Tuesday, December 12, 2023

4 Bank Bangkrut di RI Tahun Ini, Semua Karena Fraud

 Ketua Dewan Komisaris LPS, Purbaya Yudhi Sadewa saat Konferensi Pers KSSK: Hasil Rapat Berkala KSSK IV Tahun 2023. (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Terhitung, 4 bank perekonomian rakyat (BPR) gulung tikar sepanjang tahun ini. Jumlah itu masih di bawah rata-rata BPR jatuh menurut Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), yakni 6-7 bank, dalam 18 tahun terakhir.

Ketua Dewan Komisioner (DK) LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan sudah tidak ada lagi BPR tutup tahun ini. Menurutnya, jatuhnya 4 BPR tahun ini, kata dia menunjukkan kembalinya tren rata-rata BPR jatuh.

"Jadi sekarang ada empat [BPR jatuh] itu di bawah rata-rata. Tahun lalu nggak ada yang jatuh, tahun ini empat jadi mungkin kita akan balik ke rata-rata," kata Purbaya di LPS Awards pekan lalu, dikutip Senin (11/12/2023).

Namun begitu, ia mengatakan ini tidak berarti karena perburukan kondisi ekonomi. Melainkan, karena kesalahan pada tata kelola bank.

"Tapi biasanya mereka jatuh karena fraud pengurusnya yang nyolong uangnya, sehingga banknya jadi korban," jelas Purbaya.

Benar adanya, keempat BPR yang jatuh sepanjang tahun 2023 memiliki tata kelola buruk sehingga menyebabkan arus keuangan yang tidak sehat.


Terbaru, OJK telah mencabut izin usaha PT Bank Perkreditan Rakyat Persada Guna pada 4 Desember 2023. Hal itu berdasarkan Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK Nomor KEP-84/D.03/2023.

Plt. Kepala OJK Malang Ismirani Saputri menjelaskan bahwa pada 31 Juli 2023, OJK telah menetapkan BPR Persada Guna dalam status pengawasan bank dalam penyehatan, sehubungan dengan mulai diberlakukannya Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2023 tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan.

"Otoritas mempertimbangkan BPR tersebut tidak memenuhi tingkat permodalan sesuai ketentuan yang berlaku," tulis Ismirani melalui keterangan resmi, dikutip Selasa (5/12/2023).

Sebelumnya, BPR Indotama UKM Sulawesi dilakukan karena pemilik tidak mau lagi menjalankan bisnis bank, tidak lagi memiliki simpanan ataupun menyalurkan kredit. Kemudian BPR Karya Remaja Indramayu (BPR KRI) ditutup pada 12 September lalu, karena adanya fraud dalam manajemen bank, dan BPR Bagong Inti Marga (BPR BIM) ditutup pada 3 Februari lalu lantaran arus keuangan yang tidak sehat.

Terpisah, Ketua Umum PersatuanBPR Indonesia (Perbarindo)TedyAlamsyah mengatakan bahwa persaingan di industri BPR saat ini masih terbilang sehat. Pasalnya setiap bank memiliki keunikan pasar yang berbeda. "Jadi memang populasinya berkurang, bukan persaingan, bukan suku bunga, tapi fraud," katanya.

Dia pun membenarkan secara total sejak 2020, jumlah BPR di Indonesia berkurang. Akan tetapi hal ini lebih banyak disebabkan oleh konsolidasi dan akuisisi. jumlah BPR susut kebanyakan karena konsolidasi dan akuisisi. "Ada yang ditutup, tapi tidak signifikan dibandingkan total industri," katanya.

Berdasarkan data OJK kredit BPR naik 9,5% yoy menjadi Rp 137,97 triliun dan dana pihak ketiga (DPK) naik 9,6% yoy menjadi Rp 134,67 triliun. Pada periode yang sama laba tahun berjalan merosot 18,9% yoy menjadi Rp 1,9 triliun.

Monday, December 11, 2023

Saham Grup MAP (MAPI) Ambles, Gegara Viral Iklan ZARA?

 Gambar dalam kampanye terbaru Zara telah dihapus setelah para penggemar mengkritik gambar tersebut karena mencerminkan adegan kehancuran di Gaza. (Dok: Zara) Foto: (Dok: Zara)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten konglomerat ritel raksasa RI, Mitra Adiperkasa (MAPI), tercatat ambles lebih dari 3% pada perdagangan Senin (11/12/2023).

Amblesnya saham MAPI terjadi usai seruan boikot atas produk ZARA pasca viralnya iklan perusahaan brand fashion kenamaan tersebut. Grup MAP merupakan pemegang hak merek dan penjualan ZARA di Indonesia dan beberapa negara Asia Tenggara lain.


Mengutip laporan keuangan perusahaan, MAPI memasarkan ZARA di Indonesia lewat PT Sarimode Fashindo Adiperkasa (SFA) yang 100% dimiliki Grup MAP secara langsung dan tidak langsung. Adapun total aset SFA hingga akhir September 2023 tercatat Rp 1,34 triliun, naik 28% dari posisi akhir tahun lalu.

Pada perdagangan sesi pertama saham MAPI tercatat turun 3,91% ke Rp 1.595/saham. Total transaksi tercatat lumayan ramai atau tembus Rp 11,67 miliar sebelum perdagangan sesi pertama ditutup.

Saham MAPI tercatat tertekan dan mendekati harga penutupan terendah dalam 6 bulan yang berada di angka Rp 1.590/saham.

Terkoreksinya saham MAPI dalam beberapa bulan terakhir, salah satunya terdampak oleh aksi boikot atas sejumlah produk yang memberikan dukungan kepada Israel di tengah konflik berkepanjangan di Palestina. Sejak 10 Oktober 2023 atau beberapa hari sejak konflik di Timur Tengah pecah, saham MAPI tercatat telah ambles nyaris 20%. Meski demikian saham MAPI masih naik 11% sejak awal tahun.

Sebelum ZARA, sejumlah aktivis telah dahulu menyerukan boikot atas jaringan waralaba kopi asal AS, Starbucks, yang merek dagangnya di Indonesia juga dipegang oleh Grup MAP.

Seruan boikot atas produk ZARA sendiri bergema pasca perusahaan merilis foto katalog koleksi terbaru dengan konsep yang dinilai mengejek krisis kemanusiaan di Palestina.

Dalam foto-foto koleksi terbarunya yang berjudul "ZARA Atelier Collection 04", perusahaan ritel tersebut menggunakan properti berupa patung dengan anggota tubuh yang hilang. Model berpose di setting reruntuhan bangunan yang berdebu.

Selain itu, terdapat salah satu foto yang menunjukkan model katalog menggendong manekin terbungkus plastik warna putih sehingga mirip jenazah yang sudah dikafani. Namun, foto tersebut telah dihapus dari laman resmi dan media sosial.

Friday, December 8, 2023

Ini Dia Konglomerat Tertua RI, Usia 94 Tahun, Hartanya Rp71 T

 Lim Hariyanto Wijaya Sarwono (Tangkapan Layar via Forbes/ Photo by Courtesy of Lim Hariyanto Wijaya Sarwono) Foto: Lim Hariyanto Wijaya Sarwono (Tangkapan Layar via Forbes/ Photo by Courtesy of Lim Hariyanto Wijaya Sarwono)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lim Hariyanto didaulat menjadi konglomerat tertua di Indonesia. Dengan usianya yang menginjak 94 tahun, gurita bisnisnya pun telah menjalar kemana-mana.

Lim Hariyanto Wijaya Sarwono saat ini menempati posisi ke-9 orang terkaya se-Indonesia, menurut Forbes. Lim tercatat memiliki kekayaan sebesar US$ 4,6 miliar atau setara Rp 71,34 triliun.

Ini berkat lonjakan kekayaan drastis jelang pencatatan perdana saham (IPO) salah satu unit bisnisnya di Harita Group. Hartanya tercatat naik 0,45% atau Rp333,8 miliar dalam semalam.

Lonjakan hartanya selama setahun terakhir juga tidak main-main. Pada tahun 2022, kekayaan Lim hanya berkisar di rentang US$1,1 miliar atau Rp16,50 triliun. Berkat hal ini, Lim berhasil naik peringkat jadi orang keenam terkaya di Indonesia, bersaing dengan taipan petrokimia Prajogo Pangestu.

Kekayaan Lim bergerak positif di tengah isu IPO salah satu unit bisnis nikel milik Harita Group yang santer baru-baru ini. Diketahui, PT Trimegah Bangun Persada Tbk. atau TBP (NCKL) melepas sahamnya sebanyak 12,09 miliar atau setara 18% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan ke publik dengan nilai nominal masing-masing saham sebesar Rp 100 per saham.

IPO NCKL digadang-gadang menjadi IPO yang terbesar di tahun ini. Sebab, TBP mengincar dana penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) hingga US$ 600 juta atau sekitar Rp 9,7 triliun.

Di samping usaha nikel, Lim Hariyanto juga mendapatkan pundi-pundi kekayaannya dari kepemilikan saham mayoritas di perusahaan produsen minyak sawit yang terdaftar di Singapura, Bumitama Agri, di mana perkebunannya beroperasi di Indonesia.

Selain itu, pria berusia 94 tahun ini juga memiliki mayoritas perusahaan pertambangan bauksit yang terdaftar di Indonesia, yakni PT Cita Mineral Investindo Tbk. (CITA).

Tak berhenti di situ, gurita bisnis Lim menjalar ke anaknya. Dari tujuh anaknya, Salah satu putranya, yakni Lim Gunawan Hariyanto merupakan CEO Bumitama Agri, sedangkan salah satu putrinya, yakni Christina merupakan presiden komisaris perusahaan sekuritas, Harita Kencana Sekuritas.

Thursday, December 7, 2023

Duh, Induk Bentoel Boncos Rp 488 T Gegara Akuisisi Merek Ini

 Penjual melayani pembeli tembakau di salah satu pasar tradisional di kawasan Jakarta, Jumat, (17/11/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: Penjual melayani pembeli tembakau di salah satu pasar tradisional di kawasan Jakarta, Jumat, (17/11/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan rokok multinasional asal Inggris yang juga merupakan induk dari Bentoel Internasional Investama (RMBA), Britih American Tobacco (BAT), mengumumkan akan menghapus nilai merek rokok senilai US$ 31,5 miliar atau setara Rp 488,25 triliun (asumsi kurs Rp 15.500) dari neraca (balance sheet) perusahaan.

Perusahaan mengatakan kepada investor dalam paparan publik baru-baru ini bahwa mereka telah menimbang "waktu manfaat ekonomis selama 30 tahun" untuk beberapa merek, terutama yang diperdagangkan di Amerika Serikat. Adapun merek yang terkena dampak adalah Camel, Natural American Spirit, Newport dan Pall Mall.

Pengumuman tersebut juga mencerminkan kegagalan perusahaan mengakuisisi Reynolds American di harga yang tepat. BAT mengakuisisi Reynolds American pada tahun 2017 dalam kesepakatan senilai US$ 49 miliar (Rp 759,5 triliun) hingga menjelma jadi bisnis tembakau terbesar di dunia.

BAT mengungkapkan penurunan nilai tersebut sebagai "biaya penurunan nilai penyesuaian non-tunai," dan merupakan masalah akuntansi yang tidak berdampak pada operasi perusahaan sehari-hari. Namun hal tersebut menimbulkan reaksi negatif dari investor yang kembali menilai prospek jangka panjang industri rokok. Pasca pengumuman tersebut, saham British American Tobacco di London turun ke level terendah dalam lebih dari 10 tahun.

Pemangkasan nilai produk Reynolds disebabkan karena penjualan BAT di AS merosot tajam imbas dari tingginya inflasi dan tekanan ekonomi lainnya yang mendorong perokok beralih ke merek yang lebih murah, selain juga produk alternatif rokok murah ilegal yang disebut perusahaan sebagai vape "haram".

Pemangkasan nilai (write down) yang dilakukan BAT ini merupakan salah satu yang terbesar dalam beberapa tahun terakhir. Penurunan signifikan lainnya termasuk ConocoPhillips yang pada 2008 memangkas US$ 25,4 miliar dari neraca keuangan atas akuisisi produsen gas alam Burlington Resources pada tahun 2005. Pada tahun 2018, General Electric melakukan write down sebesar US$ 22 miliar atas akuisisi bisnis listrik Alstom pada tahun 2015. Procter & Gamble senilai US$ 8 miliar atas merek Gillette pada tahun 2019.

Wednesday, December 6, 2023

Nih Tanda Kamu di Zona Makan Tabungan Akut, Baca Baik-baik!

 Ilustrasi Menabung (Image by USA-Reiseblogger from Pixabay( Foto: Ilustrasi Menabung (Image by USA-Reiseblogger from Pixabay(

Jakarta, CNBC Indonesia-Definisi masyarakat yang masuk kategori 'makan tabungan' dapat dibagi menjadi dua jenis. Pertama adalah mereka yang benar-benar menggunakan sebagian tabungannya untuk membiayai kehidupan sehari-hari.

Sementara yang kedua adalah masyarakat yang kemampuannya dalam menyisihkan gaji untuk ditabung menurun. Dengan, kata lain, orang tersebut tidak bisa lagi menabung sebesar seperti sebelumnya.

"Jadi bukan hanya seberapa sering dan banyak dia ambil tabungannya, tapi seberapa persentase yang mereka bisa tabung," kata Direktur Eksekutif Center of Reform on Economic (CORE) Mohammad Faisal ketika dihubungi, Selasa, (5/12/2023).


Faisal mengatakan kedua jenis warga ini sama-sama bisa disebut 'makan tabungan' sebab pertumbuhan nilai tabungan kedua jenis warga itu sama-sama melemah. "Jadi artinya kecepatan mereka mengambil tabungan lebih tinggi dibandingkan mengisi tabungan atau menyisihkan gaji untuk ditabung," kata dia.

Sebelumnya, fenomena masyarakat yang menggunakan tabungannya untuk keperluan sehari-hari terdeteksi melalui survei yang dirilis Bank Indonesia. Data Survei Konsumen dari Bank Indonesia per Oktober 2023 menunjukkan banyak warga Indonesia yang harus menggunakan tabungannya guna memenuhi kebutuhan sehari-hari. BI mencatat rasio tabungan terhadap pendapatan per Oktober 2023 turun jauh dibandingkan posisi sebelum pandemi Covid-19 atau Oktober 2019.

Pada bulan Oktober lalu, rasio simpanan terhadap pendapatan masyarakat Indonesia sebesar 15,7%. Sementara pengeluaran dan pembayaran cicilan, masing-masing 76,3% dan 8,8%. Padahal, pada survei November 2019, rasio simpanan terhadap pengeluaran masyarakat di Tanah Air masih jauh lebih besar, yakni 19,8%. Pasalnya pengeluaran dan pembayaran cicilan pada periode itu sebesar 68% dan 12,2%.

Berdasarkan data BI, kelompok masyarakat dengan pendapatan Rp 4,1 juta hingga Rp 5 juta mengalami penurunan rasio simpanan terhadap pendapatan paling dalam atau sebesar 460 basis poin (bps). Kemudian disusul oleh kelompok pendapatan Rp 2,1 juta hingga Rp 3 juta, yakni merosot 400 bps.

Faisal mengatakan fenomena makan tabungan lebih disebabkan oleh kenaikan harga yang menyebabkan daya beli masyarakat melemah. Daya beli masyarakat melemah karena kenaikan harga tersebut lebih cepat terjadi dibandingkan kenaikan tingkat upah.

Dia mengatakan kenaikan bahan pokok seperti beras menjadi pemicu utama kenaikan harga. Ketika bahan pangan melonjak, maka masyarakat golongan menengah ke bawah yang paling menjadi korban makan tabungan. Sebab, sebagian besar pendapatan mereka habis untuk membeli makanan. "Kalangan bawah sangat rentan terhadap inflasi pangan," kata dia.

Senada, peneliti Makroekonomi dan Pasar Keuangan di LPEM FEB UI Teuku Riefky menilai kelompok masyarakat yang paling banyak menggunakan tabungan untuk kebutuhan sehari-hari, yakni masyarakat miskin. Dia mengatakan penyebabnya adalah uang mereka habis untuk membeli bahan makanan yang harganya terus naik.

"Ini yang nampaknya mendorong adanya penggunaan tabungan oleh sebagian kelompok masyarakat termiskin," kata dia.

Monday, December 4, 2023

Kisah Robohnya Kerajaan Bisnis Salim Usai Berjaya 3 Dekade

 Infografis, Kisah Perjalanan Salim Grup, Dihantam Krisis 98 dan Bangkit Lebih Tajir Foto: Infografis/ Salim Grup/ Edward Ricardo

Jakarta, CNBC Indonesia - Sudono Salim alias Liem Sioe Liong merupakan konglomerat ternama di Indonesia, dia memiliki catatan perjalanan bisnis panjang, hingga dikenal dekat dengan Presiden Soeharto saat masih menjabat sebagai kolonel.

Pada masa-masa awal terbentuknya Indonesia sebagai sebuah negara, Sudono Salim dikenal sebagai pengusaha impor cengkeh dan logistik tentara. Jaringan bisnisnya yang luas membuat Kolonel Soeharto ingin bekerja sama dengannya.

Jalinan perkenalan pun terjadi setelah sepupu Soeharto, Sulardi menjadi perantara pertemuan keduanya. Salim kemudian menjadi penyuplai logistik pasukan Kolonel Soeharto semasa Perang Kemerdekaan (1945-1949).


"Setelah Soeharto meraih kekuasaan di Indonesia pada pertengahan 1960-an dan menjadi presiden, dia didukung oleh kelompok kroni pengusaha, yang terbesar dan terkuat adalah Liem Sioe Liong," tulis Richard Borsuk dan Nancy Chng dalam Liem Sioe Liong dan Salim Group (2016), dikutip Minggu (3/12/2023).

Keduanya terlibat dalam relasi saling menguntungkan selama tiga dekade. Soeharto melindungi Liem dan memastikan bisnisnya berjalan lancar. Liem lewat kerajaan bisnis Salim Group menyalurkan dana kepada Soeharto, keluarga, dan kroni lainnya.

Alhasil, kedua pihak pun berjaya di jalannya masing-masing. Salim sukses terdaftar sebagai orang terkaya di Indonesia. Sedangkan Soeharto juga sukses memegang kuasa di Tanah Air. Namun, kejayaan keduanya tiba-tiba hancur sekejap dalam waktu beberapa hari saja pada Mei 1998.

Salim sukses membangun tiga kerajaan bisnis di tiga sektor, antara lain perbankan (Bank Central Asia, BCA), bangunan (Indocement), dan makanan (Bogasari dan Indofood). Namun, itu semua perlahan rontok saat memasuki krisis 1998. BCA menjadi yang terparah.


Sejarawan M.C Ricklefs dalam Sejarah Indonesia Modern (2009) menyebut, selama masa krisis nasabah menarik dana secara massal dan besar-besaran. Ratusan orang rela antre berjam-jam untuk menguras seluruh tabungannya. Kondisi ini membuat BCA yang tidak lagi dipercaya masyarakat terancam bangkrut. Rangkaian krisis ini mencapai puncak pada Mei 1998.

Kedekatan dengan Soeharto rupanya menjadi malapetaka bagi Salim saat itu. Munculnya sentimen anti-Soeharto buntut meluasnya krisis ekonomi ke kemelut politik menjadi pukulan telak bagi Salim. Rakyat yang mengetahui kedekatan keduanya menjadikan Salim sebagai target sasaran. Ini terjadi usai unjuk rasa beralih menjadi kerusuhan rasial pada 13 Mei 1998.

Hari itu, Jakarta dan sekitarnya dilanda kerusuhan, penjarahan, dan pembakaran terhadap rumah, bangunan pertokoan dan banyak kendaraan (Kompas, 14 Mei 1998). Aksi ini dilakukan oleh massa yang sudah terprovokasi. Mereka menyasar bangunan dan kendaraan milik orang Tionghoa, bahkan menargetkan orang Tionghoa itu sendiri.

Jemma Purdey dalam Kekerasan Anti-Tionghoa di Indonesia 1996-1999 (2013) menjelaskan munculnya sentimen rasial terhadap Tionghoa disebabkan karena ada stereotip bahwa mereka patut dibenci hanya karena kaya raya dan dekat dengan penguasa Soeharto. Dan tokoh sentral yang melekat dengan deskripsi itu adalah Sudono Salim.

"Perusahaan para cukong dan keluarga Soeharto merupakan sasaran utama pembakaran dan penjarahan. Bank Central Asia milik Liem Sioe Liong merupakan objek serangan utama," tulis Ricklefs.

Richard Borsuk dan Nancy Chng dalam Liem Sioe Liong dan Salim Group (2016), mengungkapkan meski dijadikan target amukan massa, Sudono Salim, istri, dan beberapa anaknya sedang berada di Amerika Serikat menemani Salim yang bakal operasi mata. Di Jakarta, hanya ada Anthony Salim yang bekerja di Wisma Indocement, Jl. Sudirman.

Anthony kala itu sampai tidak berani pulang ke rumah bapaknya di kawasan Roxy. Sebab, kerusuhan massa juga menyasar permukiman warga Tionghoa. Dikhawatirkan, jika Salim berdiam diri di rumahnya, dia bisa terbunuh.

Prediksi itu kemudian benar terjadi. Pagi hari pada 14 Mei, Anthony menerima kabar kalau rumah bapaknya didatangi sekelompok pemuda bertampang mengancam, bersenjatakan jerigen bahan bakar, dan perkakas. Mereka ingin masuk ke rumah mewah Liem.

Anthony tak berkutik. Dia segera memerintahkan satpam untuk mempersilahkan massa masuk merusak rumahnya, ketimbang dihadang dan terjadi pertumpahan darah.

"Dalam sekejap, seluruh mobil di garasi terbakar, termasuk juga seisi rumah. Mereka membakar furnitur, mencopot lukisan dan mengobrak-abrik kamar. Bahkan mereka mencoret-coret rumah dengan kata-kata tidak pantas," tutur Anthony kepada Richard Borsuk dan Nancy Chng.

Setelah beberapa menit melakukan itu, asap hitam dengan cepat membumbung tinggi dari kediaman Salim. Di jalanan, foto Salim dilempari batu dan dibakar oleh massa yang marah. (Kompas, 15 Mei 1998).

Melihat situasi Jakarta yang sangat parah, Anthony langsung berpikir untuk pergi meninggalkan kantornya. Dia takut kalau kantornya bakal bernasib sama seperti rumahnya. Dia lantas pergi ke Bandara Halim untuk menuju Singapura memakai pesawat jet pribadi. Dari sanalah, Anthony memantau perkembangan bisnisnya setelah masa-masa sulit itu.

Setelah kerusuhan mereda dan Soeharto akhirnya lengser, BCA mengalami kerugian paling parah. Tercatat ada 122 cabang rusak yang terdiri dari 17 kantor terbakar habis, 26 cabang dirusak dan dijarah, dan 75 cabang rusak tetapi tidak dijarah. Lalu, ada 150 ATM yang dirusak dan diambil uang tunainya hingga menelan kerugian Rp 3 miliar.

Selain BCA, Indofood juga mendapat serangan. Pabriknya di Solo dijarah dan dibakar hingga menelan kerugian Rp 42 miliar. Pusat distribusinya di Tangerang juga hancur dijarah massa. Hanya Indocement yang masih bisa bertahan.

Meski begitu, pukulan telak terjadi di kerajaan bisnis sektor perbankan. Seminggu setelah Soeharto lengser pada 21 Mei 1998, BCA diambil alih oleh pemerintah karena kondisi keuangannya semakin berdarah-darah tak tertolong. Pemerintah lewat Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) resmi menjadikan BCA sebagai BTO (Bank Taken Over). Pengambilalihan ini bertujuan untuk menolong BCA agar tidak jatuh terlalu dalam.

Sejak itulah, BCA tidak lagi menjadi milik keluarga Salim. Richard Borsuk dan Nancy Chng menyebut untuk menghidupi kembali mesin-mesin kekayaannya, Salim hanya mengandalkan Indofood.

Kini, 25 tahun setelah kejadian memilukan itu, bisnis keluarga Salim mulai berjaya. Bisnisnya pun tidak hanya Indofood, tetapi juga merambah sektor migas, konstruksi, dan perbankan

Friday, December 1, 2023

Perhatian! BI Tarik Rupiah 3 Logam Pecahan Ini dari Peredaran

 FILE PHOTO - The logo of Indonesia's central bank, Bank Indonesia, is seen on a window in the bank's lobby in Jakarta, Indonesia September 22, 2016.  REUTERS/Iqro Rinaldi/File Photo Foto: REUTERS/Iqro Rinaldi

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) mencabut dan menarik uang Rupiah logam pecahan Rp500 Tahun Emisi (TE) 1991, Rp1.000 TE 1993, dan Rp500 TE 1997 dari peredaran, melalui Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.14 Tahun 2023, terhitung sejak 1 Desember 2023.

Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengatakan pencabutan dan penarikan uang Rupiah logam tersebut dilakukan dengan pertimbangan antara lain masa edar yang cukup lama dan perkembangan teknologi bahan/material uang logam.

"Dengan demikian, terhitung tanggal dimaksud uang Rupiah logam tersebut tidak lagi berlaku sebagai alat pembayaran yang sah di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia," katanya, Jumat (12/1/2023).

Bagi masyarakat yang memiliki uang Rupiah logam tersebut dan ingin melakukan penukaran, dapat menukarkannya di Bank Umum mulai 1 Desember 2023 sampai dengan 1 Desember 2033, atau 10 tahun sejak tanggal pencabutan.

Erwin mengungkapkan penggantian atas uang Rupiah logam Rp500 TE 1991, Rp1.000 TE 1993, dan Rp500 TE 1997 yang dicabut dan ditarik dari peredaran sebesar nilai nominal yang sama dengan yang tertera pada uang Rupiah logam dimaksud.

Selain itu, layanan penukaran dapat juga dilakukan di Kantor Pusat maupun Kantor Perwakilan Bank Indonesia di seluruh Indonesia dengan terlebih dahulu melakukan pemesanan penukaran melalui aplikasi PINTAR yang diakses melalui https://www.pintar.bi.go.id, dengan mengacu pada ketentuan atau informasi yang disampaikan mengenai jadwal operasional dan layanan publik Bank Indonesia.

Penggantian atas uang Rupiah logam dalam kondisi lusuh, cacat, atau rusak dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Bank Indonesia mengenai pengelolaan uang Rupiah, yaitu:

- Dalam hal fisik uang Rupiah logam lebih besar dari 1/2 (satu perdua) ukuran aslinya dan ciri uang Rupiah dapat dikenali keasliannya, diberikan penggantian sebesar nilai nominal uang Rupiah yang ditukarkan, dan;

- Dalam hal fisik uang Rupiah logam sama dengan atau kurang dari 1/2 (satu perdua) ukuran aslinya, tidak diberikan penggantian.
Telaah ciri-ciri uang Rupiah logam pecahan Rp500 TE 1991, Rp1.000 TE 1993, dan Rp500 TE.