Tuesday, December 3, 2019

Pesangon Tak Kunjung Cair, 4 Wartawan Pos Kota Ajukan Pailit

Pesangon Tak Kunjung Cair, 4 Wartawan Pos Kota Ajukan Pailit

PT BEST PROFIT FUTURES JAMBI - Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, hari ini Senin, (2/12/2019) menggelar sidang perkara pailit yang diajukan oleh empat orang pensiunan wartawan Harian Pos Kota dan Poskotanews.com. PT BESTPROFIT
Dalam siaran persnya, Boyamin Saiman didampingi Rizky Dwi Cahyo Putra, kuasa hukum empat pensiunan wartawan, mengatakan bahwa permohonan pailit terhadap PT Media Antarkota Jaya diajukan pemohon, karena pihak perusahaan belum membayar uang pesangon dan dana pensiun, dengan total sebesar Rp 862.641.278 sejak ke empat wartawan itu dinyatakan pensiun sejak 2 tahun lalu. BEST PROFIT
Sidang perkara Nomor 54/Pdt.Sus-Pailit/2019/PN Niaga Jakpus digelar di lantai III gedung PN Niaga Jakarta Pusat, Jalan Bungur Raya, Kemayoran, Jakarta Pusat, dipimpin Hakim Ketua, Endah Detty Pertiwi dan hakim anggota Desbenneri Sinaga dan Robert.
Sesuai agenda sidang, kali ini mendengarkan dua saksi yang diajukan Pemohon yang sebelumnya telah selesai pada agenda pembacaan Gugatan Pailit dan jawab jinawab para pihak. BESTPROFIT
Ke empat pensiunan wartawan tersebut masing-masing, Abdul Haris Irawan, masa kerja 26 tahun, terhitung sejak 01 April 1992 hingga 30 April 2018, dengan gaji terakhir sebagai wartawan sebesar Rp 4.850.405. PT BEST PROFIT FUTURES
Sugeng Indarto, masa kerja 31 tahun, terhitung sejak 02 Januari 1986 sampai dengan 10 Mei 2017. Gaji terakhir dengan jabatan redaktur sebesar Rp 6.813.500.
Syamsir Bastian, masa kerja selama 28 tahun, terhitung sejak tanggal 01 Oktober 1990 sampai dengan 30 April 2018. Gaji terakhir sebagai Redaktur Poskotanews.com sebesar Rp 6.572.500.
Warto Nur Alam, masa kerja 29 tahun, terhitung sejak tanggal 02 Januari 1989 sampai dengan 30 April 2018. Gaji terakhir sebagai wartawan Rp 4.542.000.
Sebelum ke perkara pailit, empat pensiunan itu melalui kuasa hukumnya Boyamin Saiman Dkk, sudah melakukan pertemuan di Kantor Harian Pos Kota, Jalan Gajahmada Jakarta, sekitar tahun 2018 lalu dengan melayangkan somasi sebanyak 3 kali, kemudian mediasi di Kantor Sudinakertrans Jakarta Barat sebanyak 3 kali, kesemuanya gagal untuk kata sepakat atas waktu pembayaran uang pesangon dan pensiun.
Adapun pihak PT Media Antarkota Jaya atau termohon yang bergerak di bidang penerbitan Pos Kota dan media elektronik diwakili kuasa hukumnya, Joviardi Wahyu dari Nindyo & Associates.

Sumber : suara.com

Monday, December 2, 2019

Program Pertanian Masuk Sekolah di Mulai Tahun Ini

Program Pertanian Masuk Sekolah di Mulai Tahun Ini

PT BEST PROFIT FUTURES JAMBI - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui  Badan Ketahanan Pangan (BKP)  terus membangun ketahanan pangan melalui beberapa pendekatan metode seperti familly farming, lumbung pangan, maupun kebun sekolah. PT BESTPROFIT
Penerapan  kebun sekolah untuk menarik minat generasi muda di sektor pertanian dilakukan melalui program Pertaian Masuk Sekolah (PMS). Upaya Penerapan program Pertanian Masuk Sekolah (PMS) sebagai materi pembelajaran siswa dianggap penting untuk mengatasi masalah regenerasi petani. BEST PROFIT
"Langkah fundamental ini perlu dilakukan untuk memastikan bahwa sektor pertanian sangat menjanjikan sebagai sebuah profesi yang bisa menjadi hobby bagi kaum urban, dan trendy sebagai gaya hidup modern," ujar Kepala Biro Humas dan Informasi Publik Kementan, Kuntoro Boga Andri, Sabtu (30/11/2019).  BESTPROFIT
Menurut Kuntoro, promosi dan proses edukasi ini perlu diinisiasi sejak dini melalui berbagai aktivitas pertanian berupa kurikulum kecakapan hidup (lifeskill) atau pembelajaran extrakulikuler di setiap sekolah. PT BEST PROFIT FUTURES
"Ide memasukkan pertanian sebagai muatan lokal dalam pendidikan formal sebetulnya bukan sesuatu yang baru. Toh konsep ini sudah mulai diterapkan di sejumlah sekolah. Sebut saja Skolah Alam dan program adiwiyata di sekolah perkotaan. Keduanya menggunakan pendekatan alam dalam kegiatan belajarnya," katanya.
Kuntoro mengatakan, dalam penerapan konsep ini para siswa diperkenalkan berbagai jenis sayuran dan tanaman yang akan dibudidayakan. Mereka juga dilatih cara memploting lahan serta pengendalian hama dan penyakit. Selain itu, para siswa diberi penjelasan bagaimana besarnya manfaat dan nilai ekonomis hasil pertanian.
"Bahkan di beberapa sekolah para siswa diajarkan cara membuat pupuk organik dari limbah. Aktivitas dilakukan secara menyenangkan untuk memberi kecintaan siswa terhdapa kegiatan ini dengan harapan mereka mampu mereplikasinya di rumah," katanya.
Dikatakan Kuntoro, manfaat lain dari kegiatan ini adalah membiasakan para siswa untuk mengonsumsi sayuran dari hasil panen di sekolah. Kegiatan ini memiliki alasan yang sangat kuat, terlebih himbauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyarankan agar setiap manusia mengkonsumsi sayur dan buah sebanyak 400 gram perhari.
"Konsumsi sayuran yang harus dikonsumsi untuk diet seimbang ialah sebesar 200g/kapita/hari. Sedangkan tingkat konsumsi sayur di Indonesia masih di bawah standar kecukupan. Sebagai perbandingan, Singapura sebagai negara tetangga untuk tingkat konsumsinya lebih tinggi dari Indonesia," katanya.
Berdasarkan data yang ada, tingkat konsumsi sayur di Singapura mencapai 120 kg/kapita/tahun, kemudian Tiongkok mengkonsumsi 270 kg/kapita/tahun, dan Kamboja yang mengkonsumsi 109 kg/kapita/tahun. Adapun konsumsi sayuran per kapita penduduk Indonesia hanya 40,35 kg/tahun, sedangkan konsumsi buah hanya 34,55 kg/tahun.
"Tentu promosi dan pengetahuan manfaat untuk lebih banyak makan sayur dan buah perlu dilakukan sejak dini termasuk melalui program Pertanian Masuk Sekolah ini," katanya.
Kuntoro menambahkan, konsep kebun sekolah sangat baik untuk mendorong pelaksanaan kegiatan Family Farming yang menjadi program prioritas Menteri Pertanian di enam bulan pertama kerja. Sebagai tahap awal, kegiatan Pertanian Masuk Sekolah akan dilaksanakan di 68 sekolah pada 34 provinsi.
"Tentunya, implementasi program yang dimulai tahun ini dengan BKP sebagai penanggung jawab  tidak bisa jika hanya mengandalkan inisiasi Kementerian Pertanian saja. Dalam prosesnya, program ini perlu dikoordinasikan dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan pemerintah daerah," tukasnya.

Sumber : Suara.com

Friday, November 29, 2019

Bunga Rendah, UMKM Didorong Pinjam KUR untuk Kembangkan Usaha

Bunga Rendah, UMKM Didorong Pinjam KUR untuk Kembangkan Usaha

PT BEST PROFIT FUTURES JAMBI - Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mendorong para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bisa mengajukan Kredit Usaha Rakyat (KUR) agar bisa mengembangkan usahanya menjadi besar. PT BESTPROFIT
Direktur Pengembangan Usaha LPDB-KUMKM Kemenkop dan UKM Iman Pribadi mengatakan, KUR sendiri saat ini bunganya sudah cukup rendah yakni sebesar 6 persen.
Dengan bunga KUR yang rendah ini, diharapkan menjadi peluang bagi UMKM untuk mengembangkan bisnisnya dan bisa bersaing. BEST PROFIT
"Industri seperti perbankan, penjaminan dan lainnya harus bisa berkolaborasi, sehingga produk-produk unggulan bisa berorientasi di pasar global. Integrasi UMKM juga diperlukan agar UMKM bisa punya daya saing dan berorientasi global bagaimana bisa menjadi pemain dunia," ujar Imam dalam Seminar Nasional Arah Pembiayaan UMKM Pasca PBl 17/2015 di Gedung Smesco, Jakarta, Kamis (28/11/2019). BESTPROFIT
Selain itu, Imam juga meminta sektor UMKM untuk bisa mengikuti perkembangan teknologi dan memanfaatkan digital dalam memasarkan produknya. PT BEST PROFIT FUTURES
Apalagi UMKM merupakan sektor yang paling kuat atau tulang punggung perekonomian nasional untuk dapat tumbuh.
"Harus ada program pemberdayaan UMKM. Dengan ini UMKM bisa menjadi koperasi dan UMKM yang modern, dan mengarah digital di tengah revolusi industri 4.0," tutur dia.
Sementara itu, Assistant VP Economic Research BRI Eddy Tri Wibowo menyatakan, saat ini layanan KUR perseroan telah bisa dijangkau di seluruh Indonesia.
Sehingga, para UMKM dapat mudah mengajukan KUR dan mengembangkan usahanya.
"BRI mulai bergerak jaringan dari Sabang hingga Merauke. Dengan jumlah tenaga pasar lebih dari 34 ribu org untuk kerja menggarap segmen UMKM ini. BRI mulai bergerak mulai dari jaringan yang merata. Jadi, bank-bank masih sangat mungkin untuk tumbuh dari sektor UMKM, tapi masalahnya di jaringan. Kalau jaringan luas pasti tercapai," pungkas dia.

Sumber : suara.com

Thursday, November 28, 2019

Bicara Produk Halal, Wapres Singgung Investasi Berlabel Islam Tapi Menipu

Bicara Produk Halal, Wapres Singgung Investasi Berlabel Islam Tapi Menipu

PT BEST PROFIT FUTURES JAMBI - Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan pentingnya menjaga Indonesia sebagai pangsa pasar produk halal terbesar. Ia mencontohkan ada penggunaan simbol-simbol Islam tetapi malah merugikan umatnya. PT BESTPROFIT
Menurut Ma'ruf, saat ini Indonesia menjadi salah satu konsumen terbesar produk-produk halal. Akan tetapi ia mengharapkan kalau Indonesia bisa menjadi eksportir produk-produk halal ke luar negeri.BEST PROFIT
"Akan tetapi saya akan lebih gembira, jika produk-produk halal yang dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia tersebut diproduksi dan dihasilkan sendiri oleh Indonesia dan juga kita dapat menjadi eksportir produk-produk halal untuk pasar halal dunia," kata Ma'ruf Amin dalam acara Konferensi Internasional Halal dan Thoyyib 2019 di Gedung Samantha Krida, Universitas Brawijaya, Malang, Jawa Timur, Rabu (27/11/2019). BESTPROFIT
Kemudian Ma'ruf mengungkapkan bahwa Indonesia termasuk sebagai negara yang memiliki pangsa pasar produk halal terbesar, maka perlu dijaga dari pemanfaatan simbol-simbol dan penggunaan label halal yang tidak sesuai. PT BEST PROFIT FUTURES
Bahwa banyak produk dan jasa yang menggunakan label halal atau dilekat-lekatkan dengan simbol-simbol Islam. Akan tetapi kenyataannya malah memberikan kualitas yang rendah bahkan merugikan umat Islam.
Ia mencontohkan ada penyedia investasi dengan menempelkan label Islam. Tetapi pada nyatanya malah diketahui menipu investornya alias bodong. Kemudian adanya penyedia jasa travel yang juga malah menipu banyak umat Islam yang hendak melakukan ibadah umrah atau haji.
"Ada jasa travel yang dikaitkan dengan simbol-simbol Islam tetapi tidak memberikan pelayanan semestinya," kata dia.
Menurut Ma'ruf, contoh seperti itu justru bisa mencoreng nama Indonesia yang tengah giat berusaha untuk mengembangkan industri halal dan menjadi produsen produk halal.
"Pengembangan industri halal harus dilakukan atas dasar kepentingan umat, bangsa dan negara dengan visi untuk menyediakan produk terbaik dan bermanfaat (halalan thayyiban)," ujarnya.
"Jangan justru mengeksploitasi menggunakan label halal atau simbol-simbol Islam," imbuhnya.

Sumber : suara.com

Wednesday, November 27, 2019

Diminta Gandeng Asing, Pertamina Langsung Bahas Aramco di Depan Ahok

Diminta Gandeng Asing, Pertamina Langsung Bahas Aramco di Depan Ahok

PT BEST PROFIT FUTURES JAMBI - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memiliki dua strategi khusus untuk mengoptimalisasi produksi migas dalam negeri. PT BESTPROFIT
Pertama untuk memperkuat kapasitas keuangan dan teknis, pemerintah akan mengizinkan Pertamina menggandeng mitra-mitra terpercaya guna meningkat aliran modal ke dalam negeri. BEST PROFIT
"Jangka pendek kita akan dorong Pertamina untuk cari mitra-mitra di luar untuk meningkatkan aliran modal ke dalam negeri," kata Arifin saat acara Pertamina Energi Forum (PEF) 2019 di Hotel Raffles Jakarta, Selasa (26/11/2019). BESTPROFIT
Yang kedua kata mantan Duta Besar Jepang ini adalah dengan mempertahankan tingkat sumber daya alam cadangan, melaksanakan Enhanced Oil Recovery (EOR) dan meningkat eksplorasi.PT BEST PROFIT FUTURES
"Pemerintah mendukung percepatan RDMP dan 2 GRR. Kedua proyek diharapkan meningkat kapastias pengelolahan dari 1 juta bpd ke 1.9 juta bpd," katanya.
Arifin menambahkan, saat ini sumber energi primer Indonesia masih mengandalkan energi fosil. Di sisi lain pemerintah mendorong peningkatan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan target 23 persen pada 2019.
Terkait hal tersebut, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan Pertamina masih terus berdiskusi dengan Saudi Aramco seputar kerjasama pada Kilang Cilacap.
"Ini kan masuk dalam rencana peningkatan kapasitas. (Kerjasama dengan) Aramco ada dua opsi," kata Nicke.
Dua opsi itu lanjut Nicke yang pertama adalah skema awal untuk valuasi dan skema Kilang Balikpapan.
"Ini sedang dilakukan kesepakatan untuk valuasi. Kalau gak terjadi kesepakatan ada skema yang sama ke Balikpapan," katanya.
Skema Kilang Balikpapan yang dimaksud yaitu tidak dilakukan spin-off pada kilang eksisting melainkan kerjasama pada pembangunan kilang baru.
Dengan dua opsi skema tersebut, Nicke berharap pembahasan dapat segera rampung pada akhir tahun 2019.
"Existing kilang gak di spin off jadi bangun kilang sendiri aja. Jadi semoga kesepakatan akan ada," harap Nicke.
Pantauan Suara.com, dalam acara tersebut hadir juga Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.
Ahok datang beberapa menit sebelum acara dimulai, ia mengenakan batik lengan panjang berwarna biru.
Namun di acara tersebut, Ahok hanya bertindak sebagai tamu undangan, bukan pembicara atau sekadar memberikan sambutan dalam forum yang membahas isu terkini mengenai perkembangan tren di dunia energi dengan tema 'Driving Factors: What will Shape the Future of Energy Business' itu.
Ahok duduk di barisan paling depan, berdampingan dengan Menteri ESDM Arifin Tasrif dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.

Sumber : suara.com

Tuesday, November 26, 2019

Peluk yang Tak Sampai, Perlawanan dan Cinta Tapol Papua

Peluk yang Tak Sampai, Perlawanan dan Cinta Tapol Papua

PT BEST PROFIT FUTURES JAMBI - Enam orang menjadi tahanan politik karena menolak rasisme dan militerisme terhadap rakyat Papua. Hidup dalam sel, separuh kemanusiaan mereka tergerus. Sementara memeluk sang kekasih, hanyalah mimpi. PT BESTPROFIT
YUMILDA KACIANA sedang memasak sop kelinci di dapur Asrama Mahasiswa Papua Lanny Jaya, di Depok, Jawa Barat, sebagai obat bagi kawan mereka yang sakit, saat terdengar teriakan Pindar di luar meminta pertolongan. BEST PROFIT
“Tolong… toloong… tolooong…” teriak Pindar, mahasiswa Papua yang sedang menelepon via ponsel di depan asrama. BESTPROFIT
Teriakan Pindar terdengar hingga ke dapur. Yumilda atau biasa disapa Chika, kaget. Ia dan yang lainnya berlari ke ruang depan asrama untuk melihat. PT BEST PROFIT FUTURES
Dari ruangan depan, Chika mengintip. Rambut Pindar yang gimbal, tampak dijambak oleh orang-orang itu, dan menggiringnya masuk area asrama.
Chika menghitung: 10… 15… 20… 40… ternyata ada 50 orang berpakaian sipil yang mengepung asrama.
Asrama Mahasiswa Papua Lanny Jaya tidaklah besar, hanya petak kecil di tengah-tengah permukiman warga, sehingga puluhan orang pengepung mampu menutup semua sisi.
Hari juga belum terlalu malam saat itu, Jumat 30 Agustus 2019. Azan Isya baru saja selesai, sekitar pukul 19.30 WIB.
Dano Anes Tabuni dan sejumlah rekannya yang sedang duduk-duduk di teras asrama sembari minum kopi, berdiri siaga ketika puluhan orang memaksa memasuki pagar.
“Siapa kalian? Mau apa kalian?” kata Dano menghardik.
Namun, orang-orang itu tak menjawab. Merasakan gelagat tidak baik, Dano dan yang lainnya bergegas masuk ke dalam. Pintu asrama, mereka kunci.
Massa di luar semakin berani, mereka menggedor-gedor pintu yang terkunci. Dano berlari ke dapur. Chika dan yang lainnya tetap bertahan di ruang tengah.
Sekitar 20 orang lantas menerobos masuk dan langsung menodongkan pistol ke kepala Aseir Wenda yang tetap bertahan di ruang depan asrama.
“Tiarap, tiarap, semua tiarap,” teriak orang-orang itu.
“Kalian siapa? Kalian mau apa?” kata penghuni asrama, mencoba melawan.
“Tiarap semua, tiaraaaappp…” jawab mereka.
Karena panik, Chika dan sejumlah penghuni berhamburan berlari ke arah dapur asrama. Mereka justru berpapasan dengan Dano yang menyeruak dari arah dapur sembari membawa cobek.
 “Mau apa kalian hah!” teriak lelaki berbadan tegap dan berewokan itu, sembari mau melemparkan cobek ke arah orang-orang tersebut.
Karena mau dilempar cobek, barulah salah satu dari para penerobos bersuara, menegaskan jati diri mereka, “Sabar bang… tenang bang… tenang… kami polisi.”
Para polisi memerintahkan semua orang sisa di dalam asrama untuk bergabung ke ruang tengah, termasuk Chika. Saat itu, ada 21 orang dalam asrama.
Chika melihat kawan-kawannya sudah tiarap di ruang depan, dikelilingi para polisi berpakaian preman.
“Di sini ada anak kecil, baru 3 tahun, jangan begini kalian,” teriak Chika memperingatkan para polisi.
“Kami mencari Dano Anes Tabuni dan Charles Kossay,” jawab polisi.
Bukti selongsong peluru yang ditunjukan Tim Advokasi Papua bersama keluarga tahanan kasus pengibaran bendera Bintang Kejora di Gedung LBH, Jakarta. (Suara.com/Ria Rizki).
Tim Advokasi Papua bersama keluarga tahanan kasus pengibaran bendera Bintang Kejora di Gedung LBH, Jakarta. (Suara.com/Ria Rizki).
Para penghuni asrama mencoba melawan. Terjadi perdebatan panjang antara penghuni dan polisi. Aparat tak mau kalah, mereka meminta Dano Anes Tabuni dan Charles Kossay untuk ikut ke markas.
“Ini ada surat penangkapannya, sah,” kata pemimpin polisi.
Chika mencoba memotret surat penangkapan itu, tapi dilarang, “Tak usah foto-foto!”
Setelahnya, sejumlah polisi meggeledah tiga kamar dalam asrama.
“Mana benderanya? Mana? Bintang Kejora kalian, mana?” teriak polisi kepada seisi penghuni asrama.
Tak ada bendera Bintang Kejora yang didapat. Polisi sudah puas setelah menemukan 2 pelantang suara, 2 kaus, selendang, dan noken bercat merah – putih – biru.
Seusai menggeledah dan mendapatkan Dano serta Charles, para polisi hendak pergi. Tapi, Chika dan lainnya mengadang.
“Kalau ini soal aksi kemarin di istana, kami semua ikut aksi. Jadi, bawa kami semua,” pinta Chika.
 “Kami ini satu komando, satu tujuan. Satu ditangkap, berarti kami semua harus ditangkap,” teriak Chika lagi kepada polisi.
Polisi tak menggubris permintaan Chika dan yang lainnya. Mereka bergegas, membawa Dano dan Charles pergi.
Chika masih terbengong-bengong menatap para polisi membawa Dano dan Charles masuk ke mobil dan berlalu.
Perempuan itu bukanlah penghuni asrama. Chika dan sang suami—Dano Anes Tabuni—sengaja datang ke asrama dari rumah kontrakan mereka di Tebet, Jakarta Selatan, untuk menjenguk penghuni yang sakit.
Ketika detik-detik mencekam dalam asrama sudah terlewati, Chika mengingat pesan sang suami sehari sebelumnya, Kamis 29 Agustus.
“Apa pun yang terjadi setelah kita aksi, pokoknya tak usah kau pikir apa-apa. Semua itu konsekuensi yang harus kita terima. Aku tak mendidik kamu menjadi perempuan lemah. Kamu harus lebih kuat dari aku.”
Sehari sebelumnya, Rabu 28 Agustus, Chika dan Dano terlibat aksi massa memprotes rasisme dan militerisme terhadap rakyat Papua.
Chika dan Dano membaur dengan mahasiswa serta rakyat Papua di depan Istana Negara RI. Dalam aksi itu, berkibar bendera Bintang Kejora.
Tidur di trotoar Polda
“DANO DAN CHARLES DITANGKAP, dibawa ke Polda Metro Jaya,” tulis Chika dalam grup WhatsApp bernama “Monyet se-Jakarta”.
Grup WA tersebut berisi mahasiswa Papua di Jakarta, sengaja dibuat untuk memudahkan koordinasi menyikapi aksi rasialis seperti terjadi terhadap kawan-kawan mereka di Surabaya.
Yumilda Kaciana saat menbesuk sang suami, Dano Anes Tabuni di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. [dokumentasi]
Yumilda Kaciana saat menbesuk sang suami, Dano Anes Tabuni di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat. [dokumentasi]
Setelah menyebar informasi itu, Chika dan 14 penghuni asrama menyusul Dano dan Charles ke Mapolda Metro jaya.
Setibanya di kantor polisi, Chika diterima oleh Kasubdit Keamanan Negara Ajun Komisaris Besar Dwi Asih.
“Kami mau ketemu Dano dan Charles,” pinta Chika kepada Dwi Asih, namun ditolak.
“Tidak bisa, mereka baru bisa ditemui sesudah satu kali dua puluh empat jam.”
Chika tak mau buang-buang waktu berdebat. Mereka langsung beranjak keluar dan menunggu di trotoar depan Polda Metro Jaya.
Mereka sempat dihampiri seorang polisi berpakaian preman. Polisi itu meminta Chika dan rekan-rekannya untuk pulang. Bahkan, polisi itu mengakui bersedia menanggung biaya taksi untuk Chika Cs pulang.
“Pulang saja, kamu kan cewek, kasihan begini,” kata polisi.
“Yang ditahan itu suami saya. Masak saya pulang sebelum lihat dia,” sanggah Cika.
Tak lama, datang bus kota mendekat ke trotoar. Dari dalamnya, 100-an mahasiswa Papua turun menghampiri Chika.
Dano Anes Tabuni tahanan politik Papua. [dokumentasi]
Dano Anes Tabuni tahanan politik Papua. [dokumentasi]
Mereka datang menyusul Chika seusai mengetahui kabar dari grup WhatsApp ‘Monyet se-Jakarta’ perihal penyerbuan asrama serta penangkapan Dano – Charles.
Ratusan mahasiswa Papua itu tidur di trotoar depan mapolda hingga pukul 05.00 WIB, Jumat. Mereka mendapat kabar, Dano dan Charles tak lagi ada di mapolda, tapi sudah dibawa ke Mako Brimob kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.
Michael Hilam, anggota Tim Advokasi Papua langsung berangkat ke Mako Brimob, subuh itu juga. Sementara Chika dan mahasiswa Papua tetap bertahan.
Sekitar pukul 1.00 WIB, mereka menggelar aksi di depan mapolda. Mereka meminta agar Dano dan Charles segera dibebaskan.
Kalau tidak, mereka meminta polisi menyediakan satu sel bagi agar semua mahasiswa Papua bisa bersama-sama ditahan.
Aksi massa itu berakhir pada pukul 15.00 WIB. Chika dan rekan-rekannya memutuskan untuk pulang, beristirahat, karena semalaman ada yang tak tidur dan makan.
Namun, tiba-tiba, ada salah satu aparat kepolisian meminta 5 orang perwakilan untuk masuk ke dalam Polda Metro Jaya guna bernegosiasi.
Demonstran menolak. Mereka menegaskan, mau masuk ke dalam mapolda kalau pengacara sudah datang.
Bendera Bintang Kejora berkibar di Depan Istana Merdeka. (Suara.com/Tyo)
Bendera Bintang Kejora berkibar di Depan Istana Merdeka. (Suara.com/Tyo)
Polisi itu balas mengatakan, komandannya meminta 5 perwakilan hanya untuk bernegosiasi. Akhirnya, 5 orang masuk sebagai perwakilan dari mereka yakni Isay Wenda, Ambrosius Mulait, Musa Mabel, Sehi Hillapok, dan Felis dari KontraS.
“Tiba-tiba yang keluar cuma Musa, Falis KontraS, dan Sehi. Sedangkan Isay dan Ambrosius katanya langsung diborgol dan dibawa ke Mako Brimob,” kata Chika kepada saya, pekan lalu
 “Apa alasan polisi ketika itu menahan Isay dan Ambrosius?” tanya saya.
“Katanya hanya berdasarkan rekaman CCTV,” jawabnya.
“Apa isi rekaman CCTV itu?” saya kembali mempertegas.
“Enggak tahu, kalau mereka ikut aksi di tanggal 28 Agustus kah. Karena sudah lelah, kurang tidur, ya sudah kami pulang.”
Persamuhan yang sulit
CHIKA DAN DANO baru bisa bertemu untuk kali pertama pada hari Jumat 6 September 2019. Chika membesuk Dano di Rutan Mako Brimob. Namun, persamuhan itu tidaklah mudah.
Sehari sebelumnya, Chika harus lebih dahulu mengurus surat izin membesuk di Polda Metro Jaya. Dalam seminggu, para keluarga tahanan politik Papua hanya diperkenanan dua hari membesuk, Selasa dan Jumat.
“Itu awalnya ketemu kami hanya diperbolehkan masuk, mereka masih dalam ruangan tahanan.  Jadi kami hanya bersalaman lewat jeruji besi,” ungkap Chika.
“Tidak bisa lebih dari itu? Memeluk pun tak bisa?” tanya saya.
“Bagaimana mau memeluk, tengah-tengahnya besi,” jawabnya dengan suara terdengar melemah.
“Chika ingat apa yang disampaikan Dano ketika awal bertemu di Mako Brimob?”
“Dia cuma bilang ‘Enggak usah berpikir apa-apa. Aku kan bukan membunuh orang, mencuri dan segala macam’ cuma itu,” jawabnya.
“Bagaimana Chika mendengar Dano berkata seperti itu?”
“Aku bilang ‘tugas ku hanya bisa mendukungmu dari luar, dan waktu besuk aku akan datang untuk membesuk’,” ucapnya.
Chika mengaku merupakan sosok perempuan dengan persona manja. Namun, setelah Dano ditahan, dirinya lebih dewasa dan kuat.
Setelah Dano ditahan, hampir setiap hari telepon genggam miliknya berdering, banyak orang bertanya tentang nasib mereka.
Amos, ayah mertua Chika yang tinggal di Papua, selalu menelepon menanyakan kabar terbaru putranya.
“Bapak selalu menelepon,  bertanya kapan keluar? Kapan Dano keluar? Setiap hari bertanya. Sebab, awal Dano ditahan, dibilang hanya untuk 20 hari,” tuturnya.
 Suatu ketika, ayah mertua Chika menelepon, bertanya “Apakah Dano ditahan untuk mencegah aksi menggagalkan pelantikan  presiden Indonesia?”
“Saya tak bisa memberikan jawaban pasti. Setelah pelantikan presiden pun, Dano tak dibebaskan. Tiap hari saya selalu didesak pertanyan, kapan Dano keluar? Saya sendiri pengin Dano cepat bebas,” kata Chika.
Chika mengakui tak banyak mengetahui kiprah perjuangan Dano. Ia menuturkan, Dano termasuk orang yang tertutup soal perjuangannya untuk Papua.
“Sejak dulu, Dano selalu bilang kepada saya agar fokus  kuliah. Soal perjuangan untuk Papua, itu urusan Dano.”
Meski begitu, Chika tak pernah menyesali semua kiprah Dano dalam perjuangan untuk Papua. Pun setelah Dano ditahan, tak sedikit pun penyesalan ada di benaknya.
“Tugas kami sebagai rakyat Papua untuk berjuang demi kebenaran. Apa pun konsekuensinya harus terima. Apa yang mau disesalkan.”
***
Dani Tabuni, Charles Cossay, Ambrosius Mulait, Isay Wenda, Ketua Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP) Surya Anta Ginting dan Wenebita Wasiangge, hingga kekinian masih ditahan di Mako Brimob kelapa Dua, Depok.
Senin (18/11) pekan lalu, Polda Metro Jaya menyerahkan enam tahanan politik Papua tersebut ke Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat, untuk segera disidang.
Pelimpahan itu menuai protes, karena tim kuasa hukum maupun keluarga sebelumnya tak mendapat pemberitahuan secara resmi.
Sementara sidang praperadilan untuk menggugat penangkapan mereka masih berjalan. Dalam sidang perdana dan kedua, pihak Polda Metro Jaya mangkir, sehingga peradilan ditunda.

Sumber : suara.com