Saat ditangkap, ketiganya juga membawa berbagai senjata tajam.
"Saat kami hentikan, mereka kabur kocar-kacir sambil membawa senjata tajam itu. Tiga orang yang berhasil kami amankan, mereka membawa samurai, golok, dan celurit," kata Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Jakarta Selatan Ajun Komisaris Besar Budi Hermanto, Selasa (23/5/2017).
Budi menyampaikan penindakan tersebut berawal dari laporan masyarakat yang resah dengan keberadaan geng motor yang diduga tak segan-segan melukai siapa saja yang berada di jalanan. Setelah itu, polisi menggelar razia dan menangkap ketiga pemuda pada Sabtu (20/5/2017).
"Entah itu mereka menamakan dirinya geng motor Amerika, Jepang, dan macam-macam. Mereka menantang geng motor yang ada di Depok, Bogor, dan Jakarta Timur," kata dia.
Budi juga menyampaikan saat ini masyarakat kembali dihebohkan dengan video viral di media sosial yang berisi komplotan geng motor yang melukai pengendara motor di jalan raya. Namun, dia mengakui masih menyelidiki video tersebut, apakah berkaitan dengan geng motor yang kerap berkeliaran di kawasan Jagakarta, Jaksel.
Sejauh ini, tambahnya, pihaknya juga masih menelusuri keberadaan seorang perempuan yang menjadi korban pembacokan sebagaimana video yang beredar.
"Kami harapkan, semua masyarakat turut membantu penelusuran video yang viral itu bila ada informasi lanjutan. Sejauh ini, di Polsek Jagakarsa pun belum ada laporan terkait di video yang viral itu," katanya.
"Di video itu, memang tampak kalau mereka melakukan aksinya secara bersama-sama, bergerombol dengan menaiki sepeda motor secara berpasangan. Kasus geng motor seperti itu pernah terjadi dahulu dan saat ini kembali muncul," Budi menambahkan.
Mantan Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya ini juga menganggap video aksi brutal geng motor juga sangat mirip dengan kasus-kasus jalanan yang pernah terjadi di Jakarta. Kata dia, tindakan geng motor itu hanya ingin membuat onar dan melukai warga.
"Mereka membawa senjata tajam, entah itu clurit, samurai, golok lalu menyeret senjata itu di aspal dan melukai orang yang melintas di jalan tanpa ada alasan yang jelas serta tanpa basa-basi, tujuannya hanya berbuat onar," ucapnya
"Adapun usia mereka ini rata-rata 15-20 tahunan, lalu ada yang dituakan pula dikisaran umur dibawah 25 tahun, dalam beraksi mereka pun meminum-minuman keras," kata Budi menambahkan.
Adanya isu aksi geng motor yang viral di medsos, pihaknya mengimbau agar warga tak perlu khawatir. Pihaknya telah membentuk tim khusus untuk menindak segala bentuk kriminalitas di jalanan termasuk geng motor.
"Isu geng motor ini juga menjadi fokus kami, apalagi menjelang puasa. Kami tegaskan, entah itu geng motor atau siapapun itu yang berbuat keonaran di wilayah Jaksel, kami akan lakukan tindakan tegas, tepat, cepat, dan terukur. Jadi, jangan coba-coba bermain di Jaksel, kami akan buktikan itu," katanya.