Friday, February 4, 2022

Akibat Kokain Oplosan, 20 Orang Tewas di Argentina

 Polisi mengatur paket berisi obat-obatan yang disita selama penggerebekan di kota kumuh Taller Puerta 8 di provinsi Buenos Aires, Argentina pada Rabu 2 Februari 2022.

PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Sedikitnya 20 orang tewas dan 74 orang lainnya dirawat di rumah sakit, pinggiran barat laut Buenos Aires, Argentina akibat kokain oplosan. Seperti dilaporkan Al Jazeera, Kamis (3/2/2022), para pejabat mengatakan korban berjatuhan setelah mengonsumsi kokain yang dicampur dengan zat beracun, kemungkinan opioid.

Para pejabat berjanji untuk bekerja cepat untuk menentukan dengan apa kokain itu dicampur. Namun mereka memperingatkan orang-orang yang telah membeli obat itu selama 24 jam terakhir untuk membuangnya. PT BESTPROFIT


Kepada saluran televisi, Sergio Berni, kepala keamanan provinsi Buenos Aires, mengatakan bahwa otoritas Telefe berusaha menemukan zat beracun itu untuk menghilangkannya dari peredaran.

Sekitar 12 orang ditangkap setelah polisi menggerebek satu rumah di kawasan miskin Tres de Febrero, tempat kemungkinan kokain itu dijual. Paket kokain yang mirip dengan yang dijelaskan oleh keluarga korban disita. BEST PROFIT


Obat-obatan itu dibawa ke laboratorium di La Plata, ibu kota provinsi Buenos Aires, untuk dianalisis. Pihak berwenang mengeluarkan peringatan mendesak Rabu pagi setelah tiga rumah sakit terpisah melaporkan beberapa kematian dan kasus keracunan serius. Kemudian pada hari itu, delapan rumah sakit merawat pasien. BESTPROFIT


Beberapa dari pasien yang dirawat mengatakan kepada dokter bahwa mereka telah menggunakan kokain bersama-sama. Laporan awal mengatakan para korban mengalami kejang-kejang dan serangan jantung mendadak. Otoritas kesehatan mengatakan setidaknya empat korban adalah pria berusia antara 32 dan 45 tahun.

“Ada bahan utama yang menyerang sistem saraf pusat,” kata Berni.

Kantor keamanan menyatakan pada sore hari bahwa layanan darurat melaporkan pasien baru dalam "kondisi kritis" dibawa ke rumah sakit. PT BESTPROFIT FUTURES

BPF

Berni menjelaskan bahwa setiap pengedar yang membeli kokain oplosan. Beberapa melakukannya dengan zat tidak beracun seperti pati. Yang lain memasukkan halusinogen ke dalamnya, dan jika tidak ada bentuk kontrol, hal semacam ini terjadi.

Berni mengatakan bahwa pada kesempatan ini, bagaimanapun, obat itu dipotong dengan zat berbahaya sebagai bagian dari "perang antara pengedar narkoba."

Kepada Radio Mitre, Jaksa Penuntut Umum San Martin, Marcelo Lapargo, mengatakan bahwa perhatian utama pihak berwenang adalah untuk dapat berkomunikasi, sehingga mereka yang memiliki racun ini tahu bahwa mereka tidak boleh mengonsumsinya.

Penyelidik khawatir jumlah korban bisa meningkat, dengan beberapa orang yang membeli kokain tidak dapat mencapai pusat perawatan tepat waktu.

Lapargo mengatakan bahwa kasus ini benar-benar luar biasa. Dia juga mengatakan bahwa gagasan pertempuran antara pengedar narkoba adalah "dugaan" pada saat ini.

Polisi sempat bentrok dengan warga di salah satu bagian Tres de Febrero yang memprotes penangkapan pemuda setempat dalam penggerebekan narkoba.

Buenos Aires, Beritasatu.com

No comments:

Post a Comment