Banjir menggenangi jalan pantura di sepanjang Desa Astanamukti Kecamatan Pangenan hingga perempatan pintu keluar Tol Kanci. Tidak sedikit kendaraan roda dua maupun roda empat melawan arus untuk menghindari genangan air di sepanjang jalan ini. Kondisi itu semakin memacetkan jalanan.
Warga Desa Astanamukti Saiful Muin mengatakan, air meluap dari Desa Japura hingga ke jalan Pantura sejak Rabu, 15 Februari 2017, pukul 15.00 WIB.
"Kemarin sempat lumpuh Mas. Air menggenangi dua jalur baik ke arah Jakarta maupun Jawa Tengah," kata dia.
Sebanyak 13 warung makan yang berdiri di pinggir jalan pantura ikut terendam. Bahkan, beberapa barang yang ada di warung mengapung.
Warga setempat beramai-ramai turun ke jalan membantu kelancaran arus lalu lintas. Dibantu aparat polisi dan TNI, mereka juga mengevakuasi warga yang rumahnya terkena banjir.
Sementara itu, ratusan rumah di Desa Astanamukti Kecamatan Pangenan Kabupaten Cirebon masih terendam banjir. Ketinggian air di sekitar desa tersebut mencapai sekitar 30 cm. "Warga di desa ini juga sibuk mengurusi rumah mereka yang kebanjiran," ujar Saiful.
Penyebab Banjir Cirebon
Banjir
yang melanda kawasan Timur Kabupaten Cirebon diduga akibat meluapnya
anak Sungai Cisanggarung. Hujan deras yang melanda kawasan Cirebon Timur
selama tiga jam membuat warga tak bisa berbuat banyak. Warga hanya bisa
membendung aliran air di rumah masing-masing dan menyelamatkan harta
benda yang ada.
Banjir mulai menggenangi ratusan rumah warga yang berada di Kecamatan Lemahabang, Kanci, Pengenan, Gebang, Waled, Losari, hingga Kecamatan Pabedilan. Dari beberapa kecamatan tersebut, kondisi terparah di Kecamatan Kanci dan Lemahabang. Sejumlah rumah di dua kecamatan tersebut terendam air hingga mencapai 2,5 meter.
Banjir juga menggenangi Blok Lebak dan Pande Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon. Meluapnya Sungai Singaraja dan Sungai Cimanis membuat air dengan cepat masuk ke rumah warga.
"Ketinggian mulai 1,5 sampai 2,5 meter mas apalagi rumah yang tidak jauh dari bibir sungai hampir 3 meter," sebut salah seorang warga Blok Lebak Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon, Ade, Rabu, 15 Februari 2017.
Warga mengaku belum bisa berbuat banyak akibat banjir yang disebabkan oleh luapan dua anak Sungai Cisanggarung itu. Tingginya air luapan tak mampu dibendung warga yang menempatkan tanggul pasir di sekitar rumah mereka.
"Mau bagaimana lagi kami selamatkan harta benda yang ada dan berharga saja dulu sambil menunggu air surut," ujar dia.
Ribuan warga masih bertahan di rumah mereka meski ketinggian air belum surut. Sementara, pihak polisi, TNI maupun Tim SAR tengah sibuk menangani banjir di kawasan Cirebon Timur.
PT Bestprofit
Banjir mulai menggenangi ratusan rumah warga yang berada di Kecamatan Lemahabang, Kanci, Pengenan, Gebang, Waled, Losari, hingga Kecamatan Pabedilan. Dari beberapa kecamatan tersebut, kondisi terparah di Kecamatan Kanci dan Lemahabang. Sejumlah rumah di dua kecamatan tersebut terendam air hingga mencapai 2,5 meter.
Banjir juga menggenangi Blok Lebak dan Pande Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon. Meluapnya Sungai Singaraja dan Sungai Cimanis membuat air dengan cepat masuk ke rumah warga.
"Ketinggian mulai 1,5 sampai 2,5 meter mas apalagi rumah yang tidak jauh dari bibir sungai hampir 3 meter," sebut salah seorang warga Blok Lebak Kecamatan Lemahabang Kabupaten Cirebon, Ade, Rabu, 15 Februari 2017.
Warga mengaku belum bisa berbuat banyak akibat banjir yang disebabkan oleh luapan dua anak Sungai Cisanggarung itu. Tingginya air luapan tak mampu dibendung warga yang menempatkan tanggul pasir di sekitar rumah mereka.
"Mau bagaimana lagi kami selamatkan harta benda yang ada dan berharga saja dulu sambil menunggu air surut," ujar dia.
Ribuan warga masih bertahan di rumah mereka meski ketinggian air belum surut. Sementara, pihak polisi, TNI maupun Tim SAR tengah sibuk menangani banjir di kawasan Cirebon Timur.
PT Bestprofit
No comments:
Post a Comment