Foto: Demonstran anti pemerintah di Thailand. (REUTERS/SOE ZEYA TUN)
PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Demo anti pemerintah kembali meningkat di Thailand beberapa minggu terakhir. Salah satunya terjadi Rabu (29/9/2021).
Demo itu bahkan membuat heboh. Pasalnya seorang pendemo menelanjangi dirinya di depan polisi anti huru hara, sebagai bentuk protes.
BEST PROFITWanita itu, yang dikenal sebagai Pao Pao melepaskan jubahnya di tengah demonstrasi. Ia bugil untuk menyoroti perlakuan buruk polisi dan pengunjuk rasa ke demonstran.
Kejadian ini membuat aparat Thailand menjatuhkan sanksi pada perempuan paruh baya itu, Kamis (30/9/2021). Mengutip Thaiger, ia dituding melakukan perilaku tak senonoh dan dapat dikenai sanksi hingga 5.000 bath atau sekitar Rp 2 juta.
Sementara itu, di demo yang sama, polisi menangkap sembilan orang yang disebut mencoba melewati barikade polisi, yang dijaga ketat kawat berduri. Demo terjadi untuk menuntut pengunduran diri Perdana Menteri Prayut Chan-o-cha bersama dengan reformasi monarki dan konstitusi baru yang ditulis oleh warga Thailand. BESTPROFIT
Pendemo juga melemparkan bom molotof ke polisi dan merusak properti. Dua mobil polisi hangus sementara enam lainnya dilaporkan mengalami kerusakan parah.Di sudut lain kota, demonstrasi juga makin panas dilakukan kelompok yang menamakan dirinya Talugas. Mereka menggunakan petasan, suar, ketapel dan bom pipa melawan peluru karet polisi dan gas air mata. PT BESTPROFIT FUTURES
Pemerintah Thailand sendiri makin agresif membendung aksi pengunjuk rasa. Sebanyak 873 orang masuk dalam daftar orang yang dicari, dengan 633-nya sudah ditangkap.
Protes disebut masih terjadi di sejumlah wilayah. Di antaranya di distrik Din Daeng dan Nang Lerng.
Demo menuntut PM Prayuth dan kerajaan sudah terjadi dua tahun terakhir. Ia diminta mundur karena dianggap diktator.
Namun, awal September lalu, Prayuth lolos dari mosi tak percaya di parlemen. Pendemo sendiri menuntut Raja Thailand karena dianggap tak transparan dalam keuangan dan anti kritik.
Sumber : Jakarta, CNBC Indonesia
No comments:
Post a Comment