang tenun, karung dan karung plastik.

BUMN ini memiliki tujuh unit produksi yakni di Makassar, Pasuruan, Malang, Semarang, Tegal, Cilacap, dan Bandung. Namun, Presiden Jokowi juga telah membubarkan ISN melalui PP No.14/2023. Pembubaran ISN dilakukan karena perseroan sudah berhenti beroperasi sejak 2018.

Wednesday, December 27, 2023

Terusir dari China, Sosok Ini Jadi Raja Kipas Angin di RI

 Presiden Direktur Maspion Group, Alim Markus (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara) Foto: Presiden Direktur Maspion Group, Alim Markus (CNBC Indonesia/Chandra Gian Asmara)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lin Xueshan berasal dari Fujian. Selazimnya orang Tionghoa, dia juga ikut merantau untuk mencari kehidupan baru. Setelah berhari-hari terombang-ambing ganasnya ombak samudera, dia akhirnya sampai di Surabaya.

Di kota inilah dia menata kehidupan baru. Kelak dia dikenal sebagai Alim Husin.

Leo Suryadinata dalam Southeast Asian Personalities of Chinese Descent: Biographical Dictionary (2012) mengungkap Alim Husin adalah pendiri dari sebuah usaha alat masak alumunium bernama UD Logam Djawa yang berjalan tahun 1960-an.

Lewat usaha tersebut, Alim Husin memulai pembuatan alat-alat rumah tangga, seperti kompor dan ember. Selain itu, dia juga membuka toko jasa perbaikan pompa air dan lampu petromak. Di Surabaya Alim Husin menikah dan mempunyai anak laki-laki tertua bernama Lin Wenguang.

Lin Wenguang kelak dikenal sebagai Alim Markus. Alim Markus didik secara serius oleh bapaknya dengan harapan dapat mengoperasikan usahanya di masa depan. Tercatat, Markus pernah kursus bahasa asing, kuliah di Taiwan dan sekolah bisnis di National University of Singapore (NUS) Singapura.

Upaya ini membuahkan hasil. Pada 1971, anak-bapak itu mendirikan usaha bernama Jin Feng yang artinya puncak emas. Bisnisnya alat rumah tangga. Muhammad Ma'ruf dalam 50 Great Business Ideas From Indonesia (2010) menyebut kalau Markus menjadi direktur utama. Perlahan, Jin Feng berubah menjadi Maspion.

Maspion sendiri adalah akronim dari Mengajak Anda Selalu Percaya Industri Olahan Nasional. Karena inilah, Markus dan Maspion selalu mengangkat isu "Cintailah produk-produk dalam negeri".

Di tangan Markus, Maspion punya 7.000 macam produk rumah tangga. Jumlah ini menjadikan Maspion sebagai raja alat-alat rumah tangga. Mulai dari kipas angin, ember, kompor, setrika sampai pipa diproduksi Maspion dalam skala besar. Akibat minim persaingan, Maspion laku keras.

Maspion bukan hanya bermain di dalam negeri. Perusahaan ini menjadi bukti kalau produk dalam negeri mampu bersaing di pasar internasional. Tercatat, produknya juga dipasarkan ke Amerika Serikat, Jepang, Australia, Eropa dan Timur-Tengah.

Bahkan, pada 1995 Maspion mendapat keuntungan US$ 100 juta dari perdagangan ekspor dan berani mendirikan Maspion cabang Kanada. Pada 1989, Maspion juga bermain di bisnis perbankan dengan mendirikan Bank Maspion.


Menjadi raja alat rumah tangga membuat Alim Markus jadi crazy rich. Dia jadi salah satu orang terkaya di Indonesia dengan harta sekitar US$ 500 juta atau Rp. 7,4 Triliun.

Kini Maspion Group mengembangkan sayap bisnis menjadi beberapa kategori bisnis utama: layanan produk konsumen, produk konsumen industri, konstruksi dan material bangunan, hotel, properti komersil dan properti industri, perdagangan dan distribusi, infrastruktur dan energi, serta beragam bisnis lainnya.

Belum lama ini, Alim Markus melepas salah satu sayap bisnisnya yang bergerak di perbankan. Kbank menjadi pengendali Bank Maspion dengan megantongo 81,1% saham melalui Kasikorn Vision Financial Company Pte. Ltd. KBank juga secara langsung memiliki saham Bank Maspion sebesar 2,45%.

Sementara itu Alim Markus masih menggeggam 13,89% saham emiten bersandi BMAS tersebut melalui PT Alim Investindo.

Berikut anak usaha dari Maspion Group, PT Indalex, PT Indal Aluminium Industry, PT Indal Gypsum Industry, PT Furukawa Indal Aluminium, PT Weilburger Coatings Indonesia, PT Cashew Grebe Indonesia, PT Indal Servis Sentra, PT Maspion Trading, PT Maxim Housewares Indonesia, Bumi Maspion, Citra Maspion Contractor, Maspion Kencana, Ishizuka Maspion Indonesia, Alaskair Maspion, Srithai Maspion Indonesia