Thursday, August 3, 2023

Asing Net Buy Rp 4,86 T, Serok 10 Saham Ini Kala IHSG Loyo

 Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Setelah memerah di perdagangan Selasa, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali ditutup di zona merah pada perdagangan Rabu (2/8/2023). Ini terjadi di tengah memburuknya kembali sentimen pasar dari eksternal pada hari ini.

IHSG ditutup melemah 0,46% ke posisi 6.854,51. IHSG masih bertahan di level psikologis 6.800 hingga pada akhir perdagangan kemarin.

Adapun nilai transaksi IHSG Rabu kemarin mencapai Rp 16,02 triliun dengan volume 39,43 miliar saham. Sebanyak 215 saham naik, 342 turun, dan 191 stagnan.

Tercatat, selama perdangan kemarin, investor asing melakukan pembelian bersih (net buy) jumbo sebesar Rp 4,86 triliun di seluruh pasar dan sebesar Rp 5,14 triliun di pasar negosiasi dan tunai. Sementara itu, asing juga mencatatkan penjualan bersih sebesar (net sell) sebesar Rp 283,61 miliar.

Kemarin, tercatat ada transaksi jumbo pasar negosiasi dan tunai di saham pengelola bioskop XXI, Nusantara Sejahtera Raya (CMNA), senilai Rp 5,06 triliun. CMNA yang kemarin memulai debut perdana di bursa pasca menuntaskan proses IPO ditutup menguat 17,04% pada perdagangan Rabu (3/8) kemarin.

Lalu, saham-saham apa yang ramai dibeli asing kemarin ramai diburu asing? Mengutip RTI Business, berikut 10 net foreign buy pasar reguler sepanjang perdagangan kemarin.

  1. PT Medco Energi International Tbk. (MEDC) - Rp 29,6 miliar
  2. PT Astra International Tbk. (ASII) - Rp 29 miliar
  3. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) - Rp 25,5 miliar
  4. PT Bank BTPN Syariah Tbk. (BTPS) - Rp 16,5 miliar
  5. PT Indosat Tbk. (ISAT) - Rp 14,6 miliar
  6. PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) - Rp 12,5 miliar
  7. PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) - Rp 12,4 miliar
  8. PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) - Rp 11,6 miliar
  9. PT Astra Otoparts Tbk. (AUTO) - Rp 9,4 miliar
  10. PT Bank CIMB Niaga Tbk. (BNGA) - Rp 8,8 miliar

Wednesday, August 2, 2023

Kekhawatiran Sri Mulyani Terjadi, Rupiah Kena Hantam Pagi Ini

 Pekerja pusat penukaran mata uang asing menghitung uang Dollar AS di gerai penukaran mata uang asing Dolarindo di Melawai, Jakarta, Senin (4/7/2022). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) Foto: Ilustrasi dolar Amerika Serikat (AS). (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Rupiah kembali ambruk terhadap dolar Amerika Serikat (AS) setelah pelaksanaan aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE).

Dilansir dari Refinitiv, Rupiah melemah 0,13% terhadap dolar AS ke level Rp 15.130/US$1. Posisi hari ini juga menjadi yang terendah sejak 11 Juli 2023 atau 16 hari terakhir.
Pelemahan ini melanjutkan tren kemarin yang juga melemah sebesar 0,23% ke Rp 15.110/US$1.

Ambelsnya rupiah pada hari ini menunjukkan kekhawatiran Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi kenyataan. Sri Mulyani memperingatkan dampak inflasi tinggi di negara maju terhadap nilai tukar mata uang negara berkembang. PT BESTPROFIT

BEST PROFIT

Dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani membeberkan bahwa tekanan inflasi di negara maju masih relatif tinggi meskipun saat ini trennya sedang dalam penurunan.

"[Tekanan inflasi] dipengaruhi oleh perekonomian yang masih tetap kuat dan pasar tenaga kerja yang relatif ketat," ungkap Sri Mulyani usai rapat KSSK, Selasa (1/8).

Kondisi tersebut diperkirakan akan kembali mempengaruhi kebijakan moneter negara maju, dengan kenaikan suku bunga acuan, khususnya dari negeri Paman Sam yang belum lama ini baru saja menaikkanpolicy rate(Federal Fund Rate/FFR) 25 basis poin (bps).

"Perkembangan ini sebabkan aliran modal ke negara-negara berkembang akan menjadi lebih selektif," lanjut Sri Mulyani. BESTPROFIT


Dengan aliran modal yang semakin selektif maka ada konsekuensi mengerikan lainnya termasuk meningkatkan potensi tekanan terhadap nilai tukar di negara-negara berkembang, termasuk ke Indonesia.

Tingginya kekhawatiran pelaku pasar internasional itu juga yang membuat sentimen positif ke rupiah kurang bekerja, termasuk dari pelaksanaan DHE. PT BESTPROFIT FUTURES

BPF

Aturan Devisa Hasil Ekspor (DHE) telah diberlakukan sejak 1 Agustus 2023. Beberapa perubahan aturan baru terkait DHE Sumber Daya Alam (SDA) ke dalam perbankan di dalam negeri.

Di antara perubahan tersebut, eksportir diwajibkan menyimpan 30% dari DHE dalam sistem keuangan Indonesia untuk jangka waktu tertentu.

Aturan DHE ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2023 yang resmi berlaku hari ini. Di dalam aturan ini, pemerintahan mewajibkan para eksportir yang memiliki nilai ekspor pada Pemberitahuan Pabean Ekspor (PPE) paling sedikit US$ 250.000 atau ekuivalennya untuk menempatkan DHE nya ke rekening khusus.

Hasil konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) kemarin pun menunjukkan bahwa BI telah menyiapkan instrumen term deposit valas dengan bunga menarik.

Gubernur BI Perry Warjiyo mencontohkan suku bunga term deposit valas DHE simpanan di atas US$ 10 juta, suku bunganya 5,385% untuk 3 bulan dan untuk 6 bulan sebesar 5,51%.

"Suku bunga tersebut jauh lebih tinggi dari suku bunga valas yang ditawar kepada nasabah, dan juga jauh lebih tinggi dari suku bunga dari beberapa bank di luar negeri," kata Perry dalam konferensi pers KSSK, Selasa (1/8/2023).

Selain itu, sentimen positif juga datang dari hasil rilis data laju inflasi Indonesia yang menunjukkan kembali turun menjadi 3,08% secara tahunan (year-on-year/yoy), dari bulan sebelumnya yang sebesar 3,52%.

Adapun, angka inflasi yang turun hingga 3,08% membuktikan bahwa ramalan Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo benar adanya. Perry memperkirakan inflasi Juli 2023 bisa turun hingga di bawah 3,5%, lebih rendah dibandingkan bulan lalu.

"Alhamdulillah bulan lalu (Juni) ada 3,5 persen (inflasi). Insya Allah bulan ini bisa di bawah 3,5 persen. Insyaallah tahun ini 3,3 persen," tegasnya, dikutip Selasa (1/8/2023).

Sedangkan dari faktor eksternal, terpantau data aktivitas manufaktur (PMI manufaktur) AS periode Juli 2023 versi S&P Global dan ISM yang menunjukkan bahwa data PMI terakhir dari AS masih di area kontraksi.

Sementara dari kawasan Asia-Pasifik kondisi manufaktur Jepang dan China juga terpantau masih dalam area kontraksi, walaupun untuk nilai PMI negeri asal Panda mengalami perbaikan.

Hal ini perlu dicermati sebab Jepang dan China merupakan negara tujuan ekspor Indonesia. Jika kedua negara ini mengalami kontraksi, maka pasokan dolar AS untuk pasar dalam negeri menjadi berkurang sehingga rupiah berpotensi melemah.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Tuesday, August 1, 2023

Masih Rugi, FOLK Setor Jatah Preman Rp3 M ke Bong Chandra Dkk

 Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Foto: Layar digital pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (10/5/2023). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan holding bisnis omni-channel ritel dan media, PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK) tengah melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Meski masih merugi, FOLK tetap harus membayar biaya manajemen hingga lebih dari Rp 3 miliar ke perusahaan milik Bong Chandra.

Perusahaan akan melepas sebanyak 570.000.000 saham biasa atas nama yang merupakan saham baru dengan nilai nominal Rp 20 per saham yang mewakili sebesar 14,44% dari modal yang telah ditempatkan.

Adapun harga yang ditawarkan kepada masyarakat dalam masa book building sekitar Rp 100 hingga Rp 105 per saham. Sehingga perseroan berpeluang akan mendapatkan dana segar maksimal senilai Rp59,85 miliar.

Kapitalisasi pasar (market cap) FOLK berpotensi berkisar Rp394,8 miliar hingga Rp414,5 miliar.

Pada 2022, laporan keuangan FOLK mencatat adanya peningkatan signifikan dalam laba tahun berjalan menjadi Rp5,2 miliar dari sebelumnya hanya Rp180 juta pada 2021. Kenaikan ini disebabkan oleh pertumbuhan pendapatan di 2022 menjadi Rp40,2 miliar, yang sebelumnya hanya Rp23,8 miliar pada 2021.

Namun, pada tanggal 31 Maret 2023, terjadi kerugian berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp1,7 miliar. Padahal pada triwulan I-2022, FOLK masih membukukan laba yang dapat diatribusikan ke entitas induk Rp1,2 miliar.

Selain itu, rugi tahun berjalan mencapai Rp378,4 juta selama 3 bulan pertama 2023. Penurunan pendapatan menjadi Rp7,5 miliar pada periode ini menjadi salah satu penyebab dari kerugian ini, jika dibandingkan dengan pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp8,9 miliar.

Ditengah tanggungan rugi bersih tersebut, FOLK masih harus membayar pemberian jasa manajemen kepada sang induk PT Garam Ventura Indonesia (GVI) dengan nilai minimal Rp750 juta dan maksimal Rp3,2 miliar. Jumlah tersebut tidak termasuk PPh 23 yang dibayar setiap tahun.

Dalam perjanjian Jasa Manajemen No.GVI/MF/I-2020/001 pada 10 Januari 2020, GVI selaku Pihak Pertama memberikan jasa manajemen kepada FOLK selaku Pihak Kedua yang mencakup hal-hal berikut:

1) Pihak Kedua memberikan informasi dan dokumen, termasuk rencana kegiatan usaha, yang diperlukan untuk pelayanan yang baik.

2) Pihak Pertama menilai dokumen rencana kegiatan usaha dari segi keuangan, hukum, dan aspek terkait.

3) Pihak Pertama memberikan laporan penilaian kinerja dan uji tuntas atas kegiatan perusahaan secara menyeluruh.

4) Pihak Pertama melakukan pemantauan dan memberikan strategi serta kebijakan untuk mencapai tujuan kegiatan usaha yang berkelanjutan.

5) Pihak Pertama menganalisis kinerja Pihak Kedua dan memberikan rekomendasi dari kegiatan usaha yang dilaksanakan.

Informasi saja, GVI, bersama dengan PT Sumber Garam Pratama (SGP), merupakan pemegang saham mayoritas dan pengendali FOLK. Pasca-IPO (belum termasuk realisasi waran), GVI akan menguasai 19,71% saham dan SGP 46,30% saham FOLK.

Adapun, Danny Sutradewa dan Bong Chandra selaku pengendali tidak langsung dan pemilik manfaat FOLK.

Dalam prospektus IPO, Bong Chandra memiliki 30,00% saham di Garam Ventura Indonesia sekaligus menjabat sebagai komisaris di perusahan tersebut. Sedangkan, Danny Sutradewa miliki 35,00% saham perusahaan. GVI sendiri menguasai 27,59% saham SGP.

Selain sebagai Komisaris Utama FOLK, Bong Chandra dikenal sebagai pendiri dan Direktur PT Perintis Triniti Properti Tbk sejak 2009 silam.

Multi Garam Utama atau FOLK Group menaungi media kalangan anak muda seperti Creativox dan USS Feed.

Mengutip prospektus awalnya, Multi Garam Utama disebut bergerak untuk membangun ekonomi kreatif, melalui media, brand, dan intelektual property dengan misi untuk membangun ekosistem yang scalable dan sustainable dengan berkolaborasi aktif dengan

Dengan target pelanggan generasi milenial dan generasi Z, perusahaan melayani pelanggan melalui ekosistem yang komprehensif terdiri dari: New Age Media Commerce dan Omni-Channel Retail Brands.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Monday, July 31, 2023

Tiba-tiba Asing Ramai-ramai Serbu RI, Ada Apa Nih?

 [DALAM] 15.000 Foto: Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Di tengah masih tingginya ketidakpastian global, pasar keuangan Indonesia ternyata diserbu investor asing (inflow), baik pasar surat berharga negara (SBN) maupun saham.

data Bank Indonesia (BI) yang dirilis pada akhir pekan lalu, menunjukkan transaksi asing di pasar keuangan domestik tercatat berada dalam posisi beli neto dengan inflow atau aliran modal masuk Rp 700 miliar pada periode 24 - 27 Juli 2023. Ini terdiri dari jual neto Rp 300 miliar di pasar SBN dan beli neto Rp1,00 triliun di pasar saham.

Meskipun terjadi posisi jual di SBN, namun data setelmen sejak awal tahun hingga 27 Juli 2023 menunjukkan asing masuk ke pasar SBN hingga Rp 94,52 triliun. Jauh lebih besar dibandingkan aliran modal asing yang masuk ke pasar saham Rp 18,49 triliun. Dengan kuatnya aliran modal ini, BI mencatat premi CDS Indonesia 5 tahun turun dari 81,12 basis points (bps) per 21 Juli 2023 menjadi 75,89 bps per 27 Juli 2023.


Sebelumnya, Gubernur BI Perry Warjiyo mengungkapkan investor kembali masuk ke instrumen keuangan Indonesia pada kuartal III-2023, setelah sebelumnya terjadi outflow atau arus keluar pada kuartal II-2023.

"Ketidakpastian pasar keuangan global berdampak pada net outflows aliran modal asing dalam bentuk investasi portofolio pada triwulan II-2023 sebesar 1,3 miliar dolar AS," jelasnya.

"Namun demikian, pada triwulan III-2023 aliran modal asing hingga 21 Juli 2023 kembali masuk sehingga mencatat net inflows sebesar 0,3 miliar dolar AS," kata Perry.

Dengan demikian, dia yakin aliran modal asing ini akan mempengaruhi stabilitas rupiah. Sejalan dengan itu, dia meyakini kinerja neraca pembayaran Indonesia akan tetap baik dan mencetak surplus.

"Ke depan, kinerja NPI pada 2023 diprakirakan akan tetap baik dengan transaksi berjalan terjaga dalam kisaran surplus 0,4% sampai dengan defisit 0,4% dari PDB," ujar Perry.

"Neraca transaksi modal dan finansial diprakirakan juga tetap terjaga, ditopang oleh aliran masuk modal asing dalam bentuk Penanaman Modal Asing (PMA) maupun investasi portofolio, sejalan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional," tambahnya.

Friday, July 28, 2023

 Gedung Pertamina Foto: Dok: Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - Jajaran Komisaris PT Pertamina (persero) alami perombakan pada Kamis (27/7/2023). Rosan Roeslani, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini masuk dalam jajaran tersebut.

Rosan ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina menggantikan Pahala Nugraha Mansury.

"Iya betul (Wakil Komisaris Utama), " kata Rosan kepada CNBC Indonesia

Terkait dengan jajaran Direksi, Rosan menyebutkan tidak ada pergantian. "Hanya saya menggantikan Pak Pahala," jelasnya.

Berikut susunan Komisaris Pertamina:

Basuki Tjahaja Purnama - Komisaris Utama

Rosan Roeslani - Wakil Komisaris Utama

Heru Pambudi - Komisaris

Rida Mulyana - Komisaris

Alexander Lay - Komisaris Independen

Ahmad Fikri Assegaf - Komisaris Independen

Iggi H. Achsien - Komisaris Independen

Berikut susunan Direksi Pertamina:

Nicke Widyawati - Direktur Utama

Alfian Nasution - Direktur Logistik & Infrastruktur

Emma Sri Martini - Direktur Keuangan

M. Erry Sugiharto - Direktur Sumber Daya Manusia

Erry Widiastono - Direktur Penunjang Bisnis

Atep Salyadi Dariah Saputra - Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha

Ada Pergantian, Ini Komisaris & Direksi Pertamina Terbaru!

 Gedung Pertamina Foto: Dok: Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - Jajaran Komisaris PT Pertamina (persero) alami perombakan pada Kamis (27/7/2023). Rosan Roeslani, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini masuk dalam jajaran tersebut.

Rosan ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina menggantikan Pahala Nugraha Mansury.

"Iya betul (Wakil Komisaris Utama), " kata Rosan kepada CNBC Indonesia

Terkait dengan jajaran Direksi, Rosan menyebutkan tidak ada pergantian. "Hanya saya menggantikan Pak Pahala," jelasnya.


Berikut susunan Komisaris Pertamina:

Basuki Tjahaja Purnama - Komisaris Utama

Rosan Roeslani - Wakil Komisaris Utama

Heru Pambudi - Komisaris

Rida Mulyana - Komisaris

Alexander Lay - Komisaris Independen

Ahmad Fikri Assegaf - Komisaris Independen

Iggi H. Achsien - Komisaris Independen

Berikut susunan Direksi Pertamina:

Nicke Widyawati - Direktur Utama

Alfian Nasution - Direktur Logistik & Infrastruktur

Emma Sri Martini - Direktur Keuangan

M. Erry Sugiharto - Direktur Sumber Daya Manusia

Erry Widiastono - Direktur Penunjang Bisnis

Atep Salyadi Dariah Saputra - Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha

Thursday, July 27, 2023

Tok! Fed Kerek Suku Bunga 25 Bps, Masih Berpotensi Naik Lagi

 Federal Reserve Board Chair Jerome Powell speaks during a news conference at the Federal Reserve in Washington, DC, on May 3, 2023. - The Fed has been on an aggressive campaign of interest-rate hikes since March last year, rapidly raising rates to help target high inflation, which remains above its long-term target of two percent. (Photo by SAUL LOEB / AFP) Foto: Ketua The Fed Jerome Powell. (AFP/SAUL LOEB)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,25-5,5%. The Fed masih membuka kemungkinan kenaikan ke depan tergantung pada perkembangan data ekonomi.

Dengan kenaikan tersebut, suku bunga the Fed (The Fed Fund Rate/FFR) sudah naik sebanyak 11 kali dengan total kenaikan sebesar 525 bps sejak Maret 2022. Suku bunga di level 5,25-5,5% saat ini adalah yang tertinggi sejak 2001 atau 22 tahun terakhir.

Kenaikan suku bunga sebesar 25 bps sudah diekspektasi pasar. Kenaikan tersebut diharapkan menjadi yang terakhir tahun ini.
Namun, Chairman The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers mengisyaratkan masih ada kemungkinan kenaikan suku bunga ke depan.

Dia menjelaskan keputusan suku bunga akan sangat tergantung pada data yang berkembang.
Sebagai catatan, The Fed baru akan menggelar pertemuan pada 19-20 September mendatang. Sebelum pertemuan tersebut, The Fed akan memiliki data pendukung yang lebih banyak yakni dua kali inflasi dan data pengangguran (Juli dan Agustus).

Dalam keterangannya usai menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC), Powell mengingatkan jika inflasi saat ini masih jauh dari target The Fed.
Seperti diketahui, inflasi AS melandai ke 3% (year on year/yoy) pada Juni 2023 sementara tingkat pengangguran tercatat 3,6% pada Juni.

"Inflasi sudah berada dalam tingkat moderat tetapi proses menurunkan inflasi ke 2% masih lama," tutur Powell, dalam konferensi pers, dikutip dari CNBC International.

Powell mengingatkan masih terbuka bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga ke depan jika datanya memang mengarah kepada pengetatan.
"Bisa saya katakan ada kemungkinan bahwa kami akan menaikkan suku bunga kembali di September jika datanya meyakinkan," tutur Powell.

Namun, Powell juga mengindikasikan ada peluang The Fed untuk menahan suku bunga ke depan jika datanya mendukung.
"Saya juga bisa katakan ada peluang bagi kami untuk memilih menahan suku bunga. Kami akan melakukan penilaian secara hati-hati dari meeting ke meeting," imbuh Powell.

Dalam konferensi pers, Powell juga mengatakan jika dirinya tidak melihat ada tanda-tanda resesi di AS. Menurutnya, perlambatan ekonomi AS hanya akan bergerak 'soft landing'.
Kenaikan sebesar 525 bps juga menjadi yang paling agresif sejak 1980an di mana pada saat itu AS juga tengah menghadapi inflasi tinggi karena lonjakan harga minyak.

"Indikator terbaru menunjukkan jika aktivitas ekonomi telah berjalan pada tahap moderat. Penciptaan lapangan kerja sudah kuat dan tingkat pengangguran tetap rendah. Inflasi masih meningkat," tulis pernyataan The Fed dalam website resmi mereka.

Dalam keterangan resminya, The Fed menjelaskan Komite akan mengevaluasi dampak pengetatan kebijakan moneter kepada ekonomi secara keseluruhan.

The Fed juga menjelaskan jika sistem perbankan AS tangguh dan baik. Kondisi kredit yang lebih ketat untuk rumah tangga dan bisnis akan membebani ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan inflasi. Dampak dari kondisi tersebut masih belum jelas. Komite masih memberi perhatian yang besar terhadap risiko inflasi.
"Komite akan mempertimbangkan dampak dari keseluruhan pengetatan kebijakan moneter, tertundanya dampak kebijakan moneter kepada aktivitas ekonomi dan inflasi, serta perkembangan sektor keuangan," tulis The Fed.