Friday, September 27, 2024

Orang Terkaya Israel, Mesin Uangnya Ternyata Populer di RI

 

Yuri Milner (Getty Images/Taylor Hill)
Foto: Yuri Milner (Getty Images/Taylor Hill)
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel masih terus menyerang warga Palestina di Gaza, bahkan terbaru serangan juga ditujukan ke Lebanon. Di tengah kemelut tanpa henti, ternyata harta lima orang terkaya di Israel tidak goyang.

Catatan The Real-Time Billionaires List Forbes menunjukkan posisi 'Top 7' orang terkaya di negara tidak mengalami banyak perubahan. Total kekayaannya saat digabung mencapai US$ 79,3 miliar atau setara Rp 1.205 triliun (kurs Rp 15.200/US$).

Nama-nama orang terkaya itu adalah Eyal Ofer senilai US$ 19,9 miliar, Idan Ofer US$ 13,9 miliar, Dmitri Bukhman US$ 6,9 miliar, Igor Bukhman US$ 6,9 miliar, dan Yuri Milner US$ 6,8 miliar.

1. Eyal Ofer

Eyal Ofer adalah orang terkaya nomor satu di Israel. Ia menduduki peringkat ke-77 di dunia.

Pria berusia 74 tahun ini memiliki bisnis yang bergerak di bidang real estate, pelayaran, teknologi, perbankan, energi, dan sektor investasi lainnya.

Eyal adalah bos perusahaan berbasis di Monaco, beranama Ofer Global. Ia merupakan anak dari raja pelayaran Sammy Ofer dan memperoleh aset bapaknya itu atas hasil bagi dua dengan saudaranya Idan Ofer, yang juga miliarder Israel.

Portofolio real estatenya mencakup lebih dari 120 properti di seluruh dunia dan mencakup 15 Central Park West, 1250 Broadway, dan 50 United Nations Plaza di Manhattan. Aset Eyal lainnya termasuk VC tech fund O.G. Venture Partners, O.G. Energy dan saham di perusahaan publik Mizrahi Tefahot Bank dan Royal Caribbean Cruises.

2. Idan Ofer

Saudara Eyal Ofer ini mengoperasikan lebih dari 210 kapal bulk, kapal kontainer, kapal tanker minyak mentah di bawah bendera perusahaan Eastern Pacific Shipping. Dia juga merupakan pemilik 51% saham Israel Corp.

Idan juga memiliki 32% saham di tim sepak bola Spanyol Atletico de Madrid, serta 85% saham di klub bola Portugal FC Famalicao.

3. Dmitri Bukhman

Dmitri dan Igor Bukhman adalah dua saudara yang menjadi pemilik dari perusahaan pengembang game online, Playrix. Produk game online terkenalnya di antaranya adalah Homescapes, Fishdom, dan Township.

Dmitri dan Igor lahir dan tumbuh besar di Rusia. Keduanya telah memasarkan game online-nya sejak duduk di kelas SMA. Ia pun telah memindahkan kantor Playrix dari Rusia ke Israel pada 2022 beserta 1.500 karyawan asal Rusia.

Playrix kini menghasilkan perkiraan pendapatan tahunan lebih dari US$ 2,5 miliar. Bukhman bersaudara mengakuisisi saham di pengembang video dan game jejaring sosial Nexters Global.

4. Igor Bukhman

Kisah Igor tak ada beda dengan Dmitri. Keduanya pemilik perusahaan yang sama, sehingga harta kekayaannya yang dicatat Forbes pun juga sama, yakni masing-masing sebesar US$ 6,9 miliar.

5. Teddy Sagi

Teddy Sagi mendirikan pengembang perangkat lunak perjudian Playtech pada tahun 1999. Perusahaan ini memiliki pendapatan lebih dari US$ 1 miliar dan diperdagangkan di bursa saham London.

Dia telah membawa 4 perusahaan ke publik di AIM London: Playtech, Market Tech, pemroses pembayaran online SafeCharge, dan perusahaan keamanan siber Kape.

6. Stef Wertheimer 

Kon glomerat industri Israel Stef Wertheimer menjual dua perusahaan pada tahun 2013 dan 2014. Dia diketahui menjual perusahaan pemotongan logamnya ISCAR ke Berkshire Hathaway dalam 2 tahap: 80% seharga $4 miliar pada tahun 2006, dan sisanya seharga $2,05 miliar pada tahun 2013.

Dia juga mendirikan perusahaan pembuat pisau mesin jet Blades Technology dan menjual 51% sahamnya pada tahun 2014 kepada pembuat mesin jet Pratt & Whitney dengan jumlah yang tidak diungkapkan.

7. Yuri Milner

Miliarder posisi kelima terkaya di Israel ini juga merupakan seorang kelahiran Rusia. Ia merupakan investor teknologi pendukung pertama Facebook dan Twitter melalui dana ventura miliknya, DST Global.

Pria yang telah melepas kewarganegaraan Rusia pada 2022 silam ini pun kini telah menjual sahamnya di dua perusahaan digital tersebut dan kemudian berinvestasi di Spotify serta Airbnb.

Miliarder ini juga memperbesar porsi sahamnya pada perusahaan teknologi asal China, termasuk Alibaba dan JD.Com, serta pembuat ponsel Xiaomi.

Nah, itu dia daftar orang terkaya Israel yang hartanya tak berkurang meski sedang perang di Gaza. Ada yang memiliki mesin kekayaan dari produk yang populer di Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat!

Wednesday, September 25, 2024

Kena Aksi Profit Taking, Saham Bank Raksasa RI Berjatuhan

 

Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham perbankan raksasa terpantau berjatuhan pada perdagangan sesi I Rabu (25/9/2024) dan turut membebani pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini.

Per pukul 10:08 WIB, kelima saham bank raksasa ambles, dengan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi yang paling parah koreksinya yakni mencapai 5,88% ke posisi Rp 5.200/unit.Bahkan, saham BBRI juga menjadi penekan terbesar IHSG di sesi I hari ini yakni mencapai 28,7 indeks poin.

Sedangkan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menjadi yang paling minor koreksinya pada sesi I hari ini, yakni merosot 1,93% menjadi Rp 3.050/unit.

Berikut pergerakan saham bank raksasa pada sesi I hari ini.

Tampaknya, pelaku pasar mulai meralisasikan keuntungannya di saham perbankan raksasa pada hari ini, setelah beberapa hari terakhir mengalami kenaikan karena euforia pasar terkait pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve/The Fed).

Sebagai contoh saham BBRI, di mana dalam sebulan terakhir saja sudah melesat 1,45%. Bahkan sejak awal September, BBRI berhasil pulih dari zona koreksi dan mampu kembali ke level psikologis Rp 5.000 per lembar saham.

Sebelumnya, saham perbankan makin bergairah setelah dipangkasnya suku bunga acuan BI dan The Fed. Pasalnya, dengan tingkat suku bunga yang relatif rendah dapat mendorong daya beli masyarakat, meningkatkan konsumsi sehingga bisa mendorong kredit dan meningkatkan ketertarikan investor atas aset yang lebih berisiko seperti saham.

BI pada pekan lalu memutuskan untuk memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,00%. Bahkan, BI kedepan masih berpotensi memangkas suku bunga acuannya jika kondisi ekonomi dan rupiah semakin membaik.

Begitu juga dengan The Fed, di mana suku bunga acuannya resmi dipangkas sebesar 50 bps menjadi 4,75%-5%. The Fed juga diprediksi masih akan memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan berikutnya, dengan catatan inflasi dan tenaga kerja semakin mendingin.

CNBC Indonesia Research

Tuesday, September 24, 2024

Jelang Akhir Masa Jabatan, Ketakutan Jokowi Makin Nyata

 

Sejumlah pekerja menyantap makan siang di pusat kuliner di kawasan Jakarta, Jumat (6/9/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Ilustrasi kelas menengah RI (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perputaran uang yang menyusut di Indonesia saat pertumbuhan ekonomi masih terus tumbuh di kisaran 5% sempat menjadi kekhawatiran Presiden Joko Widodo, pada akhir tahun lalu.

Kepala negara saat itu menilai masalah itu muncul karena uang masyarakat kebanyakan masuk ke instrumen investasi Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia, seperti Surat Berharga Negara (SBN), Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI) dan Sekuritas Valas Bank Indonesia (SVBI).

"Jangan-jangan terlalu banyak yang dipakai untuk membeli SBN, atau SRBI atau SPBI, sehingga yang masuk ke sektor riil menjadi berkurang," kata Jokowi dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2023, dikutip Minggu (22/9/2024).


Setelah menyampaikan kekhawatirannya itu, likuiditas bank mulai menunjukkan pervaikan. Pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) mengalami akselerasi, walaupun masih terpaut jauh dibandingkan dengan pertumbuhan kredit.

Namun, pada paruh pertama tahun ini, pertumbuhan DPK kembali melambat dalam dua bulan beruntun. DPK tumbuh melambat, terutama pada rekening giro. Membuat kekhawatiran Jokowi kembali menyeruak jelang ia lengser pada Oktober mendatang.

Bank Indonesia (BI) menunjukkan pertumbuhan DPK melandai menjadi 7,5% (year on year/yoy) pada Juli 2024 atau lebih rendah dibandingkan Juni 2024 yang berada di angka 8,2% yoy. DPK melandai dua bulan beruntun setelah menyentuh titik tertingginya pada Mei 2024 yakni 8,5% yoy.

Pertumbuhan DPK yang melambat ini terjadi baik dalam rupiah maupun valuta asing (valas). Penghimpunan DPK berdasarkan valuta rupiah juga melandai menjadi 5,9% yoy pada Juli 2024 dan valas juga melandai menjadi 16,7% yoy.

Hal ini kemudian diikuti oleh menurunnya jumlah kelas menengah di Indonesia. Seyogyanya segmen ini merupakan kelas yang memiliki alokasi tabungan dari total pendapatan.

Kelas menengah di Indonesia turun kasta sejak masa krisis Pandemi Covid-19, berdasarkan catatan Badan Pusat Statistik (BPS). Pada 2019 jumlah kelas menengah di Indonesia 57,33 juta orang atau setara 21,45% dari total penduduk. Lalu, pada 2024 hanya tersisa 47,85 juta orang atau setara 17,13%.

Artinya ada sebanyak 9,48 juta warga kelas menengah yang turun kelas. Karena, data kelompok masyarakat kelas menengah rentan atau aspiring middle class malah naik, dari 2019 hanya sebanyak 128,85 juta atau 48,20% dari total penduduk, menjadi 137,50 juta orang atau 49,22% dari total penduduk.

Demikian juga dengan angka kelompok masyarakat rentan miskin yang ikut membengkak dari 2019 sebanyak 54,97 juta orang atau 20,56%, menjadi 67,69 juta orang atau 24,23% dari total penduduk pada 2024. Artinya, banyak golongan kelas menengah yang turun kelas kedua kelompok itu.

"Bahwa memang kami identifikasi masih ada scarring effect dari Pandemi Covid-19 terhadap ketahanan dari kelas menengah," ucap Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti

Sejumlah pekerja menyantap makan siang di pusat kuliner di kawasan Jakarta, Jumat (6/9/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Ilustrasi kelas menengah (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sementara itu, pertumbuhan tabungan masyarakat yang kurang dari Rp100 juta dari Juli 2016 hingga Juli 2019 tercatat sebesar 26,3%. Sementara masyarakat dengan tabungan Rp100 juta hingga Rp200 juta di periode yang sama bertumbuh 29,4%.

Pertumbuhan ini tampak mengalami penurunan jika dibandingkan dengan kondisi Juli 2021 hingga Juli 2024 yang hanya bertambah 11,9% untuk masyarakat dengan tabungan kurang dari Rp100 juta dan naik 13,3% untuk masyarakat dengan tabungan Rp100 juta hingga Rp200 juta.

Berbeda halnya dengan masyarakat yang memiliki tabungan di atas Rp5 miliar atau yang banyak diisi oleh pihak korporasi, justru cenderung mengalami peningkatan yang signifikan.

Pada Juli 2016 hingga Juli 2019 tercatat mengalami kenaikan sebesar 29,7% dan pada Juli 2021 hingga Juli 2024 kembali bertumbuh bahkan lebih tinggi yakni sebesar 33,9%.

Ketua Dewan Komisioner (DK) LPS, Purbaya Yudhi Sadewa berekspektasi pertumbuhan DPK perbankan bakal tumbuh sampai double digit tahun depan. Menurutnya, itu dapat dicapai dengan merealisasikan pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 7% hingga 8%.

"Otomatis kalau ekonominya baik, pertumbuhan DPK juga bagus, uang saya [LPS] makin banyak. Ekonominya juga stabil, jadi uangnya makin bertumbuh. Jadi ekspektasi kita begitu. Dan peluang untuk itu terbuka lebar," ujarnya selepas Bloomberg CEO Forum di St Regis Jakarta, Rabu (4/9/2024).

Purbaya juga menegaskan, jika pertumbuhan ekonomi yang lebih cepat bisa direalisasikan dengan segera tahun depan, maka kita akan bisa double digit DPK-nya.

Terpisah, Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. (BTN) Nixon Napitupulu mengatakan, bahwa likuiditas tersedia, namun mahal akibat dampak dari suku bunga tinggi yang diperkirakan bertahan lama.

"Likuiditas aman, likuiditas no issue. Cuma masalah kan harganya. Jadi kalau tanya 'Likuiditas ketat nggak?' Definisi ketat itu kan pesannya nggak ada. Likuiditas ada, tapi harganya naik. Itu yang terjadi Jadi lo beli pakaian, pakaian ada nggak? Ada, tapi harganya naik," kata Nixon di Perumahan Pesona Kahuripan 9, Kabupaten Bogor, dikutip Minggu (8/9/2024) lalu.

Sementara itu, Direktur Keuangan dan Strategi PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) Sigit Prastowo mengatakan likuiditas tetap menjadi concern utama bank pelat merah itu untuk semester II-2024. Ia mendasari itu dari rasio pinjaman terhadap simpanan bank BUMN yang mengalami tren kenaikan.

Ia melanjutkan, permintaan kredit pun cukup tinggi. Namun, itu tidak diimbangi dengan pertumbuhan simpanan atau dana pihak ketiga yang tinggi.

"Terus kedua, di sisi pertumbuhan atau demand kreditnya cukup tinggi. Jadi memang secara umum, kalau secara industri pertumbuhan kreditnya itu lebih tinggi dari pertumbuhan fundingnya. Loan kan secara nasional tumbuhnya kira-kira 11-12%, fundingnya tumbuhnya 7-8%. Otomatis ini akan dorong kenaikan LDR secara keseluruhan. Sehingga bisa dibilang liquidity ini tetap akan menjadi concern," ujar Sigit.

Terpisah, Direktur Kepatuhan OK Bank Efdinal Alamsyah menyampaikan bahwa tabungan yang terhimpun turun sekitar 12% secara tahunan atau year on year (yoy) per 4 September 2024.

Menurut Efdinal, menurunnya daya beli membuat nasabah mengalihkan pengeluaran mereka ke kebutuhan dasar atau barang yang lebih esensial.

"Ini bisa tercermin dari perubahan pola transaksi, misal penurunan pada transaksi di kategori seperti hiburan atau restoran, sementara ada peningkatan dalam kategori seperti bahan makanan atau kebutuhan rumah tangga," katanya saat dihubungi CNBC Indonesia, Kamis (6/9/2024).

Friday, September 20, 2024

Keluar Dari FTSE, Saham BREN Langsung ARB dan Longsor 19,95%

 

Barito Renewables Energy. (Dok: BNI Sekuritas)
Foto: Barito Renewables Energy. (Dok: BNI Sekuritas)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) dibuka anjlok sampai menyentuh level Auto Reject Bawah (ARB) setelah dikeluarkan dari indeks FTSE.

CNBC Indonesia memantau hingga pukul 09.10 WIB, saham BREN ambles 19,95% menuju posisi Rp8.825 per lembar.

Ini menjadi penurunan paling dalam setelah sebelumnya saham BREN kuat dalam tren penguatan dan sempat menyentuh ke atas level Rp12.000 per lembar pada bulan ini.

Saham BREN yang kena ARB hari ini membuatnya menyentuh level terendah sejak sebulan lalu atau dari 15 Agustus 2024.

Anjloknya saham BREN disinyalir karena dikeluarkan dari indeks FTSE.

Melalui pengumuman resmi FTSE Russel pada Kamis kemarin (19/9/2024), saham BREN dikeluarkan lantaran tidak memenuhi persyaratan free float. Dalam pernyataan FTSE, mereka menjelaskan ada empat pemegang saham yang mengendalikan 97% dari total saham yang diterbitkan.

Penghapusan saham BREN kemudian akan efektif sejak pembukaan pada hari Rabu pekan depan (25/9/2024).

Sebelumnya, BREN akan masuk ke dalam indeks FTSE Global Equity Series - Large Cap yang akan berlaku per 20 September 2024 dan efektif pada 23 September 2024.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Thursday, September 19, 2024

Daftar 6 Dana Pensiun yang Dibubarkan OJK Tahun Ini

 

Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun sekaligus Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono, memberikan pemaparan dalam Insurance Forum pada Selasa (16/7/2024). (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)
Foto: Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun sekaligus Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Ogi Prastomiyono, memberikan pemaparan dalam Insurance Forum pada Selasa (16/7/2024). (CNBC Indonesia/Tias Budiarto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah membubarkan 6 dana pensiun (dapen) sepanjang 2024 dengan penyebab yang beragam. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun Ogi Prastomiyono mengatakan bahwa kebanyakan dapen yang tutup adalah dana pensiun pemberi kerja (DPPK).

"Memang dapen (DPPK) sudah tidak lagi berkenan program dapen. jadi itu dia dialihkan ke DPLK (dana pensiun lembaga keuangan), dan kita setiap menyetujui pembubaran dapen itu, kunci utama perlindungan peserta," kata Ogi usai meluncurkan Peta Jalan Pengembangan dan Penguatan Dana Pensiun Indonesia 2024-2028, dikutip Kamis (19/9/2024).

Selain itu, kata Ogi, ada pula DPPK yang pendirinya sudah tidak ada, sehingga harus dibubarkan.

Sebagai informasi, enam dapen yang telah dibubarkan sepanjang paruh pertama 2024 adalah Dana Pensiun LEN Industri, Dana Pensiun Jasa Tirta II, Dana Pensiun Natour, Dana Pensiun Hotel Indonesia Internasional, Dana Pensiun LKBN Antara, dan Dana Pensiun Rajawali Nusantara Indonesia.

Ogi melanjutkan bahwa OJK memiliki satuan kerja (satker) untuk mengawasi dapen bermasalah. Oleh karena itu, sejauh ini, penutupan dapen tidak menimbulkan gejolak dan hak-hak peserta tetap terpenuhi.

"So far kita bisa mengendalikan hal tersebut karena kita berpegang bahwa perlindungan terhadap peserta itu harus menjadi utama," ujar Ogi.

Sementara itu total aset dana pensiun per Mei 2024 mencapai Rp 1.439,71 triliun atau tumbuh 8,36% secara tahunan (yoy) dengan compounded annual growth rate (CAGR) periode 2020-2023 mencapai 9,95%.

Kemudian jumlah penyelenggara program pensiun sebanyak 222, dengan 3 penyelenggara program pensiun wajib dan 3 penyelenggara program pensiun sukarela yang meliputi 28,29 juta peserta dari seluruh program tersebut.