Keris ini merupakan senjata yang mampu mengubah sejarah tatar Jawadwipa (Pulau Jawa).
Gunung Kelud merupakan salah satu gunung berapi
paling aktif di Indonesia. Terletak di Provinsi Jawa Timur, gunung ini
berada di perbatasan antara Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, dan
Kabupaten Malang. Posisinya kira-kira 27 km sebelah timur pusat Kota
Kediri.
Menurut yang dilansir laman BNPB.go.id,
sejak tahun 1000 M, Gunung Kelud telah meletus lebih dari 30 kali,
dengan letusan terbesar berkekuatan 5 Volcanic Explosivity Index (VEI)
pada tahun 1990. Letusan terakhir Gunung Kelud terjadi pada Februari
2014 lalu.
Bagi masyarakat Jawa, Gunung Kelud bukanlah gunung biasa. Gunung Kelud memiliki legenda yang panjang di negeri ini.
Konon, kawah Gunung Kelud dijadikan tempat untuk memberangus aura
jahat keris Mpu Gandring oleh Raja Singhasari--kerjaan yang masih satu
dinasti dengan Majapahit berlokasi di Tumapel/Malang--saat itu,
Wisnuwardana.
Dalam kepercayaan Jawa, keris Mpu Gandring diyakini terbuat dari
bongkahan logam yang jatuh dari luar angkasa atau meteorit. Bongkahan
logam itu kabarnya memiliki aura yang sangat jahat dan haus darah.
Terhitung, lima tokoh besar kerajaan Jawa yang tewas akibat keris
ini. Keris ini merupakan senjata yang mampu mengubah sejarah tatar
Jawadwipa (Pulau Jawa).
1. Mpu Gandring
Korban pertama adalah sang empunya (pembuatnya) sendiri, yakni Mpu
Gandring. Mpu Gandring membuat keris ini atas permintaan Ken Arok
(pendiri Kerajaan Singhasari).
Kala itu, Mpu Gandring menyanggupi keris ini akan selesai dalam waktu
sehari. Namun, target tersebut tak bisa dipenuhi karena Mpu Gandring
merasa keris ini adalah karya terbaiknya, sehingga ia harus
mengerjakannya secara detil, termasuk bagian sarungnya.
Ken Arok pun tak sabar. Ia memaksa Mpu Gandring untuk menyerahkan
keris tersebut kepadanya. Mpu Gandring menolak dan terjadi pertarungan.
Hingga akhirnya, Mpu Gandring tewas terhujam keris buatannya sendiri.
Kutukan pun dimulai.
2. Tunggul Ametung
Korban kedua adalah Tunggul Ametung, yang lain adalah tujuan utama
keris ini dibuat. Kisahnya dimulai ketika seorang pendeta bernama
Lohgawe mengatakan barang siapa bisa menikahi Ken Dedes ia akan jadi
raja besar.
Ken Arok yang ambisius tentu saja sangat tertarik dengan tawaran
menjadi penguasa ini, di samping Ken Dedes adalah seorang wanita yang
cantik. Untuk memuluskan rencana itu, pertama-tama ia harus
menyingkirkan Tunggul Ametung suami Ken Dedes.
Akhirnya Ken Arok memesan keris kepada Mpu Gandring. Setelah balada
kematian sang Mpu yang dramatis, akhirnya Ken Arok mendapatkan keris
sakti tersebut. Dan tanpa membuang banyak waktu, Ken Arok berhasil
menghujamkan keris bertuah ini dan menewaskan Tunggul Ametung.
3. Ken Arok
Kematian Tunggul Ametung jadi rahasia lama yang tak pernah diungkap
oleh Ken Dedes. Ia tak pernah menceritakan kepada siapapun bahwa Ken
Arok lah yang telah membunuh Tunggul Ametung.
Hingga suatu ketika, Ken Dedes menceritakannya kepada Anusapati,
anaknya dari Tunggul Ametung. Geram dengan kelakuan ayah tirinya yang
bengis, Anusapati pun mengirimkan utusan bernama Ki Pengalasan untuk
membantai Ken Arok yang saat itu sudah jadi raja.
Anusapati meminta keris bertuah tersebut dari ibunya, lalu
diserahkannya kepada Ki Pengalasan. Lewat taktik jitu, Ki Pengalasan
berhasil menikam Ken Arok saat sedang bersantai.
PT Bestprofit Futures Jambi