Thursday, February 17, 2022

Pengumuman! Puncak Gelombang Ketiga Pandemi Sudah Lewat

 Warga melakukan tes antigen/pcr di Altomed, Kelapa Gading, Jakarta, Senin (9/8/2021). Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi sekaligus Koordinator PPKM Jawa-Bali, Luhut Binsar Pandjaitan mengklaim pemerintah terus meningkatkan testing dan tracing atau pemeriksaan dan pelacakan kasus Covid-19.  Pemerintah bersama TNI, Polri dan lembaga lainnya akan terus berkoordinasi, memantau serta mengejar target tracing sebagai bentuk mitigasi terhadap penyebaran kasus Covid-19 di area Jawa dan Bali. Diketahui 9 Agustus 2021 merupakan hari terakhir PPKM level 4 setelah sebelumnya diperpanjang sejak 3 Agustus pekan lalu. Per 8 Agustus 2021, Kementerian Kesehatan melaporkan total jumlah pasien positif corona adalah 3.666.031 orang. Bertambah 26.415 orang dari hari sebelumnya, penambahan kasus positif terendah sejak 2 Agustus 2021. Sepanjang 3-8 Agustus 2021, jangka waktu perpanjangan PPKM Level 4, rata-rata pasien positif bertambah 33.872 orang per hari. Turun dibandingkan rata-rata enam hari sebelumnya yaitu 37.144 orang setiap harinya. Pantauan CNBC Indonesia di hari terakhir jalanan ibukota di kawasan Jalan Gatot Subroto sudah ramai. Pengendara roda dua maupun roda empat memadati kawasan tersebut. Mobilitas warga dalam lingkup pemukiman juga berjalan normal penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 4 ini. (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki) Foto: Pemeriksaan Covid-19 (CNBC Indonesia/ Muhammad Sabki)


PT BESTPROFIT FUTURES JAMBI - Pemerintah optimistis bahwa Indonesia kini telah memasuki periode puncak gelombang ketiga penyebaran Covid-19. Sejauh ini, data dan tren memang mengarah menuju ke sana.

Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan pad Senin (14/2/2022) menyebutkan tren penambahan kasus virus corona (Covid-19) di Jakarta mulai melewati puncak gelombang ketiga Covid-19.

"Berita positif, tren kasus di Jakarta, menunjukkan data mulai lewati puncaknya, baik kasus harian, kasus aktif, maupun rawat inap mulai turun," kata dia, dalam konferensi pers mengenai hasil Rapat Terbatas PPKM, Senin (14/2). PT BESTPROFIT



Meski demikian, lanjut dia, penambahan kasus masih terjadi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Timur, dan Jawa Barat meski masih di bawah puncak gelombang kedua (akibat varian Delta). BEST PROFIT


covidSumber: Kemenkes

Jika melihat pada data yang ada, optimisme pemerintah memang beralasan. Betul bahwa kasus Covid-19 varian omicron terus meningkat di Indonesia, sebagaimana terjadi di nyaris seluruh negara di dunia. Namun, DKI memang membentuk kurva puncak yang kini mengarah turun.

Termasuk DKI, Kemenkes mencatat ada sepuluh provinsi yang telah mencapai puncaknya. Lima provinsi di Jawa, yakni Bali, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur, dan sisanya di luar Jawa meliputi Kalimantan Tengah, Lampung, Maluku, Nusa Tenggara Barat (NTB), Papua. BESTPROFIT


Pola kurva di 10 provinsi tersebut serupa dengan grafik gelombang ketiga pandemi (varian Omicron) yang terjadi di negara-negara maju. Secara rata-rata, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat perlu 46 hari bagi virus Omicron untuk mencapai puncaknya.

Perhitungan tersebut merupakan angka median dari gelombang Omicron di tiga negara yakni Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat (AS). Jika dibandingkan dengan varian Delta yang perlu 59 hari mencapai titik puncak, Omicron memang lebih gesit alias lebih cepat menyentuh puncak.

Dari sisi jumlah kasus pun jauh lebih banyak Omicron dibandingkan dengan Delta. Jumlah mereka yang terkonfirmasi positif pada puncak kasus Omicron mencapai 4,8 kali lebih banyak jika dibandingkan dengan Delta. PT BESTPROFIT FUTURES

BPF

Meski demikian, jumlah yang harus dirawat inap tatkala gelombang Omicron menyerang ternyata hanya separuh dari varian Delta. Hal ini membuktikan bahwa Omicron memang tidak seganas Delta, sehingga tak berujung pada kolapsnya layanan kesehatan.

Dalam seminggu terakhir, menurut catatan Kemenkes, jumlah mereka yang masuk rawat inap hanya 243 orang, atau lebih kecil jika dibandingkan dengan mereka yang berhasil keluar (sebanyak 361 orang).

No comments:

Post a Comment