Tuesday, March 11, 2025

IHSG Tertekan Lagi, Asing Pilih Borong Saham Ini

 

Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021).  Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Karyawan melintas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (6/10/2021). Indeks Harga Saham Gabungan berhasil mempertahankan reli dan ditutup terapresiasi 2,06% di level 6.417 pada perdagangan Rabu (06/10/2021). (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada perdagangan awal pekan ini. Indeks turun 0,57% ke level 6.598,21 pada penutupan perdagangan Senin (10/3/2025).

Nilai transaksi mencapai Rp 9,46 triliun yang melibatkan 19,01 miliar saham dalam 1,12 juta kali transaksi. Sebanyak 368 saham turun, 226 saham naik, dan 210 tidak berubah.

Sementara itu, investor asing terpantau masih melanjutkan penjualan bersih, sebesar Rp843,43 miliar di seluruh pasar dan sebesar Rp922,68 miliar di pasar reguler. Di samping itu, pembelian bersih asing hanya tercatat sebesar Rp79,26 miliar.

Di saat IHSG melemah, saham-saham apa saja yang masih menjadi pilihan beli asing? Mengutip Stockbit, berikut 10 saham dengan net foreign buy terbesar pada perdagangan perdagangan Senin!

1. PT Adaro Andalan Indonesia Tbk. (AADI) - Rp51,67 miliar

2. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk. (JPFA) - Rp30,80 miliar

3. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. (INDF) - Rp30,75 miliar

4. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP) - Rp15,39 miliar

5. PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) - Rp10,24 miliar

6. PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA) - Rp10,07 miliar

7. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. (SMGR) - Rp9,47 miliar

8. PT Medco Energi Internasional Tbk. (MEDC) - Rp9,39 miliar

9. PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) - Rp8,45 miliar

10. PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) - Rp7,73 miliar

Friday, March 7, 2025

5 Orang Terkaya di RI, Ada yang Hartanya Naik Rp 32,7 Triliun Sehari

 

Terbaru! Ini Daftar 5 Orang Terkaya di Indonesia
Foto: Infografis/Terbaru! Ini Daftar 5 Orang Terkaya di Indonesia/Aristya Rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Memasuki bulan Maret, daftar orang terkaya di Indonesia kembali mengalami perubahan. Hari ini raja petrokimia, Prajogo Pangestu masuk dalam daftar orang yang mengalami lonjakan kekayaan terbanyak di dunia.

Mengutip dari Forbes, Jumat, (7/3/2025), pemilik Grup Barito Pacific itu tercatat memiliki total kekayaan bersih hingga mencapai US$32,9 miliar atau sekitar Rp537,74 triliun. Prajogo mencatat kenaikan harta kekayaan sebanyak US$2 miliar atau sekitar Rp 32,7 triliun dalam sehari.

Selanjutnya, pemilik PT Bayan Resources Tbk. (BYAN), yakni Low Tuck Kwong dengan total harta kekayaan US$27,3 miliar. Kekayaan Low sangat volatil berkat sejumlah hal. Sumbernya tidak terdiversifikasi dan nyaris secara eksklusif berasal dari BYAN. Artinya, pergerakan saham BYAN akan sangat mendikte jumlah harta Low Tuck Kwong.

Di posisi ketiga dan keempat yang menduduki daftar orang terkaya di RI adalah Hartono bersaudara, yakni Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono yang kekayaannya terdaftar secara terpisah. Kakak beradik pemilik Grup Djarum ini mendapatkan sebagian besar kekayaan dari hasil investasi mereka di PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA).

Budi tercatat memiliki harta kekayaan sebesar US$22,5 miliar. Sementara itu Michael memiliki kekayaan senilai US$21,6 miliar. Keluarga ini awalnya menjadi kaya raya berkat tembakau yang hingga saat ini perusahaannya masih menjadi salah satu produsen rokok kretek terbesar di Indonesia.

Di urutan kelima, ada konglomerat Indonesia asal India, Sri Prakash Lohia yang mencatatkan harta sebesar US$8,5 miliar. Ia mendapat sebagian besar kekayaan ini dari bisnis manufaktur.

Pada 1976, orang terkaya kelima di Indonesia ini mendirikan PT Indorama Synthetics Tbk. (INDR) bersama sang Ayah yang menyediakan benang pintal. Pada saat itu ia masih remaja yang berusia 21 tahun.

Tuesday, March 4, 2025

Asing Bawa Kabur Rp 21,9 T dari Pasar Modal, BEI Siapkan Langkah Ini

 

Pembukaan Bursa Efek Indonesia (CNBC indonesia/Tri Susilo)
Foto: Pembukaan Bursa Efek Indonesia (CNBC indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan koordinasi dengan investor asing buntut dari hengkangnya Rp 21,9 triliun dana investor asing dari pasar modal RI yang menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tajam dalam dua bulan terakhir.

Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik mengatakan, pihaknya saat ini telah menerapkan dua kebijakan baru yaitu penundaan shortselling dan mempertimbangkan aksi buyback tanpa Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan menunggu arahan dan aturan dari OJK. Keduanya diharap bisa mendongkrak transaksi domestik, sehingga bisa menambah demand pasar"Upaya terus tentu, kalau upaya tentu terus dengan investor global, investor asing, kita berkomunikasi terus. Dengan investor domestik juga, institusi kita, untuk investor retail teman-teman mengikuti sendiri bagaimana kita terus mengembangkan investor retail supaya basis investor domestik kita menjadi jauh lebih solid," jelas Jeffrey di Gedung BEI, Senin, (3/3/2025).

Secara historis dalam periode waktu bulanan, sudah lima bulan terakhir ini atau sejak Oktober asing terus keluar dari pasar saham RI. Pada November terhitung menjadi yang paling deras dengan net foreign sell mencapai Rp16,81 triliun

Sebelumnya, Direktur Utama BEI Iman Rachman mengatakan hal tersebut tidak terlepas dari faktor global.

Dia memaparkan bahwa pada 3 Februari, asing terpantau mulai melakukan net sell. Pada saat yang bersamaan, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald J. Trump meneken perintah eksekutif penetapan tarif impor baru kepada Kanada, Meksiko, dan Tiongkok. Pada hari itu juga, indeks sempat ambruk hingga 2,54% yang terendah.

Kemudian pada tanggal 6 Februari, Tiongkok "membalas" AS dan bank sentral AS Federal Reserve, memberi sinyal kebijakan suku bunga tinggi untuk beberapa waktu alias higher for longer. Pada hari itu juga net sell asing tembus lebih dari Rp2 triliun.

Kemudian penjualan saham oleh investor asing terus berlanjut seiring dengan adanya serangkaian faktor dari global, antara lain, pengumuman kocok ulang alias rebalancing.

MSCI Indonesia Investable Market Index pada 7 Februari, di mana ada sejumlah emiten unggulan tidak termasuk. Dampak itu menekan pergerakan IHSG hingga 3,29%, dan lanjut lagi hingga 2,38% pada 10 Februari.

Kondisi diperparah kemudian pada tanggal 11 Februari Trump menaikkan tarif atas produk aluminum dan baja. Investor asing sempat melakukan pembelian bersih sekitar Rp1 triliun pada tanggal 14 Februari, dan berlanjut keluar dalam jumlah ratusan miliar rupiah setelahnya.

Namun, pada tanggal 24 Februari, investor asing mencatatkan penjualan bersih hingga mendekati Rp 4 triliun. Keesokan harinya, Morgan Stanley menurunkan peringkat saham Indonesia dalam indeks Morgan Stanley Capital International (MSCI) dari equal-weight (EW) menjadi underweight (UW). Tanggal 25, IHSG turun hingga 2,52% pada titik terendahnya dan pada tanggal itu juga pemberlakuan efektif kebijakan tarif Trump.

Pada tanggal 27 Februari, dampak dari penurunan peringkat oleh Morgan Stanley berlanjut dan Trump memberi ancaman tarif sebesar 25% kepada Uni Eropa. Pada hari itu investor asing net sell hingga lebih dari Rp1 triliun.

Selanjutnya, pada 28 Februari, asing melego Rp2,91 triliun. Bersamaan dengan itu, pemerintah AS mengumumkan periode efektif tarif dagang baru untuk Meksiko dan Kanada, serta kenaikan tarif bagi barang impor Tiongkok.

Monday, March 3, 2025

Sah! Dolar Hasil Ekspor Tak Bisa Lagi Dibawa Kabur ke Luar Negeri

 

Jelang Ramadan, Prabowo Beri Peringatan Soal Harga & Pasokan Pangan
Foto: CNBC Indonesia TV

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto secara resmi telah menetapkan aturan terkait Devisa Hasil Ekspor (DHE) SDA. Peraturan ini tercatat dalam Peraturan Pemerintah RI Nomor 8 Tahun 2025 tentang Devisa Hasil Ekspor dari Kegiatan Pengusahaan, Pengelolaan, dan/atau Pengolahan Sumber Daya Alam.

Peraturan Pemerintah ini merevisi aturan DHE SDA sebelumnya yakni Peraturan Pemerintah 36 Tahun 2023. Dalam kebijakan yang berlaku 1 Maret 2025, kewajiban DHE menjadi lebih ketat.

"Pemerintah menetapkan bahwa kewajiban penempatan DHE SDA dalam sistem keuangan Indonesia akan ditingkatkan menjadi 100% dengan jangka waktu 12 bulan sejak penempatan dalam rekening khusus DHE SDA dalam bank-bank nasional," ungkap Prabowo dalam konferensi pers.

Lewat kebijakan ini ditargetkan US$ 80 miliar masuk ke pasar keuangan dalam negeri. "DHE kita diperkirakan bertambah sebanyak 80 miliar dolar Amerika Serikat karena ini akan berlaku 1 Maret," tegas Prabowo.

Para eksportir yang sudah memasukkan DHE ke reksus masih diperbolehkan untuk memanfaatkan dolar hasil ekspornya itu untuk lima hal, yang terkait dengan keberlangsungan usaha perusahaan.

"Karena kita juga concern dengan kelangsungan usaha dari para eksportir, maka di dalam PP 8/2025 ini, DHE yang ada di reksus itu diperkenankan untuk digunakan untuk lima poin," kata Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Badan Usaha Milik Negara Kemenko Perekonomian Ferry Irawan saat sosialisasi PP 8/2025 secara hybrid, dikutip Jumat (28/2/2025).

Adapun 5 poin penggunaan DHE SDA yang bisa digunakan para eksportir di dalam rekening khususnya yakni untuk keperluan penukaran ke rupiah, pemenuhan kewajiban ke pemerintah, pembagian dividen valas, pengadaan barang dan jasa impor, serta pembayaran kembali pinjaman valas dalam bentuk belanja modal atau capex.

"Lima poin tadi itu dapat dipergunakan oleh eksportir dan dipergunakan sebagai pengurang besaran kewajiban penempatan DHE SDA," tegas Ferry.


Adapun ketentuan lain, Ferry tegaskan masih sama sebagaimana sebelumnya diatur dalam PP 36/2023. Di antaranya komoditas yang diatur masuk ke dalam kewajiban penempatan DHE SDA ialah pertambangan, perkebunan, kehutanan, hingga perikanan.

Lalu, nilai ekspor yang dikenakan ketentuan DHE SDA ialah Pemberitahuan Pabean Ekspor (PPE) lebih besar dari US$ 250.000 dan DHE SDA yang wajib masuk ke rekening khusus ialah paling lambat akhir bulan ketiga setelah PPE. Dengan catatan tambahan DHE SDA dari sektor migas dikecualikan dari kewajiban penempatan DHE 100% selama 12 bulan.

Adapun instrumen penempatan DHE SDA telah ditetapkan di dalam empat hal, yaitu rekening khusus DHE SDA, instrumen perbankan, instrumen keuangan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia atau LPEI, hingga instrumen Bank Indonesia (BI).

Pelaksanaan pengawasan DHE SDA ini akan dilakukan secara bersama antara Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC), Bank Indonesia (BI), dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melalui sistem informasi terintegrasi. Bila ada eksportir yang melanggar kewajiban penempatan DHE ini maka sanksinya berupa penangguhan pelayanan ekspor.

"Kemudian juga ada kebijakan transisi, jadi incoming yang masuk sebelum tanggal 1 Maret 2025 itu mengacu ke PP 36, tapi incoming yang masuk per 1 Maret 2025 atau hari Sabtu besok itu sudah masuk kategori klausul yang ada di PP 8/2025," ucap Ferry.

Pemerintah pun masih memberikan insentif untuk penempatan DHE sebagaimana yang telah ditetapkan sejak 2024, yaitu berupa tarif PPh 0% atas pendapatan bunga pada Instrumen Penempatan DHE SDA (instrument reguler dikenakan tarif pajak 20%).

Berdasarkan pengaturan pada PP 22/2024 (berlaku sejak 20 Mei 2024) yang mengenakan tarif PPh final lebih kecil atas penempatan DHE SDA pada instrumen tertentu, instrumen penempatan meliputi (1) TD Valas BI; (2) Deposito Perbankan; (3); Promissory Note LPEI; dan (4) instrumen lain (dalam hal BI menetapkan instrument penempatan DHE lain).

Friday, February 28, 2025

Dolar Melejit ke Rp 16.520, BI Ambil Sikap Agresif Selamatkan Rupiah

 

Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di tempat penukaran uang PT Ayu Masagung, Jakarta, Senin (18/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di gerai penukaran mata uang asing di tempat penukaran uang PT Ayu Masagung, Jakarta, Senin (18/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan pelemahan rupiah terhadap dolar AS dipicu oleh faktor dari global, yakni kebijakan tarif perdagangan Presiden Donald Trump.

Presiden Trump kembali mempertegas tabuhan genderang perang dagangnya dengan mengumumkan tarif baru terhadap Meksiko dan Kanada sebesar 25% akan mulai berlaku pada 4 Maret, sementara China akan dikenakan tambahan tarif 10% pada tanggal yang sama.

Dilansir dari Refinitiv, rupiah dibuka melemah 0,46% di angka Rp16.520/US$ pada hari ini, Jumat (27/02/2025). Posisi ini merupakan yang terparah sejak 23 Maret 2020 atau sekitar lima tahun terakhir. Adapun, indeks dolar AS (DXY) pada pukul 08:54 WIB naik 0,04% di angka 107,29 Angka ini lebih tinggi jika dibandingkan dengan posisi kemarin (27/2/2025) yang berada di angka 107,24.

"Faktor triggernya masih terkait kebijakan tarif Trump yang akhirnya akan mengenakan tarif 25% untuk Canada dan Mexico dan 10% untuk China, serta mengancam akan mengenakan tarif 25% untuk negara-negara EU. Faktor-faktor tersebut menyebabkan DXY (Indeks dolar AS) mengalami penguatan hampir terhadap seluruh mata uang," papar Edi Susianto, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter BI, kepada CNBC Indonesia, Jumat (28/2/2025).

Edi pun memastikan BI akan secara agresif masuk ke pasar untuk menjaga stabilitas rupiah.

"Tentu BI terus mengawal. Kami akan bold masuk pasar untuk menjaga keseimbangan supply demand valas di pasar agar market confidence tetap terjaga," tegasnya.