PT BESTPROFIT - Penggunaan kartu kredit sebagai media pembayaran saat ini sudah menjadi hal yang lazim dijumpai. Sayangnya, tak jarang penggunaan kartu kredit di Indonesia disalahgunakan, tak disiplin dalam menggunakan kartu kredit, sehingg bukan lagi menguntungkan tapi malah merugikan.
Untuk itu, cara menggunakan kartu kredit yang benar haruslah dipahami bagi semua pemegang kartu terutama para milenial. Sebabnya, milenial identik dengan perilaku konsumtif dan tidak berpikir panjang dalam membeli barang.
Tanpa perhitungan matang, penggunaan kartu kredit justru dapat menjadi bumerang bagi keuangan. Lalu, apa yang harus dilakukan? Berikut beberapa kebiasaan milenial yang pegang kartu kredit dan tips mengatasinya, seperti dikutip dari Cermati.com. BEST PROFIT
1. Menggunakan Kartu Kredit Tanpa Pertimbangan Panjang
Salah satu hal yang sering kali dilakukan oleh generasi milenial saat menggunakan kartu kredit adalah tidak banyak pertimbangan dalam penggunaannya, hingga kerap digunakan untuk membeli barang konsumtif.
Membeli barang yang tidak terlalu penting cukup berbahaya bagi keuangan Anda. Hindari pemikiran dapat membayar tagihannya setiap akhir bulan.
2. Kebiasaan Membayar Tagihan Minimum Payment dan Telat Bayar
Perlu diingat, Anda akan dikenakan bunga lebih besar jika membayar tagihan hanya sebatas minimum payment, apalagi sampai terlambat membayarnya. Jika diakumulasikan, bunga kartu kredit dapat mencapai 27% per tahunnya.
Oleh karena itu, setiap Anda menggunakan kartu kredit, pertimbangkan secara matang, sehingga Anda mampu membayar tagihan tepat waktu dan lunas.
3. Menganggap Kartu Kredit sebagai Dana Lebih
Salah satu kelebihan dari kartu kredit adalah Anda dapat melakukan penarikan tunai atau yang biasa dikenal dengan istilah cash advance. Penarikan tunai ini menggunakan mesin ATM sebagai medianya, layaknya Anda menggunakan kartu debit saat menarik uang tunai.
Perbedaannya tentu saja terletak pada biaya bunga. Jika tarik tunai dari kartu debit, maka tidak akan dikenakan bunga penarikan. Tapi jika tarik tunai dengan kartu kredit, sudah pasti akan dikenakan biaya administrasi dan juga bunga.
Beda bank penerbit kartu kredit, berbeda pula tingkat bunga yang dikenakan untuk tarik tunai. Bahkan lebih jauh, berbeda juga pengenaan biaya administrasi saat tarik tunai. Ada bank penerbit kartu kredit yang mengenakan biaya administrasi sekali tarik tunai sebesar Rp 60.000, ada juga yang membebaskan biaya administrasi tarik tunai alias gratis.
Nah, tak sedikit justru fitur cash advance ini disalahgunakan oleh kaum milenial, lantaran menganggapnya sebagai dana lebih atau pinjaman yang dapat dimanfaatkan kapan saja. Padahal jika dihitung menyeluruh, bunganya cukup besar dan membuka peluang masalah keuangan cukup serius bila selalu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan konsumtif.
4. Kartu Kredit sebagai Alasan untuk Memenuhi Kebutuhan
Menggunakan kartu kredit memberikan kita kesempatan untuk membeli barang-barang yang justru sering kali tidak dibutuhkan. Tentu saja, hal itu menjadi ancaman tersendiri atau ibarat sebuah godaan bagi setiap pemegang kartu kredit. BESTPROFIT
Salah satu alasan penggunaan kartu kredit yang paling sering dijumpai adalah dapat menikmati diskon untuk merchant yang sudah bekerja sama dengan kartu kredit yang kita miliki. Namun, justru itu pandangan konsumtif yang dapat berujung petaka finansial. Bayangkan jika Anda ke pusat perbelanjaan pada akhir tahun, di mana hampir seluruh merchant mengadakan sale akhir tahun yang membuat mudah tergoda hingga jadi berlaku konsumtif.
Sudahkah Anda Bijak Menggunakan Kartu Kredit?
Itulah beberapa hal yang sering kali muncul saat milenial memiliki kartu kredit. Meski terlihat wajar karena gejolak muda yang masih ingin tahu dan mencoba segala hal, sehingga butuh dana lebih dan transaksi yang memudahkan, namun tetap saja perlu bijak dalam menggunakannya. Apakah Anda termasuk yang sudah bijak dalam menggunakan kartu kredit?
Sumber : suara.com