Jakarta, CNBC Indonesia - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) buka suara terkait transaksi saham di pasar negosiasi yang sejumlah 14.109.719.208 saham atau 1,17% dari listed share (1.201.409.662.836 saham) senilai Rp 6.069.900.956.629.
Manajemen mengungkapkan, berdasarkan penelusuran dan informasi yang diperoleh Perseroan dari Biro Administrasi Efek Perseroan, PT Datindo Entrycom, transaksi saham tersebut dilakukan pada tanggal 27 Juni 2024 oleh salah satu pemegang saham perseroan yang bukan merupakan pemegang saham perusahaan paling sedikit sebanyak 5% dari modal disetor dan ditempatkan di dalam Perseroan."Oleh karenanya merujuk pada ketentuan Peraturan OJK Nomor 11/POJK.04/2017 tentang Laporan Kepemilikan Atau Setiap Perubahan Kepemilikan Saham Perusahaan Terbuka, pemegang saham tersebut tidak memiliki kewajiban untuk melakukan laporan atas perubahan kepemilikannya sehingga tidak ada kewajiban memberikan laporan atas Transaksi Saham GOTO," tulis manajemen, Senin (1/7).
Selain itu, transaksi saham GOTO tersebut dilakukan oleh pemegang saham terkait perjanjian historis untuk mengalihkan saham GOTO yang dimilikinya ke pihak lain dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya.
Namun, perseroan tidak memiliki informasi lebih lanjut atas tujuan dari transaksi saham GOTO tersebut, dan sejauh pemahaman Perseroan, setiap pemegang saham Perseroan memiliki kebebasan untuk menentukan dan mengambil keputusan atas investasi mereka.
Manajemen juga menegaskan, transaksi Saham GOTO tersebut tidak terkait dengan Perseroan ataupun pemegang saham pengendali Perseroan (pemegang saham seri B Perseroan).
Sebelumnya, PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatat transaksi jumbo di pasar negosiasi. Bukan hanya nilainya yang besar, tetapi juga saham GOTO ditransaksikan pada harga premium atau jauh di atas harga pasar.
Berdasarkan data pasar, transaksi tersebut terjadi dengan frekuensi satu kali pada sesi I, dengan volume jual-beli 140,83 juta lot saham dengan harga rata-rata Rp431 per saham. Dengan demikian total nilai transaksi mencapai Rp6,06 triliun.