Monday, September 30, 2024

Aturan Terbaru Biaya Admin Bulanan BCA, BRI, BNI dan Mandiri

 

Seorang nasabah tengah melakukan transaksi di mesin ATM BRI.
Foto: Dok: BRI
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Saldo tabungan nasabah bank terpotong sejumlah kecil tertentu setiap bulan. Itu adalah biaya administrasi yang harus ditanggung nasabah melalui rekeningnya.

Hal tersebut merupakan hal yang lumrah sebab bank memerlukan biaya untuk menutupi biaya operasional mereka dalam menyimpan dana dan menyediakan berbagai layanan kepada nasabah.

Biaya ini mencakup biaya pengelolaan akun, pemrosesan transaksi, keamanan, dan infrastruktur teknologi yang diperlukan untuk menjalankan operasi mereka. Biaya administrasi juga digunakan untuk menghasilkan pendapatan tambahan bagi bank.

Adapun biaya administrasi di bank adalah biaya yang dikenakan kepada nasabah sebagai kompensasi atas berbagai layanan administratif yang disediakan oleh bank. Ini mencakup berbagai jenis biaya yang terkait dengan pengelolaan akun, pemrosesan transaksi, dan administrasi umum.

Pembebanan biaya administrasi ini memungkinkan bank untuk tetap beroperasi dan menyediakan layanan kepada nasabah mereka. Adapun nominalnya bisa beragam, mulai dari nol rupiah hingga belasan rupiah.

Berikut daftar Biaya administrasi tiap bank dirangkum dari berbagai sumber:

PT Bank Central Asia Tbk. (BCA)

BCA menerapkan biaya administrasi berbeda untuk produk Tahapan BCA dan kartu GPN Blue Paspor. Untuk Tahapan BCA, biaya adminnya sebesar Rp 15 ribu untuk Blue Paspor, Rp 17 ribu untuk Gold Paspor, dan penalty ditetapkan Rp 5 ribu.

Sementara itu, untuk kartu GPN, Blue Paspor dikenai biaya Rp 14 ribu, Gold Paspor Rp 16 ribu, dan ada denda Rp 5 ribu juga. Platinum Paspor memiliki biaya Rp 20 ribu.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI)

Bank Mandiri mengenakan biaya admin sebesar Rp 12.500 per bulan untuk tabungan Rupiah, dengan saldo minimum Rp 100 ribu. Jika saldo minimum tidak terpenuhi atau rekening menjadi pasif, maka akan ada biaya tambahan Rp 5 ribu.

Biaya penutupan rekening adalah Rp 50 ribu. Namun, Bank Mandiri juga memiliki produk TabunganKu yang tidak dikenai biaya administrasi.

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI)

BNI menerapkan biaya pengelolaan rekening bulanan sebesar Rp11 ribu, dengan saldo minimum Rp150 ribu. Ada denda Rp5 ribu jika saldo jatuh di bawah minimum, dan biaya penutupan rekening sebesar Rp10 ribu.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI)

BRI memiliki biaya administrasi bulanan sebesar Rp 12.000 untuk tabungan BritAma. Biaya tambahan sebesar Rp 6.500 dikenakan untuk kartu, dengan saldo minimum Rp 50 ribu.

Biaya penutupan rekening juga sebesar Rp 50 ribu. Produk tabungan BritAma BRI didukung oleh fasilitas e-banking dan sistem real-time online untuk kemudahan transaksi nasabah.

Friday, September 27, 2024

Orang Terkaya Israel, Mesin Uangnya Ternyata Populer di RI

 

Yuri Milner (Getty Images/Taylor Hill)
Foto: Yuri Milner (Getty Images/Taylor Hill)
Daftar Isi

Jakarta, CNBC Indonesia - Israel masih terus menyerang warga Palestina di Gaza, bahkan terbaru serangan juga ditujukan ke Lebanon. Di tengah kemelut tanpa henti, ternyata harta lima orang terkaya di Israel tidak goyang.

Catatan The Real-Time Billionaires List Forbes menunjukkan posisi 'Top 7' orang terkaya di negara tidak mengalami banyak perubahan. Total kekayaannya saat digabung mencapai US$ 79,3 miliar atau setara Rp 1.205 triliun (kurs Rp 15.200/US$).

Nama-nama orang terkaya itu adalah Eyal Ofer senilai US$ 19,9 miliar, Idan Ofer US$ 13,9 miliar, Dmitri Bukhman US$ 6,9 miliar, Igor Bukhman US$ 6,9 miliar, dan Yuri Milner US$ 6,8 miliar.

1. Eyal Ofer

Eyal Ofer adalah orang terkaya nomor satu di Israel. Ia menduduki peringkat ke-77 di dunia.

Pria berusia 74 tahun ini memiliki bisnis yang bergerak di bidang real estate, pelayaran, teknologi, perbankan, energi, dan sektor investasi lainnya.

Eyal adalah bos perusahaan berbasis di Monaco, beranama Ofer Global. Ia merupakan anak dari raja pelayaran Sammy Ofer dan memperoleh aset bapaknya itu atas hasil bagi dua dengan saudaranya Idan Ofer, yang juga miliarder Israel.

Portofolio real estatenya mencakup lebih dari 120 properti di seluruh dunia dan mencakup 15 Central Park West, 1250 Broadway, dan 50 United Nations Plaza di Manhattan. Aset Eyal lainnya termasuk VC tech fund O.G. Venture Partners, O.G. Energy dan saham di perusahaan publik Mizrahi Tefahot Bank dan Royal Caribbean Cruises.

2. Idan Ofer

Saudara Eyal Ofer ini mengoperasikan lebih dari 210 kapal bulk, kapal kontainer, kapal tanker minyak mentah di bawah bendera perusahaan Eastern Pacific Shipping. Dia juga merupakan pemilik 51% saham Israel Corp.

Idan juga memiliki 32% saham di tim sepak bola Spanyol Atletico de Madrid, serta 85% saham di klub bola Portugal FC Famalicao.

3. Dmitri Bukhman

Dmitri dan Igor Bukhman adalah dua saudara yang menjadi pemilik dari perusahaan pengembang game online, Playrix. Produk game online terkenalnya di antaranya adalah Homescapes, Fishdom, dan Township.

Dmitri dan Igor lahir dan tumbuh besar di Rusia. Keduanya telah memasarkan game online-nya sejak duduk di kelas SMA. Ia pun telah memindahkan kantor Playrix dari Rusia ke Israel pada 2022 beserta 1.500 karyawan asal Rusia.

Playrix kini menghasilkan perkiraan pendapatan tahunan lebih dari US$ 2,5 miliar. Bukhman bersaudara mengakuisisi saham di pengembang video dan game jejaring sosial Nexters Global.

4. Igor Bukhman

Kisah Igor tak ada beda dengan Dmitri. Keduanya pemilik perusahaan yang sama, sehingga harta kekayaannya yang dicatat Forbes pun juga sama, yakni masing-masing sebesar US$ 6,9 miliar.

5. Teddy Sagi

Teddy Sagi mendirikan pengembang perangkat lunak perjudian Playtech pada tahun 1999. Perusahaan ini memiliki pendapatan lebih dari US$ 1 miliar dan diperdagangkan di bursa saham London.

Dia telah membawa 4 perusahaan ke publik di AIM London: Playtech, Market Tech, pemroses pembayaran online SafeCharge, dan perusahaan keamanan siber Kape.

6. Stef Wertheimer 

Kon glomerat industri Israel Stef Wertheimer menjual dua perusahaan pada tahun 2013 dan 2014. Dia diketahui menjual perusahaan pemotongan logamnya ISCAR ke Berkshire Hathaway dalam 2 tahap: 80% seharga $4 miliar pada tahun 2006, dan sisanya seharga $2,05 miliar pada tahun 2013.

Dia juga mendirikan perusahaan pembuat pisau mesin jet Blades Technology dan menjual 51% sahamnya pada tahun 2014 kepada pembuat mesin jet Pratt & Whitney dengan jumlah yang tidak diungkapkan.

7. Yuri Milner

Miliarder posisi kelima terkaya di Israel ini juga merupakan seorang kelahiran Rusia. Ia merupakan investor teknologi pendukung pertama Facebook dan Twitter melalui dana ventura miliknya, DST Global.

Pria yang telah melepas kewarganegaraan Rusia pada 2022 silam ini pun kini telah menjual sahamnya di dua perusahaan digital tersebut dan kemudian berinvestasi di Spotify serta Airbnb.

Miliarder ini juga memperbesar porsi sahamnya pada perusahaan teknologi asal China, termasuk Alibaba dan JD.Com, serta pembuat ponsel Xiaomi.

Nah, itu dia daftar orang terkaya Israel yang hartanya tak berkurang meski sedang perang di Gaza. Ada yang memiliki mesin kekayaan dari produk yang populer di Indonesia. Semoga informasi ini bermanfaat!

Wednesday, September 25, 2024

Kena Aksi Profit Taking, Saham Bank Raksasa RI Berjatuhan

 

Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (12/8/2024). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham perbankan raksasa terpantau berjatuhan pada perdagangan sesi I Rabu (25/9/2024) dan turut membebani pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini.

Per pukul 10:08 WIB, kelima saham bank raksasa ambles, dengan saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) menjadi yang paling parah koreksinya yakni mencapai 5,88% ke posisi Rp 5.200/unit.Bahkan, saham BBRI juga menjadi penekan terbesar IHSG di sesi I hari ini yakni mencapai 28,7 indeks poin.

Sedangkan saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) menjadi yang paling minor koreksinya pada sesi I hari ini, yakni merosot 1,93% menjadi Rp 3.050/unit.

Berikut pergerakan saham bank raksasa pada sesi I hari ini.

Tampaknya, pelaku pasar mulai meralisasikan keuntungannya di saham perbankan raksasa pada hari ini, setelah beberapa hari terakhir mengalami kenaikan karena euforia pasar terkait pemangkasan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dan bank sentral Amerika Serikat (AS), Federal Reserve/The Fed).

Sebagai contoh saham BBRI, di mana dalam sebulan terakhir saja sudah melesat 1,45%. Bahkan sejak awal September, BBRI berhasil pulih dari zona koreksi dan mampu kembali ke level psikologis Rp 5.000 per lembar saham.

Sebelumnya, saham perbankan makin bergairah setelah dipangkasnya suku bunga acuan BI dan The Fed. Pasalnya, dengan tingkat suku bunga yang relatif rendah dapat mendorong daya beli masyarakat, meningkatkan konsumsi sehingga bisa mendorong kredit dan meningkatkan ketertarikan investor atas aset yang lebih berisiko seperti saham.

BI pada pekan lalu memutuskan untuk memangkas suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 6,00%. Bahkan, BI kedepan masih berpotensi memangkas suku bunga acuannya jika kondisi ekonomi dan rupiah semakin membaik.

Begitu juga dengan The Fed, di mana suku bunga acuannya resmi dipangkas sebesar 50 bps menjadi 4,75%-5%. The Fed juga diprediksi masih akan memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan berikutnya, dengan catatan inflasi dan tenaga kerja semakin mendingin.

CNBC Indonesia Research