Friday, September 24, 2021

Corona Makin Merajalela di Singapura, Ada Apa?

 People are dwarfed against the financial skyline as they take photos of the Merlion statue along the Marina Bay area in Singapore, Tuesday, June 30, 2020. (AP Photo/Yong Teck Lim) Foto: Singapura (AP/Yong Teck Lim)

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Corona makin merajalela di Singapura. Kemarin, negara itu lagi-lagi melaporkan rekor catatan infeksi harian baru. 

PT BESTPROFIT

Mengutip data Kementerian Kesehatan (MOH), ada 1.504 kasus tambahan, Kamis (23/9/2021). Infeksi lokal mencapai 1.491, terdiri dari 1.281 kasus di komunitas dan 273 kasus di asrama migran.


Ini merupakan kenaikan tertinggi sejak Agustus 2020. Tiga hari berturut-turut, kasus harian Singapura berada di atas 1.000. BEST PROFIT


Setidaknya ada 13 klaster besar Covid-19 yang di awasi. Salah satu yang terbaru terkait taman kanak-kanak di mana total ada 12 kasus, terdiri dari staff, siswa dan pengasuh.Ini menambah total kasus aktif di negara itu menjadi 10.379. Meski kebanyakan merupakan gejala tren menunjukkan kasus yang membutuhkan rumah sakit dan pasokan oksigen terus bertambah.

Sementara itu, kenaikan kasus membuat pemerintah kewalahan. Hal ini, terlihat dari penanganan pasien positif yang melakukan karantina di rumah. BESTPROFIT

PT BESTPROFIT FUTURES
BPF

MOH menyebut masih berusaha untuk menangani pasien Covid-19 yang melakukan tes dan isolasi di rumah (isoman). Pendataan dan prosedur penanganan masih perlu dirapikan.

"Lonjakan kasus telah menyebabkan penundaan dan kami meminta kesabaran dan pengertian Anda. Kami merampingkan operasi kami dan akan menghubungi Anda sesegera mungkin, " kata MOH menanggapi pertanyaan media, dikutip dari Channel News Asia (CNA).

"Pasien pemulihan di rumah sekarang mencapai hingga 40% kasus setiap hari."

Sejak 15 September, pasien infeksi Covid yang telah divaksinasi lengkap dapat melakukan pemulihan di rumah jika memenuhi kriteria. Namun hal ini hanya berlaku bagi pasien berusia 12 hingga 69 tahun.

Sementara itu, pasien Covid yang dapat menjalani perawatan di rumah sakit adalah pasien berusia 80 tahun ke atas atau 70 tahun ke atas yang belum divaksinasi. Mereka yang memiliki komorbid juga akan dirawat di rumah sakit atau fasilitas perawatan masyarakat.

Sebelumnya, pemerintah negara itu menyebut kemungkinan akan menemukan 2.000 infeksi harian dalam beberapa pekan. Ini kata tingkat reproduksi virus (R) yang tinggi.

"Segera, kita akan mencapai 1.000 kasus baru sehari, dan dalam waktu beberapa minggu, kita mungkin akan mencapai 2.000 kasus baru sehari," kata Menteri Keuangan, Lawrence Wong.

Hal ini pun juga telah mengancam kapasitas ICU. Pemerintah sejauh ini masih akan memantau perkembangan hingga menyiapkan rencana lanjutan jika lonjakan infeksi membuat kapasitas ICU jebol.

"Satu hingga dua minggu mendatang akan sangat penting karena kami memantau lintasan infeksi dan situasi rumah sakit atau ICU kami secara keseluruhan," ujar pria yang mengepalai satuan tugas multi-kementerian Covid-19 itu.

Secara total sejak pandemi mewabah 82 ribu kasus Covid-19. Sekitar 72 ribu sembuh di negeri dengan 5 juta penduduk itu.

Sumber: Jakarta, CNBC Indonesia

No comments:

Post a Comment