Friday, July 28, 2023

 Gedung Pertamina Foto: Dok: Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - Jajaran Komisaris PT Pertamina (persero) alami perombakan pada Kamis (27/7/2023). Rosan Roeslani, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini masuk dalam jajaran tersebut.

Rosan ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina menggantikan Pahala Nugraha Mansury.

"Iya betul (Wakil Komisaris Utama), " kata Rosan kepada CNBC Indonesia

Terkait dengan jajaran Direksi, Rosan menyebutkan tidak ada pergantian. "Hanya saya menggantikan Pak Pahala," jelasnya.

Berikut susunan Komisaris Pertamina:

Basuki Tjahaja Purnama - Komisaris Utama

Rosan Roeslani - Wakil Komisaris Utama

Heru Pambudi - Komisaris

Rida Mulyana - Komisaris

Alexander Lay - Komisaris Independen

Ahmad Fikri Assegaf - Komisaris Independen

Iggi H. Achsien - Komisaris Independen

Berikut susunan Direksi Pertamina:

Nicke Widyawati - Direktur Utama

Alfian Nasution - Direktur Logistik & Infrastruktur

Emma Sri Martini - Direktur Keuangan

M. Erry Sugiharto - Direktur Sumber Daya Manusia

Erry Widiastono - Direktur Penunjang Bisnis

Atep Salyadi Dariah Saputra - Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha

Ada Pergantian, Ini Komisaris & Direksi Pertamina Terbaru!

 Gedung Pertamina Foto: Dok: Pertamina

Jakarta, CNBC Indonesia - Jajaran Komisaris PT Pertamina (persero) alami perombakan pada Kamis (27/7/2023). Rosan Roeslani, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kini masuk dalam jajaran tersebut.

Rosan ditunjuk oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Wakil Komisaris Utama Pertamina menggantikan Pahala Nugraha Mansury.

"Iya betul (Wakil Komisaris Utama), " kata Rosan kepada CNBC Indonesia

Terkait dengan jajaran Direksi, Rosan menyebutkan tidak ada pergantian. "Hanya saya menggantikan Pak Pahala," jelasnya.


Berikut susunan Komisaris Pertamina:

Basuki Tjahaja Purnama - Komisaris Utama

Rosan Roeslani - Wakil Komisaris Utama

Heru Pambudi - Komisaris

Rida Mulyana - Komisaris

Alexander Lay - Komisaris Independen

Ahmad Fikri Assegaf - Komisaris Independen

Iggi H. Achsien - Komisaris Independen

Berikut susunan Direksi Pertamina:

Nicke Widyawati - Direktur Utama

Alfian Nasution - Direktur Logistik & Infrastruktur

Emma Sri Martini - Direktur Keuangan

M. Erry Sugiharto - Direktur Sumber Daya Manusia

Erry Widiastono - Direktur Penunjang Bisnis

Atep Salyadi Dariah Saputra - Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha

Thursday, July 27, 2023

Tok! Fed Kerek Suku Bunga 25 Bps, Masih Berpotensi Naik Lagi

 Federal Reserve Board Chair Jerome Powell speaks during a news conference at the Federal Reserve in Washington, DC, on May 3, 2023. - The Fed has been on an aggressive campaign of interest-rate hikes since March last year, rapidly raising rates to help target high inflation, which remains above its long-term target of two percent. (Photo by SAUL LOEB / AFP) Foto: Ketua The Fed Jerome Powell. (AFP/SAUL LOEB)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve (The Fed) menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis points (bps) menjadi 5,25-5,5%. The Fed masih membuka kemungkinan kenaikan ke depan tergantung pada perkembangan data ekonomi.

Dengan kenaikan tersebut, suku bunga the Fed (The Fed Fund Rate/FFR) sudah naik sebanyak 11 kali dengan total kenaikan sebesar 525 bps sejak Maret 2022. Suku bunga di level 5,25-5,5% saat ini adalah yang tertinggi sejak 2001 atau 22 tahun terakhir.

Kenaikan suku bunga sebesar 25 bps sudah diekspektasi pasar. Kenaikan tersebut diharapkan menjadi yang terakhir tahun ini.
Namun, Chairman The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers mengisyaratkan masih ada kemungkinan kenaikan suku bunga ke depan.

Dia menjelaskan keputusan suku bunga akan sangat tergantung pada data yang berkembang.
Sebagai catatan, The Fed baru akan menggelar pertemuan pada 19-20 September mendatang. Sebelum pertemuan tersebut, The Fed akan memiliki data pendukung yang lebih banyak yakni dua kali inflasi dan data pengangguran (Juli dan Agustus).

Dalam keterangannya usai menggelar rapat Federal Open Market Committee (FOMC), Powell mengingatkan jika inflasi saat ini masih jauh dari target The Fed.
Seperti diketahui, inflasi AS melandai ke 3% (year on year/yoy) pada Juni 2023 sementara tingkat pengangguran tercatat 3,6% pada Juni.

"Inflasi sudah berada dalam tingkat moderat tetapi proses menurunkan inflasi ke 2% masih lama," tutur Powell, dalam konferensi pers, dikutip dari CNBC International.

Powell mengingatkan masih terbuka bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga ke depan jika datanya memang mengarah kepada pengetatan.
"Bisa saya katakan ada kemungkinan bahwa kami akan menaikkan suku bunga kembali di September jika datanya meyakinkan," tutur Powell.

Namun, Powell juga mengindikasikan ada peluang The Fed untuk menahan suku bunga ke depan jika datanya mendukung.
"Saya juga bisa katakan ada peluang bagi kami untuk memilih menahan suku bunga. Kami akan melakukan penilaian secara hati-hati dari meeting ke meeting," imbuh Powell.

Dalam konferensi pers, Powell juga mengatakan jika dirinya tidak melihat ada tanda-tanda resesi di AS. Menurutnya, perlambatan ekonomi AS hanya akan bergerak 'soft landing'.
Kenaikan sebesar 525 bps juga menjadi yang paling agresif sejak 1980an di mana pada saat itu AS juga tengah menghadapi inflasi tinggi karena lonjakan harga minyak.

"Indikator terbaru menunjukkan jika aktivitas ekonomi telah berjalan pada tahap moderat. Penciptaan lapangan kerja sudah kuat dan tingkat pengangguran tetap rendah. Inflasi masih meningkat," tulis pernyataan The Fed dalam website resmi mereka.

Dalam keterangan resminya, The Fed menjelaskan Komite akan mengevaluasi dampak pengetatan kebijakan moneter kepada ekonomi secara keseluruhan.

The Fed juga menjelaskan jika sistem perbankan AS tangguh dan baik. Kondisi kredit yang lebih ketat untuk rumah tangga dan bisnis akan membebani ekonomi, penciptaan lapangan kerja, dan inflasi. Dampak dari kondisi tersebut masih belum jelas. Komite masih memberi perhatian yang besar terhadap risiko inflasi.
"Komite akan mempertimbangkan dampak dari keseluruhan pengetatan kebijakan moneter, tertundanya dampak kebijakan moneter kepada aktivitas ekonomi dan inflasi, serta perkembangan sektor keuangan," tulis The Fed.

Wednesday, July 26, 2023

Erick Thohir Buka-Bukaan Soal Ahok Jadi Dirut Pertamina

 Erick Thohir (CNBC Indonesia/Ratu Rina) Foto: Erick Thohir (CNBC Indonesia/Ratu Rina)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir sedang berupaya mempercepat target-target kepemimpinannya. Diketahui, beberapa jajaran manajemen PT Pertamina (Persero) menyambangi kantor Erick seperti Komisaris Utama Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Direktur Utama Nicke Widyawati.

Seperti diketahui, beredar kabar bahwa akan ada perombakan manajemen di perusahaan migas milik negara tersebut. Bahkan isu yang beredar menyebut bahwa pucuk pimpinan Pertamina akan diganti.

"Dan ini jadi tolong media juga sabar, karena ini proses, kalau dibilang oh ini gini-gini, gak ada, di meja saya gak ada pengangkatan komut titik titik, Dirut titik titik, belum ada di meja saya," ujarnya dikutip Rabu (26/7).

Erick menjelaskan, saat ini pihaknya sedang melakukan penyesuaian setelah Rosan Roeslani bergabung di Kementerian BUMN sebagai wakil menteri BUMN II menggantikan Kartika Wirjoatmodjo setelah Pahala Mansury digeser menjadi wakil menteri luar negeri.

Erick dan para wakil menterinya tersebut memanggil manajemen perusahaan pelat merah perihal upaya percepatan target-target yang telah direncanakan.

"Kan saya sudah bilang bahwa kemarin sudah ada tour itu duty, ada Wamen baru, pak Tiko dan pak Rosan. Pak Tiko dan pak Rosan sedang mereview. Kalau saya kemarin manggil pak Ahok, saya panggil direksi titik titik, itu saya dengan bicara hal-hal yang saya pikir perlu percepat," jelasnya.

Erick menegaskan, soal strategi dan langkah Kementerian BUMN terbuka dan transparan. Seperti pada pertemuannya dengan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang membahas soal percepatan industri pertahanan.


"Dan itu saya sudah bilang ini konsistensi, dan saya sudah bilang saya dan pak Prabowo dipanggil pak presiden di Bogor kita bicara. Besoknya langsung saya bawa pak Rosan dan kemarin terbukti pak presiden datang ke Turen mengecek. Jadi saya tidak menutupi apa-apa," ungkapnya.

Erick menambahkan, hingga saat ini belum ada potensi pergantian manajemen Pertamina dan belum ada rencana Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang akan membahas hal tersebut.

Tuesday, July 25, 2023

Pertamina dan Petronas Tandatangani Perjanjian Jual Beli dengan Shell

 

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Wiko Migantoro menandatangani Perjanjian Jual Beli Kepemilikan Blok Masela. PHE bekerja sama dengan Petronas mengakuisisi 35 persen kepemilikan Shell di blok tersebut. Di waktu yang sama Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menandatangani MoU Strategic Partnership for Masela Block Development dengan Inpex. Kedua penandatanganan tersebut dilakukan pada pembukaan acara Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition bertempat di International Conference and Exhibition Center (ICE), BSD, Tangerang, Banten, Selasa 25 Juli 2023.
Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Wiko Migantoro menandatangani Perjanjian Jual Beli Kepemilikan Blok Masela. PHE bekerja sama dengan Petronas mengakuisisi 35 persen kepemilikan Shell di blok tersebut. Di waktu yang sama Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menandatangani MoU Strategic Partnership for Masela Block Development dengan Inpex. Kedua penandatanganan tersebut dilakukan pada pembukaan acara Indonesian Petroleum Association (IPA) Convention & Exhibition bertempat di International Conference and Exhibition Center (ICE), BSD, Tangerang, Banten, Selasa 25 Juli 2023. (Pertamina)

Tangerang, Beritasatu.com – PT Pertamina (Persero) melalui Subholding Upstream yaitu PT Pertamina Hulu Energi (PHE), menandatangani perjanjian jual beli untuk akuisisi kepemilikan Shell Upstream Overseas Services (I) Limited (SUOS) di Blok Masela. PHE yang bekerja sama dengan Petronas melalui Petronas Masela Sdn. Bhd. (Petronas Masela) mengambil alih 35 persen kepemilikan SUOS di blok tersebut.

PHE nantinya akan mengelola 20 persen dari kepemilikan tersebut dan 15 persen akan dikelola oleh Petronas Masela. Penandatanganan perjanjian jual beli kepemilikan Blok Masela dilakukan langsung oleh Direktur Utama PHE Wiko Migantoro, Naib Presiden Eksekutif & Ketua Pegawai Eksekutif Huluan Petronas, Datuk Adif Zulkifli, dan Director Finance for Acquisition Divestment and NBD Asia Pacific Shell Kuo Tong Soo.

Penandatanganan dilakukan pada acara pembukaan Konvensi Indonesia Petroleum Association (IPA) dan disaksikan oleh Menteri ESDM Arifin Tasrif, Direktur Jenderal MigasTutuka Ariadji, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati dan Presiden & Ketua Pegawai Eksekutif Kumpulan Petronas Tan Sri Tengku Muhammad Taufik, Selasa (25/7/2023)

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menyampaikan bahwa demi memenuhi kebutuhan energi nasional dibutuhkan komitmen untuk menjaga pasokan migas dari sisi hulu.

Advertisement

“Selain mengelola lapangan existing maka diperlukan strategi untuk mengembangkan lapangan baru, salah satunya adalah Lapangan Abadi di Blok Masela,” ungkap Nicke.

PHE sebagai Subholding Upstream Pertamina memiliki pengalaman panjang dalam kegiatan eksplorasi, pengembangan, dan produksi minyak dan gas laut dalam baik di Indonesia maupun di luar negeri. Selain itu, PHE, melalui salah satu anak usahanya, juga memiliki pengalaman yang terbukti dalam pengembangan dan pengoperasian Kilang LNG Badak dan juga pemasaran LNG domestik dan internasional.

“Kemampuan dan keandalan PHE yang menjadi bukti kuat bahwa Pertamina selaku BUMN dapat membangun kerja sama dengan partner global. Ke depannya Pertamina berharap dapat melakukan kerja sama strategis pengembangan bisnis dan potensi lainnya di masa mendatang, ” ungkap Nicke.

Nicke menjelaskan bahwa ke depannya Lapangan Abadi Blok Masela berpotensi menyerap hingga 10.000 tenaga kerja. Pengembangan Blok Masela diharapkan dapat membantu percepatan pengembangan area lokal sehingga dapat menciptakan lapangan kerja baru dan dapat menyerap tenaga kerja lokal. Hal ini tentunya akan berdampak langsung pada pengembangan ekonomi di wilayah Indonesia Timur.

Pertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target net zero emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.

Monday, July 24, 2023

UOB Sekuritas Diduga Bawa Kabur Duit Rp 50 M

 Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Foto: Ilustrasi Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lebih dari setahun berlalu sejak laporan polisi pertama, kasus dugaan penggelapan dana yang menyangkut anggota bursa (AB) PT UOB Kay Hian Sekuritas belum juga mendapat titik terang.

Pengacara korban Sakti Manurung mengatakan, korban kasus UOB Kay Hian tersebut berjumlah sebanyak 12 orang. Adapun total kerugiannya mencapai lebih dari Rp50 miliar.

Sakti mewakili para korban pertama kali membuat laporan ke polisi pada tanggal 20 Juni 2022 atas dugaan tindak pidana penipuan dan/atau penggelapan serta dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang dengan nomor LP/B/0296/VI/2022/SPKT/BARESKRIM POLRI. Baru pada 29 Juni 2022 laporan ini di limpahkan ke Polda Metro Jaya Subdit II Fiskal, Moneter dan Devisa (Fismondev) Unit 4.

Lantas bagaimana kronologi kasus dugaan penggelapan dana yang menyangkut UOB Kay Hian Sekuritas?

Perkara hukum terhadap anggota bursa ini bermula ketika para nasabah menyetorkan uangnya ke rekening yang diketahui atas nama UOB Kay Hian Pte Ltd dan PT UOB Kay Hian Sekuritas untuk membeli produk investasi jenis Obligasi. Produk ini ditawarkan oleh oknum yang mengaku sebagai karyawan di PT. UOB Kay Hian Sekuritas.

"Namun akhirnya diketahui bahwa uang yang disetorkan oleh para korban tidak dibelikan obligasi malah kemudian rekening atau uangnya di blokir dan sampai sekarang uang tersebut tidak dikembalikan kepada para korban," ungkap Sakti dalam keterangan yang diterima CNBC Indonesia, Minggu, (23/7/2023).

Selepas pelaporan polisi, kuasa hukum beserta beberapa orang perwakilan dari korban sudah pernah melakukan pertemuan dengan pihak PT. UOB Kay Hian Sekuritas di kantornya, dan Direktur Utama PT UOB Kay Hian Sekuritas turut hadir pada pertemuan tersebut.

Dalam pertemuannya, UOB Kay Hian Sekuritas berjanji akan melakukan audit untuk melakukan penyelesaian terhadap permasalahan ini, namun sampai saat ini belum ada laporan hasil audit atas perkara tersebut.

Dalam beberapa pertemuan, PT UOB Kay Hian Sekuritas berdalih bahwa para korban mentransfer dananya ke 'nomor reff' sehingga uangnya masuk ke 6 perusahaan milik oknum karyawan.

"Padahal seyogyanya proses transfer dana hanya perlu nomor rekening penerima dan nama rekening penerima saja, sementara itu semua sudah dibuktikan dengan adanya bukti-bukti transfer yang dimiliki oleh para korban dan sudah kami serahkan kepada penyelidik," ujar Sakti.

Terbaru, pada musyawarah terakhir di bulan Juni 2023, pihak UOB Kay Hian Sekuritas menyampaikan bahwa uang para korban tidak berada di UOB Kay Hian Sekuritas melainkan berada di oknum karyawan UOB Kay Hian Sekuritas.

Akan tetapi, alasan ini dipertanyakan pata korban karena pembekuan (freeze) terhadap rekening penerima uang yang disetor oleh para korban adalah pihak UOB Kay Hian Sekuritas.

"Berarti siapa yang berkuasa atas "rekening penampungan" uang para korban tersebut?," pungkasnya.

Dipaparkan juga, pihak UOB Kay Hian Sekuritas pernah menyampaikan akan memerintahkan oknum karyawan tersebut untuk mengembalikan uang para korban secara utuh, namun sampai saat ini tidak ada realisasinya.

Sementara itu, Sakti pun menilai proses penyelidikan hanya berkutat pada pemanggilan ulang saksi-saksi saja dan pengumpulan alat bukti berulang-ulang. Padahal, pihak kuasa hukum korban sudah berulang kali memberi data bukti pendukung dan memenuhi panggilan saksi kepada tim penyidik.

"Pada kesempatan ini, kami meminta sekaligus mendesak Bapak Kapolri dan Bapak Kapolda Metro Jaya yang baru supaya memonitor kasus ini, karena penanganan kasus ini sangat janggal," tambah Ali Amsar Lubis yang juga sebagai Advokat dari LQ Indonesia Law Firm.

Friday, July 21, 2023

Ramai BUMN Karya Dapat Proyek IKN, Siapa yang Paling Jumbo?

 PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) telah melaksanakan pembangunan proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN). Saat ini, total kontrak yang diperoleh WIKA Group di IKN mencapai Rp3,48 triliun. (Dok. Wika) Foto: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) telah melaksanakan pembangunan proyek di Ibu Kota Nusantara (IKN). Saat ini, total kontrak yang diperoleh WIKA Group di IKN mencapai Rp3,48 triliun. (Dok. Wika)

Jakarta, CNBC Indonesia - Proyek strategis pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur menjadi satu pemanis bagi potensi peningkatan kinerja emiten Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Karya di kala terpaan masalah klasik utang tinggi yang belum usai.

Emiten BUMN karya beserta anak usaha diketahui setidaknya telah mengamankan total nilai proyek hingga Rp48 triliun di ibu kota baru RI, berdasarkan keterbukaan informasi yang dilaporkan oleh perusahaan yang berstatus publik dan melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Ragam Proyek

Sejumlah emiten plat merah di bidang konstruksi diketahui mendapatkan hajatan dari proyek nasional tersebut. Sebut saja PT Wijaya Karya Bangunan Gedung Tbk (WEGE) yang menyatakan sedang menggarap dua proyek IKN senilai Rp1,2 triliun.

Pihak manajemen WEGE juga membenarkan kabar tersebut secara resmi dengan rincian kontrak baru yang diperoleh pada tahun 2022 antara lain proyek hunian pekerja konstruksi dengan nilai kontrak bruto sebesar Rp 442 miliar, dan proyek Gedung Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi dengan kontrak baru bruto sebesar Rp 746 miliar.

"Sehingga total kontrak yang berasal dari IKN sampai dengan saat ini adalah Rp 1,2 triliun," kata Sekretaris Perusahaan Purba Yudha Tama dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa (18/7)

Tak hanya itu, induk usaha WEGE yakni PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) juga mendapat berkat dengan total kontrak yang diperoleh mencapai Rp 3,48 triliun di proyek IKN. WIKA diketahui menjadi kontraktor pelaksana pada pembangunan Jalan Tol IKN Segmen KKT Kariangau - SP. Tempadung dan Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Timur.

Kemudian ada PT PP Tbk (PTPP) yang diketahui telah menerima total nilai kontrak dari IKN sebesar Rp4,15 triliun per akhir Juni 2023, dengan rincian delapan proyek yang telah dikantongi antara lain jalan akses menuju masjid IKN, dermaga logistik, Kawasan Inti Pusat Pemerintah (KIPP), Jalan Sumbu Kebangsaan Sisi Barat, Jalan Tol IKN Segmen 3B Kariangau - Sp. Tempadung, Gedung Istana Negara dan Lapangan Upacara, Gedung Kantor Kepresidenan RI, serta Gedung Kementerian Sekretariat Negara RI

Emiten BUMN Karya lainnya ada PT Waskita Karya Tbk (WSKT) yang tak ketinggalan dapat jatah melalui unit bisnisnya yaitu Infrastructure II Division memenangkan tender untuk pembangunan proyek Jalan Feeder Distrik KIPP IKN senilai Rp 1,3 triliun.

Selanjutnya ada PT Adhi Karya Tbk (ADHI) mengerjakan tujuh proyek di IKN senilai Rp2,9 triliun yang meliputi Hunian Pekerja Konstruksi, Tol IKN Seksi 3A Karangjoang-KKT Kariangau, Fender Jembatan Pulau Balang dan Duplikasi Jembatan Pulau Balang, Rumah Tapak Kedinasan untuk Jabatan Menteri, kemudian Prasarana Intake dan Jaringan Pipa Transmisi Sepaku, serta Land Development Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Zona 1B.

Nilai Kontrak Kumulatif

Terlepas dari proyek IKN yang berhasil diamankan, dari ke-empat besar BUMN karya, ADHI menjadi yang paling unggul dengan raihan nilai kontrak sepanjang paruh pertama 2023 sebesar Rp14 triliun. PTPP menyusul dengan total kontrak baru sebesar Rp11,62 triliun.

Posisi ketiga ada WIKA sebesar Rp10,5 triliun hanya saja periode nya baru sampai Mei 2023. Terakhir WSKT dengan nilai kontrak baru Rp7,82 triliun hingga akhir Juni 2023.

Proyek IKN yang masih menjadi angin segar bagi emiten konstruksi BUMN juga tak lepas dari dukungan anggaran infrastruktur pemerintah dalam APBD 2023 yang meningkat 7,75℅ menjadi Rp392 triliun, dibandingkan outlook APBD tahun sebelumnya sebesar Rp353,8 triliun.

Proyek-proyek konstruksi nasional juga akan semakin digencarkan mendekati tahun politik 2024, sehingga tahun ini menjadi masa yang paling efektif untuk mendorong penyerapan realisasi APBN dan APDB 2023 lebih optimal di bidang infrastruktur.

Kendati demikian, pengerjaan konstruksi juga sangat berkaitan erat dengan industri padat karya dan modal. Ini akan mempengaruhi likuiditas perusahaan yang tidak menutup kemungkinan masih ditopang oleh utang. Tingkat utang yang tinggi masih menjadi masalah belum usai bagi emiten BUMN karya kendati Bank Indonesia (BI) sudah menahan suku bunga.

Oleh karena itu dalam proses pengerjaan proyek tetap perlu diantisipasi ketahanan kinerja keuangan perusahaan terutama di tengah ketidakpastian global yang masih berlanjut.

CNBC INDONESIA RESEARCH