Thursday, April 21, 2022

Kabur dari Pusat Penahanan Malaysia Rusuh, Enam Pengungsi Rohingya Tewas

 Pengungsi Rohingya, yang melarikan diri dari depot sementara Imigrasi Malaysia, Sungai Bakap, ditahan di pinggir jalan raya di Penang.

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Enam pengungsi Rohingya yang kabur dari penahanan Malaysia, tewas pada Rabu (20/4/2022) saat melintasi jalan raya. Seperti dilaporkan Arab News, kematian terjadi ketika ratusan pengungsi melarikan diri dari pusat penahanan pengungsi di Penang, Malaysia.

Setidaknya 520 tahanan Rohingya melarikan diri dari unit penahanan sementara di negara bagian Penang utara pada dini hari. Sekitar 360 dari mereka telah ditangkap kembali, PT BESTPROFIT


Kepada wartawan, Wan Hassan Wan Ahmad, kepala polisi di negara bagian Kedah, mengatakan, sambil membenarkan bahwa kematian terjadi ketika para korban mencoba menyeberang jalan.

“Enam orang tewas. Dua laki-laki dewasa, dua perempuan dewasa, satu laki-laki, dan satu perempuan,” katanya. “Kami meluncurkan operasi, termasuk penghalang jalan, untuk memastikan tidak ada yang melarikan diri. Kami juga mencari bantuan dari masyarakat untuk memberi tahu kami jika ada sesuatu.” BEST PROFIT


Pusat penahanan sementara, yang biasanya menampung imigran ilegal, adalah satu kamp yang terletak di dekat perbatasan negara bagian Kedah dan Penang. Meskipun dikelola oleh Departemen Imigrasi Penang, fasilitas tersebut berada di bawah yurisdiksi kepolisian Kedah. Ahmad mengatakan hanya 23 penjaga yang bertugas ketika pengungsi Rohingya melarikan diri. BESTPROFIT


Ahmad menambahkan bahwa penyelidikan terhadap pelarian itu sedang berlangsung.

“Kita perlu mengidentifikasi alasan sebenarnya. Mungkin ada unsur ketidakpuasan, tapi kami tidak bisa menyimpulkan sampai penyelidikan selesai,” ujarnya.

Malaysia, yang memiliki populasi Muslim yang dominan, adalah tujuan utama bagi Rohingya yang melarikan diri dari penganiayaan di Myanmar yang mayoritas penduduknya beragama Buddha. PT BESTPROFIT FUTURES

BPF

Para pengungsi di pusat penahanan Penang telah ditahan di sana selama lebih dari satu tahun, menurut organisasi non-pemerintah Beyond Borders Malaysia.

“Para pengungsi ini telah ditahan selama lebih dari satu tahun. Tidak ada upaya, atau setidaknya tidak yang saya tahu, untuk menciptakan jalan yang aman menuju suaka,” kata pendiri Beyond Borders Malaysia, Mahi Ramakrishnan, kepada Arab News.

Malaysia bukan penandatangan konvensi pengungsi PBB, tetapi secara resmi menampung 180.000 pengungsi dan pencari suaka yang menunggu relokasi ke negara ketiga. Lebih dari 100.000 dari pengungsi adalah Rohingya. Jumlah sebenarnya pengungsi diyakini jauh lebih tinggi karena banyak yang tidak terdokumentasi. Kuala Lumpur, Beritasatu.com

No comments:

Post a Comment