Monday, July 8, 2024

Habibie Pernah Bikin Dolar Rp 16.800 Jadi Rp 6.550, Begini Jurusnya

 

habibie
Foto: ist

Jakarta, CNBC Indonesia - Dolar Amerika Serikat (AS) sempat mendekati level Rp 16.500. Kini mata uang Negeri Paman Sam tersebut masih bertahan di posisi Rp 16.000. 

Kondisi ini mengingatkan pada kondisi krisis 1998, di mana dolar mencapai Rp 16.800, naik berkali-kali lipat dalam waktu singkat. 

Kala itu Indonesia dalam masa pergantian pemerintahan seiring dengan runtuhnya era Orde Baru yang dipimpin Soeharto.


BJ Habibie menjadi presiden pertama yang memimpin Indonesia setelah kejadian tersebut. Di bawah kendali penemu Crack Theory di bidang penerbangan ini berhasil membuat rupiah menguat.

Habibie yang hanya memimpin Indonesia selama 1 tahun 5 bulan tercatat membuat rupiah menguat 34% terhadap dolar AS, dari Rp 16.800 menjadi Rp 7,385 per dolar AS. 

Salah satu yang dilakukan adalah melakukan paket restrukturisasi perbankan, yakni membangun kembali bank sehat pada 21 Agustus 1998, dengan melakukan merger beberapa bank baru yang kuat seperti Bank Mandiri.

Pemerintah juga memisahkan Bank Indonesia (BI) dari pemerintah. Membuat BI menjadi lembaga independen dan mendapatkan lagi kepercayaan.

Hasilnya Habibie bisa meyakinkan pasar global. Selain itu juga menghilangkan tekanan pada rupiah tanpa intervensi BI, yang kala itu belum punya kewenangan stabilisasi rupiah.

Adapun dilansir dari Refinitiv, rupiah ditutup menguat 0,31% di angka Rp16.275/US$ pada Jumat (5/7/2024). Apresiasi ini telah terjadi sejak 3 Juli 2024.

Sementara itu secara mingguan, rupiah juga menguat 0,58% atau selaras dengan pekan sebelumnya yang juga berada di teritori positif 0,46%. DXY pada pukul 15:52 WIB melemah 0,14% di angka 104,97. Angka ini lebih rendah dibandingkan posisi kemarin yang berada di angka 105,13.

Thursday, July 4, 2024

Kripto Kompak Kebakaran, Ini Penyebabnya

 

Representation of the Bitcoin virtual currency standing on the PC motherboard is seen in this illustration picture, February 3, 2018. REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Foto: REUTERS/Dado Ruvic

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto kompak merah pada hari ini, Kamis (4/7/2024). Anjloknya pasar kripto hari ini terjadi di tengah pergerakan salah satu paus setelah 10 tahun diam.

Merujuk dari CoinMarketCap pada Kamis (4/7/2024) pukul 08:41 WIB, pasar kripto melemah. Bitcoin turun 3,56% ke US$59.786,55 dan secara mingguan berada di zona negatif 2,04%.

Ethereum berada di zona merah 4,6% dalam 24 jam terakhir dan dalam sepekan mengalami depresiasi 3,59%. Solana ambruk 11,31% secara harian dan secara mingguan melemah 0,24%.

Begitu pula dengan Dogecoin yang mengalami depresiasi 7,34% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir tergelincir 5,85%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 4,3% ke angka 2.355,69 Open interest terdepresiasi 7,16% di angka US$58,99 miliar.

Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 45 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase netral dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

Dikutip dari BH News, satu kejadian mencolok melibatkan sebuah alamat Bitcoin yang dipantau oleh Whale Alert, yang terkenal dalam memantau transaksi kripto besar. Alamat ini, yang sudah tidak aktif selama lebih dari satu dekade, tiba-tiba menunjukkan aktivitas lagi, yang membuat para pengamat pasar waspada. Dompet ini berisi 43 Bitcoin, dengan nilai sekitar US$2,5 juta berdasarkan harga pasar saat ini.

Awal minggu ini, harga Bitcoin sempat naik melebihi US$63.000 namun mengalami penurunan sebesar 3,74% dalam 24 jam, stabil di sekitar US$60.000. Aktivasi kembali secara tiba-tiba dari dompet yang lama tidak aktif ini menambah volatilitas pasar kripto.

Paus lainnya juga terpantau kembali aktif pada awal Juni, mengirimkan 8.000 BTC senilai US$535 juta ke bursa Binance dalam beberapa transaksi. Transfer besar seperti ini dikenal dapat memberikan tekanan jual yang signifikan pada pasar.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Wednesday, July 3, 2024

Aturan Terbaru Saldo Minimum Rekening BCA, BRI, Mandiri dan BNI

 

ATM BRI
Foto: Dok: BRI
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Perbankan memiliki saldo minimal yang berbeda-beda. Para nasabah perlu mengetahui jumlah saldo minimal tabungan dari produk yang ditawarkan bank. Ini dapat menjadi pertimbangan saat ingin membuka rekening tabungan.

Setiap bank, memiliki produk tabungan dan saldo minimal yang berbeda-beda. Saldo tersebut berfungsi sebagai pengaman jika nasabah tidak aktif menggunakan rekening. Sehingga, saldo yang mengendap akan digunakan oleh pihak bank untuk menutupi biaya-biaya transaksi.

Jika saldo di ATM sudah menyentuh saldo minimal bank, maka nasabah tidak akan bisa menarik uang tersebut. Untuk itu, penting bagi para nasabah mencatat minimal saldo dari produk-produk tabungan bank sebelum memilih dan menggunakannya.

Masing-masing bank memiliki kebijakan yang berbeda untuk menetapkan minimum saldo di ATM nasabah. Bahkan, tiap jenis tabungan di satu bank saja bisa memiliki batas minimal saldo yang berbeda.

Beberapa bank menggunakan sisa saldo tersebut sebagai biaya penutupan rekening tabungan yang tidak aktif. Ada juga bank yang menggunakannya agar menjaga rekening tabungan nasabah tetap aktif.

Berikut ketentuan saldo minimal big bank RI.

BCA

-TabunganKu: Rp 20.000

-Simpanan Pelajar: Rp5.000

-Tahapan Xpresi: Rp10.000

-Tahapan: Rp50.000

-Tapres: Rp5.000.000

-BCA Dollar: US$100 atau S$200

Bank Mandiri

-Tabungan Rupiah: Rp 100.000

-Tabungan NOW: Rp 25.000

-Tabungan Payroll: Rp 10.000

-TabunganKu: Rp 20.000

-Tabungan TKI: Rp 10.000

-Tabungan Mitra Usaha: Rp 1.000.000

-Tabungan SiMakmur: Bebas biaya

-Tabungan Simpanan Pelajar (SimPel): Rp 5.000

BNI

BNI Taplus: Rp 150.000

BNI Taplus Bisnis: Rp 1.000.000

BNI Taplus Pegawai: Sesuai Perjanjian Kerjasama (PKS)

BNI Taplus Muda: Tidak dikenakan saldo mengendap

BNI Pandai: Tidak dibatasi

BNI SimPel: Rp 5.000

BNI Tabunganku: Rp 20.000

BRI

BRI Simpedes: Rp 25.000

BritAma: Rp 50.000

BritAma Bisnis: Rp 50.000

BritAma Pro: Rp50.000

BritAma X: Rp50.000

BRI Tabunganku: Rp 20.000

BRI Junio: Rp 20.000

BRI SimPel: Rp 5.000

Tuesday, July 2, 2024

Jejak Family Office di Asia, Ada Kantor Milik Keluarga Hartono

 

Michael Bambang Hartono. (Detikcom/Rifkianto Nugroho)
Foto: Michael Bambang Hartono. (Detikcom/Rifkianto Nugroho)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah menggodok rencana pembentukan regulasi Family Office di Indonesia. Lantas, apa pengertiannya dan bagaimana cara kerjanya?

Sebagai informasi, Family Office adalah firma penasihat pengelolaan kekayaan swasta yang melayani individu dengan kekayaan bersih tinggi. Apa yang membedakan family office dengan manajer kekayaan tradisional adalah bahwa mereka hanya menawarkan layanan kepada individu atau keluarga kaya.

Sebuah survei yang dilakukan Citi terhadap klien-klien family office menunjukkan, para pelaku usaha itu secara kolektif memiliki total kekayaan bersih sebesar $565 miliar, dan berasal dari seluruh dunia - dengan dua pertiganya berasal dari luar Amerika Utara.

Hannes Hofmann dari Citi Private Bank mengatakan, di Asia sendiri, Fily Officenya mengalokasikan jauh lebih banyak dana ke aset berisiko dibandingkan aset berisiko rendah pada paruh pertama tahun ini,

"Oleh karena itu, lebih sulit bagi mereka untuk menambah risiko pada saat ini," ujar Hannes kepada Squawk Box Asia CNBC pada akhir November 2023.

Sekitar 44% aset yang dimiliki oleh family office di Asia adalah ekuitas swasta dan publik, dibandingkan dengan 30% hingga 33% dalam bentuk tunai dan pendapatan tetap, menurut Hofmann dari Citi.

Perbedaannya jauh lebih besar dibandingkan kantor keluarga di AS, Eropa, atau Amerika Latin.

Dalam skala global, 9% family office di dunia berlokasi di Asia, menurut KPMG Private Enterprise dan konsultan kantor keluarga Agreus.

Di Asia, Singapura menduduki peringkat pertama sebagai pusat kantor keluarga di seluruh dunia, dengan sekitar 59% di antaranya berbasis di negara kota tersebut pada tahun 2023, menurut laporan tersebut.

Sekitar 14% berbasis di Hong Kong, 13% di India dan sisanya berlokasi di Malaysia, Thailand dan Pakistan, kata Agreus.

Sikap Singapura yang proaktif dan tarif pajak yang menarik menjadikannya pilihan utama di kalangan orang kaya. Negara kepulauan ini juga bertindak sebagai basis strategis untuk mengakses peluang investasi lain di Asia guna mendiversifikasi portofolio investasi.

Family Office

Di Indonesia sendiri Family Office baru saja ingin dibentuk. Presiden RI Joko Widodo telah memanggil sejumlah Menteri untuk rapat terkait Family Office pada Senin, (1/7/2024).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno di Istana menjelaskan bahwa potensi Family Office Indonesia dapat menarik pengelolaan uang orang kaya di luar negeri ini mencapai US$ 500 miliar atau sekitar Rp 8.000 triliun jika sudah diterapkan di Indonesia.

"Pada intinya kami akan mengkaji family office ini adalah sebuah klaster keuangan yang memberikan kemudahan pelayanan bagi keluarga-keluarga besar yang menyalurkan dananya di Indonesia. Tadi ada dari bidang potensi regulasi dan akan dibentuk tim khusus untuk mengkaji ini," kata Sandiaga kepada pers.

Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa Family Office yang telah berdiri. Misalnya Primus Wealth, Pricewaterhouse Coopers (PwC) Indonesia yang diluncurkan pada Juni 2023 lalu, dan Hartono Family Office.

Menurut laman resmi SWF Institute, kantor keluarga yang dimiliki oleh kakak beradik Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono itu memiliki aset lancar hingga US$ 21,1 miliar.