Thursday, July 13, 2023

Breaking! Harga Batu Bara Jatuh ke Level Terendah 2 Tahun

 A loader is seen amid coal piles at a port in Lianyungang, Jiangsu province, China January 25, 2018. REUTERS/Stringer Foto: REUTERS/Stringer




Merujuk data Refinitiv, harga batu bara kontrak Agustus di pasar ICE Newcastle pada perdagangan Rabu (12/7/2023) ditutup di posisi US$ 128,05 per ton. Harganya ambles 4,44%. Posisi penutupan kemarin adalah yang terendah sejak 29 Juni 2021 di mana harga batu bara menyentuh US$ 124,25 per ton.

Sepanjang Juli atau dalam tujuh hari terakhir harga batu bara selalu ditutup di zona merah, hingga terkapar 17,09%. Sejak awal tahun, harga batu bara telah terjun bebas 67%.

.


Ambruknya harga batu bara disebabkan sejumlah faktor mulai lesunya ekonomi China, proyeksi melandainya permintaan dari India dan Eropa, serta jatuhnya harga gas alam.

China menunjukkan penurunan inflasi Juni yang sangat tajam hingga membuat pasar khawatir akan terjadi deflasi. Negeri Tirai Bambu melaporkan indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) turun menjadi 0% pada Juni 2023 (year-on-year/yoy), dari sebelumnya pada Mei lalu sebesar 0,2%.

Kekhawatiran deflasi China menjadi indikasi daya beli lesu, sehingga harga batu bara terus tenggelam. Hal ini disebabkan Negeri Tiongkok kehilangan momentum pemulihan perekonomian, setelah pembukaan lockdown pada awal tahun. PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI

PT BESTPROFIT
­


Impor China juga akan melemah karena tingginya produksi dalam negeri sementara di sisi lain permintaan menurun. Harga batu bara thermal 5.500 kilocalories di pelabuhan utara China sudah jatuh 30% sepanjang tahun ini menjadi CNY 850 atau sekitar US$ 117 per ton.

Harga batu bara diproyeksi terus ambles hingga membuat perusahaan tambang meminta penghentian produksi. Bila produksi terus digenjot sementara permintaan lemah maka margin diyakini akan terus tergerus. BEST PROFIT

BESTPROFIT

Sebanyak 30 perusahaan tambang raksasa China bahkan meminta pemerintah untuk mengizinkan mereka menyesuaikan produksi dan membatasi impor demi menjaga harga.
Kendati demikian, permintaan mereka mungkin sulit terpenuhi karena pemerintah ingin memastikan pasokan terjaga.
Sebagai catatan, China dilanda krisis energi tahun lalu sehingga pemerintah menggenjot produksi tahun ini untuk mengantisipasi krisis. 
PT BESTPROFIT FUTURES

BPF

Produksi batu bara China sudah menembus 1,53 miliar pada Januari-April 2023, melonjak 5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Hari ini, China akan mengumumkan data neraca perdagangan untuk Juni. Jika data perdagangan memburuk maka harga batu bara makin tergerus ke depan. Sebagai catatan, impor China sudah terkoreksi selama tiga bulan beruntun yang menandai lemahnya pergerakan industri dan permintaan mereka, termasuk komoditas energi.
China adalah konsumen terbesar batu bara di dunia sehingga perkembangan di sana akan sangat  mempengaruhi harga  global.

Kabar buruk juga disampaikan India. Impor batu bara thermal India terjun 24% (month to month/mtm) menjadi 13,95 juta ton pada Juni. Impor batu bara secara tahunan juga anjlok lebih dalam yakni 33% (year on year/yoy) dibandingkan Juni 2022.

India diproyeksi terus menurunkan impor batu bara karena musim hujan sudah tiba. Dengan datangnya musim hujan, permintaan listrik akan menurun yang akan menekan kebutuhan batu bara.

Permintaan dari Eropa juga diproyeksi turun drastis sejalan dengan masih memadainya pasokan gas serta tingginya produksi listrik dari pembangkit tenaga angin.

Pelemahan juga terlihat pada gas alam sebagai subsitusi komoditas energi batu bara. Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) turun drastis hingga 8,07% kemarin ke 29,06 euro per mega-watt hour (MWh) kemarin.

Kendati terus jatuh,  Direktur Bayan Resources, Alexander Ery Wibowo, menyampaikan dalam Program Closing Bell CNBC Indonesia bahwa koreksi hanya sementara dan optimis batu bara bertahan di atas US$100 per ton.

Alexander menyatakan "Saya pikir kecil sekali kemungkinan batu bara Newcastle di bawah US$ 100 per ton." Dia menambahkan harga batu bara yang sudah terlanjur tinggi, apabila harga batu bara menyentuh di bawah US$ 100 per ton, otomatis akan banyak perusahaan yang menghentikan produksinya.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Tuesday, July 11, 2023

Investor Asing Pilih Kabur dari RI, Rupiah Terus Terancam

 Pekerja pusat penukaran mata uang asing menghitung uang Dollar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo di Melawai, Jakarta, Senin (4/7/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pergerakan nilai tukar rupiah melawan dolar Amerika Serikat (AS) masih terpantau terus melemah ke atas level psikologis Rp15.000/US$. Merujuk pada data Refinitiv pada perdagangan kemarin, Senin (10/7/2023) mata uang Garuda ditutup ambles 0,40% secara harian menjadi Rp15.190/US$ di pasar spot.

Penutupan kemarin semakin memperparah pelemahan rupiah pada satu hari perdagangan sebelumnya, Jumat (7/7/2023) yang anjlok hingga 0,60% menjadi Rp15.130/US$. Dengan begitu, rupiah secara mingguan masih terjerembab di zona merah sebesar 1,24%.

Penguatan rupiah sejak awal tahun juga semakin tergerus menjadi 2,41% dibandingkan akhir pekan lalu yang masih bertahan di zona hijau sebesar 2,8%.

Ambruk-nya rupiah tak lepas dari aliran keluar dana asing akibat investor yang menarik diri dari pasar keuangan domestik, terutama di pasar Surat Berharga Negara (SBN). Menurut data Kementerian Keuangan menunjukkan kepemilikan SBN oleh investor asing per Jumat (7/7/2023) tercatat Rp843,09 triliun atau setara 15,38%. Nilai tersebut turun sekitar Rp3,8 triliun jika dibandingkan per akhir Juni yang sebesar Rp846,89 triliun atau setara porsi 15,51%.

Tak hanya itu, di pasar saham sejak awal bulan masih ramai pembagian dividen dan tak tanggung-tanggung ada 37 emiten yang melewati masa cum date hingga perdagangan kemarin. Kecenderungan investor ketika memasuki masa ex date akan menjual sahamnya karena sudah mengamankan hak-nya mendapatkan dividen.

Sependapat dengan hal tersebut menurut Ekonom Bahana Sekuritas, Satria Sambijantoro menyampaikan pelemahan 1% di rupiah dalam lima hari terakhir memang yang terdalam di Asia, dan kemungkinan besar ini disebabkan oleh ketatnya pengambilan valas domestik.

"Kami mencatat pengambilan valas untuk repatriasi dividen masih belum selesai, dan setara kembalinya siklus impor setelah lebaran, terutama impor migas. Ketatnya likuiditas valas domestik juga terlihat dari penurunan 2 miliar dolar dari cadangan devisa BI. Divergensi kebijakan moneter antara bank sentral global yang mayoritas "hawkish" dengan BI yang masih bersifat dovish juga berkontribusi pada pelemahan nilai tukar rupiah"," tutur Satria, kepada CNBC Indonesia.

Sebagai informasi, BI mencatat posisi cadangan devisa (cadev) periode Juni 2023 turun US$ 1,8 miliar menjadi US$ 137,5 miliar, dibandingkan bulan sebelumnya sebesar US$ 139,5 miliar. Penurunan cadev dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah.

Kendati demikian, posisi saat ini masih setara dengan pembiayaan 6,1 bulan impor atau 6,0 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta masih berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

"Bank Indonesia menilai bahwa cadangan devisa tersebut tetap mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan" papar Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono, Jumat (7/7/2023).

Faktor eksternal juga masih menjadi penekan laju pergerakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Edi Susianto, mengungkapkan pelemahan rupiah terjadi karena faktor eksternal terutama dari AS dan China.

Edi merinci, pertama sentimen bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) diperkirakan masih akan hawkish bahkan menaikkan suku bunga acuan hingga dua kali di sisa akhir tahun ini. Kedua, yakni perkembangan data ekonomi di China yang berada di bawah ekspektasi pasar.

Kemarin negeri asal panda tersebut merilis data inflasi yang tidak bertumbuh atau 0%, lebih rendah dari perkiraan pasar yang proyeksi bisa tumbuh 0,2% secara tahunan.
Hal ini semakin menunjukkan ancaman deflasi yang kian dekat yang bisa menjadi indikator bahwa pertumbuhan ekonomi masih lesu.

Teknikal Rupiah
Dalam basis waktu per satu jam, pergerakan rupiah secara teknikal masih dalam tren naik yang berarti mata uang Garuda masih melanjutkan pelemahan-nya terhadap the Greenback. Oleh karena itu, perlu diantisipasi level resistance sebagai target terdekat pelemahan selanjutnya di posisi Rp15.210/US$. Angka ini didapatkan dari high candle yang sempat diuji pada perdagangan kemarin, Senin (10/7/2023).

Selain itu, ada posisi support yang perlu diperhatikan karena kecenderungan harga setelah mencapai resistance akan ada potensi bisa berbalik arah. Support terdekat yang potensi bisa disentuh ada di Rp15.170/US$ yang diambil berdasarkan rata-rata pergerakan selama 20 jam atau moving average 20 (MA20).

Pergerakan rupiah melawan dolar ASFoto: Tradingview
Pergerakan rupiah melawan dolar AS

CNBC INDONESIA RESEARCH

Monday, July 10, 2023

Akhir Sesi I, IHSG Menguat 0,4% ke 6.744,5

 

Jakarta, Beritasatu.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup sesi pertama perdagangan hari ini, Senin (10/7/2023), dengan kenaikan sebanyak 28,08 poin (0,42%) ke level 6.744,54.

Selama sesi perdagangan ini, IHSG bergerak di kisaran antara 6.729 hingga 6.763. Hampir seluruh sektor saham mengalami kenaikan, dipimpin sektor properti.

Sebanyak 13,15 lembar saham senilai Rp 4,07 triliun berpindah tangan, dengan frekuensi perdagangan sebanyak 832.974 kali transaksi. Terdapat 300 saham yang mengalami kenaikan, 212 saham terkoreksi, dan 212 saham stagnan.


Berdasarkan data dari situs web Bursa Efek Indonesia (IDX) pada pukul 11.58 WIB, saham-saham blue chip yang tergabung dalam indeks LQ45 naik sebanyak 0,38%, Investor33 meningkat 0,39%, dan Jakarta Islamic Index (JII) menguat 0,28%.

Hampir seluruh sektor saham mengalami kenaikan, membuat IHSG bergerak di zona hijau pada sesi I. Sektor properti menjadi sektor yang paling kuat dengan kenaikan sebanyak 1,54%. Diikuti oleh sektor energi dengan kenaikan 1,05%, sektor konsumen primer 0,57%, sektor transportasi 0,57%, dan sektor kesehatan 0,33%.

Pada penutupan sesi I, mayoritas bursa saham di Asia juga mengalami kenaikan. Indeks Straits Times (Singapura) naik sebanyak 0,521%, Shanghai (Shanghai) menguat 0,17%, dan Hang Seng (Hong Kong) melonjak 0,78%. Namun, indeks Nikkei (Tokyo) mengalami penurunan sebanyak 0,20%.

Friday, July 7, 2023

Breaking News! Harga Batu Bara Ambruk 5%

 Bongkar muat batu bara di China. (REUTERS/ALY SONG) Foto: Bongkar muat batu bara di China. (REUTERS/ALY SONG)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara jeblok. Pada perdagangan Kamis (6/7/2023), harga batu bara kontrak Agustus di pasar ICE Newcastle ditutup di posisi US$ 143,75 per ton. Harganya ambruk 4,8%.

Pelemahan sebesar 4,8% sehari adalah yang terbesar sejak 25 Mei 2023 (6,3%).
Pelemahan ini memperpanjang tren negatif pasir hitam yang juga melemah pada perdagangan Selada dan Rabu pekan ini. Dalam tiga hari terakhir, harga batu bara sudah jeblok 6,93%.

Ambruknya harga batu bara dipicu oleh melemahnya harga komoditas energi lain, melandainya permintaan, serta kemungkinan masih tingginya suku bunga di Amerika Serikat (AS).

Harga gas alam Eropa EU Dutch TTF (EUR) ambruk 6% kemarin ke 32,35 euro per mega-watt hour (MWh). Harga gas alam Amerika juga melemah 1% sementara harga minyak mentah brent meladai 0,21%.
Harga gas melemah setelah kekhawatiran pasokan mereda. Aliran gas dari Norwegia yang semula dikhawatirkan terhambat dipastikan bisa mengalir normal kembali.

Permintaan gas dari industri juga turun sementara pasokan gas di storage masih 78,9%, jauh di atas rata-rata lima tahun terakhir. Batu bara adalah sumber energi alternatif bagi gas ataupun minyak sehingga harganya saling bersaing dan mempengaruhi.

Harga batu bara juga melemah karena masih lesunya permintaan, terutama dari China.

S&P GSCI Commodities index menunjukkan jika harga komoditas sudah jatuh 25% dalam dua bulan terakhir.
Komoditas energi seperti minyak dan gas sudah jatuh 23%. Data Refinitiv bahkan menunjukkan jika harga batu bara sudah ambruk lebih dari 65%.
Lemahnya aktivitas manufaktur dan ekonomi China menjadi penyebab utama. 
China merupakan konsumen terbesar komoditas di dunia, termasuk batu bara.

Tiongkok semula diharapkan bisa menggenjot harga komoditas sejalan dengan dibukanya kembali perbatasan mereka. Namun, aktivitas manufaktur mereka justru melemah.

Indeks Caixin/S&P Global manufacturing purchasing managers menunjukkan aktivitas manufaktur China melandai ke 50,5 pada Juni 2023 dari 50,9 pada Mei tahun ini. 

Aktivitas industri yang melemah juga menyurutkan konsumsi batu bara kokas di pembangkit listrik. Masih muramnya sektor properti ikut membuat permintaan akan besi dan baja melandai. Padahal, batu bara kokas merupakan bagian penting dari industri tersebut.

Melemahnya ekonomi Eropa dan Amerika Serikat juga ikut menurunkan permintaan akan besi baja.

"Harga besi dan tembaga merupakan barometer untuk mengukur siklus ekonomi. Pelemahan ini akan menjalar ke negara lain. Kegagalan China untuk menghidupkan ekspektasi pelaku pasar adalah alasan utama mengapa harga komoditas kesulitan merangkak naik," tutur analis komoditas senior dari Kpler, Reid I'Anson, dikutip dari CNBC International.

India sebagai konsumen batu bara terbesar juga diproyeksi akan mengurangi impor yang membuat harga pasir hitam ikut tertekan.

India akan menghadapi musim hujan dalam beberapa pekan ke depan sehingga impor diproyeksi melandai. Terlebih, produksi dan pasokan mereka juga tengah meningkat tajam.

Pasokan batu bara di India per 30 Juni 2023 menembus 107,15 juta ton. Pasokan tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan 77,86 juta ton per Juni 2023.
Sementara itu, produksi batu bara di India mencapai 222,93 juta ton pada April-Juni 2023. Jumlah tersebut naik 8,4% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Wednesday, July 5, 2023

Orang Terkaya di Dunia Punya Penghasilan Rp 2,4 Juta Per Detik

 

Jakarta, Beritasatu.com - Selama paruh pertama tahun 2023, 500 orang terkaya di dunia berhasil menghasilkan rata-rata US$ 14 juta setiap hari, atau sekitar Rp 210 miliar dengan kurs US$ 1 sama dengan Rp 15.000. Artinya setiap detik, 500 orang terkaya di dunia tersebut menghasilkan lebih dari Rp 2,4 juta. 

Menurut perhitungan Bloomberg yang dilansir dari Business Insider, Rabu (5/7/2023), secara kolektif, mereka berhasil menambahkan US$ 852 miliar kekayaan mereka selama paruh pertama tahun ini. Peningkatan ini merupakan setengah tahun terbaik bagi semua miliarder sejak paruh kedua tahun 2020.

Indeks S&P 500, yang melacak berbagai sektor seperti perbankan, manufaktur, teknologi, dan ritel, naik sekitar 16,5% sepanjang tahun ini. Nasdaq 100 yang fokus pada sektor teknologi berhasil naik 31% sepanjang tahun ini. Reli ini memberikan manfaat bagi miliarder teknologi seperti Elon Musk dan Mark Zuckerberg.

Kekayaan Elon Musk, CEO Tesla dan SpaceX, serta baru-baru mengakuisisi Twitter, melonjak hampir US$ 110 miliar hingga 30 Juni 2023. Dengan kekayaan sekarang mencapai US$ 247 miliar, Musk menjadi orang terkaya di dunia, mengungguli Bernard Arnault dari Prancis, CEO dan salah satu pendiri LVMH Moët Hennessy Louis Vuitton. Posisi sebagai orang terkaya di dunia antara Musk dan Arnault telah saling berganti sejak akhir tahun 2022.

Sementara itu, Zuckerberg berhasil menambahkan hampir US$ 60 miliar kekayaan bersihnya tahun ini, berkat kenaikan harga saham Meta yang hampir mencapai 80% di tengah langkah "tahun efisiensi" raksasa teknologi tersebut.

Namun, tidak semua miliarder mengalami keuntungan besar dari kekayaan mereka. Kekayaan miliarder India, Gautam Adani, mengalami penurunan sebesar US$ 60,2 miliar tahun ini. 

Tuesday, July 4, 2023

Duet Salim-Bakrie, Ini Wajah Baru Manajemen BUMI

 RUPS PT BUMI Resources Tbk. (PT. PT Bumi Resources) Foto: RUPS PT BUMI Resources Tbk. (PT. PT Bumi Resources)

Jakarta, CNBC Indonesia - Emiten group Bakrie, PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) telah merombak susunan direksi dan komisaris. Kini BUMI dinakodai oleh dua konglomerat besar yaitu, Salim group dan Bakrie group. Hal itu telah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) 30 Juni 2023 lalu.

Agoes Projosasmito yang diketahui dekat dengan Salim, sekaligus sosok sentral di balik masuknya Salim di Grup BUMI saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden Direktur Perseroan mendampingi Adika Nuraga Bakrie. Kemudian, Adrian Wicaksono, Phiong Phillipus Darma, Eddy Sanusi, Himawan Setiadi sebagai Direktur Perseroan.

Selain itu, salam RUPS juga mengangkat Sekjen HIPMI Anggawira sebagai Komisaris Independen.

Dengan demikian susunan Direksi dan Dewan Komisaris BUMI adalah sebagai berikut:

Dewan Komisaris:

Presiden Komisaris dan Komisaris Independen : Sharif Cicip Sutardjo
Komisaris Independen : Drs. Anton Setianto Soedarsono
Komisaris Independen : Drs. Kanaka Poeradiredja
Komisaris Independen : Y.A. Didik Cahyanto
Komisaris Independen : Anggawira (Baru)
Komisaris : Adhika Andrayudha Bakrie
Komisaris : Thomas Myer Kearney
Komisaris : Jinping Ma
Komisaris : Benjamin Bao (Jianmin Bao)

Dewan Direksi:

Presiden Direktur : Adika Nuraga Bakrie
Wakil Presiden Direktur : Agoes Projosasmito (Baru/Direktur UtamaBRMS)
Direktur : Nalinkant A. Rathod
Direktur : Adrian Wicaksono (Baru/Direktur BRMS)
Direktur : Phiong Phillipus Darma (Baru/Eksekutif Senior Grup Salim)
Direktur : Eddy Sanusi (Baru/Direktur Ithaca Resources Konsorsium Salim)
Direktur : Andrew C. Beckham
Direktur Independen : Dileep Srivastava
Direktur : R.A. Sri Dharmayanti
Direktur : Ashok Mitra
Direktur : Maringan MIH Hutabarat
Direktur : Yingbin Ian He
Direktur : Rio Supin
Direktur : Jian Wang
Direktur : Himawan Setiadi (Baru)

Tuesday, June 27, 2023

Harga Batu Bara Kembali Membara Karena China dan Kudeta Rusia

 Bongkar muat batu bara di China. (REUTERS/ALY SONG) Foto: Bongkar muat batu bara di China. (REUTERS/ALY SONG)

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga batu bara merangkak naik di awal pekan. Pada perdagangan Senin (26/6/2023), harga batu bara kontrak Juli di pasar ICE Newcastle ditutup di posisi US$ 139,5 per ton. Harganya naik tipis 0,25%.

Penguatan ini menjadi kabar baik mengingat harga batu bara ambruk 1,31% pada Jumat pekan lalu.
Kenaikan harga batu bara ditopang oleh kabar positif dari China serta kenaikan harga komoditas energi global lainnya usai kabar kudeta di Rusia.

Permintaan batu bara di China naik karena meningkatnya suhu serta gelombang panas. Suhu di beberapa wilayah di China menembus 40 derajat Celcius.
Panasnya cuaca di China tak hanya menaikkan penggunaan listrik tetapi juga mengurangi produksi listrik pembangkit batu bara tenaga air (PLTA).
Hal ini membuat permintaan batu bara meningkat.

Sebagai perbandingan, produksi listrik total China pada Mei meningkat 15,9% (year on year/yoy) tetapi produksi listrik dari PLTA anjlok 39% (yoy).
Impor batu bara juga terus meningkat. Data Reuters menunjukkan impor batu bara China pada 1-14 Juni tercatat 12,5 juta ton atau melonjak 57% (yoy). Namun, secara bulanan turun 8%.

Impor batu bara China pada Januari-Mei 2023 mencapai 180 juta ton atau 89,6% (yoy).

"Naiknya permintaan dari China menjadi satu-satunya titik cerah. Jika tidak ada ini (china) maka pasar akan lesu. Namun, perlu dilihat apakah permintaan ini akan bertahan lama. Harga bisa turun jika permintaan China turun karena permintaan dari pembeli lain masih rendah," tulsi S&P dalam Market Asia Movers edisi 26-30 Juni, dikutip dari website S&P Global.

Kenaikan harga batu bara juga dibantu oleh berita kudeta dari Rusia. Seperti diketahui, Yevgeny Prigozhin, mantan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin sekaligus pimpinan tentara bayaran Rusia Wagner, melakukan pemberontakan.
Pemberontakan melawan pertahanan Putin tersebut dijalankan dengan melakukan penyerbuan 200 kilometer (km) dari Moskow, akhir pekan kemarin. Tentaranya bahkan sudah mendekat ke ibu kota negara.
Sayang pemberontakan itu gagal. Ia mendadak membatalkan misi dan akhirnya diasingkan ke Belarusia.

Kendati bisa dipadamkan, pemberontakan sudah membuat investor panik sehingga harga komoditas ikut terkerek. Harga minyak mentah sempat terbang 1% lebih setelah kabar kudeta menyebar sehingga harga batu bara pun ikut naik.
Jika situasi memanas maka harga komoditas bisa terus meningkat.

CNBC INDONESIA RESEARCH