Jakarta, CNBC Indonesia - Turki akan menghentikan sementara impor beberapa tipe emas guna menjaga neraca keuangan dan defisit transaksi berjalan mereka.
Langkah tersebut dilakukan karena Turki butuh kucuran anggaran, lira yang lebih stabil, dan mengecilnya defisit transaksi berjalan untuk menanggulangi dampak ekonomi akibat gempa.
Bloomberg melaporkan, pemerintah Turki belum memberikan detail mengenai jenis emas atau metode pembayaran impor apa saja yang akan dilarang. PT BESTPROFIT
BEST PROFIT
Namun, penangguhan impor kemungkinan terkait dengan pembelian emas melalui metode "cash against goods". Seperti diketahui, Turki tengah berjuang keras untuk menyelamatkan korban dan ekonomi negara mereka pasca gempa hebat pada 6 Februari lalu.
Sebagai catatan, pembelian emas Turki melonjak tajam pada tahun lalu setelah inflasi Negara Bulan Sabit tersebut melambung 64,3% serta terus ambruknya mata uang lira.
Data World Gold Council menunjukkan bank sentral Turki merupakan pembeli emas terbesar pada 2022.
Bank sentral Turki (TCMB) menjadi pembeli terbesar dengan total pembelian mencapai 147,6 ton. Pembelian mereka jauh di atas bank sentral China (66,2 ton), Mesir (44,6 ton), dan Qatar (35 ton).
Di luar bank sentral, Turki juga memborong emas sebanyak 121,5 ton pada 2022 untuk keperluan industri perhiasan dan investasi. Pembelian tersebut melonjak dibandingkan 2021 yang tercatat 95,3 ton.
Pembelian besar-besaran emas tersebut ikut menjadi salah satu melebarnya defisit transaksi berjalan pada tahun lalu yang menembus US$ 48,8 miliar.
Nilai pembelian emas Turki pada Januari 2023 juga masih tinggi yakni mencapai US$ 5,1 miliar.
Jika impor emas semakin membesar dan defisit transaksi berjalan melebar maka sulit bagi Turki untuk menjaga stabilitas lira.
Kondisi ini akan mempengaruhi kemampuan Turki dalam mengimpor barang. Padahal, kebutuhan mereka dalam mengimpor barang untuk menanggulangi gempa sangat besar.
Beban akan semakin besar karena harga emas yang dalam tren kenaikan.
Pada perdagangan Selasa (14/2/2023), harga emas ditutup menguat 0,05% ke posisi US$ 1.854,29 per troy ons.
Harga emas memang sedikit melemah pada pagi hari ini. Pada perdagangan Rabu (15/2/2023) pukul 06:59 WIB, harga emas ada di posisi US$ 1.853,81 per troy ons. Harganya melandai 0,03%.
CNBC INDONESIA RESEARCH