Foto: Seorang prajurit Ukraina berjalan melewati mobil yang terbakar, saat serangan Rusia di desa Krasylivka di luar Kyiv, Ukraina 26 Maret 2022. (REUTERS/Marko Djurica)
"Secara umum, tahap pertama operasi telah selesai," kata Wakil Kepala Pertama Staf Umum Rusia, sekaligus Kolonel Jenderal, Sergei Rudskoy Sabtu (26/3/2022) waktu setempat.
PT BESTPROFITPernyataan ini datang setelah serangan Rusia ke Kyiv dan Kharkiv dilaporkan tidak mengalami kemajuan. Sejumlah data intelijen Barat juga mengatakan Rusia gagal mencapai superioritas udara di Ukraina dan telah menderita kerugian besar dalam hal kehilangan jumlah personel sejak awal serangan.
Rudskoy mengatakan Rusia hanya akan berfokus untuk mencapai tahap paling penting. Yaitu mengambil alih Donbas di wilayah Ukraina timur, yang selama ini memang didukungnya keluar dari pemerintah Kyiv. BEST PROFIT
"... Menekan mereka (Ukraina) hingga tentara Rusia benar-benar membebaskan wilayah DPR dan LNR (negara buatan pemberontak Ukraina di Donbass).""Potensi tempur angkatan bersenjata Ukraina telah berkurang secara signifikan, sehingga kami bisa memfokuskan upaya untuk mencapai tujuan utama, pembebasan Donbas," lanjutnya. BESTPROFIT
"Awalnya, kami tidak berencana untuk menyerbu mereka untuk mencegah kehancuran dan meminimalkan kerugian di antara personel dan warga sipil," kata Rudskoy lagi.Dalam kesempatan yang sama Rudskoy mengatakan setidaknya 1.351 personel militer telah tewas di Ukraina dan 3.825 terluka. Pejabat AS, NATO dan Ukraina memperkirakan jumlah korban Rusia jauh lebih tinggi.
Militer Rusia mengklaim tidak menargetkan warga sipil atau daerah pemukiman. Meskipun banyak bukti yang menunjukkan sebaliknya. PT BESTPROFIT FUTURES
BPFSementara itu, Minggu (27/3/2022) malam waktu setempat, otoritas Ukraina menyebut Rusia masih gencar menyerang Ukraina. Pasukan Rusia melanjutkan serangan rudal di seluruh Ukraina termasuk di Lutsk, Kharkiv, Zhytomyr dan Rivne.
"Semakin banyak rudal setiap hari. Mariupol di bak pengeboman," kata Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mikhail Podoliak.
"Rusia tidak lagi memiliki bahasa, humanisme, peradaban. Hanya rudal, bom, dan upaya untuk menghapus Ukraina dari muka bumi."
Serangan Rusia ke Ukraina Sudan berlangsung sejak 24 Februari. Dari data UNHCR 3,5 juta orang telah mengungsi.
Jakarta, CNBC Indonesia