Foto: Reuters
Pada perdagangan Senin (25/5/2023) harga emas di pasar spot ditutup di posisi US$ 1.942,84 per troy ons. Harganya turun -0,17%. PT BESTPROFIT
Pelemahan kemarin memperpanjang pergerakan labile mas meskipun cenderung melandai.
Dalam sepekan terakhir, harga emas ambruk 1,35%. Emas juga dengan cepat anjlok dari US$ 2.020,6 pada 15 Mei 2023 menjadi US$ 1.942,84 kemarin.
Artinya, harga emas jeblok 3,85% hanya dalam waktu 10 hari perdagangan saja.
Harga emas sedikit membaik pada hari ini. Pada perdagangan Selasa (30/5/2023) pukul 06:00 WIB, emas spot ada di posisi US$ 1.943,05 per troy ons atau menguat tiis 0,01%.
Harga emas sedikit membaik pada hari ini. Pada perdagangan Jumat (26/5/2023) pukul 06:42 WIB, harga emas di pasar spot internasional ada di posisi US$ 1.940,96 per troy ons. Harganya menguat tipis 0,03%. BEST PROFIT
Emas kehilangan sinarnya karena huru-hara plafon utang pemerintah AS diyakini sudah selesai.
Setelah negosiasi yang menegangkan selama beberapa minggu, Presiden AS Joe Biden dan Partai Republik pada prinsipnya telah sepakat untuk menaikkan plafon utang dan batas pengeluaran negara agar mencegah terjadinya default (gagal bayar). BESTPROFIT
Biden menggambarkan kesepakatan itu sebagai "kompromi", sementara Ketua DPR AS Kevin McCarthy mengatakan hal ini diambil "demi rakyat Amerika".
Di antara isi kesepakatan adalah kenaikan batas utang selama dua tahun yang saat ini tercatat sebesar US$ 31,4 triliun. PT BESTPROFIT FUTURES
BPFPembatasan pengeluaran non-pertahanan, mempertahankan pendanaan penuh untuk perawatan kesehatan veteran, serta perluasan sementara persyaratan kerja bagi orang dewasa tertentu yang menerima kupon makanan.
Emas adalah aset aman yang dicari di tengah ketidakpastian ekonomi serta meningkatnya risiko. Saat risiko gagal bayar utang hilang maka daya pesona emas pun luntur.
Emas juga melemah karena pasar kini meyakini jika bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan menaikkan suku bunga pada Juni mendatang.
"Beberapa hari lalu,, mayoritas investor bertaruh jika The Fed akan mulai mempertahankan suku bunga dan tidak akan menaikkan lagi pada bulan-bulan mendatang. Namun, itu berubah sekarang," tutur analis Kinesis Money, Carlo Alberto De Casa, dikutip dari Reuters.
Pasar kini bertaruh 59,4% jika The Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 bps pada 13-14 Juni mendatang. The Fed sudah menaikkan suku bunga acuan sebesar 500 bps menjadi 5,0-5,25%.
"Dengan adanya proyeksi kenaikan suku bunga maka dolar AS dan yield surat utang pemerintah AS bisa terus naik," tutur analis KCM Trade, Tim Waterer, dikutip dari Reuters.
Yield surat utang pemerintah AS tenor 10 tahun melonjak ke 3,82%, tertinggi dalam dua bulan.
CNBC INDONESIA RESEARCH
No comments:
Post a Comment