Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah menggodok rencana pembentukan regulasi Family Office di Indonesia. Lantas, apa pengertiannya dan bagaimana cara kerjanya?
Sebagai informasi, Family Office adalah firma penasihat pengelolaan kekayaan swasta yang melayani individu dengan kekayaan bersih tinggi. Apa yang membedakan family office dengan manajer kekayaan tradisional adalah bahwa mereka hanya menawarkan layanan kepada individu atau keluarga kaya.
Sebuah survei yang dilakukan Citi terhadap klien-klien family office menunjukkan, para pelaku usaha itu secara kolektif memiliki total kekayaan bersih sebesar $565 miliar, dan berasal dari seluruh dunia - dengan dua pertiganya berasal dari luar Amerika Utara.
Hannes Hofmann dari Citi Private Bank mengatakan, di Asia sendiri, Fily Officenya mengalokasikan jauh lebih banyak dana ke aset berisiko dibandingkan aset berisiko rendah pada paruh pertama tahun ini,
"Oleh karena itu, lebih sulit bagi mereka untuk menambah risiko pada saat ini," ujar Hannes kepada Squawk Box Asia CNBC pada akhir November 2023.
Sekitar 44% aset yang dimiliki oleh family office di Asia adalah ekuitas swasta dan publik, dibandingkan dengan 30% hingga 33% dalam bentuk tunai dan pendapatan tetap, menurut Hofmann dari Citi.
Perbedaannya jauh lebih besar dibandingkan kantor keluarga di AS, Eropa, atau Amerika Latin.
Dalam skala global, 9% family office di dunia berlokasi di Asia, menurut KPMG Private Enterprise dan konsultan kantor keluarga Agreus.
Di Asia, Singapura menduduki peringkat pertama sebagai pusat kantor keluarga di seluruh dunia, dengan sekitar 59% di antaranya berbasis di negara kota tersebut pada tahun 2023, menurut laporan tersebut.
Sekitar 14% berbasis di Hong Kong, 13% di India dan sisanya berlokasi di Malaysia, Thailand dan Pakistan, kata Agreus.
Sikap Singapura yang proaktif dan tarif pajak yang menarik menjadikannya pilihan utama di kalangan orang kaya. Negara kepulauan ini juga bertindak sebagai basis strategis untuk mengakses peluang investasi lain di Asia guna mendiversifikasi portofolio investasi.
Family Office
Di Indonesia sendiri Family Office baru saja ingin dibentuk. Presiden RI Joko Widodo telah memanggil sejumlah Menteri untuk rapat terkait Family Office pada Senin, (1/7/2024).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno di Istana menjelaskan bahwa potensi Family Office Indonesia dapat menarik pengelolaan uang orang kaya di luar negeri ini mencapai US$ 500 miliar atau sekitar Rp 8.000 triliun jika sudah diterapkan di Indonesia.
"Pada intinya kami akan mengkaji family office ini adalah sebuah klaster keuangan yang memberikan kemudahan pelayanan bagi keluarga-keluarga besar yang menyalurkan dananya di Indonesia. Tadi ada dari bidang potensi regulasi dan akan dibentuk tim khusus untuk mengkaji ini," kata Sandiaga kepada pers.
Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa Family Office yang telah berdiri. Misalnya Primus Wealth, Pricewaterhouse Coopers (PwC) Indonesia yang diluncurkan pada Juni 2023 lalu, dan Hartono Family Office.
Menurut laman resmi SWF Institute, kantor keluarga yang dimiliki oleh kakak beradik Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono itu memiliki aset lancar hingga US$ 21,1 miliar.
No comments:
Post a Comment