Jakarta, Beritasatu.com – Program Startup Studio Indonesia (SSI) yang digagas Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengumumkan para alumninya telah mencatatkan pendanaan senilai US$ 65,8 juta atau setara Rp 977,6 miliar.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kemenkominfo, Semuel Abrijani Pangerapan menyampaikan, pemerintah Indonesia melalui Kemenkominfo akan terus mendukung perkembangan startup di Indonesia, tanpa menghiraukan lanskap teknologi yang penuh tantangan.
"Kami akan melakukan segala upaya untuk mendukung startup di Indonesia, terutama untuk startup tahap awal yang potensial melalui program Startup Studio Indonesia," kata Semuel, di Jakarta, Minggu (28/5/2023).
Program SSI sendiri telah membantu startup meningkatkan peluang alumninya mendapatkan pendanaan dari investor. Caranya, dengan membantu para startup peserta bisa menemukan model produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar atau product-market fit (PMF) modelling. Selain itu, para peserta juga mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan jaringan dan belajar dari para pendiri startup terbaik di Asia.
Kemenkominfo juga telah membuka batch ketujuh SSI bagi startup tahap awal untuk mengembangkan produk yang sesuai dengan kebutuhan pasar. Beberapa kriteria utama bagi startup untuk berpartisipasi dalam program ini antara lain, berada dalam tahap pendanaan bootstrap, pre-seed, seed, dan pendanaan pra-Seri A, memiliki minimal enam bulan traction dengan pertumbuhan sebesar 5% per bulan, memiliki potensi untuk melakukan perluasan pasar, dan memiliki diferensiasi produk yang kuat. Program SSI batch ketujuh ini akan membuka kuota lebih banyak, yakni 18 startup dibandingkan dengan 15 startup pada periode sebelumnya.
Kemenkominfo menargetkan program SSI ini bisa mendukung perkembangan 150 startup tahap awal hingga 2024. Sampai batch keenam, program ini sudah mendukung sekitar 97 startup tahap awal. Lalu, dalam batch ketujuh ini, Kemenkominfo menargetkan dukung sekitar 18 startup tahap awal lainnya. Artinya, total startup tahap awal yang sudah didukung program ini akan mencapai 115 perusahaan.
Sejak program ini dirilis pada September 2020, rata-rata sekitar 30%-40% peserta dari setiap batch berhasil mencatatkan pendanaan tahap awal setelah program selesai. Bahkan, ada dua startup dari batch keenam yang baru selesai pun mencatatkan pendanaan baru. Kedua startup tersebut yaitu Baskit, startup manajamen rantai pasok yang mendapatkan pendanaan pre-seed senilai US$1,5 juta pada Maret 2023. Lalu, ada Looyal, startup pengembang solusi customer relation management (CRM) juga mendapatkan pendanaan pre-seed pada Mei 2023.
No comments:
Post a Comment