Wednesday, May 26, 2021

6 Ritel yang Tutup Selama Pandemi Corona

 Pandemi corona membuat para peritel terpaksa mengurangi jumlah gerainya bahkan gulung tikar selama masa pandemi covid-19. Pandemi corona membuat para peritel terpaksa mengurangi jumlah gerainya bahkan gulung tikar selama masa pandemi covid-19.(CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono).

 PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI-- 

Pandemi corona membuat para peritel terpaksa mengurangi jumlah gerainya bahkan gulung tikar selama masa pandemi covid-19. Terbaru, PT Hero Supermarket Tbk mengumumkan bakal menutup seluruh gerai Giant pada akhir Juli mendatang.

Direktur Utama PT Hero Supermarket Tbk Patrik Lindvall menyebut perusahaan akan memfokuskan bisnis ke merek dagang lain yang memiliki potensi bertumbuh lebih tinggi, seperti IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket.

Sebelum memutuskan untuk menutup semua gerai Giant, Hero sudah mulai menutup geras satu per satu.



Berikut 6 ritel yang menutup gerai sebagian hingga semuanya selama pandemi corona.

1. Giant

Supermarket Giant menutup beberapa gerai dalam satu tahun terakhir. Penutupan dilakukan karena tekanan dari pandemi covid-19.

Pada awal 2021, ada tiga gerai yang ditutup perusahaan. Ketiganya adalah Giant Ekstra di Margo City Depok, Giant Mayasari Plaza, Tasikmalaya dan Giant Kalibata. Akhirnya perusahaan memutuskan untuk menutup semua gerai Giant pada Juli ini. BEST PROFIT


2. Matahari Department Store

PT Matahadari Department Store memutuskan untuk menutup 25 gerai pada 2020. Beberapa gerai yang ditutup, antara lain Lippo PLZ Mal Yogja, Lippo Mal Kuta, Keboen Raya BGR, Lippo PLZ Mal Gresik, Mayofield TC KWG, dan GTC TC Makassar.

Penutupan gerai sejalan dengan kinerja perusahaan yang memburuk di tengah pandemi virus corona. Tercatat, penjualan kotor Matahari Department Store sepanjang 2020 sebesar Rp8,59 triliun, anjlok 52,3 persen dari posisi 2019 yang sebesar Rp18,03 triliun.


Tahun ini, manajemen berencana menutup enam gerai tahun ini. Enam gerai tersebut bagian dari 23 gerai yang masuk dalam pengawasan kinerja.Alhasil, perusahaan merugi hingga Rp823 miliar tahun lalu. Angka itu berbanding terbalik dari posisi 2019 yang masih mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,36 triliun

Sejauh ini, Matahari Department Store sedang memantau kinerja 17 gerai lainnya secara ketat. Secara total, Matahari Department Store memiliki 147 gerai hingga akhir 2020.

3. Golden Truly

Pusat perbelanjaan Golden Truly resmi menutup operasionalnya pada 1 Desember 2020 lalu. Manajemen mengubah model bisnisnya menjadi serba daring (online).

Dengan keputusan ini, maka gedung bekas Golden Truly yang berlokasi di Jalan Gunung Sahari nomor 59, Jakarta Pusat ini akan dikelola oleh pengembang baru. BESTPROFIT


Manajemen PT Gramedia Asri Media, pemilik toko buku Gramedia memutuskan tak memperpanjang masa sewa di Mal Taman Anggrek, Jakarta Barat yang habis pada Oktober 2020. Gerai tersebut telah beroperasi sekitar 15 tahun.4. Gramedia

Perusahaan sengaja tak memperpanjang kontrak lantaran terdapat beberapa gerai di dekat Mal Taman Anggrek, yakni gerai di Mal Ciputra dan Mal Central Park (CP).
Selain itu, jumlah kunjungan pelanggan ke Gramedia Mal Taman Anggrek yang terus menurun juga menjadi pertimbangan manajemen untuk menutup gerai di mal tersebut.

Suasana salah satu sudut toko buku Gramedia yang tidak lagi memuat literatur mengenai komunisme, marxisme, leninisme, dan PKI, Sabtu (14/5).Manajemen PT Gramedia Asri Media menutup Gramedia cabang Taman Anggrek. (CNN Indonesia/Lalu Rahadian).

5. Centro Department Store

Manajemen Centro Department Store dikabarkan menutup dua gerainya baru-baru ini. Pertama, gerai yang berada di Plaza Ambarukmo. Jaringan ritel ini tutup setelah melayani masyarakat Yogyakarta selama 15 tahun sejak Plaza Ambarrukmo berdiri. Kedua, Centro Department Bintaro Xchange, Tangerang Selatan, Banten yang dikabarkan akan menyusul tutup. 

6. Kinokuniya

Toko buku Kinokuniya di Plaza Senayan tutup permanen mulai 1 April 2021 lalu. Kabar tersebut disampaikan langsung oleh akun resmi Instagram @Kinokuniya_id.

Sebelumnya, gerai Kinokuniya di Pondok Indah Mall 2 juga sudah ditutup sejak 2018. Dengan demikian, gerai hanya tinggal di mal Grand Indonesia.

Mereka fokus melakukan penjualan buku secara daring lewat situs resminya kinokuniya.co.id maupun melalui platform market place seperti Blibli, Shopee dan Tokopedia."Kinokuniya Plaza Senayan terakhir beroperasi pada 31 Maret 2021. Kami berterima kasih atas dukungan dan kesetiaan anda terutama selama pandemi," tulis pesan tersebut. BPF

"Kami akan tetap melayani Anda di store Kinokuniya Grand Indonesia dan gerai resmi kami di marketplace," jelas manajemen. PT BESTPROFIT FUTURES


Sumber :Jakarta, CNN Indonesia

No comments:

Post a Comment