jambi - Salah satu keuntungan berinvestasi di saham selain mendapatkan capital gain dari kenaikan harga juga bisa didapat dari dividen. Memburu saham-saham yang membagikan dividen adalah salah satu strategi dalam berinvestasi.
Secara umum bursa memiliki kelompok saham yang membagikan dividen rutin dan dengan imbal hasil tinggi. Saham tersebut dikelompokkan ke dalam suatu indeks yang disebut sebagai IDX High Dividend 20.
Seperti namanya, indeks ini mengukur kinerja harga dari 20 saham yang membagikan dividen tunai selama 3 tahun terakhir dan memiliki dividend yield yang tinggi.
Saham-saham blue chip dengan kapitalisasi yang besar biasanya juga rutin membagikan dividen pada investornya.
Dividen pun ada beberapa jenis. Mengacu ulasan buku Hukum Perseroan Terbatas, yang ditulis M. Yahya Harahap, disebutkan perbedaan dividen final dan dividen interim.
Dividen final (final dividend), adalah pembagian keuntungan perseroan kepada pemegang saham yang telah diputuskan dan ditetapkan RUPS, dalam satu tahun buku tertentu, Adapun dividen interim, adalah dividen sementara yang dinyatakan dan dibayarkan sebelum laba tahunan perseroan ditetapkan oleh RUPS.
Sesuai dengan ketentuan Pasal 71 Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (UUPT), dividen final diberikan berdasarkan keputusan RUPS, sedangkan dividen interim pembagiannya berdasarkan penetapan direksi (Pasal 72 ayat 4UUPT).
Setidaknya ada empat perusahaan unggulan termasuk big cap (kapitalisasi pasar di atas Rp 100 triliun) yang membagikan dividen interim pada tahun buku 2020.
Mereka adalah PT Astra International Tbk (ASII). PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT United Tractor Tbk (UNTR) dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR). Ketiganya punya kapitalisasi pasar di atas Rp 100 triliun, kecuali UNTR Rp 78,99 triliun. Satu lagi dividen final yakni dari PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). pt.bpfjambi
Pada 27 Oktober 2020, ASII membayarkan dividen interim sebesar Rp 27 per 1 lembar saham. Kemudian pada 22 Desember 2020 BBCA menyetorkan pembayaran dividen interim kepada para pemegang saham sebesar Rp 98 per lembar saham.
Salah satu anak perusahaan ASII yaitu UNTR juga membagikan dividen interim pada tahun lalu. Tepatnya pada 20 Oktober 2020 UNTR membagikan dividen interim sebesar Rp 171 per lembar saham.
Terakhir ada emiten sektor konsumen yaitu UNVR yang juga membagikan dividen interim sebesar Rp 87 per lembar saham. Penyetoran dividen interim ini dilakukan pada 17 Desember 2020.
Saham-saham big cap lain terutama saham-saham BUMN yang terkenal rajin membagikan dividen cenderung absen dalam menyetorkan dividen interim tahun lalu.
Pandemi Covid-19 yang membuat perekonomian jatuh ke jurang resesi dan sektor dunia usaha sekarat membuat kinerja keuangan korporasi di berbagai sektor ikut terdampak. Perusahaan cenderung menahan laba dan mempertahankan arus kas guna menjaga likuiditas dan balance sheet agar bisa survive di kala resesi.
Memasuki bulan Maret di tahun 2021, biasanya aksi bagi-bagi dividen final oleh emiten mulai dilakukan.
Salah satu yang sudah menyetujui pembagian dividen final adalah bank pelat merah BUKU IV (bank dengan modal inti di atas Rp 30 triliun) yaitu Bank Mandiri.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Bank Mandiri menyetujui penetapan dividen sebesar 60% dari laba bersih tahun 2020.
Dividen tersebut senilai Rp10,27 triliun, yang akan dibagikan kepada para pemegang saham. Artinya setiap satu saham berhak mendapatkan dividen sebesar Rp 220.
Sejauh ini di antara emiten berkapitalisasi pasar besar baru BMRI yang sepakat untuk membagikan dividen final berdasarkan kinerja tahun lalu.