Foto: Arie Pratama
Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah masih tingginya ketidakpastian global, pasar keuangan Indonesia ternyata diserbu investor asing (inflow), baik pasar surat berharga negara (SBN) maupun saham.
data Bank Indonesia (BI) yang dirilis pada akhir pekan lalu, menunjukkan transaksi asing di pasar keuangan domestik tercatat berada dalam posisi beli neto dengan inflow atau aliran modal masuk Rp 700 miliar pada periode 24 - 27 Juli 2023. Ini terdiri dari jual neto Rp 300 miliar di pasar SBN dan beli neto Rp1,00 triliun di pasar saham.
Meskipun terjadi posisi jual di SBN, namun data setelmen sejak awal tahun hingga 27 Juli 2023 menunjukkan asing masuk ke pasar SBN hingga Rp 94,52 triliun. Jauh lebih besar dibandingkan aliran modal asing yang masuk ke pasar saham Rp 18,49 triliun. Dengan kuatnya aliran modal ini, BI mencatat premi CDS Indonesia 5 tahun turun dari 81,12 basis points (bps) per 21 Juli 2023 menjadi 75,89 bps per 27 Juli 2023.
Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan investor kembali masuk ke instrumen keuangan Indonesia pada kuartal III-2023, setelah sebelumnya terjadi outflow atau arus keluar pada kuartal II-2023.
"Ketidakpastian pasar keuangan global berdampak pada net outflows aliran modal asing dalam bentuk investasi portofolio pada triwulan II-2023 sebesar 1,3 miliar dolar AS," jelasnya.
"Namun demikian, pada triwulan III-2023 aliran modal asing hingga 21 Juli 2023 kembali masuk sehingga mencatat net inflows sebesar 0,3 miliar dolar AS," kata Perry.
Dengan demikian, dia yakin aliran modal asing ini akan mempengaruhi stabilitas rupiah. Sejalan dengan itu, dia meyakini kinerja neraca pembayaran Indonesia akan tetap baik dan mencetak surplus.
"Ke depan, kinerja NPI pada 2023 diprakirakan akan tetap baik dengan transaksi berjalan terjaga dalam kisaran surplus 0,4% sampai dengan defisit 0,4% dari PDB," ujar Perry.
"Neraca transaksi modal dan finansial diprakirakan juga tetap terjaga, ditopang oleh aliran masuk modal asing dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA) maupun investasi portofolio, sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional," tambahnya.
No comments:
Post a Comment