Showing posts with label best. Show all posts
Showing posts with label best. Show all posts

Friday, October 31, 2025

Tak Turunkan Harga, Mentan Cabut Izin 190 Distributor Pupuk

 Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (Beritasatu.com/Muhammad Farhan)

Jakarta, Beritasatu.com – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mencabut izin 190 pengecer dan distributor pupuk yang kedapatan tidak mematuhi ketentuan harga eceran tertinggi (HET) baru yang turun 20%.

“Para distributor dan pengecer pupuk yang tidak mengikuti keputusan pemerintah menurunkan harga 20%, hari ini kami cabut izinnya. Total ada 190 pengecer dan distributor yang dicabut izinnya,” ujar Mentan Amran di Jakarta, Jumat (31/10/2025).

Ia menegaskan tidak ada toleransi bagi pihak mana pun yang melanggar aturan dan merugikan petani. Menurutnya, langkah tegas tersebut diambil berdasarkan hasil inspeksi mendadak (sidak) di sejumlah daerah seperti Lampung, Maluku, dan Sulawesi.

Pemerintah memastikan pengawasan harga pupuk di lapangan akan terus diperkuat sejalan dengan kebijakan penurunan harga yang telah diberlakukan.

ADVERTISEMENT

“Sudah cukup lama petani kita dizalimi oleh para mafia. Sekarang saatnya kita lawan. Negara harus berpihak kepada petani. Kita lindungi 160 juta petani dari permainan kotor yang hanya menguntungkan segelintir pihak,” tegas Amran.

Ia juga menekankan bahwa para pelaku pelanggaran tidak akan diberi kesempatan lagi untuk menjadi pengecer maupun distributor pupuk di masa mendatang.

“Hari ini izinnya kami cabut dan tidak akan diberikan lagi. Kami tidak ampuni. Praktik-praktik yang merugikan ini harus kita hentikan,” ujarnya.

Selain itu, Mentan Amran memberikan peringatan kepada seluruh manajer Pupuk Indonesia di berbagai wilayah agar memastikan pengawasan terhadap distributor dalam penerapan HET.

“Seluruh manajer atau general manager di wilayah masing-masing yang tidak serius menangani pencabutan izin akan dievaluasi. Bila perlu, mereka dicopot dari jabatannya,” tegasnya.

Sebagai tindak lanjut, Kementerian Pertanian akan melibatkan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih untuk menyalurkan pupuk bersubsidi. “Kami sudah berkoordinasi dengan Kementerian Koperasi. Kopdes Merah Putih akan berperan dalam penyaluran pupuk,” jelasnya.

Untuk memperkuat pengawasan, Mentan juga membuka kanal pengaduan langsung bagi petani dan masyarakat yang menemukan penyimpangan di lapangan, termasuk terkait harga pupuk, alat pertanian, maupun pupuk palsu. Laporan dapat dikirim melalui WhatsApp “Lapor Pak Amran” di nomor 082311109390.

“Silakan laporkan dengan menyebutkan alamat kios atau distributor yang tidak menurunkan harga 20%. Kami tindak lanjuti langsung dan identitas pelapor akan kami rahasiakan. Anda yang melapor adalah pahlawan pangan,” ucap Amran.

Wednesday, October 29, 2025

Jangan Panik! Harga Emas Akan Balik Arah Menguat pada 2026

 Ilustrasi emas

Ilustrasi emas (AP)

Jakarta, Beritasatu.com - Di tengah tekanan harga emas dunia dalam beberapa hari terakhir, para analis tetap optimistis harga emas dalam jangka panjang akan kembali bergerak naik. Menurut survei yang dilakukan London Bullion Market Association (LBMA) pada Global Precious Metals Conference 2025, harga emas dunia bisa menembus US$ 5.000 per troi ons pada 2026.

Dilansir dari Kitco, Rabu (29/10/2025), dalam survei tersebut, para delegasi memperkirakan harga emas akan mencapai US$ 4.980,30 per troi ons, atau naik sekitar 25% dari harga saat ini. Optimisme ini muncul setelah harga emas sempat turun di bawah US$ 4.000 per troi ons menyusul aksi jual besar-besaran setelah mencapai rekor tertinggi di atas US$ 4.360.

Tahun lalu, harga emas diprediksi hanya sekitar US$ 2.941 per troi ons. Kini, harga emas lebih tinggi lebih dari sepertiga dibanding prediksi tahun lalu, menjadikannya salah satu aset logam mulia dengan kenaikan tahunan terbaik sejak 1979, naik lebih dari 50% sepanjang tahun ini.

Survei LBMA menunjukkan, emas akan menjadi aset logam mulia dengan performa terbaik hingga 2026.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, analis senior Trade Nation, David Morrison, menilai harga emas masih menghadapi risiko koreksi lebih dalam karena momentum teknikal berbalik arah. Menurutnya, emas perlu kembali menembus level US$ 4.100 per troi ons untuk memulihkan tren positif.

Penurunan harga emas dalam beberapa hari ini terjadi setelah Amerika Serikat dan China sepakat melanjutkan kerangka perundingan dagang yang meredakan ketegangan geopolitik, sehingga investor mulai beralih ke aset berisiko.

Kepala Riset Capitalight, Chantelle Schieven, menilai koreksi ini masih tergolong sehat dalam konteks tren naik jangka panjang. 

“Penurunan ini merupakan fase konsolidasi, bukan pembalikan tren. Faktor fundamental seperti ketidakpastian ekonomi global dan arah kebijakan moneter masih menjadi penopang utama harga emas,” ungkapnya.

Di pasar dalam negeri, harga emas Antam umumnya juga mengikuti pergerakan harga emas dunia. Pada hari ini, Rabu (29/10/2025), harga emas batangan milik Antam merosot lagi sebesar Rp 15.000 ke level Rp 2,267 juta per gram. Harga emas Antam mencapai level tertinggi pada Selasa (21/10/2025) sebesar Rp 2,487 juta per gram.

Monday, October 20, 2025

IHSG Anjlok 2 Persen di Tengah Kabar BLT 30 Triliun, Pertimbangkan Rekomendasi Saham Hari Ini

 IHSG Anjlok 2 Persen di Tengah Kabar BLT 30 Triliun, Pertimbangkan Rekomendasi Saham Hari Ini

ABOUT SEMARANG – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat koreksi tajam pada penutupan perdagangan Jumat, 17 Oktober 2025.

IHSG ditutup melemah 2,57 persen ke level 7.915,66, melanjutkan tren negatif yang sudah terlihat sejak awal pekan.

Kondisi ini menjadi sorotan tajam pelaku pasar, terutama karena koreksi kali ini terjadi di tengah sentimen positif dari pemerintah, yakni diumumkannya program Bantuan Langsung Tunai (BLT) Kesejahteraan Rakyat sebesar Rp30 triliun.

Monday, October 6, 2025

Nikkei Tembus 47.000 setelah Sanae Takaichi Jadi PM Baru Jepang

 Nikkei.

Nikkei. (Antara/Ist)

Jakarta, Beritasatu.com - Indeks saham Nikkei Jepang melesat menembus level 47.000 untuk pertama kalinya pada Senin (6/10/2025) setelah politisi pro-stimulus Sanae Takaichi resmi terpilih menjadi pemimpin Partai Demokrat Liberal (LDP) dan calon perdana menteri berikutnya.

Melansir Reuters, indeks Nikkei 225 melonjak 3,9% ke posisi 47.566,84, sementara indeks Topix yang lebih luas naik 2,3%. Kenaikan tajam ini mencerminkan optimisme pasar terhadap kebijakan ekonomi Takaichi yang dinilai ekspansif dan pro-pertumbuhan.


Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang tenor dua tahun turun 4 basis poin menjadi 0,9%, mencerminkan ekspektasi bahwa Bank of Japan (BOJ) akan menunda kenaikan suku bunga. Sementara itu, yen melemah lebih dari 1% terhadap dolar AS dan euro.

ADVERTISEMENT

Takaichi dikenal memiliki pandangan fiskal paling longgar di antara lima kandidat LDP yang bersaing menggantikan Perdana Menteri Shigeru Ishiba.

“Nikkei kini berpotensi menembus 48.000 hingga akhir tahun, dan pemilihan Takaichi semakin memperkuat sentimen positif,” kata Kepala Strategi di Asset Management One Hitoshi Asaoka.

Meski pasar menyambut positif kebijakan belanja fiskalnya, sejumlah analis menilai tantangan tetap besar karena LDP masih berstatus minoritas di parlemen. Asaoka memperkirakan indeks Nikkei mungkin akan mengalami koreksi menjelang akhir tahun.

Pasca kemenangannya, Takaichi mulai menyusun kabinet baru. Media Jepang melaporkan ia berencana menunjuk mantan Menteri Pertahanan Minoru Kihara sebagai kepala sekretaris kabinet dan membawa kembali Toshimitsu Motegi sebagai menteri luar negeri. Namun, siapa yang akan menjadi menteri keuangan masih menjadi tanda tanya besar bagi para investor.

Sebelum pemilihan, pasar telah mengantisipasi perdagangan dengan aksi beli saham dan jual obligasi pemerintah Jepang berdurasi panjang. Hal itu karena kebijakan fiskal ekspansifnya yang dianggap melanjutkan warisan Abenomics dari mendiang Shinzo Abe.

Namun, ekspektasi kenaikan suku bunga kini mulai mereda. Data pasar swap yen menunjukkan kemungkinan kenaikan suku bunga pada Desember turun menjadi 41%, dari 68% pada akhir pekan lalu.

Sektor perbankan justru tertekan, dengan indeks Topix Banks anjlok 2% karena kekhawatiran margin pinjaman akan menurun apabila Bank of Japan (BOJ) menunda kenaikan suku bunga. Pada sisi lain, saham Mitsubishi Heavy Industries melonjak 13% karena prospek peningkatan belanja pertahanan di bawah pemerintahan baru.

Imbal hasil obligasi pemerintah Jepang tenor 40 tahun naik 14 basis poin menjadi 3,52%, menunjukkan kekhawatiran terhadap meningkatnya defisit fiskal dan risiko kredit Jepang.

Dalam konferensi pers seusai terpilih, Takaichi menegaskan komitmennya agar pemerintah dan BOJ bekerja sama untuk mencapai inflasi sehat yang ditopang oleh peningkatan upah dan laba perusahaan.

Monday, September 1, 2025

Rupiah Rentan Terkoreksi di Tengah Gejolak Demonstrasi

 Mata uang rupiah dan dolar AS.

Mata uang rupiah dan dolar AS. (Antara/Fakhri Hermansyah)

Jakarta, Beritasatu.com - Nilai tukar rupiah masih rentan terkoreksi di tengah aksi demonstrasi yang belum mereda. Mata uang Garuda diperkirakan bergerak volatil di kisaran Rp 16.300-Rp 16.500 per dolar Amerika Serikat (AS).

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede menjelaskan, gejolak sosial politik berupa demonstrasi besar di Jakarta dan sejumlah daerah telah meningkatkan persepsi risiko investor. Kondisi ini mendorong aksi jual investor asing di pasar obligasi maupun saham.

Ia menambahkan, kepercayaan investor terganggu akibat ketidakpastian politik. Demonstrasi yang dipicu isu kenaikan tunjangan anggota DPR, serta insiden meninggalnya seorang pengemudi ojek dalam bentrokan, memperbesar kekhawatiran bahwa kondisi sosial bisa memburuk dan membebani keuangan negara.

ADVERTISEMENT

“Pasar merespons dengan pelemahan rupiah, lonjakan yield obligasi pemerintah, dan koreksi tajam di pasar saham," ujar Josua kepada Beritasatu.com pada Senin (1/9/2025).

Josua memandang, kekhawatiran pasar semakin besar karena kerusuhan dinilai berpotensi mengganggu stabilitas fiskal sekaligus menekan agenda ekonomi pemerintah. Situasi ini diperburuk oleh lonjakan permintaan dolar menjelang akhir bulan (end month dollar demand), yang secara musiman memang cenderung meningkat.

Atas kondisi tersebut, Josua menilai pergerakan rupiah saat ini masih cenderung rentan. Selama demonstrasi berlangsung dan ketidakpastian politik belum mereda, volatilitas akan tetap tinggi.

“Selama sentimen domestik masih panas, rupiah kemungkinan akan bergerak terbatas di kisaran lemah dengan volatilitas mengikuti dinamika politik dan arus modal asing,” jelasnya.

Meski demikian, Josua melihat peluang penguatan rupiah tetap terbuka apabila eskalasi segera diredam dan faktor eksternal relatif stabil. Prospek penurunan suku bunga The Fed juga berpotensi mengurangi tekanan pada mata uang emerging markets, termasuk rupiah.

"Jika ketegangan sosial mereda, ruang apresiasi terbuka kembali ke area Rp 16.200-Rp 16.300, didukung intervensi Bank Indonesia (BI) dan cadangan devisa yang memadai," sebutnya.

Menurut Josua, peran BI menjadi krusial dalam menjaga stabilitas rupiah. BI sendiri telah menegaskan akan terus hadir di pasar melalui intervensi di berbagai instrumen, mulai dari spot valas, obligasi, hingga NDF onshore dan offshore.

Selain itu, konsistensi komunikasi kebijakan juga diperlukan agar pasar melihat kredibilitas dalam menjaga stabilitas. Namun jika tekanan berlanjut, BI dapat memperkuat operasi moneter jangka pendek, menambah likuiditas dolar, serta memperkuat koordinasi dengan pemerintah untuk menenangkan pasar.

“Outlook rupiah ke depan sangat bergantung pada stabilitas domestik. Semakin cepat demonstrasi mereda, semakin cepat pula rupiah kembali ke jalur stabil sesuai fundamental ekonomi,” pungkas Josua.

Adapun berdasarkan data Bloomberg, Senin (1/9/2025) pukul 10.50 WIB, rupiah berada di posisi Rp 16.490 per dolar AS. Rupiah sedikit menguat dari posisi penutupan akhir pekan lalu di Rp 16.499 per dolar AS.

Friday, August 15, 2025

Bansos Tak Boleh Buat Warga Miskin Jadi Ketergantungan

 Petugas pos menata logistik bantuan sosial untuk warga.

Petugas pos menata logistik bantuan sosial untuk warga. (ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/pras.)

Jakarta, Beritasatu.com - Program bantuan sosial (bansos) perlu dievaluasi secara menyeluruh agar tidak sekadar menjadi bantuan jangka pendek. Bansos diharapkan mampu mendorong penerimanya naik kelas atau berhasil memperbaiki taraf hidup untuk tidak lagi terima bantuan.

Menurut Ekonom Universitas Indonesia (UI), Telisa Aulia Falianty, evaluasi bisa dimulai dari data desil pendapatan masyarakat. Langkah ini penting untuk menilai sejauh mana bansos mampu mendorong penerima lebih berdaya secara ekonomi.

Akan tetapi, Telisa berujar, keberhasilan pengentasan kemiskinan ini tidak bisa diukur hanya dari satu kebijakan saja. Bansos perlu didukung program-program lain agar kemiskinan teratasi dan semakin banyak para penerima manfaat bansos tergraduasi.

"Supaya masyarakat naik kelas itu tidak cukup bansos tetapi bersama dengan bansos itu ada Kartu Indonesia Pintar (KIP), terus ada juga prakerja dan program-program lain seperti program keluarga harapan (PKH), peningkatan akses pendidikan ataupun meningkatnya anggaran pendidikan," ungkapnya kepada Beritasatu.com.

Telisa menilai, langkah strategis yang juga mendesak adalah integrasi data sosial. Kabar baiknya, Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) saat ini dinilai telah padu untuk memudahkan pemantauan dan mendukung proses graduasi.

Dengan data terpadu maka pendataan terkait masyarakat naik kelas secara ekonomi menjadi lebih gampang. Ini juga memudahkan pendataan kelayakan penerima bansos.

"Jadi memang perlu suatu sistem yang semakin lama semakin meningkat dan ada evaluasi terhadap graduasi tersebut. Kita inginkan ketika dia naik kelas atau graduasi nanti dia bisa lebih baik lagi dengan meningkatkan produktivitasnya," imbuh Telisa.

Dia mengungkapkan, gagasan Bank Indonesia (BI) terkait sistem pembayaran terintegrasi Payment ID dapat menjadi solusi. Dalam konteks bansos, Payment ID akan sangat bermanfaat untuk melacak data masyarakat naik kelas yang dipantau dari pengeluaran ataupun peningkatan tabungan.

Friday, July 4, 2025

JPMorgan Borong 117,42 Juta Saham BRI (BBRI)

 

Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia — Di tengah tekanan pasar dan tren pelemahan saham perbankan nasional, kepercayaan investor global terhadap PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) justru menguat. Hal ini tercermin dari langkah JPMorgan Chase & Co. yang secara signifikan menambah porsi kepemilikannya di saham BBRI sepanjang kuartal II/2025.

Berdasarkan data pasar, JPMorgan membeli 117,42 juta saham BRI sepanjang April hingga Juni 2025, menjadikan total kepemilikan mereka mencapai 1,54 miliar saham. Aksi beli ini mencerminkan pembalikan arah strategi JPMorgan yang sebelumnya menjual lebih dari 500 juta saham BRI pada kuartal I tahun.

Keputusan JPMorgan ini datang bersamaan dengan aksi jual yang mereka lakukan terhadap emiten bank blue chip lainnya yaitu Bank Central Asia (BBCA). Hal ini memperkuat pandangan bahwa BRI kini menjadi fokus utama investor institusi besar, bahkan di tengah koreksi pasar yang masih berlangsung.

Reza Priyambada, Direktur Reliance Sekuritas Indonesia Tbk., menilai langkah JPMorgan menambah saham BBRI di tengah pelemahan pasar bukan hanya sinyal investasi dalam memanfaatkan momentum yang ada, tetapi juga cerminan dari market trust terhadap arah transformasi dan fondasi fundamental bisnis BRI yang kuat.

Dengan strategi jangka panjang yang konsisten dan komitmen terhadap tata kelola yang transparan, BRI dinilai siap menjadi pilar utama pemulihan pasar dan pertumbuhan inklusif nasional di masa mendatang. Dia juga menyorot pernyataan Direktur Utama BRI Hery Gunardi yang menegaskan strategi transformasi yang sedang dilakukan oleh perseroan saat ini.

"Meskipun saat ini saham BBRI sedang mengalami tekanan seiring dengan kondisi pasar, namun secara fundamental masih kokoh, dengan dukungan fondasi bisnisnya yang kuat juga strategi transformasi," ujarnya.

Optimisme pasar terhadap BRI juga didukung oleh konsensus analis. Mengutip Bloomberg, sebanyak 31 analis merekomendasikan beli, 5 tahan, dengan target harga rata-rata 12 bulan ke depan sebesar Rp4.703,61-memberikan potensi imbal hasil sekitar 27,1% dari harga pada awal bulan ini, Selasa (1/7/2025).

Adapun kinerja saham BRI memang masih terkoreksi, dengan harga per 1 Juli 2025 ditutup di level Rp3.700 per lembar. Namun, aksi JPMorgan menunjukkan bahwa investor institusional melihat sesuatu yang lebih mendasar, yaitu fondasi kuat dan strategi transformasi jangka panjang BRI.

Direktur Utama BRI Hery Gunardi menegaskan bahwa perusahaan tengah mengakselerasi transformasi melalui program BRIVolution Reignite. Transformasi ini mencakup penguatan aspek bisnis, tata kelola, manajemen risiko, hingga digitalisasi operasional, yang semuanya mengarah pada visi BRI menjadi The Most Profitable Bank di Asia Tenggara pada 2030.

"Kami tetap fokus pada penguatan fundamental baik dari sisi pendanaan, penyaluran kredit yang berkualitas, peningkatan kapabilitas digital, penerapan manajemen risiko yang memadai hingga pengembangan SDM," ujar Hery.

https://www.bestprofit-futures.co.id/index.php/en/

https://www.newsmaker.id/index.php/en/

Transformasi ini sejalan dengan koridor pembangunan nasional Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, sekaligus menunjukkan keseriusan BRI dalam menjalankan mandat sebagai bank milik negara dan rakyat Indonesia.

BRI juga terus menunjukkan komitmen terhadap prinsip tata kelola perusahaan yang baik (GCG) di tengah proses penegakan hukum yang sedang berjalan terkait dugaan pengadaan mesin EDC periode 2020-2024. Langkah ini menjadi bagian dari strategi BRI menjaga kepercayaan pasar, bahwa meskipun tantangan muncul, perusahaan tetap solid dalam mematuhi regulasi dan menjaga kelangsungan bisnis secara berkelanjutan.