Monday, February 10, 2025

Cara Blokir KTP yang Didaftarkan Pinjol Ilegal Sepihak

 

OJK Atur Cara dan Larangan Tagih Utang Pinjol
Foto: infografis/OJK Atur Cara dan Larangan Tagih Utang Pinjol/Aristya rahadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Kasus penyalahgunaan Kartu Tanda Penduduk (KTP) untuk pendaftaran pinjaman online (pinjol) ilegal semakin marak terjadi. Hal ini pun kerap meresahkan masyarakat.

Jika Anda mendapati KTP Anda digunakan tanpa izin untuk pinjol ilegal, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menghubungi perusahaan pinjol terkait. Laporkan bahwa data Anda telah disalahgunakan dan minta agar pinjaman tersebut dibatalkan serta memastikan tidak ada tagihan di masa mendatang. Selanjutnya, segera laporkan kejadian ini ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Anda dapat menghubungi OJK melalui nomor telepon 157, WhatsApp di 081157157157, atau email ke konsumen@ojk.go.id. Sertakan bukti-bukti pendukung seperti notifikasi pinjaman atau pesan intimidasi yang diterima.

Selain itu, penting untuk melaporkan kasus ini ke kepolisian setempat. Bawa semua bukti yang menunjukkan bahwa KTP Anda telah disalahgunakan, seperti screenshot aplikasi pinjol ilegal atau bukti tagihan yang tidak sah.

Untuk mencegah penyalahgunaan lebih lanjut, Anda juga dapat menghubungi Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) setempat. Laporkan penyalahgunaan data Anda dan ajukan permohonan pemblokiran NIK KTP agar tidak digunakan secara ilegal di masa depan.

Adapun langkahnya, anda bisa datang langsung ke kantor Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) setempat. Sesampainya di kantor Dukcapil, mintalah kepada petugas agar KTP tersebut diblokir.

Friday, February 7, 2025

Analisis Penyebab IHSG Ambruk Hingga 3% Lebih

 

Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: Ilustrasi Bursa (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Dibuka melemah signifikan, melanjutkan aksi koreksi dalam yang juga terjadi pada perdagangan hari sebelumnya.

Pada perdagangan Jumat (7/2/2025), IHSG dibuka langsung ambruk 2% lebih dan sempat turun lebih dalam hingga terkoreksi 3,18% ke 6.656,72. Total transaksi tercatat mencapai Rp 2,73 triliun yang melibatkan 29 miliar saham dan ditransaksikan 227 ribu kali.

Ambruknya IHSG masih didorong oleh tingginya aksi jual asing pada sejumlah emiten blue chip RI, termasuk emiten perbankan. Meski demikian, pelemahan terbesar IHSG hari ini paling utama karena ambruknya kinerja saham-saham milik taipan Prajogo Pangestu.

Tercatat, seluruh sektor perdagangan bursa bergerak di zona merah.

Saham milik taipan terkaya RI Prajogo Pangestu, Barito Renewables (BREN), terpantau ambruk 19,94% dan sudah menyentuh ARB di awal sesi I hari ini ke posisi Rp 7.025/unit. 

Tak tanggung-tanggung, saham BREN juga membebani Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal sesi I hari ini, yakni mencapai 66,4 indeks poin atau menjadi biang kerok lebih dari 1% pelemahan IHSG.

Kemudian ada emiten Prajogo lain yakni Chandra Asri Pacific (TPIA) yang membebani 20 poin indeks atau berkontribusi atas 0,3% pelemahan IHSG.

Tiga emiten Prajogo lainnya yakni Barito Pacific (BRPT), Petrosea (PTRO) dan Petrindo Jaya Kreasi (CUAN) juga masuk dalam 10 saham pemberat kinerja IHSG dengan masing-masing berkontribusi atas penurunan 12, 5 dan 4 indeks poin.

Kilau Saham Prajogo Redup

Ambruknya saham BREN terjadi adanya kabar bahwa Morgan Stanley Capital International tidak akan memasukan tiga emiten konglomerasi Prajogo Pangestu ke dalam indeks MSCI Investable Market pada review Februari 2025.

Adapun salah satunya yakni BREN. Selain BREN, ada PT Petrosea Tbk (PTRO) dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk (CUAN.

Hal ini karena setelah analisis dan masukan, ditemukan kendala investibility di ketiga saham tersebut. MSCI akan meninjau kembali kelayakan saham-saham tersebut sebagai bagian dari tinjauan indeks di masa mendatang dan akan memberikan komunikasi lebih lanjut sesuai kebutuhan.

Sebelumnya, rebalancing atau kocok ulang indeks MSCI akan diumumkan pada 12 Februari mendatang. Rumor beredar akan ada tiga saham konglomerat masuk, di mana salah satunya yakni BREN.

Indeks MSCI kerap menjadi acuan investor asing untuk investasi di negara-negara tertentu, termasuk emerging market seperti Indonesia.

Dalam setahun, mereka melakukan kocok ulang ini empat kali, yakni pada bulan Februari, Mei, Agustus, dan November.

Kabar pasar saat ini tengah ramai diperbincangkan soal tiga saham konglomerat yang akan masuk jadi jajaran konstituen MSCI Indonesia Large-Cap.

Sebenarnya, rumor tiga saham itu masuk MSCI sudah dari lama. Apalagi, untuk BREN ini menjadi yang kedua kalinya karena sebelumnya gagal masuk ke indeks FTSE gara-gara dinilai tidak memenuhi syarat free float.

Hal ini lantaran BREN tidak masuk karena dinilai tidak memenuhi syarat free float minimal 5%.

Waktu itu, FTSE menilai 97% jumlah saham beredar BREN masih terkonsentrasi pada empat pemegang saham. Namun, hal tersebut akhirnya disanggah oleh pihak manajemen BREN dan meminta pihak FTSE Russell untuk mencabut pernyataan tersebut dan mengeluarkan klarifikasi.

Asing Masih Ogah Tanam Dana

Selanjutnya pelemahan IHSG juga diperparah oleh kaburnya dana asing dari pasar modal RI. Tercatat asing kembali mencatatkan aksi jual (net sell) hingga Rp 2,3 triliun pada perdagangan kemarin.

Aksi jual di pasar modal terjadi seiring dengan laporan kinerja keuangan perbankan yang kurang optimal dengan pertumbuhan laba sangat tipis dan diiringi dengan biaya dana yang semakin membengkak imbas persaingan likuiditas selama pengetatan kondisi moneter.

Sejumlah analis menunjuk, kinerja perbankan yang tidak sesuai harapan juga diperparah dengan nilai tukar yang diperkirakan masih belum akan membaik dalam waktu dekat, sehingga potensi keuntungan bagi investor asing semakin terpangkas. Terlebih lagi, kenaikan saham juga diprediksi oleh banyak akan akan cukup terbatas untuk tahun ini.

kemarin, investor asing tercatat melakukan penjualan bersih jumbo sebesar Rp2,34 triliun di seluruh pasar dan sebesar Rp2,38 triliun di pasar reguler. Sedangkan di pasar negosiasi, asing melakukan pembelian bersih sebesar Rp40 miliar.

Adapun saham-saham apa saja yang paling ramai dilego asing  kemarin adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) sebesar Rp1,39 triliun dan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) sebesar Rp490,72 miliar.


Thursday, February 6, 2025

Analisis Penyebab IHSG Ambles Nyaris 2% Hingga Balik ke Level 6.800

 

Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Bursa Efek Indonesia (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar modal RI mengalami guncangan hebat dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi dalam dan kembali ke level 6.800.

Hingga pukul 11.17 WIB IHSG tercatat melemah nyaris 2% atau tepatnya terkoreksi 121.45 poin (-1,81%) ke 6.894,81. Total transaksi tercatat mencapai RP 5,35 triliun yang melibatkan 82 miliar saham dan ditransaksikan 728 ribu kali.


Pelemahan ini terjadi seiring dengan kembali derasnya arus dana asing yang ke luar dari pasar modal RI. Tercatat pada perdagangan kemarin (5/2/2025) asing membukukan aksi jual bersih (net sell) Rp 512 miliar, dengan total dana asing keluar sejak awal tahun mencapai Rp 4,91 triliun.

Secara sektoral seluruh sektor di bursa mengalami pelemahan, kecuali sektor kesehatan yang tercatat tumbuh tipis.

Sektor keuangan tercatat menjadi penekan utama kinerja IHSG yang mengalami kontraksi hingga 2,34%, diikuti sektor basic material yang melemah 1,80%.

Secara spesifik, emiten-emiten blue chip masih menjadi pemberat utama, khususnya sektor perbankan yang turun signifikan usai sejumlah emiten melaporkan kinerja keuangan yang kurang optimal dan tidak sesuai dengan harapan investor.

Sejumlah bank yang telah melaporkan laporan keuangan setahun penuh, mencatatkan kinerja laba yang tumbuh tipis karena cost of fund yang semakin membengkak, khususnya yang dialami oleh bank BUMN.

Saham Bank Mandiri (BMRI) menjadi pemberat utama IHSG hari ini yang turun 7,24% ke Rp 5.125 per saham dengan kontribusi pelemahan ke IHSG mencapai 33,51 indeks poin. Lalu diikuti oleh Bank Rakyat Indonesia (BBRI) yang turun 2,17% ke Rp 4.040 per saham dengan kontribusi pelemahan 12,29 indeks poin.

Kemudian ada Bank Central Asia (BBCA) yang turun 1,92% ke Rp 8.950 per saham atau setara pelemahan 9,76 indeks poin.

Adapun sejumlah emiten lain yang menekan kinerja IHSG termasuk Chandra Asri (TPIA), Astra International (ASII) dan Bank Negara Indonesia (BBNI) yang pemelahannya setara 5 hingga 8 indeks poin.

Sentimen Pasar

Pergerakan IHSG pada hari ini juga cenderung masih akan dipengaruhi oleh respons investor terkait data pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih bertengger di kisaran angka 5%.

Pertumbuhan di level tersebut terkesan cukup baik namun jika dilihat lebih dalam, pertumbuhan tersebut tidak benar-benar cukup baik karena tahun kemarin cukup banyak momen politik yang dapat mendorong konsumsi dan roda perekonomian. Dengan kata lain, besar harapan pertumbuhan ekonomi 2024 dapat lebih tinggi dibandingkan 2023.

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal IV-2024 (year on year/yoy)yang tumbuh sebesar 5,02%. Secara setahun penuh (2024) ekonomi hanya tumbuh 5,03%. Pertumbuhan ini didorong oleh konsumsi rumah tangga dan investasi.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 adalah yang terendah dalam tiga tahun terakhir. Pertumbuhan tersebut juga jauh di bawah target pemerintah di APBN 2024 sebesar 5,2%. Kendati demikian, ekonomi masih tumbuh di level historisnya yakni 5% di tengah kencangnya isu pelemahan daya beli.

Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menuturkan komponen pengeluaran yang berkontribusi besar ke PDB adalah konsumsi rumah tangga (RT) dengan kontribusi 53,71% yang tumbuh 4,98%. Kemudian, pembentukan modal tetap bruto (PMTB) atau investasi mencatat kontribusi sebesar 30,12% dan pertumbuhannya mencapai 5,03%.

"Jika dilihat dari sumber pertumbuhan kuartal IV-2024 konsumsi rumah tangga masih menjadi sumber pertumbuhan pada sisi pengeluaran yaitu sebesar 2,62%," ujar Amalia dalam konferensi pers BPS, Rabu (5/2/2025).

Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 tampak tumbuh di kisaran 5%, namun jika ditelisik lebih dalam, kondisi ini tidak sepenuhnya baik karena periode 2024 ada pemilihan presiden (pilpres) di awal tahun kemudian dilanjutkan dengan momen pemilihan kepala daerah (pilkada) di akhir tahun.

Maka dari itu, cukup besar harapan bahwa dengan momen penting tersebut dan harapan untuk dapat meningkatkan konsumsi masyarakat secara signifikan yang berujung pada tingginya pertumbuhan ekonomi Indonesia sangatlah besar. Namun takdir berkata sebaliknya.

Untuk diketahui, pertumbuhan ekonomi Indonesia setahun penuh pada 2022 dan 2023 tercatat lebih tinggi dibandingkan 2024 yakni masing-masing sebesar 5,31% dan 5,05%.

Wednesday, February 5, 2025

BI Cabut Rupiah Pecahan Rp150.000, Bisa Ditukar Sampai 2035

 

Uang Koin 10000 for the children of the world. (Dok. E-Commecre)
Foto: Uang Koin 10000 for the children of the world. (Dok. E-Commecre)

Jakarta, CNBC Indonesia - Seiring dengan pencabutan dan penarikan Uang Rupiah Khusus Seri For The Children of The World Tahun Emisi (TE) 1999 pecahan Rp150.000 dan Rp10.000 dari peredaran, masyarakat yang memiliki pecahan tersebut dapat menukarkannya di Bank Umum mulai 31 Januari 2025 sampai dengan 31 Januari 2035, atau 10 tahun sejak tanggal pencabutan.

Ramdan Denny Prakoso, Kepala Departemen Komunikasi BI, mengungkapkan terhitung tanggal 31 Januari 2025, Uang Rupiah Khusus tersebut tidak lagi berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Bagi masyarakat yang memiliki Uang Rupiah Khusus tersebut dan ingin melakukan penukaran, dapat menukarkannya di Bank Umum mulai 31 Januari 2025 sampai dengan 31 Januari 2035, atau 10 tahun sejak tanggal pencabutan," kata Ramdan, dalam siaran pers, dikutip Rabu (5/2/2025).

Layanan penukaran dapat dilakukan di Kantor Pusat maupun Kantor Perwakilan Bank Indonesia di seluruh Indonesia dengan terlebih dahulu melakukan pemesanan penukaran melalui aplikasi PINTAR yang diakses melalui www.pintar.bi.go.id, dengan mengacu pada ketentuan atau informasi yang disampaikan mengenai jadwal operasional dan layanan publik Bank Indonesia.

Penggantian akan diberikan sebesar nilai nominal yang sama dengan yang tertera pada Uang Rupiah dimaksud. Apabila Uang Rupiah yang akan ditukarkan dalam kondisi lusuh, cacat, atau rusak maka penggantian dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No.21/10/PBI/2019 mengenai Pengelolaan Uang Rupiah, yaitu:

  1. Dalam hal fisik Uang Rupiah logam lebih besar dari 1/2 (satu perdua) ukuran aslinya dan ciri uang Rupiah dapat dikenali keasliannya, diberikan penggantian sebesar nilai nominal uang Rupiah yang ditukarkan, dan;
  2. Dalam hal fisik Uang Rupiah logam sama dengan atau kurang dari 1/2 (satu perdua) ukuran aslinya, tidak diberikan penggantian.