SINGAPURA - Harga minyak mentah dunia
mengalami peningkatan untuk hari kedua pada perdagangan akhir pekan
ini, meski dengan kisaran harga yang tidak terlalu besar. Meningkatnya
persediaan minyak Amerika Serikat (AS) menahan penguatan minyak dunia
lebih lanjut.
Dilansir Reuters, Jumat (20/1/2017) harga minyak
mentah berjangka AS diperdagangkan dengan kenaikan 20 sen menjadi
USD51,57 per barel pada pukul 00.38 GMT. Sedangkan harga minyak Brent
masih menjaga tren positif di level USD55.47 per barel.
International
Energy Agency (IEA) mengatakan bahwa terlalu dini untuk menilai
kepatuhan para anggota OPEC (Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak
Dunia) terkait kebijakan pengurangan produksi. Seperti diketahui stok
minyak komersil pada negara berkembang tengah mengalami penurunan sejak
November.
Namun persediaan minyak mentah AS secara tiba-tiba
meningkat, meski sempat dilaporkan adanya keterlambatan produksi pada
kilang mereka. Persediaan minyak mentah naik 2,3 juta barel per pekan
untuk Januari, dibandingkan dengan ekspektasi analis untuk peningkatan
342,000 barel.
Data menunjukkan persediaan bahan bakar AS
diyakini akan membengkak pada level tertinggi. "Harga minyak masih
rentan, ketika laporan EIA secara mingguan melaporkan keuntungan dalam
persedian. OPEC melanjutkan komitmen mereka untuk memotong produksi
sesuai kesepakatan dan bakal membahasnya lebih lanjut," ucap ANZ.
OPEC
dalam upaya mengurangi pasokan Internasional akan mencoba bersama
dengan produsen Independen seperti Rusia. Sementara Arab Saudi
sebelumnya telah menegaskan kesepakatan untuk memperpanjang pengurangan
produksi minyak dunia.
Bestprofit
No comments:
Post a Comment