Foto: Penjual melayani pembeli tembakau di salah satu pasar tradisional di kawasan Jakarta, Jumat, (17/11/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan rokok multinasional asal Inggris yang juga merupakan induk dari Bentoel Internasional Investama (RMBA), Britih American Tobacco (BAT), mengumumkan akan menghapus nilai merek rokok senilai US$ 31,5 miliar atau setara Rp 488,25 triliun (asumsi kurs Rp 15.500) dari neraca (balance sheet) perusahaan.
Perusahaan mengatakan kepada investor dalam paparan publik baru-baru ini bahwa mereka telah menimbang "waktu manfaat ekonomis selama 30 tahun" untuk beberapa merek, terutama yang diperdagangkan di Amerika Serikat. Adapun merek yang terkena dampak adalah Camel, Natural American Spirit, Newport dan Pall Mall.
Pengumuman tersebut juga mencerminkan kegagalan perusahaan mengakuisisi Reynolds American di harga yang tepat. BAT mengakuisisi Reynolds American pada tahun 2017 dalam kesepakatan senilai US$ 49 miliar (Rp 759,5 triliun) hingga menjelma jadi bisnis tembakau terbesar di dunia.
BAT mengungkapkan penurunan nilai tersebut sebagai "biaya penurunan nilai penyesuaian non-tunai," dan merupakan masalah akuntansi yang tidak berdampak pada operasi perusahaan sehari-hari. Namun hal tersebut menimbulkan reaksi negatif dari investor yang kembali menilai prospek jangka panjang industri rokok. Pasca pengumuman tersebut, saham British American Tobacco di London turun ke level terendah dalam lebih dari 10 tahun.
Pemangkasan nilai produk Reynolds disebabkan karena penjualan BAT di AS merosot tajam imbas dari tingginya inflasi dan tekanan ekonomi lainnya yang mendorong perokok beralih ke merek yang lebih murah, selain juga produk alternatif rokok murah ilegal yang disebut perusahaan sebagai vape "haram".
Pemangkasan nilai (write down) yang dilakukan BAT ini merupakan salah satu yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Penurunan signifikan lainnya termasuk ConocoPhillips yang pada 2008 memangkas US$ 25,4 miliar dari neraca keuangan atas akuisisi produsen gas alam Burlington Resources pada tahun 2005. Pada tahun 2018, General Electric melakukan write down sebesar US$ 22 miliar atas akuisisi bisnis listrik Alstom pada tahun 2015. Procter & Gamble senilai US$ 8 miliar atas merek Gillette pada tahun 2019.
No comments:
Post a Comment