Friday, September 2, 2022

Emas di Bawah US$ 1.700 karena Kenaikan Dolar dan Suku Bunga

 Ilustrasi emas.

 PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Harga emas turun di bawah level kunci US$ 1.700 pada Kamis (1/9/2022) untuk pertama kalinya sejak Juli 2022, karena penguatan dolar dan ekspektasi kenaikan suku bunga agresif bank sentral dunia termasuk The Fed.

Harga emas di pasar spot turun 0,94% pada US$ 1,694,59 per ons, setelah turun ke level terendah sejak 21 Juli di awal sesi. Sedangkan harga emas berjangka AS ambles 1% pada US$ 1.705,9.

Emas dianggap sebagai penyimpan nilai aman di tengah ketidakpastian ekonomi. Namun lingkungan dengan tingkat suku bunga tinggi cenderung menghilangkan kilau aset karena tidak menghasilkan bunga. PT BESTPROFIT


"Jika The Fed tetap ingin mengendalikan inflasi dan mempertahankan suku bunga tinggi meski dibayangi resesi, itu bukan pertanda baik untuk emas," kata analis komoditas TD Securities, Daniel Ghali.

"Jika emas menembus di bawah kisaran US$ 1.675, diperkirakan tekanan jual substansial akan muncul. BEST PROFIT


Sementara indeks dolar melonjak ke level tertinggi dalam 20 tahun, setelah data menunjukkan pertumbuhan manufaktur AS Agustus turun. Selain data mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran pekan lalu memberi Federal Reserve lebih banyak ruang secara agresif menaikkan suku bunga. BESTPROFIT

PT BESTPROFIT FUTURES

BPF­

Penguatan dolar membuat emas batangan lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

Sedangkan imbal hasil Treasury AS juga naik, sehingga meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.

Sementara harga perak di pasar spot turun lebih dari 1,14% menjadi US$ 17,76, setelah mencapai level terendah dalam 2 tahun.

Platinum melemah 2,15% menjadi US$ 827.06 per ons, sementara paladium turun 3,8% menjadi US$ 2.005,19. "Saat kita menghadapi resesi, harga logam industri sangat rentan," tambah Ghali.

Aktivitas pabrik Asia merosot pada Agustus karena penguncian di Tiongkok dan tekanan biaya terus merugikan bisnis, survei menunjukkan. Chicago, Beritasatu.com

No comments:

Post a Comment