Saturday, October 12, 2019

Tips Pegang Kartu Kredit bagi Milenial, Simak 4 Catatan Ini


Tips Pegang Kartu Kredit bagi Milenial, Simak 4 Catatan Ini!


PT BESTPROFIT - Penggunaan kartu kredit sebagai media pembayaran saat ini sudah menjadi hal yang lazim dijumpai. Sayangnya, tak jarang penggunaan kartu kredit di Indonesia disalahgunakan, tak disiplin dalam menggunakan kartu kredit, sehingg bukan lagi menguntungkan tapi malah merugikan.
Untuk itu, cara menggunakan kartu kredit yang benar haruslah dipahami bagi semua pemegang kartu terutama para milenial. Sebabnya, milenial identik dengan perilaku konsumtif dan tidak berpikir panjang dalam membeli barang.
Tanpa perhitungan matang, penggunaan kartu kredit justru dapat menjadi bumerang bagi keuangan. Lalu, apa yang harus dilakukan? Berikut beberapa kebiasaan milenial yang pegang kartu kredit dan tips mengatasinya, seperti dikutip dari Cermati.comBEST PROFIT
1. Menggunakan Kartu Kredit Tanpa Pertimbangan Panjang
Salah satu hal yang sering kali dilakukan oleh generasi milenial saat menggunakan kartu kredit adalah tidak banyak pertimbangan dalam penggunaannya, hingga kerap digunakan untuk membeli barang konsumtif.
Membeli barang yang tidak terlalu penting cukup berbahaya bagi keuangan Anda. Hindari pemikiran dapat membayar tagihannya setiap akhir bulan.
2. Kebiasaan Membayar Tagihan Minimum Payment dan Telat Bayar
Perlu diingat, Anda akan dikenakan bunga lebih besar jika membayar tagihan hanya sebatas minimum payment, apalagi sampai terlambat membayarnya. Jika diakumulasikan, bunga kartu kredit dapat mencapai 27% per tahunnya.
Oleh karena itu, setiap Anda menggunakan kartu kredit, pertimbangkan secara matang, sehingga Anda mampu membayar tagihan tepat waktu dan lunas.
3. Menganggap Kartu Kredit sebagai Dana Lebih
Salah satu kelebihan dari kartu kredit adalah Anda dapat melakukan penarikan tunai atau yang biasa dikenal dengan istilah cash advance. Penarikan tunai ini menggunakan mesin ATM sebagai medianya, layaknya Anda menggunakan kartu debit saat menarik uang tunai.
Perbedaannya tentu saja terletak pada biaya bunga. Jika tarik tunai dari kartu debit, maka tidak akan dikenakan bunga penarikan. Tapi jika tarik tunai dengan kartu kredit, sudah pasti akan dikenakan biaya administrasi dan juga bunga.
Beda bank penerbit kartu kredit, berbeda pula tingkat bunga yang dikenakan untuk tarik tunai. Bahkan lebih jauh, berbeda juga pengenaan biaya administrasi saat tarik tunai. Ada bank penerbit kartu kredit yang mengenakan biaya administrasi sekali tarik tunai sebesar Rp 60.000, ada juga yang membebaskan biaya administrasi tarik tunai alias gratis.
Nah, tak sedikit justru fitur cash advance ini disalahgunakan oleh kaum milenial, lantaran menganggapnya sebagai dana lebih atau pinjaman yang dapat dimanfaatkan kapan saja. Padahal jika dihitung menyeluruh, bunganya cukup besar dan membuka peluang masalah keuangan cukup serius bila selalu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif.
4. Kartu Kredit sebagai Alasan untuk Memenuhi Kebutuhan
Menggunakan kartu kredit memberikan kita kesempatan untuk membeli barang-barang yang justru sering kali tidak dibutuhkan. Tentu saja, hal itu menjadi ancaman tersendiri atau ibarat sebuah godaan bagi setiap pemegang kartu kredit. BESTPROFIT
Salah satu alasan penggunaan kartu kredit yang paling sering dijumpai adalah dapat menikmati diskon untuk merchant yang sudah bekerja sama dengan kartu kredit yang kita miliki. Namun, justru itu pandangan konsumtif yang dapat berujung petaka finansial. Bayangkan jika Anda ke pusat perbelanjaan pada akhir tahun, di mana hampir seluruh merchant mengadakan sale akhir tahun yang membuat mudah tergoda hingga jadi berlaku konsumtif.
Sudahkah Anda Bijak Menggunakan Kartu Kredit?
Itulah beberapa hal yang sering kali muncul saat milenial memiliki kartu kredit. Meski terlihat wajar karena gejolak muda yang masih ingin tahu dan mencoba segala hal, sehingga butuh dana lebih dan transaksi yang memudahkan, namun tetap saja perlu bijak dalam menggunakannya. Apakah Anda termasuk yang sudah bijak dalam menggunakan kartu kredit?

Sumber : suara.com

Friday, October 11, 2019

Akbar Alamsyah Meninggal Dunia, Polisi Berdukacita

Akbar Alamsyah Meninggal Dunia, Polisi Berdukacita

PT BESTPROFITPolda Metro Jaya turut berdukacita atas meninggalnya Akbar Alamsyah, korban demo rusuh di sekitar gedung DPR. Polisi berharap keluarga Akbar diberikan ketabahan.

"Tentunya kami dari pihak kepolisian Republik Indonesia mengucapkan bela sungkawa, turut berdukacita ya," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (11/10/2019).

"Semoga arwahnya diterima di sisi Tuhan dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan," sambungnya. BEST PROFIT

Argo menyebut saat ricuh pecah pada tanggal 25 September 2019, polisi menemukan Akbar di trotoar jalan arah Slipi. Akbar sudah tergeletak dan luka.

Argo mengatakan polisi juga mempunyai saksi yang melihat Akbar berada di trotoar itu. Saat ditemukan, di samping Akbar sudah dipenuhi batu-batu yang sempat digunakan massa untuk menyerang polisi. BESTPROFIT

"(Waktu ditemukan) sudah ada luka dan ada saksi juga yang melihat. Kita sudah periksa semuanya, kita memeriksa saksi juga bahwa yang bersangkutan memang ada di daerah Slipi," jelas Argo.


Sumber : detik.com

Wednesday, September 25, 2019

Makin Rusuh, Polisi Tembak Anak STM dengan Water Cannon

Makin Rusuh, Polisi Tembak Anak STM dengan Water Cannon

PT BESTPROFIT - Kepolisian Brimob menembakan meriam air atua water cannon ke arah pelajar atau anak STM yang melakukan aksi unjuk rasa di Depan Gedung DPR, Rabu (25/9/2019). Kerusuhan makin parah di kawasan fly over Slipi, Jakarta Barat.
Kejadian itu berawal dari aksi anak STM yang melemparkan baru ke arah polisi yang berjaga di sekitar Slipi. Anak STM menutup jalan Jenderal Gatot Subroto, Jakarta Pusat.
Lalu 1 brikade mobil taktis water cannon menembakan meriam air ke arah mereka. Meski disemprot air, mereka tak bergeming.
Justru mereka tetap melempar batu sembari sembunyi di balik sparator beton.
Di sisi jalan lain, aksi mereka juga mendapat represifitas dari aparat kepolisian. Banyak dari mereka dijemur hingga dibawa ke Polda Metro Jaya. BEST PROFIT
Anak STM geruduk gedung DPR. (Suara.com/Ria Rizki)
Sementara di media-media sosial, sedang viral seorang polisi menendang siswa. Karenanya, siswa STM melawan hingga membuat polisi kocar-kacir.
Dalam video berdurasi 40 detik tersebut, tampak satu polisi menarik siswa STM yang sedang menaiki sepeda motor. Akhirnya, anak STM itu terjatuh.
Selanjutnya kawan-kawannya datang membantu, dan polisi tersebut menendang seorang siswa. BESTPROFIT
Tak ayal, satu siswa lain menyabetkan sesuatu ke polisi tersebut. Setelahnya, mereka beramai-ramai mengejar sekerumunan polisi hingga aparat tunggang langgang.
Sebelumnya diberitakan, ratusan pelajar berseragam STM mencoba melakukan blokade sebagian jalan layang Slipi, Jakarta Barat, Rabu (25/9/2019). Mereka ramai-ramai meneriakkan yel-yel menolak Rancangan Undang-Undang (RUU) KUHP.
Konsentrasi massa sempat terurai akibat adanya arus kendaraan atau mobil yang melintas. Namun, mereka merangsek maju kembali ke arah polisi bersiaga.
Hingga berita ini diunggah, pasukan kepolisian dari Brimob sudah melakukan koordinasi dan menambahkan pasukan lengkap dengan tamengnya.
Anak STM geruduk gedung DPR. (Suara.com/Ria Rizki)
Sebelumnya pelajar dari SMA, SMK dan STM yang melakukan aksi di depan Gedung DPR RI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, berakhir dengan dijemur aparat kepolisian di trotoar. Setelah itu, mereka diangkut menggunakan truk kepolisian ke Polda Metro Jaya.
Pantauan dari Suara.com, mereka diminta duduk di trotoar selama 20 menit. Kemudian mereka pun diangkut ke Polda dengan menggunakan 2 truk dan 2 bus polisi.
"Kami kumpulkan, kita data, setelah itu akan diberi imbauan," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan di lokasi.
Pantauan dari Suara.com di lokasi, mereka merapat ke depan Gedung DPR RI pada pukul 12.15 WIB. Mereka kompak meneriakan berbagai macam umpatan.
"DPR Bego! DPR Bego!," teriak pelajar-pelajar.
Entah penyebabnya apa, konsentrasi massa tersebut tiba-tiba pecah dan mengurai ke jalan raya. Petugas kepolisian pun tampak menenangkan para pelajar yang mulai tersulut emosinya.
Sumber: suara.com

Tuesday, September 24, 2019

Semakin Panas! Mahasiswa Kepung DPR RI dari Pintu Depan dan Belakang

Semakin Panas! Mahasiswa Kepung DPR RI dari Pintu Depan dan Belakang

Mahasiswa yang melakukan aksi tolak revisi UU KPK dan RUU KUHP tidak hanya menyampaikan aspirasi mereka di depan DPR, melainkan juga di bagian pintu belakang DPR.
Pantauan Suara.com, jumlah mahasiswa kian bertambah seiring kedatangan mahasiswa melalui Stasiun Palmerah.
Mahasiswa tersebut kemudian langsung bergerak menuju pintu belakang DPR yang berada di seberang Lapangan Tembak.
Tuntutan mereka sama dengan massa aksi mahasiswa yang berada di bagian depan DPR RI, Jalan Gatot Soebroto. Mereka meminta agar bisa masuk ke dalam menemui pimpinan DPR.
Mahasiswa mengepung pintu belakang DPR RI, Selasa (24/9/2019). [Suara.com/Novian Ardiansyah]

PT BESTPROFIT - Sebelumnya, mahasiswa di bagian depan huga sempat memanjat dan mendobrak pagar lantaran ingin merangsek masuk.
Meski tak sampai seperti mahasiswa di bagian depan, mahasiswa di bagian belakang juga sempat melakuka aksi mendorong hingga ke depan gerbang.
"Buka buka buka pintunya," ujar mahasiswa, Selasa (24/9/2019). BEST PROFIT
Penjagaan ketat juga dilakukan di bagian dalam gervang pintu belakang DPR. Pasukan polisi dan satuan brimob telah berjaga di lokasi. BESTPROFIT
Hingga Pukul 16.25 WIB jumlah mahasiswa semakin bertambah hingga mengarah ke Kemenpora menuju Jalan Gator Soebroto.
Sumber: suara.com

Monday, September 23, 2019

Cukai Rokok Naik, Menaker Hanif Harap Tak Ada PHK Buruh

Cukai Rokok Naik, Menaker Hanif Harap Tak Ada PHK Buruh

PT BESTPROFIT - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Hanif Dhakiri berharap tak ada pemutusan hubungan kerja (PHK) dari industri rokok sebagai dampak kenaikan cukai rokok
Alasannya, industri rokok didominasi oleh pekerja perempuan. Selain itu, mereka juga memiliki pendidikan terbatas dan tak lagi muda (paruh baya).
"Kita sih minta jangan sampai ada PHK di industri rokok karena di industri ini kan didominasi pekerja perempuan, juga tak lagi muda dengan pendidikan terbatas," ujarnya di Jakarta, Senin (23/9).
Dari industri sendiri telah ada permintaan diskusi terkait keputusan pemerintah menaikkan cukai rokok ini pada tahun depan.
"Belum ada laporan, tapi ada permintaan-permintaan dari industri rokok untuk diskusikan kenaikan cukai rokok ini," kata dia. BEST PROFIT
Informasi saja, pemerintah memutuskan akan menaikkan cukai rokok sebesar 23 persen pada tahun 2020. Salah satunya pertimbangannya ialah menekan pengendalian jumlah perokok di Indonesia.

Berapa Besar Kontribusi Cukai Rokok?

Peneliti Asosiasi Ekonomi Politik Indonesia (AEPI), Salamuddin Daeng mengatakan bahwa nilai penjualan rokok merupakan surga bagi dunia bisnis nasional. Sebab, nilai penjualan rokok mampu mengalahkan nilai penjualan premium, Solar, Bahan Bakar Gas (BBG), listrik, dan pulsa.
Dia menjelaskan, rokok telah mengkontribusikan cukai senilai Rp160 Triliun terhadap APBN. Nilai ini mencapai 3 kali sumbangan sektor migas, yang jauh meninggalkan seluruh gabungan dividen BUMN. BESTPROFIT
"Bayangkan saja kalau pemerintah menaikkan cukai rokok hingga 100 persen, maka pemerintah bisa mendapatkan sedikitnya Rp320 triliun. Apalagi jika cukai diaudit dengan benar dan tidak ada lagi cukai asli atau palsu, maka pendapatan pemerintah bisa naik berkali kali lipat," ujarnya melalui keterangan resminya di Jakarta, Jumat (20/9).
Menurutnya, keuntungan industri rokok telah mengalahkan gabungan keuntungan dari Pertamina, PGN, PLN, sekaligus gabungan keuntungan seluruh perusahaan BUMN. Hal ini membuat industri rokok menjadi perusahaan yang tak terkalahkan dalam ukuran perusahaan di Indonesia.
Selain itu, tembakau adalah juara dalam perdagangan domestik yang membuat bisnis rokok menjadi penopang utama keuangan negara, hingga mengalahkan gabungan seluruh perusahaan tambang dan migas.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Heru Pambudi mengakui bahwa kenaikan cukai rokok sebesar 23 persen di 2020 akan berdampak pada penerimaan negara.
Menurutnya, potensi penerimaan negara yang akan diperoleh dari kebijakan kenaikan cukai rokok mencapai Rp173 triliun. Tetapi, pihaknya menegaskan pemerintah tidak menargetkan secara khusus terkait penerimaan tersebut.
"Revenue (nanti) mengikuti. Jadi kita tidak membuat kebijakan ini berdasarkan target revenue tapi berdasarkan pada konsumsi yang harus secara gradual diturunkan tapi industri masih bisa kita perhatikan," tuturnya di Jakarta, Sabtu (14/9/).
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: suara.com

Thursday, September 19, 2019

Diundang Jokowi Bahas Nama Menteri, Buya Syafii: Boleh dari Partai, Tapi...

Diundang Jokowi Bahas Nama Menteri, Buya Syafii: Boleh dari Partai, Tapi...

PT BESTPROFIT - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengundang anggota Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii ke Istana Negara, Jakarta, Kamis (19/9/2019). Pertemuan tersebut berlangsung tertutup untuk awak media.
Buya Syafii mengatakan kedatangannya kali ini diminta Jokowi untuk memberi masukan soal sosok menteri Kabinet Kerja Jilid ll.
"Bahas soal menteri, pilih kabinet yang bagus," ujar Buya Syafii di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (19/9/2019). BEST PROFIT
Buya Syafii menuturkan, sosok menteri yang ada di kabinet Jokowi boleh saja dari kalangan partai politik asalkan profesional dan memiliki integritas.
"Dari partai juga boleh, tapi orang yang profesional, punya integritas. Itu saja," kata dia.
Menurut Buya, Presiden Jokowi sudah tahu siapa saja yang bakal dipilih menjadi menteri.
Ia hanya meminta agar menteri Jokowi berikutnya, khususnya yang berasal dari kalangan partai politik untuk namun benar-benar setia kepada Presiden. BESTPROFIT
"Presidennya tahu, jadi ada persoalan integritas, kompetensi, profesionalisme. Boleh dari partai, ndak apa-apa. Tapi yang setia kepada presiden. Jangan yang bikin kacau," tandasnya.
Sumber: suara.com

Monday, August 26, 2019

Ibu Kota Pindah ke Kaltim, MenPAN-RB : 100 Ribuan ASN Siap Dipindah

Ibu Kota Pindah ke Kaltim, MenPAN-RB : 100 Ribuan ASN Siap Dipindah

PT BESTPROFIT - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Syafruddin menyebut Aparatur Sipil Negara (ASN) siap untuk dipindahkan bersamaan dengan pemindahan ibu kota negara ke wilayah Kalimantan Timur.
"Siap dipindah, sekitar 100 ribuan (yang dipindah)," kata Syafruddin usai membuka Mall Pelayanan Publik (MPP) di Kota Bogor, Jawa Barat pada Senin (26/8/2019).
Namun, mantan Wakapolri itu enggan berbicara banyak terkait pemindahan ibu kota. Meski begitu, Syafruddin menegaskan ASN mendukung dan tidak ada yang menolak pemindahan tersebut. BEST PROFIT
"Itu presiden yang punya kewenangan. Tidak ada (ASN) yang menolak," tutup Syafuddin.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhirnya secara resmi menyatakan bahwa Ibu Kota negara akan dipindah ke wilayah Kalimantan Timur.
"Saya ingin menyampaikan, lokasi ibu kota baru yang paling ideal adalah di Kabupaten Penajam Paser Utara dan sebagian di Kutai Kertanegara," kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (26/8/2019).
Sebelumnya, Presiden Jokowi telah meminta izin untuk memindahkan Ibu Kota ke Pulau Kalimantan kepada para Anggota DPR-RI pada 16 Agustus 2019.
"Pada kesempatan bersejarah ini, dengan memohon ridha Allah SWT, meminta izin dan dukungan dari bapak ibu anggota Dewan yang terhormat, para sesepuh dan tokoh bangsa, terutama seluruh rakyat Indonesia, dengan ini saya mohon izin memindahkan ibu kota negara ke Pulau Kalimantan," ujar Jokowi. BESTPROFIT
Adapun biaya pemindahan dan pembangunan Ibu Kota baru disebut-sebut tak akan membebani APBN maupun BUMN. Artinya, pendanaan pembangunan akan banyak didapat dari investasi swasta.
Jokowi juga menambahkan, Ibu Kota bukan sekadar simbol identitas bangsa. Menurut dia, ibu kota juga merupakan representasi kemajuan bangsa. Oleh karena itu, pemindahan tersebut pun bertujuan untuk pemerataan dan keadilan ekonomi di Indonesia.
"Ibu kota yang bukan hanya simbol identitas bangsa, tetapi juga representasi kemajuan bangsa," ucap Jokowi.
Kontributor : Rambiga
Sumber: suara.com