Friday, August 16, 2024

IHSG Turun 0,36%, Asing Berburu Saham Ini

 

Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah pada perdagangan Kamis (15/8/2024), setelah empat hari sebelumnya dalam tren menguat. 

Hingga akhir perdagangan, IHSG ditutup melemah 0,36% ke posisi 7.409,5. Meski terkoreksi, IHSG masih bertahan di level 7.400-an.


Nilai transaksi indeks pada akhir perdagangan hari ini mencapai sekitar Rp 9,1 triliun dengan volume transaksi mencapai 17 miliar lembar saham dan sudah ditransaksikan sebanyak 1 juta kali. Sebanyak 279 saham menguat, 286 saham melemah, dan 224 saham stabil.

Investor asing tercatat melakukan pembelian bersih atau net foreign buy Rp 628,03 miliar di seluruh pasar. Rinciannya, asing net buy Rp 393,91 miliar di pasar reguler dan Rp 234,12 miliar di pasar negosiasi dan tunai. Dengan demikian dalam sepekan terakhir asing telah net buy sebesar Rp 2,94 triliun.

BBCA menjadi saham dengan net buy asing terbesar atau senilai Rp 120,1 miliar. Kemudian diikuti oleh BMRI senilai Rp 92,1 miliar dan TLKM Rp 77,9 miliar. 

Mengutip RTI Business, berikut 10 saham dengan net foreign buy terbesar pada perdagangan Kamis (15/8/2024):

  1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) - Rp 120,1 miliar
  2. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) - Rp 92,1 miliar
  3. PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) - Rp 77,9 miliar
  4. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) - Rp 49,4 miliar
  5. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) - Rp 28,7 miliar
  6. PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) - Rp 27,6 miliar
  7. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) - Rp 22,1 miliar
  8. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) - Rp 20 miliar
  9. PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) - Rp 19,4 miliar
  10. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk (JPFA) - Rp 18 miliar

Wednesday, August 14, 2024

Ramalan Bos BI Soal Rupiah Benar! Dolar AS Kini Rp15.720

 

Ilustrasi Rupiah dan Dollar di teller Bank Mandiri, Jakarta, Senin (07/5). Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih melemah. Rupiah melemah 0,32 % dibandingkan penutupan akhir pekan lalu. Harga jual dolar AS di  bank Mandiri Rp. 14.043. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan hari ini, Rabu (14/8/2024). Rupiah pagi ini diperdagangkan di level Rp 15.720 per dolar AS atau menguat 0,7% dibandingkan posisi kemarin.

Adapun, penguatan rupiah terdorong oleh rilis data indeks harga produsen (PPI) AS semalam yang meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga bank sentral AS The Federal Reserve atau The Fed pada September.

Indeks harga produsen (PPI) untuk permintaan akhir naik tipis 0,1% pada periode Juli setelah naik 0,2% tanpa revisi pada Juni, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja Departemen Tenaga Kerja.

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo sebelumnya telah mengungkapkan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) akan terus menguat dalam waktu dekat. Didasarinya dari ramalan timbulnya faktor-faktor yang memperkuat mata uang rupiah.


"Ke depan, nilai tukar Rupiah diprakirakan bergerak stabil dalam kecenderungan menguat," ucap Perry saat konferensi pers di Kantor Pusat BI, Jakarta, dikutip Rabu (18/8/2024).

Ramalan terbaru BI terhadap faktor-faktor yang memperkuat rupiah pertama ialah semakin cepatnya potensi pemangkasan suku bunga acuan The Federal Reserve (The Fed), dari semula perkiraannya turun mulai September dari sebelumnya Desember 2024. Bahkan, ada kemungkinan pemangkasan lanjutan pada November dan Desember 2024.

Suku bunga acuan The Fed, yakni Fed Fund Rate saat ini di level 5,25-5,50%. Dengan kemungkinan turun lebih cepat maka akan membuat tingkat bunga di AS turun dan membuat aliran modal asing kembali menuju ke pasar ekonomi berkembang, sehingga bisa memperkuat pasokan dolar di dalam negeri.

Kendati rupiah sudah menguat, tetapi Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan pihaknya masih waspada.

Dia melihat situasi ketidakpastian masih ada, walaupun baru saja ada rencana pemangkasan suku bunga acuan AS lebih cepat oleh Bank Sentral Federal Reserve (Fed).

"UST masih akan cenderung menekan karena defisit yang besar karena itu mereka akan keluarkan UST yang banyak yang sebabkan yield jatuh," jelasnya.

"Oleh karena itu, kita di dalam negeri untuk bond kita hati hati, ini ada hubungannya dengan APBN kita yang harus dijaga sehingga tidak timbulkan surprise," tegas Sri Mulyani.

Tuesday, August 13, 2024

Dolar AS Sudah Rp15.000-an, Sri Mulyani Tetap Siaga: Awas Surprise!

 

Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan dalam Konferensi Pers APBN KITA di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (13/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan keterangan dalam Konferensi Pers APBN KITA di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (13/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia-Nilai tukar rupiah sudah berada pada level Rp15.000-an sejak beberapa hari terakhir. Meski demikian, pasar keuangan masih penuh ketidakpastian sehingga tetap perlu waspada.

Hal ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN Kita, Selasa (13/8/2024)

Berdasarkan data Refinitiv nilai tukar rupiah menguat 0,15% dibandingkan posisi perdagangan kemarin menjadi Rp15.930 per dolar AS.

"Kalau dilihat rupiah sudah di bawah Rp16 ribu lagi. Meskipun secara ytd (year to date) depresiasi," ujarnya.

Dibandingkan dengan negara lain, rupiah masih lebih baik dibandingkan dengan mata uang negara setara. Hal ini merupakan dampak dari penguatan dolar Amerika Serikat (AS) terhadap seluruh mata uang dunia.

Sri Mulyani melihat situasi ketidakpastian masih ada, walaupun baru saja ada rencana pemangkasan suku bunga acuan AS lebih cepat oleh Bank Sentral Federal Reserve (Fed).

"UST masih akan cenderung menekan karena defisit yang besar karena itu mereka akan keluarkan UST yang banyak yang sebabkan yield jatuh," jelasnya.

"Oleh karena itu kita di dalam negeri untuk bond kita hati hati, ini ada hubungannya dengan APBN kita yang harus dijaga sehingga tidak timbulkan surprise," tegas Sri Mulyani.

Monday, August 12, 2024

Kisah Rakesh Jhunjhunwala, Investor India Sulap Rp975.000 Jadi Rp94 T

 

FILE PHOTO: Rakesh Jhunjhunwala, Partner, Rare Enterprises, poses after an interview with Reuters in Mumbai, India November 14, 2017. REUTERS/Shailesh Andrade/File Photo
Foto: Rakesh Jhunjhunwala (REUTERS/Shailesh Andrade)

Jakarta, CNBC Indonesia - Dengan modal awal investasi sebesar Rp 975.000, Investor kawakan asal India Rakesh Jhunjhunwala kini tercatat memiliki kekayaan bersih $5,8 Miliar yang setara dengan lebih dari Rp94,33 triliun. Kisah suksesnya pun jadi sorotan.

Dikutip dari Traders Brain India, Rakesh Jhunjhunwala, yang juga dikenal sebagai 'banteng besar' atau 'Warren Buffett dari India', lahir pada 5 Juli 1960 di Mumbai. Ayahnya adalah seorang petugas pajak penghasilan.

Rakesh Jhunjhunwala sering mendengar ayahnya berdiskusi tentang pasar saham dengan teman-temannya. Karena rasa penasarannya yang tinggi tentang saham, suatu hari ia bertanya kepada ayahnya mengapa harga saham berfluktuasi setiap hari.

Ayahnya menyarankan agar ia membaca koran karena berita lah yang membuat harga saham berfluktuasi.

Rakesh Jhunjhunwala juga menyatakan keinginannya untuk berkarir di pasar saham. Namun, ayahnya menyarankan agar ia terlebih dahulu mendapatkan gelar sarjana dari sebuah perguruan tinggi.

Rakesh Jhunjhunwala lulus dari Sydenham College pada tahun 1985 sebagai akuntan terdaftar. Setelah lulus, ia kembali membicarakan tujuannya untuk berkarir sebagai investor pasar saham dengan ayahnya.

Menanggapi hal tersebut, ayahnya mengatakan bahwa ia diperbolehkan untuk mengejar karir apa pun. Namun, ayahnya juga menambahkan bahwa ia tidak akan memberikan uang, dan Rakesh tidak boleh meminta modal awal dari teman-teman ayahnya.

Rakesh Jhunjhunwala memasuki pasar saham dengan modal awal hanya Rp 975.000 pada tahun 1985. Pada saat itu, indeks Sensex berada di 150 poin (saat ini Sensex berada di sekitar 58.500 poin).

Namun, tidak lama kemudian Rakesh Jhunjhunwala berhasil mendapatkan sejumlah Rp 487.500.000 dari salah satu klien saudaranya dengan janji memberikan pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan dengan deposito tetap.

Keuntungan besar pertama Rakesh Jhunjhunwala adalah Rp 97.500.000 pada tahun 1986. Ia membeli 5.000 saham Tata Tea seharga Rp 8.385 dan dalam waktu 3 bulan saham tersebut diperdagangkan pada harga Rp 27.885. Ia meraih keuntungan lebih dari 3 kali lipat dengan menjual saham Tata Tea tersebut.

Sementara Jhunjhunwala selalu berhati-hati dalam mendukung startup-era baru, dalam beberapa tahun terakhir, ia mulai mendapatkan keuntungan besar dari serangkaian investasi ekuitas swasta saat perusahaan-perusahaan tersebut mulai terdaftar.

Misalnya, sahamnya sebesar 14% di pengecer alas kaki Metro Brands, yang go public pada Desember lalu membuat pemiliknya Rafique Malik menjadi miliarder, kini bernilai lebih dari $400 juta.

Dia juga merupakan pendukung awal perusahaan game Nazara Technologies dan perusahaan asuransi umum Star Health and Allied Insurance Company, keduanya terdaftar tahun lalu.

Dalam langkah yang dianggap berisiko oleh banyak orang, taruhan terbaru Jhunjhunwala adalah pada sektor yang dilanda Covid-19: penerbangan.

Tahun lalu, dia menginvestasikan $35 juta untuk 40% saham di maskapai penerbangan berbiaya rendah Akasa, yang melakukan penerbangan perdananya awal bulan ini, dilepas oleh menteri penerbangan negara tersebut dan dengan investornya yang terkenal di dalamnya.

Dengan selera terhadap single malt dan cerutu, Jhunjhunwala suka menjalani kehidupan seperti raja. Dia dilaporkan sedang membangun sebuah rumah mewah berlantai 13 di Mumbai selatan sebagai rumah barunya. Sebagai penggemar film Bollywood, Jhunjhunwala membiayai beberapa film seperti English Vinglish dan Ki & Ka.

Pada saat yang sama, Jhunjhunwala termasuk di antara filantropis terkenal di negara itu dengan yayasan yang dinamai sesuai namanya dan mengatakan beberapa tahun lalu bahwa dia ingin menyumbangkan 25% kekayaannya dalam masa hidupnya.

Dia adalah salah satu pendiri dan wali dari Universitas Ashoka, sebuah sekolah seni liberal, dan donor tetap untuk Yayasan Internasional Agastya, yang menyediakan pendidikan sains bagi kaum miskin.

Universitas Ashoka dalam sebuah pernyataan menyebut Jhunjhunwala sebagai salah satu donor terbesarnya dan mengatakan bahwa dia dijadwalkan untuk mengunjungi universitas tersebut akhir tahun ini untuk meluncurkan Sekolah Ekonomi dan Keuangan Rakesh Jhunjhunwala.

Jhunjhunwala dikabarkan meninggal pada Agustus 2022 di sebuah rumah sakit di kota Mumbai. Rumah sakit mengatakan bahwa penyebab kematian adalah "serangan jantung mendadak".

Friday, August 9, 2024

Uang Rp 2.129,12 Triliun Lenyap Begitu Saja Dalam Semalam

 

Markets Wall Street. (AP/Courtney Crow)
Foto: Markets Wall Street. (AP/Courtney Crow)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Nasdaq 100 yang turun 2,4% pada awal minggu ini membuat kekayaan miliarder teknologi lenyap hingga US$134 miliar atau sekitar Rp 2.129,12 triliun dalam satu hari.

Melansir Seattletimes.com, Jumat (9/8/2024), kekayaan Jeff Bezos menyusut sebesar $15,2 miliar pada hari Jumat. Pendiri Amazon ini memimpin penurunan terbesar di antara 500 orang terkaya dunia. 

Saham Amazon merosot 8,8% di tengah aksi jual yang lebih besar di pasar, menjatuhkan kekayaan Bezos menjadi US$191,5 miliar, menurut Indeks Miliarder Bloomberg. Penurunan kekayaan dalam satu hari ini merupakan yang ketiga terburuk, setelah sebelumnya pada 4 April 2019 kekayaannya turun US$36 miliar setelah perceraiannya, dan 29 April 2022 ketika saham Amazon anjlok 14%.

Taipan lainnya termasuk Elon Musk dan Larry Ellison dari Oracle, kekayaan mereka berkurang masing-masing US$6,6 miliar dan US$ 4,4 miliar. Ketidakpastian mengenai kemungkinan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve, serta beberapa kekecewaan dalam laporan keuangan yang mencuat, turut mendorong indeks yang tengah dikuasai oleh saham teknologi ini ke dalam wilayah koreksi, menghapus lebih dari US$2 triliun kapitalisasi pasar dalam lebih dari tiga minggu terakhir.


Investor juga mulai khawatir bahwa keuntungan yang dipicu oleh AI tahun ini mungkin sudah terlalu berlebihan atau pasar terlalu terkonsentrasi. Penurunan saham Amazon terjadi setelah perusahaan tersebut mengatakan dalam panggilan pendapatan bahwa mereka berencana untuk terus menghabiskan banyak dana untuk AI meskipun dengan mengorbankan keuntungan jangka pendek.

Miliarder teknologi lainnya, seperti Mark Zuckerberg, Sergey Brin, dan Larry Page, juga masing-masing kehilangan lebih dari US$3 miliar pada hari Jumat ketika saham Meta Platforms dan Alphabet merosot dalam perdagangan di New York. Secara total, taipan teknologi mengalami penurunan kekayaan sebesar US$68 miliar, menurut indeks kekayaan Bloomberg.

Bezos secara bertahap menjual saham Amazon tahun ini setelah pindah dari Seattle ke Florida. Dia menjual saham senilai sekitar US$8,5 miliar selama sembilan hari perdagangan di bulan Februari.

Kemudian pada satu hari bulan lalu ketika Amazon mencapai rekor baru, Bezos mengungkapkan rencana untuk menjual tambahan 25 juta saham senilai US$5 miliar.

Penjualan tambahan tersebut akan membawa total penjualannya tahun ini menjadi sekitar $13,5 miliar. Dia masih memiliki hampir 912 juta saham, atau sekitar 8,8% dari Amazon, setelah penjualan tersebut selesai.

Kekayaan Bezos juga berasal dari perusahaan eksplorasi luar angkasa Blue Origin dan surat kabar Washington Post.