Wednesday, November 30, 2016

Ayu Membuat Saya Menjadi Laki-laki. Hati Noprizal Hancur Dua Jam Sebelum Membunuh. Begini Curhatnya

BATAM - Noprizal alias Nofrizal, (22) pelaku pembunuhan Riza Lena alias Ayu mengaku pasrah setelah dirinya ditangkap Unit Reskrim Polsek Lubuk Baja dan Polresta Barelang.
Akibat cemburu buta, ia jadi kalap mata dan membunuh wanita yang sebenarnya sangat ia cintai.
Tersangka, ketika ditemui Tribun di Polsek Lubuk Baja bercerita, dirinya dan Ayu sudah saling kenal semenjak empat bulan yang lalu.
Bahkan mereka sering jalan-jalan layaknya orang pacaran.
Kebaikan dan perhatian Ayu kepadanya menyemaikan benih-benih cinta di hati pria ini.
Kendati cintanya bertepuk sebelah tangan, namun rasa memiliki seorang kekasih hati sudah terlalu dalam ia rasakan.
"Saya cinta sama dia. Dia itu baik dan perhatian sama saya. Kami sudah empat bulan kenal. Sering makan bareng. Bahkan, kami juga sering berhubungan intim," sebut Noprizal, Selasa (29/11/2016) siang.
Menurut Noprizal, selama kenal dengan janda 31 tahun itu, dia merasa nyaman.
Kebaikan Ayu mampu membuat dia merasa menjadi seorang lelaki yang dipandang wanita.

Awalnya, Noprizal tidak tahu kalau Ayu adalah seorang wanita malam.
Namun, setiap selesai bercinta dengan Ayu, ia sering memberi wanita itu uang.
Tetapi uang tersebut bukan bayaran kepuasan yang ia dapatkan dari ibu satu anak itu.
Uang itu untuk kebutuhan Ayu sehari-hari.
"Saya nggak bayar dia, uang itu untuk kebutuhan dia saja. Dia tidak pernah meminta sama saya. Saya tidak tahu apa pekerjaan dia selama ini," sebutnya lagi.
Dua jam sebelum kejadian, ia baru tahu pekerjaan Ayu sebenarnya.
Ia mengetahui itu setelah Ayu mengatakan kalau dia sedang melayani tamu.
Setelah dicari tahu, ternyata tamu tersebut adalah pria hidung belang.
Saat itulah emosi Noprizal memuncak. Hatinya hancur perkeping-keping.
Di rumah ia terus gelisah. Pengorbanan dan cintanya selama ini terasa sia-sia.
Sampai akhirnya ia gelap mata dan berniat untuk mengahabisi nyawa orang yang ia cintai.
Tekatnya pun semakin bulat dan ia membawa pisau dapur orangtuanya.
Lucunya, sebelum menghabisi nyawa wanita yang ia cintai, ia sempat berhubungan badan di Hotel Istana Batam, kamar 303.
Usai bercinta pun, mereka masih tetap ngobrol seperti biasa.
Ayu kemudian mandi, sementara Noprizal menunggu di kamar hotel.
Begitu Ayu keluar dari kamar mandi, Noprizal langsung menikam dada dan paha Ayu.
"Saya tusuk sebanyak dua kali di bagian dada dan paha. Dia sempat melawan dan menggigit jari saya, kemudian saya tikam lagi pahanya," sebutnya.
Darah segar berceceran di lantai usai menikam Ayu.
Bahkan celana panjang yang ia kenakan pun berlumuran darah. Untuk mengelabui petugas hotel, ia membuka celananya itu dan pulang dengan menggunakan celana pendek.
Ia juga membawa ponsel milik Ayu untuk menghilangkan jejak.
Namun kejahatan tentunya selalu mengninggalkan jejak. Pisau dapur dan celana yang ditinggalkannya itu justru menjadi petunjuk bagi polisi untuk menyibak tabir pembunuhan itu.
Begitu juga CCTV Hotel Istana Batam yang memperlihatkan ia masuk menggunakan celana jins panjang dan kemudian keluar menggunakan celana pendek pada pukul 05.00 WIB dinihari.
Hanya saja, untuk memburu Noprizal memang tidak mudah. Akhirnya pria itu ditangkap, Sabtu (26/11/2016) lalu, sepuluh hari setelah ia melakukan perbuatan kejinya itu.

Bestprofit

No comments:

Post a Comment