Monday, June 2, 2025

Saham Bank Raksasa RI Turun Tajam, IHSG Makin Tertekan

 

Sejumlah pengunjung di dalam ruangan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa, (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Sejumlah pengunjung di dalam ruangan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa, (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah signifikan pada pembukaan perdagangan hari ini, Senin (2/6/2025).

Indeks turun 0,58% pada awal pembukaan perdagangan sesi pertama dan kembali ke level 7.134,49. Sebanyak 188 saham naik, 81 turun, dan 326 tidak bergerak. Pelemahan IHSG nyatanya semakin dalam setelah beberapa menit perdagangan dibuka dengan indeks terkoreksi hingga 1% lebih.

Hingga pukul 09.38 WIB, IHSG tercatat turun 1,40% ke 7.075.Nilai transaksi pagi ini mencapai Rp 5,25 triliun yang melibatkan 6 miliar saham dalam 394 ribu kali transaksi. Kapitalisasi pasar pun turun menjadi Rp 12.306 triliun.

Nyaris seluruh sektor perdagangan berada di zona merah, dengan hanya sektor transportasi yang tercatat menguat.

Sektor keuangan (-1,35%), perindustrian (-1.34%), properti (-0,97%) dan barang baku (-0,94%) menjadi yang terkoreksi paling dalam pada perdagangan hari ini.

Saham emiten perbankan tercatat melemah signifikan, dengan emiten kapitalisasi pasar terbesar (BBCA) ambruk lebih dari 3% dan sempat menyentuh level terendah Rp 9.025 per saham pada awal perdagangan.

Bank Central Asia (BBCA) tercatat menjadi salah satu pemberat utama perdagangan hari ini dengan koreksi 18,72 indeks poin. Adapun BBRI melemah 3% lebih ke 4.280 per saham dan BMRI juga terkoreksi lebih dari 3% ke 5.125 per saham. Kedua bank BUMN tersebut membukukan pelemahan masing-masing sebesar 24,44 dan 10,99 indeks poin.

Melengkapi lima besar ada TLKM dan ASII yang juga terkoreksi cukup dalam pada perdagangan hari ini.

Pelemahan IHSG hari ini akan didorong oleh penantian data Indeks Harga Konsumen (IHK) untuk periode Mei 2025 dan neraca perdagangan April 2025.

IHK diperkirakan turun atau mengalami deflasi pada Mei 2025 secara bulanan. IHK turun karena melandainya harga sejumlah bahan pangan, tiket transportasi, hingga bahan bakar minyak (BBM).

Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia dari 10 institusi memperkirakan IHK secara bulanan (month to month/mtm) diproyeksi turun atau mengalami deflasi sebesar 0,1%. Sementara secara tahunan (year on year/yoy), IHSK masih diproyeksi naik atau mengalami inflasi sebesar 1,89%.

Jika IHK kembali terjadi deflasi maka ini akan menjadi deflasi ketiga sepanjang tahun ini setelah Januari (-0,76%) dan Februari (-0,48%).

Deflasi bisa menjadi kabar buruk karena bisa mencerminkan pelemahan daya beli. Terlebih, Indonesia sudah kerap mencatatkan deflasi pada tahun ini.
Melandainya harga barang bisa dipicu oleh melemahnya permintaan bukan lagi karena harga kembali normal atau pasokan yang mencukupi.

Namun demikian, sentimen positif datang dari investor asing setelah Bank Indonesia (BI) melaporkan data transaksi 26 - 27 Mei 2025, investor asing tercatat beli neto sebesar Rp1,50 triliun, terdiri dari beli neto Rp0,11 triliun di pasar saham dan Rp2,02 triliun di pasar SBN (Surat Berharga Negara), serta jual neto sebesar Rp0,63 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

Selain IHK, investor juga menunggu data neraca perdagangan April 2025. Neraca April akan mencerminkan seberapa besar dampak kebijakan perang dagang Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Polling CNBC Indonesia dari sembilan institusi menunjukkan neraca dagang Indonesia akan mengecil ke US$ 2,7 miliar pada April 2025, dari US$ 4,33 miliar pada Maret 2025.

Sebagai catatan, Trump mengumumkan kebijakan tarif impor 10% dan tarif resiprokal pada 2 April 2025. Trump juga terus mengganti kebijakan tarif impornya. Trump memang menunda tarif resiprokal hingga 90 hari tetapi tetap memberlakukan tarif 10%.

Bila data IHK dan neraca dagang belum diketahui, maka data aktivitas manufaktur RI sudah keluar.

Aktivitas manufaktur Indonesia kembali mengalami kontraksi pada Mei 2025. Kontraksi memperpanjang tren negatif menjadi dua bulan beruntun,

Data Purchasing Managers' Index (PMI) yang dirilis S&P Global hari ini, Senin (2/6/2025) menunjukkan PMI manufaktur Indonesia ada di 47,4 atau mengalami kontraksi pada Mei 2025. Ini adalah kedua kali dalam dua bulan beruntun PMI mencatat kontraksi.

PMI memang lebih baik dibandingkan pada April 2025 yakni 46,7.

PMI menggunakan angka 50 sebagai titik mula. Jika di atas 50, maka artinya dunia usaha sedang dalam fase ekspansi. Sementara di bawah itu artinya kontraksi.

S&P Global menjelaskan aktivitas produksi dan pesanan baru kembali melemah, dengan penurunan pesanan baru yang bahkan lebih tajam dibanding April. Penurunan pesanan bahkan menjadi yang terdalam sejak Agustus 2021.

Nilai tukar rupiah hari ini juga akan dibayangi oleh pergerakan indeks dolar. Indeks masih melemah sejak pekan lalu. Indeks melemah ke 99,17. Pelemahan ini menjadi kabar baik bagi rupiah karena ada potensi asing membeli rupiah setelah menjual dolar.
Indeks ambruk dari pertengahan Mei di tengah berubah-ubahnya kebijakan Presiden AS Donald Trump.

Wednesday, May 28, 2025

Ekonomi AS Kembali Perkasa, Dolar Naik ke Rp16.275

 

Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Petugas menjunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Dolarindo Money Changer, Jakarta, Selasa (8/4/2025). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melemah usai indeks dolar AS menguat seiring dengan data-data ekonomi AS yang menunjukkan angka lebih baik dan kembalinya para pelaku pasar dari liburan.

Merujuk Refinitiv, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada Rabu (28/5/2025) dibuka melemah 0,03% di posisi Rp16.275/US$.

Sementara indeks dolar AS (DXY) menguat 0,15% ke angka 99,67 pada pukul 09:00 WIB.

Rupiah melemah usai indeks dolar AS menunjukkan penguatan selama tiga hari beruntun.

Dolar AS menguat pada perdagangan Selasa dan berlanjut hari ini, usai menerima sejumlah dukungan saat para pelaku pasar kembali dari liburan usai hari libur Nasional di Inggris dan AS, meskipun kekhawatiran tetap ada atas kebijakan perdagangan pemerintahan Trump yang tidak pasti serta rancangan undang-undang pajak dan belanja yang sedang dibahas di Kongres.

Penguatan dolar AS juga didorong oleh data yang menunjukkan kepercayaan konsumen AS pada bulan Mei jauh lebih baik dari yang diharapkan para ekonom.

The Conference Board mengatakan pada hari Selasa bahwa indeks kepercayaan konsumennya naik 12,3 poin pada bulan Mei menjadi 98, naik dari 85,7 pada bulan April, angka terendah sejak Mei 2020.

Pengukuran ekspektasi jangka pendek warga Amerika terhadap pendapatan, kondisi bisnis, dan pasar kerja mereka melonjak 17,4 poin menjadi 72,8, tetapi tetap di bawah 80, yang dapat menandakan resesi di masa mendatang.

Proporsi konsumen yang disurvei yang mengatakan bahwa mereka berpikir resesi AS akan terjadi dalam 12 bulan ke depan juga menurun dari bulan April.

Kebijakan Trump yang agresif dan tidak dapat diprediksi termasuk pajak impor yang besar telah mengaburkan prospek ekonomi serta pasar kerja dan menimbulkan kekhawatiran bahwa ekonomi Amerika sedang menuju resesi.

Namun, penarikan tarif Trump, jeda, dan negosiasi dengan beberapa mitra dagang mungkin telah menenangkan kegelisahan untuk sementara waktu.

"Pemulihan sudah terlihat sebelum kesepakatan perdagangan AS-China pada 12 Mei tetapi mendapatkan momentum setelahnya," ujar Stephanie Guichard, ekonom senior di Conference Board.

Trump awalnya mengenakan tarif 145% yang mencengangkan pada sebagian besar barang dari Tiongkok, tetapi setuju untuk jeda 90 hari untuk negosiasi. AS juga mencapai kesepakatan dengan Inggris pada awal Mei.

Selama liburan akhir pekan Memorial Day, Trump dan para pemimpin Uni Eropa mengumumkan bahwa tarif 50% presiden atas impor dari UE, yang diumumkannya pada hari Jumat, ditunda hingga 9 Juli. Pengumuman itu tidak akan memengaruhi survei dewan, yang ditutup pada 19 Mei.

Namun, para pelaku pasar juga waspada untuk berpegang teguh pada dolar AS sementara RUU pemotongan pajak Trump tetap menjadi isu yang sedang hangat, mengingat RUU tersebut diperkirakan akan menambah tumpukan utang secara substansial di ekonomi terbesar di dunia, sebuah faktor yang berkontribusi terhadap penurunan peringkat kredit negara bagian AS oleh Moody's awal bulan ini.

Dewan Perwakilan Rakyat AS minggu lalu mengesahkan versi RUU pemotongan pajak Trump, dan sekarang RUU tersebut akan dibawa ke Senat di mana kemungkinan akan terjadi perdebatan yang lebih sengit.

"Untuk saat ini, harapan terbaik bagi dolar adalah data yang masuk dapat meredakan kekhawatiran resesi. Itu diperlukan, karena kekhawatiran defisit mulai mengguncang posisi dolar yang sudah rapuh," imbuh ING.

Data ekonomi yang akan dirilis hari Rabu mencakup angka-angka tentang barang tahan lama, perumahan, dan keyakinan konsumen, dan ada juga pidato dari Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari dan Presiden Fed New York John Williams untuk dicerna.


CNBC INDONESIA RESEARCH

Tuesday, May 27, 2025

RUPST Sore Nanti, Ini Nama-Nama Calon Dirut Telkom (TLKM)

 

Ilustrasi Telkom Indonesia. (Instagram @telkomindonesia)
Foto: Ilustrasi Telkom Indonesia. (Instagram @telkomindonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia — PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk akan melaksanakan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini, Selasa (27/5/2025).

Para peserta yang berhak hadir dalam RUPST adalah para Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham (DPS) Perseroan pada tanggal 2 Mei 2025 pukul 16.15 Waktu Indonesia Barat sesuai dengan Pasal 25 ayat (7) Anggaran Dasar Perseroan jo. Pasal 23 ayat (2) POJK 15/2020.

DalamRUPST tersebut perusahaan akan meminta persetujuan perubahan susunan pengurus perseroan. Kursi komisaris utama saat ini kosong setelah ditinggalkan oleh Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro. Pengunduran diri tersebut diterima pada 10 April 2025.

"Dalam surat pengunduran diri disampaikan alasan pengunduran diri adalah sehubungan dengan penunjukan beliau sebagai Dekan Asian Development Bank Institute ("ADBI") dimana sebagai konsekuensi dari ketentuan dalam kontrak dengan ADBI yang melarang adanya rangkap jabatan pada entitas bisnis termasuk di Badan Usaha Milik Negara," tulis manajemen.

Sementara itu Ririek Adriansyah telah menjabat sebagai direktur utama Telkom sejak 2019. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 45/2005 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengawasan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Negara, masa jabatan direksi adalah lima tahun dan dapat diangkat kembali untuk satu kali masa jabatan.

Berdasarkan informasi beredar ada beberapa nama yang menjadi calon direktur utama. Salah satunya adalah Ririek yang akan melanjutkan jabatan di kursi pemimpin perusahaan telekomunikasi pelat merah tersebut. 


Lalu juga ada Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Ismail. Mengutip laman Komdigi, Ismail telah menjabat berbagai posisi penting di Kementerian Komunikasi dan Informatika, termasuk sebagai Direktur Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI).

Ismail juga pernah menjabat sebagai Direktur Pengembangan Pita Lebar, Direktur Telekomunikasi Khusus, serta Direktur Telekomunikasi di Ditjen PPI. Selain itu, ia pernah menjadi Direktur Operasional Sistem di Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).

Selain itu ada dua nama lain yang disebut-sebut akan mengisi posisi dirut dari jajaran direksi saat ini, yaitu Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom yaitu Heri Supriadi dan Direktur Group Business Development Honesti Basyir.

Heri tercatat diangkat melalui Rapat Umum Pemegang Saham pada tanggal 19 Juni 2020 sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko. Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan Telkomsel pada tahun 2012-2020 dan sebagai CEO PT Graha Sarana Duta pada tahun 2010-2012.

Sementara itu Honesti saat ini menjabat sebagai Direktur Group Business Development Telkom Indonesia. Sebelumnya, dia pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan Telkom dan Direktur Wholesale and International Service Telkom.

Honesti juga pernah menjabat sebagai Direktur Utama Bio Farma dan sebelumnya sebagai Direktur Utama Kimia Farma.

Ada kabar juga bahwa nama Dian Siswarini mantan Direktur Utama PT XL Axiata Tbk yang sudah merger dengan PT Smart Tbk, menjadi salah satu kandidat direktur utama Telkom.

CNBC Indonesia mencoba mengonfirmasi mengenai calon dirut Telkom kepada Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga yang juga menjabat sebagai komisaris Telkom. Akan tetapi hingga berita ini diturunkan Arya belum memberikan tanggapan.

Adapun selain perubahan pengurus, TLKM juga akan meminta persetujuan pemegang saham untuk penetapan penggunaan laba bersih tahun buku 2024. Dalam agenda ini termasuk di dalamnya penetapan besaran dividen yang akan dibagikan kepada investor.

Agenda penting lainnya adalah TLKM akan meminta persetujuan pemegang saham atas rencana pembelian kembali saham yang dikeluarkan oleh Perseroan. Dalam keterbukaan informasi sebelumnya, TLKM menyatakan buyback akan dilakukan dengan jangka waktu selama 12 bulan sejak persetujuan dalam RUPST dengan nilai paling banyak Rp3 triliun.

Thursday, May 22, 2025

Antam (ANTM), Timah (TINS) dan Bukit Asam (PTBA) RUPST, Ini Agendanya

 

Emas (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa emiten akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 12 Juni mendatang. Adapun emiten tersebut yakni PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Bukit Asam Tbk (PTBA), dan PT Timah Tbk (TINS).

RUPS menjadi wadah bagi para pemegang saham untuk menyalurkan aspirasi dan mendapat informasi tentang perkembangan perusahaan.

Direksi akan menyampaikan laporan pertanggung jawaban tentang perusahaan mulai dari persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan oleh RUPST, membahas laba dan pembagian dividen, mengubah anggaran dasar, hingga keputusan untuk membubarkan atau menggabungkan perusahaan.

Dengan diadakannya RUPS Tahunan, maka organ RUPS dapat mengetahui seluruh kegiatan dalam Perseroan Terbatas. Mulai dari cara bisnis, laporan keuangan, serta permasalahan yang muncul.

Berikut emiten-emiten yang akan menggelar RUPST pada 12 Juni 2025 beserta agenda RUPST.

1. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM)

Agenda RUPST:

• Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan konsolidasian perseroan, persetujuan laporan tugas pengawasan dewan komisaris serta pengesahan laporan keuangan program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (PUMK) untuk tahun buku 2024, sekaligus pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada direksi atas tindakan pengurusan perseroan dan dewan komisaris atas tindakan pengawasan perseroan yang telah dijalankan selama tahun buku 2024.
• Persetujuan penggunaan laba perseroan untuk tahun buku 2024.
• Penetapan remunerasi (gaji/honorarium, fasilitas dan tunjangan) tahun 2025 dan tantiem tahun buku 2024 bagi direksi dan dewan komisaris perseroan.
• Penetapan akuntan publik (AP) dan/atau kantor akuntan publik (KAP) untuk mengaudit laporan keuangan konsolidasian perseroan dan laporan keuangan program PUMK untuk tahun buku 2025.
• Pengesahan laporan realisasi penggunaan dana hasil penawaran umum.
• Persetujuan perubahan anggaran dasar perseroan.
• Perubahan susunan pengurus perseroan.

2. PT Bukit Asam Tbk (PTBA)


Agenda RUPST:

• Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan konsolidasian perseroan, persetujuan laporan tugas pengawasan dewan komisaris serta pengesahan laporan keuangan program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (PUMK) untuk tahun buku 2024, sekaligus pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada direksi atas tindakan pengurusan perseroan dan dewan komisaris atas tindakan pengawasan perseroan yang telah dijalankan selama tahun buku 2024.
• Persetujuan penggunaan laba perseroan untuk tahun buku 2024.
• Penetapan remunerasi (gaji/honorarium, fasilitas dan tunjangan) tahun 2025 dan tantiem tahun buku 2024 bagi direksi dan dewan komisaris perseroan.
• Penetapan akuntan publik (AP) dan/atau kantor akuntan publik (KAP) untuk mengaudit laporan keuangan konsolidasian perseroan dan laporan keuangan program PUMK untuk tahun buku 2025.
• Persetujuan perubahan peraturan dana pensiun Bukit Asam
• Perubahan susunan pengurus perseroan.

3. PT Timah Tbk (TINS)

Agenda RUPST:

• Persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan konsolidasian perseroan, persetujuan laporan tugas pengawasan dewan komisaris serta pengesahan laporan keuangan program Pendanaan Usaha Mikro dan Usaha Kecil (PUMK) untuk tahun buku 2024, sekaligus pemberian pelunasan dan pembebasan tanggung jawab sepenuhnya (volledig acquit et de charge) kepada direksi atas tindakan pengurusan perseroan dan dewan komisaris atas tindakan pengawasan perseroan yang telah dijalankan selama tahun buku 2024.
• Persetujuan penggunaan laba perseroan untuk tahun buku 2024.
• Penetapan remunerasi (gaji/honorarium, fasilitas dan tunjangan) tahun 2025 dan tantiem tahun buku 2024 bagi direksi dan dewan komisaris perseroan.
• Penetapan akuntan publik (AP) dan/atau kantor akuntan publik (KAP) untuk mengaudit laporan keuangan konsolidasian perseroan dan laporan keuangan program PUMK untuk tahun buku 2025.
• Perubahan susunan pengurus perseroan.