Wednesday, December 15, 2021

RI Ketinggalan Jauh, Negara Ini Borong 64 Jet Tempur F-35 AS

 U.S. Navy Blue Angels and U.S. Air Force Thunderbirds flyover New York City skyline, Tuesday April 28, 2020, in New York. The flyover was in salute to first responders in the fight against the COVID-19 pandemic. (AP Photo/Bebeto Matthews) Foto: Jet tempur milik militer Amerika Serikat (AS) mengudara di atas New York City untuk memberikan penghormatan terhadap para tenaga medis. (AP/Bebeto Matthews)

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI  - Lockheed Martin kembali berhasil menjual puluhan unit pesawat ke salah satu negara di dunia. Kali ini perusahaan keamanan dan kedirgantaraan global asal Amerika Serikat (AS) tersebut menekan kesepakatan pembelian jet tempur F-35 dengan Pemerintah Finlandia.

Sebanyak 64 unit pesawat F-35 ini menjadi kesepakatan senjata terbesar Finlandia. Nilai transaksi pembelian itu sebesar US$ 9,5 miliar atau setara dengan Rp 135 triliun. Nantinya, F-35 pertama akan dikirim ke Finlandia pada 2026 dan proses pengiriman akan selesai pada 2030 mendatang. PT BESTPROFIT



"F-35 memenuhi tuntutan kesiapan, kerja sama industri dan biaya," kata Menteri Pertahanan Antti Kaikkonen pada konferensi pers akhir pekan, dikutip dari AFP. "Dalam perbandingan kemampuan militer, sistem keseluruhan F-35 adalah yang terbaik dalam memenuhi kebutuhan kami."

F-35 merupakan pesawat paling anyar dengan kecepatan maksimum mach 1,6 dan daya jelajah hingga 2.800 km. Persenjataan yang mampu diboyong oleh sang burung besi tempur ini terdiri atas senjata ringan 1 × 25 mm (0,984 inci) GAU-22 / A 4-barrel meriam putar dengan 180 peluru. BEST PROFIT


Namun, keputusan Finlandia ini disayangkan beberapa produsen pesawat, terutama yang berasal dari Eropa. Dassault Aviation, produsen jet tempur Rafale, menyebut bahwa setiap pembelian yang dilakukan Finlandia seharusnya mengutamakan produk dari benua yang sama.Tak hanya pembelian pesawat, kesepakatan ini juga akan mencakup rudal udara-ke-udara AMIRAAM dan Sidewinder. Ada juga serta suku cadang, solusi pelatihan, dan pemeliharaan pesawat hingga akhir 2030.

"Sekali lagi kami menyadari dan menyesali preferensi Amerika yang berlaku di Eropa," ujar produsen pesawat itu. BESTPROFIT


Jakarta, CNBC Indonesia
Sebelumnya, Indonesia dikabarkan juga tertarik untuk membeli pesawat ini. Namun progres pembelian itu dilaporkan batal lantaran Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto Djojohadikusumo menganggap pembuatan pesawat ini terlalu memakan waktu. PT BESTPROFIT FUTURES

BPF
Saksikan video di bawah ini:

Indonesia Jadi Rebutan AS dan Rusia?


No comments:

Post a Comment