Wednesday, June 29, 2022

Sawit Sumbermas Sarana Raih Sindikasi Pinjaman Rp 3,6 T

 PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) menandatangani kesepakatan sindikasi pinjaman senilai Rp 3,6 triliun. Sindikasi tersebut dipimpin oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan juga PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) sebagai joint mandated lead arranger & bookrunner (JMLAB), Rabu 29 Juni 2022.

 PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI

- PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) menandatangani kesepakatan sindikasi pinjaman senilai Rp 3,6 triliun. Sindikasi tersebut dipimpin oleh PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dan juga PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) sebagai joint mandated lead arranger & bookrunner (JMLAB).

Penandatanganan sindikasi tersebut dilakukan oleh Direktur Utama Sawit Sumbermas Sarana Nasarudin Bin Basir bersama dengan Trihartono selaku JMLAB & Coordinating Bank dan Mochamad Choliq selaku Division Head Agribusiness Division. PT BESTPROFIT


Sedangkan, Bank Syariah Indonesia yang diwakili oleh Ibu Fiti Syam dan Bapak Indra Kampono selaku Group Head, serta management dari Bank DKI, Maybank Indonesia, Bank Woori Saudara dan JTrust Bank. BEST PROFIT


Turut hadir, Jap Hartono selaku Direktur/CFO dan M. Syafril Harahap selaku Direktur / COO SSMS beserta jajaran manajemen, serta pemilik PT Citra Borneo Indah (CBI) Group, induk usaha SSMS yaitu Abdul Rasyid. PT BESTPROFIT FUTURES

BPF

CEO SSMS Nasarudin Bin Nasir menjelaskan, dana yang didapatkan dari sindikasi ini akan digunakan oleh perseroan untuk melakukan pembelian kembali (buyback) seluruh atau sebagian global bond perseroan yang diterbitkan melalui anak usahanya yaitu SSMS Plantation Holding Pte. Ltd., senilai US$ 300 juta pada 24 Januari 2018 yang lalu. BESTPROFIT


“Langkah ini menjadi strategi alternatif pembiayaan yang lebih baik bagi perseroan untuk menggantikan skema yang saat ini. Perseroan terus berinovasi guna keberlanjutan usaha dan memberikan yang terbaik bagi seluruh pemangku kepentingan,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Rabu (29/6/22). Jakarta, Beritasatu.com

Tuesday, June 28, 2022

Ma’ruf Amin Jadi Pengganti Jokowi Selama Kunker

 Presiden Joko Widodo (Jokowi) foto bersama dengan kepala negara peserta KTT G-7.

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI – Wakil Presiden Ma’ruf Amin ditunjuk menjadi pengganti Jokowi selama kunjungan kerja ke lima negara.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menerbitkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 9 tahun 2022 tentang Penugasan Wakil Presiden PT BESTPROFIT

 Melaksanakan Tugas Presiden. Keppres ini menunjuk Wakil Presiden Ma’ruf Amin menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Presiden selama Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Jerman, Polandia, Ukraina, Rusia dan Uni Emirat Arab. BEST PROFIT


Dalam Keppres yang ditandatangani Jokowi pada 24 Juni 2022, menyatakan karena ada pelaksanaan kunjungan kerja atau kenegaraan Presiden ke Jerman, Polandia, Ukraina, Rusia dan Persatuan Emirat Arab pada tanggal 26 Juni hingga 2 Juli 2022, maka untuk menjaga lancarnya pelaksanaan pemerintahan dipandang perlu untuk menugaskan wakil Presiden untuk melaksanakan tugas sehari-hari Presiden selama berlangsungnya kunjungan kerja tersebut.

Ada empat diktum dalam Keppres penugasan Ma’ruf Amin dalam menjalankan tugas sehari-hari Presiden. BESTPROFIT


Pertama, menugaskan wakil presiden untuk melaksanakan tugas sehari-hari Presiden sesuai peraturan perundang-undangan selama Presiden melaksanakan kunjungan kerja dan atau kenegaraan ke Jerman, Polandia, Ukraina, Rusia dan Persatuan Emirat Arab pada tanggal 26 Juni sampai dengan 2 Juli 2022 atau sampai dengan tanggal tiba kembali di tanah air. PT BESTPROFIT FUTURES

BPF

Kedua, apabila dalam jangka waktu penugasan tersebut, perlu segera ditetapkan suatu kebijakan baru, maka Wakil Presiden sebagai pelaksana tugas Presiden wajib terlebih dahulu berkonsultasi dan meminta persetujuan Presiden. Jakarta, Beritasatu.com

Monday, June 27, 2022

Dear Ibu Sri Mulyani, Indonesia Menang Banyak Nih!

 A worker operates a loader to transport coal at a port in Qingdao, Shandong province, China April 9, 2018. REUTERS/Stringer Foto: REUTERS/Stringer

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBIHarga batu bara kembali menggila dalam dua pekan terakhir. Harganya terus menanjak akibat peningkatan permintaan hingga sempat menyentuh US$ 400/ton. Yang menarik, harga minyak mentah justru merosot dalam dua pekan beruntun, padahal keduanya merupakan komoditas energi.

Harga batu bara yang tinggi, plus minyak mentah yang merosot tentunya memberikan keuntungan bagi Indonesia. Pendapatan dari ekspor batu bara meningkat, sebaliknya beban impor minyak mentah berkurang. PT BESTPROFIT


Sepanjang pekan lalu harga batu bara kontrak 2 bulan di Ice Newcastle Australia melesat nyaris 8% ke US$ 387/ton. Sementara dalam dua pekan terakhir total kenaikannya sebesar 12,2%.



Faktor penggerak harga batu bara masih ditopang oleh rencana negara Eropa seperti Jerman, Inggris, Austria, dan Belanda kembali menggunakan pembangkit listrik batu bara. Mereka kembali beralih ke batu bara karena Rusia memangkas pasokan gasnya.

"Karena ada lonjakan permintaan maka harga batu bara naik. Eropa kemungkinan akan meningkatkan impor batu bara dari beberapa negara seperti Afrika Selatan dan wilayah pasifik," tutur seorang trader dari Swiss.  BEST PROFIT


Dengan diaktifkannya kembali Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) batu bara, selain bisa mengurangi kelangkaan energi, tekanan inflasi tentunya juga bisa berkurang. Seperi diketahui, tingginya harga energi di Eropa merupakan pemicu utama terjadinya 'tsunami' inflasi. BESTPROFIT



Tingginya inflasi membuat Eropa hingga Amerika Serikat terancam mengalami resesi. Hal ini justru membuat harga minyak mentah merosot.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di pekan lalu tercatat turun 1,8% ke US$ 107,62/barel, setelah sebelumnya sempat jeblok nyaris ke bawah US$ 100/barel.

Dalam dua pekan, total minyak WTI jeblok lebih dari 10%. Sementara itu minyak jenis Brent merosot 7,3%.

Penurunan harga minyak WTI yang lebih tajam ketimbang Brent sebab risiko resesi Amerika Serikat (AS) sangat besar akibat agresivitas bank sentralnya (Federal Reserve/The Fed) dalam menaikkan suku bunga. PT BESTPROFIT FUTURES


Ketika Amerika Serikat (AS) mengalami resesi, maka permintaan minyak WTI akan menurun. Bank investasi JP Morgan mengatakan probabilitas Amerika Serikat mengalami resesi saat ini mencapai 85%, berdasarkan pergerakan harga di pasar saham.

Indeks S&P 500 sepanjang tahun ini sudah jeblok sekitar 23%. Menurut JP Morgan, dalam 11 resesi terakhir, rata-rata indeks S&P 500 mengalami kemerosotan sebesar 26%. Jakarta, CNBC Indonesia

Friday, June 24, 2022

Ogah Ikut AS, Indonesia Lebih Memilih Gaya China & Rusia

 Infografis, 3 Senjata 'Mematikan' Putin Lawan Barat Foto: Infografis/ 3 Senjata 'Mematikan' Putin Lawan Barat/ Edward Ricardo




PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI  - Di tengah tren kenaikan suku bunga global mengikuti Amerika Serikat (AS), sejumlah bank sentral memilih untuk mempertahankan bahkan memangkas suku bunga. Jalan tersebut dipilih untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

Setidaknya ada 10 bank sentral yang sejauh ini menjaga suku bunga acuan mereka. Di antaranya adalah Jepang, China, Thailand, hingga Rusia serta Indonesia.

Puluhan bank sentral yang tergabung dalam Bank sentral di Uni Eropa, seperti Jerman dan Prancis, juga belum menaikkan suku bunga acuan sebesar 0% sejak Maret 2016. Namun, bank sentral Eropa/ECB) sudah mengumumkan akan menaikkan suku bunga mulai Juli mendatang. Sejumlah alasan mendorong bank sentral untuk mempertahankan suku bunga tetapi alasan yang paling umum adalah mendongkrak pertumbuhan. PT BESTPROFIT



Kebijakan suku bunga di sejumlah negaraFoto: Bank Mandiri
Kebijakan suku bunga di sejumlah negara

Alasan sedikit berbeda datang dari Turki. Laju inflasi Negara Bulan Sabit tersebut sebenarnya sangat tinggi yakni 21,31% (year on year/yoy) pada November 2021 menjadi 73,5% pada Mei tahun ini. Namun, bank sentral tersebut tetap mempertahankan suku bunga acuan mereka di level 14%. BEST PROFIT


Inflasi Turki melonjak karena jatuhnya mata uang lira. Namun, di tengah lonjakan inflasi tersebut, bank sentral Turki (Turkiye Cumhuriyet Merkez Bankasi/TCMB) justru menurunkan suku bunga acuan pada Desember 2021 setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan meminta mereka memangkas suku bunga. BESTPROFIT


Suku bunga acuan TCMB dipangkas pada September, Oktober, November, dan Desember 2021 dari 19% menjadi 14%.
Erdogan adalah penentang keras kenaikan suku bunga. Dia bahkan sudah memecat tiga gubernur bank sentral sejak 2019 karena dinilai kurang akomodatif. PT BESTPROFIT FUTURES

Lain Turki, lain pula Rusia. Inflasi Rusia meroket dari 9,2% pada Februari 2022 menjadi 17,1% pada Mei 2022. Sebaliknya, pertumbuhan mereka melemah.

Bank Dunia memperkirakan ekonomi Negara Beruang Merah akan terkontraksi sebesar 8,9%, berbanding terbalik dengan tumbuh 4,7% pada tahun lalu.

Di tengah lonjakan inflasi, bank sentral Rusia pada 10 Juni lalu memangkas suku bunga sebesar 150 bps menjadi 9,5%. Langkah tersebut diambil untuk memantik pertumbuhan ekonomi mereka yang jatuh akibat perang.

Sejumlah embargo, gangguan logistik dan macetnya aktivitas bisnis akibat perang diperkirakan bakal berdampak besar terhadap ekonomi Rusia.

"Melemahnya aktivitas ekonomi terjadi baik dari sisi pasokan ataupun penawaran. Survei menunjukkan bahwa banyak perusahaan untuk memperbaiki distribusi dan produksi," tutur bank sentral Rusia, dalam keterangannya.


Jakarta, CNBC Indonesia

Thursday, June 23, 2022

Rupiah Menguat Tajam Lawan Dolar AS, Ada Apa Ini?

 Warga melintas di depan toko penukaran uang di Kawasan Blok M, Jakarta, Jumat (20/7). di tempat penukaran uang ini dollar ditransaksikan di Rp 14.550. Rupiah melemah 0,31% dibandingkan penutupan perdagangan kemarin. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) semakin melemah. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki) Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki



PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI

 - Nilai tukar rupiah menguat melawan dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Kamis (23/6/2022). Indeks dolar AS yang mengalami penurunan sejak Rabu kemarin membuat rupiah mampu menguat.

Melansir data Refinitiv, begitu perdagangan dibuka rupiah langsung melesat 0,27% ke Rp 14.825/US$. Apresiasi rupiah kemudian bertambah menjadi 0,3% pada pukul 9:03 WIB. Penguatan di awal perdagangan ini terbilang tajam jika melihat sejak pekan lalu rupiah selalu mengalami tekanan. Dalam 8 hari perdagangan, rupiah melemah sebanyak 7 kali.

Sebelum perdagangan dibuka, sudah ada indikasi rupiah akan menguat. Pergerakannya di pasar non-deliverable forward (NDF) lebih kuat ketimbang beberapa saat setelah penutupan perdagangan kemarin. PT BESTPROFIT



Periode

Kurs Rabu (22/6) pukul 15:33 WIB 

Kurs Kamis (23/6) pukul 8:54 WIB

1 Pekan

Rp14.834,5

Rp14.828,5

1 Bulan

Rp14.850,8

Rp14.845,5

2 Bulan

Rp14.864,0

Rp14.857,5

3 Bulan

Rp14.883,0

Rp14.877,7

6 Bulan

Rp14.935,0

Rp14.922,2

9 Bulan

Rp14.995,0

Rp14.980,5

1 Tahun

Rp15.082,4

Rp15.075,5

2 Tahun

Rp15.430,0

Rp15.533,0

NDF adalah instrumen yang memperdagangkan mata uang dalam jangka waktu tertentu dengan patokan kurs tertentu pula. Sebelumnya pasar NDF belum ada di Indonesia, hanya tersedia di pusat-pusat keuangan internasional seperti Singapura, Hong Kong, New York, atau London.

Pasar NDF seringkali mempengaruhi psikologis pembentukan harga di pasar spot. Oleh karena itu, kurs di NDF tidak jarang diikuti oleh pasar spot.

Indeks dolar AS kemarin tercatat menurun 0,23%, dan masih berlanjut 0,05% pagi ini.

Penurunan indeks yang mengukur kekuatan dolar AS ini terjadi setelah ketua The Fed, Jerome Powell memberikan testimoninya di hadapan Kongres AS. BEST PROFIT


Powell menegaskan komitmen kuat The Fed untuk menurunkan inflasi, dan yakin instrument moneter yang digunakan bisa melakukan itu. Artinya, The Fed akan tetap pada jalurnya menaikkan suku bunga secara agresif, dan resesi mungkin akan terjadi. BESTPROFIT


Iya juga menyatakan suku bunga akan terus dinaikkan, tetapi kenaikan selanjutnya akan tergantung dari data ekonomi terbaru khususnya inflasi, serta outlook perekonomian.

Artinya, pada bulan depan The Fed belum tentu menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin lagi seperti yang dilakukan pekan lalu.

Sementara itu dari dalam negeri Bank Indonesia (BI) menjadi perhatian utama, ada sinyal kuat suku bunga masih akan ditahan. PT BESTPROFIT FUTURES

BPF

Gubernur BI Perry Warjiyo akan mengumumkan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Juni 2022 siang nanti. Konsensus pasar yang dihimpun CNBC Indonesia memperkirakan bertahan di 3,5%. Dari 13 institusi yang terlibat dalam pembentukan konsensus tersebut hanya satu yang memproyeksi BI akan menaikkan suku bunga acuan bulan ini.

Bila BI nantinya memang tetap mempertahankan BI 7-DRRR berarti suku bunga acuan sebesar 3,5% akan bertahan selama 16 bulan terakhir. Level 3,5% adalah suku bunga acuan terendah dalam sejarah Indonesia.

Perry juga memberikan sinyal tidak ada kenaikan suku bunga acuan dalam waktu dekat. Arah kebijakan suku bunga masih tertuju mendorong perekonomian.

"Kebijakan moneter akan terus pro-stability. Dengan inflasi yang rendah, kita tidak perlu terburu-buru untuk menaikkan suku bunga," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam acara Bank Dunia, Rabu (22/6/2022). Jakarta, CNBC Indonesia

Meski demikian, pelaku pasar akan melihat bagaimana respon BI terhadap kebijakan terbaru bank sentral AS (The Fed) yang sangat agresif dalam menaikkan suku bunga.

TIM RISET CNBC INDONESIA 

Wednesday, June 22, 2022

BI: Inflasi Rendah, Kami Tidak Buru-buru Naikkan Suku Bunga

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo Memberikan Keterangan Pers Mengenai Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Mei 2022. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia) Foto: Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo Memberikan Keterangan Pers Mengenai Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulanan Bulan Mei 2022. (Tangkapan Layar Youtube Bank Indonesia)

 - Bank Indonesia (BI) memberikan sinyal tidak ada kenaikan suku bunga acuan dalam waktu dekat. Arah kebijakan suku bunga masih tertuju mendorong perekonomian. 

PT BESTPROFIT

"Kebijakan moneter akan terus pro-stability. Dengan inflasi yang rendah, kita tidak perlu terburu-buru untuk menaikkan suku bunga," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo dalam acara Bank Dunia, Rabu (22/6/2022) BEST PROFIT



Indikator BI tidak mau terburu-buru adalah inflasi yang masih terkendali. Kini inflasi berada di level 3,5% dan hingga akhir tahun BI memperkirakan inflasi 4,2%. BESTPROFIT

PT BESTPROFIT FUTURES
BPF

"Inflasi kemungkinan di 4,2%. Inflasi menjadi tantangan besar tetapi kami percaya dengan kerja sama yang erat dengan pemerintah, kami bisa menjaga stabilitas harga," jelasnya. Jakarta, CNBC Indonesia