Wednesday, July 3, 2024

Aturan Terbaru Saldo Minimum Rekening BCA, BRI, Mandiri dan BNI

 

ATM BRI
Foto: Dok: BRI
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Perbankan memiliki saldo minimal yang berbeda-beda. Para nasabah perlu mengetahui jumlah saldo minimal tabungan dari produk yang ditawarkan bank. Ini dapat menjadi pertimbangan saat ingin membuka rekening tabungan.

Setiap bank, memiliki produk tabungan dan saldo minimal yang berbeda-beda. Saldo tersebut berfungsi sebagai pengaman jika nasabah tidak aktif menggunakan rekening. Sehingga, saldo yang mengendap akan digunakan oleh pihak bank untuk menutupi biaya-biaya transaksi.

Jika saldo di ATM sudah menyentuh saldo minimal bank, maka nasabah tidak akan bisa menarik uang tersebut. Untuk itu, penting bagi para nasabah mencatat minimal saldo dari produk-produk tabungan bank sebelum memilih dan menggunakannya.

Masing-masing bank memiliki kebijakan yang berbeda untuk menetapkan minimum saldo di ATM nasabah. Bahkan, tiap jenis tabungan di satu bank saja bisa memiliki batas minimal saldo yang berbeda.

Beberapa bank menggunakan sisa saldo tersebut sebagai biaya penutupan rekening tabungan yang tidak aktif. Ada juga bank yang menggunakannya agar menjaga rekening tabungan nasabah tetap aktif.

Berikut ketentuan saldo minimal big bank RI.

BCA

-TabunganKu: Rp 20.000

-Simpanan Pelajar: Rp5.000

-Tahapan Xpresi: Rp10.000

-Tahapan: Rp50.000

-Tapres: Rp5.000.000

-BCA Dollar: US$100 atau S$200

Bank Mandiri

-Tabungan Rupiah: Rp 100.000

-Tabungan NOW: Rp 25.000

-Tabungan Payroll: Rp 10.000

-TabunganKu: Rp 20.000

-Tabungan TKI: Rp 10.000

-Tabungan Mitra Usaha: Rp 1.000.000

-Tabungan SiMakmur: Bebas biaya

-Tabungan Simpanan Pelajar (SimPel): Rp 5.000

BNI

BNI Taplus: Rp 150.000

BNI Taplus Bisnis: Rp 1.000.000

BNI Taplus Pegawai: Sesuai Perjanjian Kerjasama (PKS)

BNI Taplus Muda: Tidak dikenakan saldo mengendap

BNI Pandai: Tidak dibatasi

BNI SimPel: Rp 5.000

BNI Tabunganku: Rp 20.000

BRI

BRI Simpedes: Rp 25.000

BritAma: Rp 50.000

BritAma Bisnis: Rp 50.000

BritAma Pro: Rp50.000

BritAma X: Rp50.000

BRI Tabunganku: Rp 20.000

BRI Junio: Rp 20.000

BRI SimPel: Rp 5.000

Tuesday, July 2, 2024

Jejak Family Office di Asia, Ada Kantor Milik Keluarga Hartono

 

Michael Bambang Hartono. (Detikcom/Rifkianto Nugroho)
Foto: Michael Bambang Hartono. (Detikcom/Rifkianto Nugroho)

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tengah menggodok rencana pembentukan regulasi Family Office di Indonesia. Lantas, apa pengertiannya dan bagaimana cara kerjanya?

Sebagai informasi, Family Office adalah firma penasihat pengelolaan kekayaan swasta yang melayani individu dengan kekayaan bersih tinggi. Apa yang membedakan family office dengan manajer kekayaan tradisional adalah bahwa mereka hanya menawarkan layanan kepada individu atau keluarga kaya.

Sebuah survei yang dilakukan Citi terhadap klien-klien family office menunjukkan, para pelaku usaha itu secara kolektif memiliki total kekayaan bersih sebesar $565 miliar, dan berasal dari seluruh dunia - dengan dua pertiganya berasal dari luar Amerika Utara.

Hannes Hofmann dari Citi Private Bank mengatakan, di Asia sendiri, Fily Officenya mengalokasikan jauh lebih banyak dana ke aset berisiko dibandingkan aset berisiko rendah pada paruh pertama tahun ini,

"Oleh karena itu, lebih sulit bagi mereka untuk menambah risiko pada saat ini," ujar Hannes kepada Squawk Box Asia CNBC pada akhir November 2023.

Sekitar 44% aset yang dimiliki oleh family office di Asia adalah ekuitas swasta dan publik, dibandingkan dengan 30% hingga 33% dalam bentuk tunai dan pendapatan tetap, menurut Hofmann dari Citi.

Perbedaannya jauh lebih besar dibandingkan kantor keluarga di AS, Eropa, atau Amerika Latin.

Dalam skala global, 9% family office di dunia berlokasi di Asia, menurut KPMG Private Enterprise dan konsultan kantor keluarga Agreus.

Di Asia, Singapura menduduki peringkat pertama sebagai pusat kantor keluarga di seluruh dunia, dengan sekitar 59% di antaranya berbasis di negara kota tersebut pada tahun 2023, menurut laporan tersebut.

Sekitar 14% berbasis di Hong Kong, 13% di India dan sisanya berlokasi di Malaysia, Thailand dan Pakistan, kata Agreus.

Sikap Singapura yang proaktif dan tarif pajak yang menarik menjadikannya pilihan utama di kalangan orang kaya. Negara kepulauan ini juga bertindak sebagai basis strategis untuk mengakses peluang investasi lain di Asia guna mendiversifikasi portofolio investasi.

Family Office

Di Indonesia sendiri Family Office baru saja ingin dibentuk. Presiden RI Joko Widodo telah memanggil sejumlah Menteri untuk rapat terkait Family Office pada Senin, (1/7/2024).

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno di Istana menjelaskan bahwa potensi Family Office Indonesia dapat menarik pengelolaan uang orang kaya di luar negeri ini mencapai US$ 500 miliar atau sekitar Rp 8.000 triliun jika sudah diterapkan di Indonesia.

"Pada intinya kami akan mengkaji family office ini adalah sebuah klaster keuangan yang memberikan kemudahan pelayanan bagi keluarga-keluarga besar yang menyalurkan dananya di Indonesia. Tadi ada dari bidang potensi regulasi dan akan dibentuk tim khusus untuk mengkaji ini," kata Sandiaga kepada pers.

Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa Family Office yang telah berdiri. Misalnya Primus Wealth, Pricewaterhouse Coopers (PwC) Indonesia yang diluncurkan pada Juni 2023 lalu, dan Hartono Family Office.

Menurut laman resmi SWF Institute, kantor keluarga yang dimiliki oleh kakak beradik Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono itu memiliki aset lancar hingga US$ 21,1 miliar.

Monday, July 1, 2024

Terungkap, Ini Sosok yang Transaksi Saham GOTO Rp6,06 T di Harga Rp431

 

Ilustrasi GoTo. (Dok. gotocompany.com)
Foto: Ilustrasi GoTo. (Dok. gotocompany.com)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) buka suara terkait transaksi saham di pasar negosiasi yang sejumlah 14.109.719.208 saham atau 1,17% dari listed share (1.201.409.662.836 saham) senilai Rp 6.069.900.956.629.

Manajemen mengungkapkan, berdasarkan penelusuran dan informasi yang diperoleh Perseroan dari Biro Administrasi Efek Perseroan, PT Datindo Entrycom, transaksi saham tersebut dilakukan pada tanggal 27 Juni 2024 oleh salah satu pemegang saham perseroan yang bukan merupakan pemegang saham perusahaan paling sedikit sebanyak 5% dari modal disetor dan ditempatkan di dalam Perseroan."Oleh karenanya merujuk pada ketentuan Peraturan OJK Nomor 11/POJK.04/2017 tentang Laporan Kepemilikan Atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka, pemegang saham tersebut tidak memiliki kewajiban untuk melakukan laporan atas perubahan kepemilikannya sehingga tidak ada kewajiban memberikan laporan atas Transaksi Saham GOTO," tulis manajemen, Senin (1/7).

Selain itu, transaksi saham GOTO tersebut dilakukan oleh pemegang saham terkait perjanjian historis untuk mengalihkan saham GOTO yang dimilikinya ke pihak lain dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya.

Namun, perseroan tidak memiliki informasi lebih lanjut atas tujuan dari transaksi saham GOTO tersebut, dan sejauh pemahaman Perseroan, setiap pemegang saham Perseroan memiliki kebebasan untuk menentukan dan mengambil keputusan atas investasi mereka.

Manajemen juga menegaskan, transaksi Saham GOTO tersebut tidak terkait dengan Perseroan ataupun pemegang saham pengendali Perseroan (pemegang saham seri B Perseroan).

Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat transaksi jumbo di pasar negosiasi. Bukan hanya nilainya yang besar, tetapi juga saham GOTO ditransaksikan pada harga premium atau jauh di atas harga pasar.

Berdasarkan data pasar, transaksi tersebut terjadi dengan frekuensi satu kali pada sesi I, dengan volume jual-beli 140,83 juta lot saham dengan harga rata-rata Rp431 per saham. Dengan demikian total nilai transaksi mencapai Rp6,06 triliun.