Friday, May 31, 2019

4 Tokoh Nasional Ternyata Akan Dibunuh oleh Salah Seorang Warga Tangsel

4 Tokoh Nasional Ternyata Akan Dibunuh oleh Salah Seorang Warga Tangsel

BEST PROFIT - Salah satu dari enam orang yang berencana membunuh empat tokoh nasional dalam kerusuhan 21 dan 22 Mei di Jakarta ternyata seorang pria berinisial AZ (44) warga Serua, Ciputat, Tangerang Selatan (Tangsel).
Dia mengontrak sebuah rumah di Kelurahan Serua. Rumah dengan cat putih itu tampak kosong dengan pintu terkunci gembok. Meski demikian, ada beberapa barang seperti sandal, bangku, dan sepeda yang terlihat belum sempat dirapikan.
Menurut Ketua RT setempat, Kaliman, rumah itu memang sudah kosong kira-kira sepekan terakhir. Keluarga AZ, yakni seorang istri dengan tiga anak perempuannya, telah pergi ke Bogor, Jawa Barat. BESTPROFIT
“Rumahnya memang sudah kosong, saya juga baru tahu, karena yang bersangkutan tidak sempat pamit ke saya. Saat saya cek dan tanya tetangganya, dia telah dijemput saudaranya untuk sementara tinggal di Bogor,” katanya Kamis (30/5/2019).
Berkaitan dengan penangkapan AZ oleh Polisi, Kaliman juga mengaku kaget dan tidak menyangka bahwa satu dari enam itu adalah warganya. Sebab sebelumnya ia sempat berbincang dengan AZ soal aktivitasnya. PT BESTPROFIT
“Waktu tanggal 21 Mei, pas habis salat subuh, saya ketemu Pak AZ, saya sempat nanya gini, ‘Berangkat, Pak?’ Nah, maksud saya itu mau berangkat kerja, terus dijawabnya, ‘Ya, ini mau berangkat mau ke Bandara’. Setelah itu selesai, kita pulang ke rumah masing-masing,” ujarnya.
Berita ini sebelumnya dimuat Bantennews.co.id jaringan Suara.com dengan judul berita "Oknum yang Rencanakan Bunuh 4 Tokoh Nasional Ternyata Warga Tangsel"
Sumber: suara.com

Wednesday, May 29, 2019

Siap Penuhi Panggilan Polisi, Kivlan Didampingi 20 Pengacara

Siap Penuhi Panggilan Polisi, Kivlan Didampingi 20 Pengacara

BESTPROFIT - Tersangka kasus penyebaran berita bohong atau hoaks dan makar, Mayjen (Purn) TNI Kivlan Zen dijadwalkan akan diperiksa hari ini, Rabu (29/5/2019) pukul 10.00 WIB. Menurut koordinator kuasa hukum Kivlan, Djuju Purwantoro, kliennya itu akan memenuhi panggilan Bareskrim Polri itu.
Kasus Kivlan bermula saat melakukan aksi bersama Eggi Sudjana menuntut Joko Widodo didiskualifikasi dalam Pilpres di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Menurut Djuju, dalam menghadapi pemeriksaan, Kivlan akan didampingi 20 pengacara.
"Ada sekitar 20an (pengacara) mungkin nanti yang datang," ujar Djuju saat dihubungi Suara.com.
Menurut Djuju, total keseluruhan pengacara yang terdaftar mendampingi Kivlan mencapai 30 orang. Djuju mengaku dirinya bertindak sebagai koordinator dan akan ikut mendampingi Kivlan saat pemeriksaan nanti.
"Iya (dampingi) saya koordinator soalnya. Mungkin yang tercatat ada 30-an (pengacara) ya," tutur Kivlan. PT BESTPROFIT
Djuju meyakini nantinya penyidik Kepolisian akan menanyakan seputar dugaan makar saat aksi depan kantor Bawaslu. Namun ia membantah kliennya telah melakukan makar.
"Siapa yg melakukan makar? Iya kira2 seperti itu (ditanya dugaan makar), itu kan tuduhan saja. Salah satu tuduhannya seperti itu," jelas Djuju.

Kivlan Zen [suara.com/Maidian Reviani]

Djuju mengaku tidak ada persiapan khusus jelang pemeriksaan. Ia mengatakan nantinya Kivlan hanya menjawab apa yang ditanyakan sesuai dengan fakta yang ada.
"Kita jawab semua sesuai yg ditanyakan, berdasarkan fakta-fakta, peristiwa, dan dasar-dasar hukum yg ada," pungkas Djuju. BEST PROFIT
Sebelumnya, Polisi telah menjadwalkan pemanggilan terhadap Mayjen TNI (Purn) Kivlan Zen pada Rabu (29/5/2019) besok. Kivlan akan dimintai keterangannya sebagai tersangka kasus penyebaran berita bohong atau hoaks dan makar.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri, Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo mengatakan pemeriksaan tersebut sedianya pada tanggal 21 Mei 2019 lalu. Hanya saja, pihak Kivlan meminta penundaan pemeriksaan.
"Sedianya dipanggil penyidik bareskrim tanggal 21 Mei, tetapi karena yang bersangkutan ada kegiatan, maka tim pengacaranya memberitahu kepada penyidik minta ditunda untuk pemeriksaannya tangga 29 Mei besok pukul 10.00 WIB," ujar Dedi di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (28/5/2019).
Sumber: suara.com

Tuesday, May 28, 2019

Alasan Mobil Presiden Tak Disebutkan Spesifikasi dan Harganya

Mobil kepresidenan dikawal Paspampres.

PT BESTPROFIT - Harga tidak pernah bohong. Pepatah itu tampaknya menjadikan Mercedes-Benz selalu menghadirkan produk terbaiknya. Bahkan Mercy mengklaim jika mobil buatannya menjadi kendaraan yang paling banyak digunakan para presiden termasuk di Idonesia.

Ya, Presiden Joko Widodo saat ini juga menggunakan mobil Mercy sebagai kendaraannya. Namun sayangnya Mercy yang ditunggangi presiden Jokowi rupanya masih model yang lama alias jadul. Hal itu diungkapkan Kariyanto Hardjosoemarto, Deputy Director Sales Operations & Product Management PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia.
“Kita sih menunggu saja, kalo ada pemesanan kita akan proses, tentunya kami akan menawarkan varian tertinggi Mercedes-benz S-Class dan Maybach,” kata Kariyanto. BEST PROFIT
Ia menambahkan pihaknya selalu update dengan produk baru termasuk yang menjadi pilihan para kepala negara. Namun memang masih banyak yang masih mempertahankan model lama. “Memang kami lihat kendaraan tersebut masih prima dan aman, dan kami harapkan jika presiden membeli mobil baru, presiden masih naik Mercedes-Benz,” katanya.
Ia menjelaskan, bahwa khusus untuk kendaraan presiden, memang Mercedes-Benz selalu punya kebijakan untuk didatangkan langsung dari Jerman dengan spesifikasi yang dibutuhkan dan diminta tentunya. BESTPROFIT
“Kalau kendaraan presiden langsung dikirim dan dibuat dari jerman, karena ini menyangkut kerahasiaan spesifikasi dan lain sebagainya. Jadi kendaraan presiden ini tidak publikasikan spesifikasinya seperti apa, termasuk harganya,” katanya.
Kerahasiaan setiap kendaraan presiden ini memang diperlukan untuk memberikan rasa aman.
Laporan: Erza Putra
Sumber: viva.co.id

Monday, May 27, 2019

Hanum Rais Putri Amien Rais Diperiksa di Polda Metro Jaya, Kasus Makar

Hanum Rais Putri Amien Rais Diperiksa di Polda Metro Jaya, Kasus Makar

BESTPROFIT - Hanum Rais, putri Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, dipanggil penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Senin (27/5/2019).
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono mengatakan, Hanum diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan makar oleh tersangka Eggi Sudjana.
"Ya benar, ada agenda pemanggilan Hanum sebagai saksi kasus Eggi," kata Argo saat dikonfirmasi.
Argo mengatakan, Hanum telah tiba di Polda Metro Jaya. Kekinian, Hanum tengah diperiksa oleh pihak penyidik. PT BESTPROFIT
"Iya, (Hanum Rais) sudah datang," tambah Argo.
Selain Hanum, penyidik juga tengah memeriksa Ansufri Idrus Sambo alias Ustaz Sambo. Sebelumnya, polisi juga memeriksa sejumlah saksi seperti Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais, Mayjen TNI Purnawirawan Kivlan Zen, dan Politikus Partai Gerindra Permadi.
Untuk diketahui, Polda Metro Jaya telah menahan Eggi Sudjana usai menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus makar.
Penahanan dilakukan hingga 20 hari ke depan. Penahanan terhadap Eggi merujuk pada Surat Perintah Penahanan Nomor: SP.HAN/587/V/2019/Ditreskrimum, tertanggal 14 Mei 2019. BEST PROFIT
Kasus ini berawal dari ajakan people power yang diserukan Eggi saat berpidato di kediaman Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Buntut dari seruan itu, Eggi Sudjana dilaporkan seorang relawan dari Jokowi - Maruf Center (Pro Jomac), Supriyanto ke Bareskrim Polri dengan nomor laporan nomor: LP/B/0391/IV/2019/Bareskrim tertanggal 19 April 2019 dengan tuduhan penghasutan.
Sumber: suara.com

Thursday, May 23, 2019

Korban Tewas Kerusuhan 22 Mei Jakarta Tembus 8 Orang

Korban Tewas Kerusuhan 22 Mei Jakarta Tembus 8 Orang

PT BESTPROFIT - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan sebanyak 8 orang tewas akibat kerusuhan 22 Mei di beberapa kawasan di Jakarta. Anies mengatakan mereka yang tewas dari berlatar belakang beragam.
Sebelumnya Anies menyebutkan sebanyak 6 orang tewas karena kerusuhan 22 Mei. Anies pun belum menyebutkan dengan lengkap identitas mereka.
"Yang meninggal jumlahnya 8 orang," kata Anies di Jalan MH Thamrin di depan Kantor Bawaslu, Jakarta, Kamis (23/5/2019). BEST PROFIT
Sebanyak 257 orang ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya karena terlibat aksi kericuhan 21-22 Mei 2019 di tiga daerah berbeda di Jakarta.
Dari tangan pelaku pihak kepolisian mengamankan sejumlah barang bukti seperti HP, cerulit, petasan dan mercon.
Sebelumnya diberitakan, massa aksi 22 Mei 2019 di depan gedung Bawaslu, Jalan MH Thamrin, bentrok dengan aparat kepolisian, setelah selesai salat berjemaah, Rabu (22/5/2019) malam. BESTPROFIT
Pantauan Suara.com, bentrokan dipicu oleh sekelompok orang dari arah Jalan Abdul Moeis melempari polisi memakai botol air mineral.
Setelah itu, bentrok terjadi, aparat membalas melempari massa memakai botol air mineral. Massa lantas melempari polisi memakai kembang api. Tak hanya itu, pendemo juga melemparkan bambudan batu.
Pendemo membakar spanduk di tengah jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu (22/5/2019).
Polisi menyerukan para pendemo 22 Mei berhenti untuk melemparkan benda. Massa diminta untuk mundur dan bubarkan diri.

Sumber: suara.com

Wednesday, May 22, 2019

Memoar Aktivis 98 yang Diculik (3): Suyat dan Nasi Timlo Tak Terbeli

Memoar Aktivis 98 yang Diculik (3): Suyat dan Nasi Timlo Tak Terbeli

BEST PROFIT - Muda, progresif, dan berbahaya, begitulah gambaran aktivis prodemokrasi yang berjuang meruntuhkan kediktatoran Orde Baru, sehingga gerbang menuju era reformasi terbuka.
Mereka rata-rata masih berusia belia, awal 20-an tahun dan berstatus mahasiswa maupun mahasiswi. Sembari melawan rasa takut, mereka mendobrak tabu bahwa Presiden Soeharto tak bisa diturunkan.
Teriakan mereka bergema ke seluruh penjuru Tanah Air, meski nyawanya sendiri sebagai taruhan. Selain ada yang meninggal ketika melakukan aksi, tak sedikit pula hilang diculik.
Sebanyak 13 aktivis reformasi 98 yang hilang diculik, dan hingga kekinian belum ditemukan. Salah satu aktivis yang diculik adalah mahasiswa Universitas Slamet Riyadi Surakarta bernama Suyat.
Suyat, hilang pada 13 Februari 1998. Ia terakhir terlihat di Solo, Jawa Tengah.
Adalah Lilik Hastuti Setyowatiningsih, seorang perempuan yang aktif menjadi aktivis Prodemokrasi pada era 1990-an, menceritakan sejumput kisah kenang-kenangannya dengan Suyat. Berikut kisahnya. BESTPROFIT
KETIKA melakoni fase perjuangan, aku tak lama bersama Suyat. Tapi, kenangan tentang dirinya sangat melekat.
Suatu malam, bersama seorang kawan, aku bertandang ke kampus Suyat, FISIP Unisri Surakarta. Kala itu, kami ingin mengajak Suyat mengikuti aksi massa.
Kami dan Suyat lama berbincang di depan sebuah kelas kampus. Saat itu, Suyat tampak masih ragu dan enggan mengikuti demonstrasi.
Suyat adalah persona pemalu dan pendiam. Ia anak bontot dari 5 saudara. Bapak dan ibunya adalah pedagang taoge dan tempe.
Dia adalah satu-satunya anak dalam keluarga, bahkan di dusunnya, yang bisa berkuliah. Tentu harapan besar bertumpu di pundaknya, untuk mengubah nasib keluarga menjadi lebih baik.
Malam itu, Suyat tak menjawab ajakan kami untuk ikut aksi massa. Tapi esok paginya, Suyat ada dalam barisan aksi di depan bundaran Universitas Negeri Sebelas Maret, sembari tersenyum cerah kepada kami. PT BESTPROFIT
Sejak saat itu, Suyat semakin aktif. Dia memilih bergabung dengan Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi dan Partai Rakyat Demokratik.
Tentunya, seperti kami dan lainnya, ketika Suyat memilih menjadi kader SMID/PRD, harus bersiap terhadap risiko dan bermacam kesulitan. Ditangkap, digebuki, kuliah putus, atau masa depan serta segala kesenangan hidup menjadi tak jelas.
Suyat, hilang pada 13 Februari 1998. Ia terakhir terlihat di Solo, Jawa Tengah.
Tubuh Suyat tergolong tegap. Karenanya, dia kerap menjadi bapor alias barisan pelopor pada setiap aksi.  Dia berdiri paling depan dalam setiap aksi, untuk melindungi kawan-kawannya.
Konsekuensinya, Suyat harus siap babak belur digebuk paling duluan oleh polisi atau tentara yang menjaga aksi.
Satu ciri penting pada medio 1990-an adalah, mulai marak aksi-aksi di berbagai sektor rakyat: mahasiswa, buruh, dan petani. Aksi-aksi itu tak melulu mengangkat isu politik, tapi juga ekonomi.
Salah satu taktik SMID dan PRD adalah mendorong aksi-aksi di kampus dan sektor-sektor rakyat. Aksi-aksi massa  juga menjadi taktik untuk konsolidasi organisasi.
Sebab, fase tersulit saat itu adalah mendobrak tembok ketakutan. Melalui aksi-aksi massa secara reguler, kami ingin setiap orang menjadi melek dan berani.
Karena situasi saat itu memang hanya memberi dua pilihan: diam tertindas atau bangkit melawan.
Tanggal 7 Desember 1995, Suyat untuk kali pertama mengikuti aksi massa di luar kota. Itu juga aksinya langsung berisiko besar, yakni melompati pagar kedutaan Belanda.
Kala itu, aksi melompati pagar kantor Kedubes Belanda dilakoni oleh kader-kader PRD dan pemuda-pemuda progresif Timor Leste untuk menuntut referendum.
Tentu saja, aksi itu dibubarkan aparat. Massa aksi juga dikepung ratusan preman dan tentara.
Semua babak belur digebuk dan dilempar batu. Nyaris semua kepala bocor. Suyat salah satunya.
Suyat, hilang pada 13 Februari 1998. Ia terakhir terlihat di Solo, Jawa Tengah.
Setelah babak belur dipukuli preman dan aparat, menyerahkah Suyat? Ternyata tidak.
Beberapa hari sepulang dari Jakarta, Suyat ikut aksi pemogokan buruh PT Sritex, Solo, masih dengan kepala bekas diperban. Saat aksi itu juga, Suyat lagi-lagi digebuk. Kepalanya bonyok lagi.
Itu bukan babak akhir. Tanggal 8 Juli 1996, Suyat menjadi barisan pelopor aksi pemogokan 10 pabrik di Surabaya. Dia ditangkap lagi. Periode itu, jadwal aksi-aksi massa sangat rapat di setiap kota dan setiap bulan.
Ketika ditangkap dan dibawa ke Mapolresta Surabaya, aku dan Suyat duduk di lantai. Kami diberikan bungkusan nasi padang oleh polisi.
Babak belur berdarah dan dengan nyaman menyantap nasi Padang. Sepertinya, itu makanan terenak yang pernah kami makan.
Kami melakoni banyak aksi dan pengorganisasian, hingga meletuslah peristiwa penyerangan kantor DPP PDI yang dikuasai massa pro-Megawati Soekarnoputri.
Sejak itu, perburuan yang paling edan terhadap kami, aktivis PRD, terjadi. Itu ujian sesungguhnya dari segala latihan-latihan militansi.
Tapi Suyat, dia hanya “tiarap“ sebentar. Aku di Surabaya dan Suyat di Solo. Kami baru kembali bertemu di Jakarta pada medio 1997.
Suyat kala itu ditugaskan sebagai pengurus KNPD. Aku jadi buruh buang benang di Jakarta Barat. Koordinasi tertutup. Tak pernah bisa ketemu.
Aku tak pernah lupa pada sebuah hari, ketika aksi massa besar terjadi di Cawang. Kala itu, aksi sudah mengangkat isu politik menggantikan Soeharto, dengan semboyan “Mega – Bintang – Rakyat.“
Aku menyaksikan Suyat jadi koordinator lapangan saat aksi itu. Lama tak bertemu, dalam situasi mencekam, aku menyaksikan Suyat memimpin barisan aksi di Cawang.
Dia memegang pelantang suara, dengan lelehan peluh di kepala tentunya. Kami hanya sempat lambaikan tangan. Aku bangga padanya!
Itulah aku kali terakhir melihat Suyat, sampai beberapa waktu kemudian, kudengar kabar, ia hilang diculik serombongan orang.
Suyat “diambil“ dari rumahnya di Gemolong, Sragen, Jawa Tengah, pada Februari 1998, dan tak pernah kembali lagi!
Suyat, kau masih ingat warung timlo dekat Mertokusuman, dekat sekretariat kita di Solo?
Dulu, malam-malam, pulang dari pabrik Sritex, kita kelaparan. Lalu menyaksikan mbak penjual, menuangkan kuah timlo dari panci besar ke mangkok-mangkok pada meja panjang.
Kita berjalan kaki melewati warung itu. Mencium aroma wangi dan segarnya. Terbayang segar dan hangat disantap saat malam dan hujan.
Kita saling melirik, lalu tertawa. Bersama-sama. Kita sama-sama tak punya uang.
Suyat, beberapa waktu lalu aku ke Solo, melewati kawasan dekat sekretariat kita. Warung itu sudah tidak ada. Tapi aku seperti mencium aroma kuah timlo berpuluh tahun lalu.
Suyat, di mana pun kau berada, semoga kau bahagia ya. Aku sayang dan bangga padamu!
Sumber: suara.com

Wednesday, May 15, 2019

Terduga Teroris di Nganjuk Dibekuk Densus 88 Saat Beli Pulsa

Terduga Teroris di Nganjuk Dibekuk Densus 88 Saat Beli Pulsa

BEST PROFIT - Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri dikabarkan membekuk terduga teroris DY alias Bondan di Nganjuk, Jawa Timur pada Selasa (14/5/2019) malam.
Terduga DY dibekuk saat berada di depan toko ponsel ketika membeli pulsa di Desa Tanjungtani Kecamatan Prambon. DY yang diketahui ditangkap bersama sang istri, sempat melawan namun berhasil dilumpuhkan.
Dilansir dari Beritajatim.com - jaringan Suara.com, DY kemudian digelandang ke rumahnya untuk digeledah. Setelah melakukan penggeledahan, satuan khusus tersebut akhirnya mengamankan terduga bersama beberapa orang saksi untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
Sementara itu, rumah terduga teroris kini dipasang garis polisi dan dijaga ketat untuk keamanan. BESTPROFIT
Seorang warga sekitar, Imam Syafii mengatakan DY merupakan sosok yang pendiam. Namun setiap waktu salat tiba, dia sering mengumandangkan adzan di masjid dekat rumahnya.
Sementara itu, keseharian istrinya juga jarang bergaul dan berpakaian dengan penutup wajah atau cadar.
Terduga diketahui tinggal bersama istri dan anaknya di rumah mertuanya di Desa Tegaron, Kecamatan Prambon. Warga sekitar mengaku tidak menduga, jika DY tersangkut jaringan terorisme. PT BESTPROFIT
Dari informasi yang dihimpun, DY alias Bondan dibawa ke Markas Brimob Kediri.
"Ya tadi sempat dibawa kemari. Tetapi sudah dibawa pergi. Dua mobil keluar dan saya tidak tahu," kata salah satu Anggota Sub Den 1 Detasemen C Brimob Jawa Timur di Kediri, Selasa (14/5/2019) malam.
Sumber: suara.com

Tuesday, May 14, 2019

Unggul dari Jokowi, Gerindra Akan Deklarasi Kemenangan Prabowo di NTB

Unggul dari Jokowi, Gerindra Akan Deklarasi Kemenangan Prabowo di NTB

BEST PROFIT - Partai Gerindra di Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menggelar deklarasi kemenangan pasangan Capres dan Cawapres nomor urut 02 Prabowo - Sandiaga pada Rabu (15/5/2019) besok. Deklarasi itu akan dilakukan setelah ada intruksi dari Ketua Badan Pengawas dan Disiplin (BPD) Partai Gerindra, Bambang Kristiono.
Intruksi tersebut disampaikan Bambang Kristiono atau HBK dalam rapat terbatas dengan sejumlah Pengurus DPD Partai Gerindra NTB, calon legislatif (Caleg) maupun tim pemenangan HBK di rumahnya, di kawasan Senggigi, Kabupaten Lombok Barat, Selasa (14/5/2019).
"Saya mau lihat bagaimana kekompakan dan keberpihakan mereka dalam membesarkan partai ini dengan memberikan sumbangan sukarela untuk mendukung acara deklarasi ini," ujar HBK sembari meminta agar besaran donasi caleg Gerindra terpilih tersebut berbeda besarannya sesuai tingkatannya masing-masing. BESTPROFIT
Terkait pelaksanaan deklarasi pemenangan Prabowo - Sandiaga, HBK secara khusus meminta kepada Ketua OKK Partai Gerindra Havid untuk mengorganisir dan menghubungi caleg-caleg Gerindra terpilih se-NTB untuk bergotong royong menyukseskan acara deklarasi tersebut.
Selain itu, HBK secara khusus meminta agar aktivis dan kader-kader Gerindra Masa Depan (GMD) lebih diperhatikan oleh partai untuk menunjang kegiatan-kegiatannya.
"Adik-adik GMD itu loyalitas, kinerja dan dedikasinya sangat luar biasa dalam mem-back up kegiatan Partai Gerindra. Untuk itu perlu disiapkan anggaran khusus untuk menunjang kegiatan GMD oleh partai," tegas HBK.
Bambang kemudian minta agar seluruh caleg terpilih Partai Gerindra se-NTB bisa hadir tanpa kecuali dan wajib hadir di acara tersebut, termasuk Ketua dan Sekretaris DPC-DPC Partai Gerindra. PT BESTPROFIT
"Pimpinan Partai Koalisi Adil Makmur, para GMD, para relawan 02, para awak media dan lain-lain juga perlu diundang hadir," kata dia.
Selain itu Bambang juga menginstruksikan kepada pengurus partai untuk membuat spanduk atau banner ucapan terima kasih kepada segenap masyarakat NTB yang telah mendukung dan memenangkan Prabowo-Sandi.
"Dengan angka yang spektakuler yang berdasarkan Data DC-1 PPWP NTB pasangan nomor urut 01 meraih 951.242 suara (32,1 persen) dan pasangan calon nomor urut 02 Prabowo-Sandi meraih 2.011.319 suara (67,8 persen)," kata dia.
Bambang juga menyampaikan rasa bangga dan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat NTB yang telah menggunakan hak pilihnya dengan memilih pasangan Prabowo - Sandi sebagai pimpinan pilihan mereka.
"Mudah-mudahan pak Prabowo akan mampu menjawab dan memperjuangkan harapan warga NTB yang menginginkan perubahan di kepemimpinan negeri ini lima tahun ke depan," katanya.
Sumber: suara.com

Wednesday, May 8, 2019

Koki di Balik Dapur Istiqlal Masak 3.500 Porsi Makanan Buka Puasa Tiap Hari

Koki di Balik Dapur Istiqlal Masak 3.500 Porsi Makanan Buka Puasa Tiap Hari

BESTPROFIT - Masjid Istiqlal adalah salah satu masjid di Jakarta yang menyediakan santapan buka puasa setiap harinya dalam jumlah banyak. Masyarakat yang mengikuti buka puasa bersama di Istiqlal bahkan ditaksir mencapai 2.000-3.500 perharinya.
Menurut Juru Masak Koperasi Istiqlal, Astri (38) Jumlah tersebut bahkan bisa bertambah lebih lebih banyak hingga 5000 orang saat akhir pekan atau hari libur. Astri menuturkan untuk mempersiapkan makanan bagi para pengunjung itu pihak pengurus istiqlal membaginya ke 8 vendor penyedia makanan atau katering.
Untuk koperasi Istiqlal sendiri mendapat jatah menyiapkan makanan paling sedikit 500 hingga 700 porsi nasi kotak perharinya. Selama bulan ramadan, Astri mengatakan petugas yang melakukan proses memasak, pengemasan, hingga penyajian sebanyak 12 orang.
Sejumlah warga memasak lauk-pauk yang akan menjadi menu buka puasa di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (7/5). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
"Disini kita total ada 12 orang. Yang masak tiga, dua asisten nyiangin, dan sisanya packing," ujar Astri di dapur koperasi Istiqlal, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2019). PT BESTPROFIT
Di lokasi, saat disambangi suara.com, dapur istiqlal ini terlihat cukup sibuk. Tiga dandang nasi besar terlihat sedang disiapkan untuk menanak nasi. Tiga wajan besar berisi ayam yang sudah terpotong-potong lengkap dengan bumbu gulainya juga sedang dimasak.
Terlihat juru masak yang bertugas memasak ayam itu berulang kali mengaduk masakannya. Sementara Astri sedang membentu perkedel dengan tangannya, beberapa orang di belakangnya sedang memotong sayuran seperti kacang panjang, bawang, cabai, wortel, dan tomat.
Sejumlah warga memasak lauk-pauk yang akan menjadi menu buka puasa di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (7/5). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Sembilan orang karyawan koperasi itu saling bekerja sama dibawah komando tiga juru masak, Astri, Abas, dan Iyang. Tak jarang terlihat mereka saling melempar guyon untuk menceriakan suasana.
"Hari ini kita kebagian menu tumis kacang panjang, gulai ayam, perkedel, pisang, nasi, korma. Korma sama pisang paling wajib harus ada," kata Astri menjelaskan menu buka puasa untuk pengunjung Istiqlal hari ini. BEST PROFIT
Astri mengatakan biasanya waktu memasak dimulai pukul 08.00 WIB sampai 13.00 WIB. Setelah itu dilakukan packing dan dibawa ke masjid Istiqlal. Menurut Astri semuanya rampung pukul 16.00 WIB.
Sejumlah warga memasak lauk-pauk yang akan menjadi menu buka puasa di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (7/5). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Jumlah 500 porsi perhari yang dimasak koperasi istiqlal pada tahun 2019 menurut Astri adalah jumlah paling sedikit. Astri yang sudah 5 tahun bekerja sebagai juru masak di Istiqlal ini mengaku pada tahun 2018 tempatnya itu memasak 1.500 porsi perharinya. Bahkan, disebut Astri, pada tahun-tahun sebelumnya mencapai 3.000 porsi perhari.
"Kalau dulu malah lebih banyak, dulu jatahnya diambil semua sama kita, 3.000 porsi. Jadi kita perlu tambahan orang kurang lebih 50, itu tiga tahun lalu. Kesini-kesini makin sedikit jatah buat kita," jelas Astri.
Sejumlah warga memasak lauk-pauk yang akan menjadi menu buka puasa di Masjid Istiqlal, Jakarta, Selasa (7/5). [Suara.com/Muhaimin A Untung]
Menurut Astri ia tidak merasakan perbedaan yang terlalu signifikan dalam menyajikan makanan buka puasa untuk para pengunjung istiqlal. Karena menurutnya meskipun beberapa tahun kebelakang jumlahnya lebih banyak, karyawan juga ikut bertambah.
"Sama saja sih kan karyawannya nambah juga. Paling ya jadi lebih panas aja ruangannya kan kompor nyala semua lebih banyak," pungkas Astri.
Sumber: suara.com