Thursday, January 23, 2025

Pasar Kripto Kompak Turun, Tapi Tidak Dengan Koin Ini, Ada Apa?

 

Ilustrasi kripto XRP. (Dok. Pexels)
Foto: Ilustrasi kripto XRP. (Dok. Pexels)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto mengalami pelemahan pada pagi hari ini (23/1/2025). Namun berbeda halnya dengan Solana yang tampak cukup menanjak di tengah pelemahan yang terjadi.

Merujuk dari CoinMarketCap pada Kamis (23/1/2025) pukul 06:18 WIB, pasar kripto mengalami pelemahan. Bitcoin turun 1,7% ke US$104.033 sementara secara mingguan berada di zona positif 4,29%.Ethereum terdepresiasi 2,58% dalam 24 jam terakhir dan dalam sepekan turun 5,37%.

XRP tergelincir 0,13% secara harian sementara jika dilihat dalam seminggu terakhir terpantau naik 0,52%.

Begitu pula untuk Dogecoin yang tersungkur 3,18% dalam 24 jam terakhir dan dalam tujuh hari terakhir melemah 5,61%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 1,73% di angka 3.866,11. Open interest terdepresiasi 1,29% di angka US$146,1 miliar.

Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 66 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase greed dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

Dilansir dari cointelegraph.com, Chicago Mercantile Exchange (CME) secara singkat menampilkan halaman untuk produk derivatif baru yang terkait dengan cryptocurrency. Informasi lebih lanjut diharapkan segera tersedia setelah penghapusan halaman tersebut.

Situs web CME mengisyaratkan peluncuran kontrak futures untuk SOL (US$256,42) dan XRP (US$3,17) yang kemungkinan akan dimulai pada 10 Februari, tergantung pada persetujuan regulasi.

Menurut informasi di situs web yang kemudian dihapus, kontrak untuk kedua aset tersebut akan tersedia dalam ukuran standar dan mikro. Kontrak standar SOL akan memiliki ukuran lot sebanyak 500 SOL, sedangkan kontrak mikro mencakup 25 SOL.

Kontrak futures XRP ukuran standar akan memiliki ukuran lot sebesar 50.000 XRP, sedangkan kontrak mikro mencakup 2.500 XRP. Semua kontrak untuk XRP dan SOL akan diselesaikan dalam mata uang dolar AS.

CMEFoto: Proposed XRP and SOL futures contracts lot sizes
Sumber: CME

CNBC INDONESIA RESEARCH

Wednesday, January 22, 2025

Harga Emas Antam Hari Ini Naik, Rp1.591.000/gram

 

Harga emas Logam Mulia Antam mengalami kenaikan pada hari ini, Selasa (21/1/2025).

Jakarta, CNBC Indonesia- Harga emas Logam Mulia Antam mengalami kenaikan pada hari ini, Selasa (21/1/2025). Harga emas untuk ukuran 1 gram tercatat sebesar Rp1.591.000, naik Rp6.000 atau sekitar 0,38% dibandingkan dengan harga sebelumnya yang berada di level Rp1.585.000 pada Senin (20/1/2025).

Harga buyback emas Antam sendiri kini berada di level Rp1.437.000 per gram, naik Rp6.000 dibandingkan harga buyback sebelumnya


Harga emas dunia juga terus menunjukkan tren penguatan. Mengacu pada data Refinitiv, harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$2.708,06 per troy ons pada perdagangan Senin (20/1/2025), naik 0,24% setelah mengalami koreksi pada akhir pekan lalu.

Penguatan harga emas dipengaruhi oleh pelemahan indeks dolar AS. Indeks dolar (DXY) terkoreksi tajam ke level 108,089 setelah Presiden AS Donald Trump menyampaikan pidatonya pada hari pertama menjabat. Trump menunda penerapan kenaikan tarif impor, langkah yang sebelumnya dinilai akan memicu gejolak pasar.

"Pelemahan dolar AS meningkatkan daya tarik emas sebagai aset investasi safe haven karena emas menjadi lebih murah untuk pembelian di pasar global," ungkap Giovanni Staunovo, analis dari UBS.

Kendati demikian, Giovanni mengingatkan bahwa pasar tetap harus bersiap menghadapi volatilitas. "Kepresidenan Trump dapat mendorong inflasi lebih tinggi dalam jangka panjang, yang akan terus mendukung penguatan harga emas," tambahnya.

Harga emas juga semakin menguat setelah imbal hasil obligasi AS (US Treasury yields) mengalami tekanan akibat data ekonomi yang menunjukkan perlambatan pasar tenaga kerja. Dalam situasi ini, emas semakin dipandang sebagai aset pelindung nilai yang aman oleh investor.

CNBC Indonesia

Tuesday, January 21, 2025

Geng Konglomerat Rp 200.000 Triliun Hadiri Pelantikan Donald Trump

 

President Donald Trump signs an executive order on TikTok in the Oval Office of the White House, Monday, Jan. 20, 2025, in Washington. (AP Photo/Evan Vucci)
Foto: AP/Evan Vucci

Jakarta, CNBC Indonesia - Para konglomerat terkaya di dunia menghadiri pelantikan Donald J. Trump sebagai Presiden ke-47 Amerika Serikat (AS). Daftar tersebut mencakup teman dan sekutu Trump yang menempati peringkat tinggi dalam daftar miliarder global.

Daftar pengusaha dan CEO global yang hadir di podium untuk pelantikan Trump, berjumlah lebih dari US$12 triliun atau setara nyaris Rp 200.000 triliun dalam nilai pasar perusahaan yang mereka pimpin, dan lebih dari US$1 triliun (Rp16.329,25 triliun) dalam kekayaan global.

Ditambah lagi, ada sebagian besar pemimpin saham "Magnificent Seven" atau tujuh saham dari perusahaan teknologi yang dominan di pasar saham AS. Antara lain, Tesla, Apple, Alphabet, Amazon, dan Facebook.Foto-foto hasil The New York Times telah memperlihatkan sejumlah tamu terkenal yang hadir di pelantikan Trump. Di antaranya, bos LVMH dan orang kelima terkaya di dunia Bernard Arnault beserta putra-putrinya, Alenxandre, dan Delphine Arnault.

Kemudian, ada bos News Corp induk Fox News, Rupert Murdoch, konglomerat dana lindung nilai John Paulson.

Lalu di jajaran bos-bos Magnificent Seven, ada bos Tesla dan salah satu pendukung terbesar Trump, Elon Musk; bos Meta, Mark Zuckerberg dan istrinya Priscilla Chen; bos Amazon, Jeff Bezos dan tunangannya Lauren Sanchez; bos Apple, Tim Cook. Dari Alphabet induk Google, ada salah satu pendirinya Sergey Brin dan CEO-nya Sundar Pichai hadir.

Hadir juga miliarder dan pebisnis, Isaac Perlmutter yang dulu merupakan CEO Marvel. Ada juga para pentolan bidang olahraga, yakni Dana White, bos UFC dan Gianni Infantino, President FIFA. Turut hadir mantan pemain golf profesional, Lauren Olaya.

Monday, January 20, 2025

Pasar Kripto Tiba-tiba Merah Hari Ini Jelang Pelantikan Trump

 

Presiden terpilih AS Donald Trump menghadiri peluncuran uji terbang keenam roket SpaceX Starship, di Brownsville, Texas, AS, 19 November 2024. (Brandon Bell/Pool via REUTERS)
Foto: Presiden terpilih AS Donald Trump menghadiri peluncuran uji terbang keenam roket SpaceX Starship, di Brownsville, Texas, AS, 19 November 2024. (via REUTERS/Brandon Bell)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto tampak tertekan pada pagi hari ini (20/1/2025) setelah sempat secara kompak melesat jelang pelantikan Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada awal pekan ini.

Merujuk dari CoinMarketCap pada Senin (20/1/2025) pukul 07:05 WIB, pasar kripto tampak melemah. Bitcoin turun 3,16% ke US$100.995 sedangkan secara mingguan berada di zona positif 6,85%.Ethereum terdepresiasi 2,65% dalam 24 jam terakhir dan dalam sepekan naik 1,94%.

Solana turun 4,22% secara harian sedangkan jika dilihat dalam seminggu terakhir terpantau meroket 31,92%.

Begitu pula untuk Dogecoin yang terkoreksi 10,91% dalam 24 jam terakhir sementara dalam tujuh hari terakhir menanjak 5,09%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 4,93% di angka 3.734,92. Open interest terdepresiasi 6,12% di angka US$141,49 miliar.

Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 58 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase neutral dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

Pasar kripto di awal pagi ini tampak terkoreksi secara kompak setelah sebelumnya mengalami kenaikan yang cukup tinggi jelang dilantiknya Presiden Terpilih Amerika Serikat (AS), Donald Trump pada awal pekan ini. Salah satu koin yang sempat menanjak signifikan yaitu Solana.

Dikutip dari coindesk.com, beberapa token berkapitalisasi besar berbasis Solana melonjak lebih tinggi pada Sabtu lalu, dan token asli blockchain, SOL, mencatat rekor baru di atas US$275 setelah presiden terpilih AS mendukung token TRUMP berbasis Solana pada Jumat malam, menyebutnya sebagai "memecoin resmi" miliknya.

Pemilihan Solana sebagai jaringan penerbitan meningkatkan permintaan dan sentimen terhadap token SOL, seperti yang dilaporkan oleh CoinDesk pada hari Sabtu.

Volume perdagangan SOL melonjak dari US$3 miliar pada hari Kamis menjadi lebih dari US$26 miliar dalam 24 jam terakhir, dengan pergerakan pada hari Sabtu membawa keuntungan mingguan lebih dari 46%.

Ini merupakan lonjakan hampir 3.000% dari level terendah tiga tahun sebesar US$9 pada Desember 2022 setelah runtuhnya bursa kripto FTX dan pendukung utamanya Sam Bankman-Fried, yang pada saat itu merusak sentimen terhadap Solana.

Memecoin resmi Trump diterbitkan pada Jumat malam waktu AS di blockchain Solana oleh tim yang mencakup raksasa ekosistem seperti Jupiter dan Meteora. Harga token JUP milik Jupiter naik 30% dalam 24 jam terakhir.

CNBC INDONESIA RESEARCH