PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Gempa magnitudo (M) 6,1 di barat daya Nias, Sumatera Utara terasa hingga Padang, Sumatera Barat. BMKG menganalisis gempa terjadi karena adanya aktivitas tektonik pada lempeng Samudera Hindia.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas tektonik pada lempeng Samudera Hindia (outer rise)," ujar Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Bambang Setiyo, dalam keterangannya, Selasa (20/4/2021). PT BESTPROFIT
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault)," ucap Bambang. BEST PROFIT
Sementara itu, Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, mengatakan episenter gempa Nias berada di luar zona subduksi. Daryono menduga gempa Nias pagi ini tidak berdampak merusak. BESTPROFIT
"Episenter gempa barat daya Nias ini di peta tampak berada di luar zona subduksi. Inilah yang menjadi ciri gempa outerrise. Gaya tektonik yang bekerja di zona ini bukan kompresional atau menekan tapi gaya ektensional atau tarikan karena merupakan zona bending (regangan)," jelas Daryono.
"Gempa pagi ini tempaknya tidak berdampak merusak, karena skala intenitas gempa baru mencapai III MMI di Nias, dan beberapa daerah di Sumatra Utara bagian barat mencapai II MMI. Biasanya kerusakan akibat gempa terjadi bilamana dampak gempa mencapai skala intensitas VI MMI," lanjutnya."Outer rise merupakan zona gempa yang selama terabaikan, karena memang lebih populer zona sumber gempa megathrust. Meskipun terabaikan tetapi tidak kalah berbahaya dan dapat memicu terjadinya tsunami seperti halnya pada kasus Tsunami Selatan Jawa pada 1921 dan Tsunami Sumbawa yang destruktif Sumbawa pada 1977," katanya.
Diketahui, BMKG menyatakan gempa yang berpusat di laut sekitar 140 km arah barat daya Nias pada kedalaman 16 km memiliki magnitudo 6,4 dan kemudian memperbaruhinya menjadi 6,1. PT BESTPROFIT FUTURES
Sumber : detik.com
No comments:
Post a Comment