Tuesday, April 9, 2019

Foto Viral Korban Kampanye Tukang Kerok: Punggung Pun Jadi Baliho

Foto Viral Korban Kampanye Tukang Kerok: Punggung Pun Jadi Baliho

BEST PROFIT - Sebuah foto 'korban kampanye' menjadi tertawaan warganet. Foto itu viralsetelah diunggah pengguna akun @annisa_rianti di Twitter, Selasa (9/4/2019). Pada foto itu terlihat punggung seorang laki-laki yang memiliki bekas merah kerokan.
Namun bukannya garis loreng seperti pada umumnya, bekas kerokan di punggung laki-laki itu berbentuk angka 20. Bahkan, si tukang pijit mengerok secara arsir angka 0 di punggung kliennya.
Ternyata, menurut keterangan kakak 'korban', si tukang pijit diam-diam melakukan kampanye politik saat melakukan pekerjaannya. BESTPROFIT
Melalui akun Twitter @aidaazhar, sang kakak menceritakan pengalaman adiknya itu.
"Selama diurut, dia ditanya milih siapa, dan diam saja (secara lagi masuk angin kan ya). Cuma dia mikir, kok sakit banget dikerok, terus kok aneh bentuknya (dan doi berasumsi abangnya enggak jago ngerok)," cuitnya.
Aida melanjutkan, setelah tukang pijit pulang, baru diketahui ternyata punggung adiknya disamakan dengan baliho untuk kampanye poitik.
"Dan kita enggak ada yang sadar kalau diarsir gini punggungnya, sampai abangnya pulang dan dadah-dadah. Nasi sudah jadi bubur, punggung sudah jadi baliho," tambah Aida.
Setelah tertawa terbahak-bahak hingga mengeluarkan air mata melihat nasib adiknya, Aida kemudian mengungkapkan kekesalan pada orang-orang yang terlampau fanatik pada paslon atau caleg yang didukung, termasuk si tukang pijit. Menurutnya, tindakan mereka sudah melampaui batas, apalagi privasi. PT BESTPROFIT
"Ini orang-orang (in general ya) sudah berlebihan sih obsesinya di pilpres. Ada batas di mana kita harus bisa denggak memaksakan, meskipun itu apa yang kita anggap baik/benar."
"Menghargai privasi orang lain itu sebenarnya uga menghargai pilihan kita sendiri. An obssession is a way for damaged people to damage themselves more," keluh Aida.
Hingga berita ini ditulis, foto adik Aida yang diunggah @annisa_rianti telah di-retweet lebih dari empat ribu kali dan menuai 200-an komentar.
"Harus ketawa apa miris ini," komentar seorang warganet.
"Maaf aku tertawa di atas penderitaannya," tambah yang lain.
Sumber: suara.com

No comments:

Post a Comment