Tuesday, February 28, 2023

Harga Cabai di Pasar Rp 50.000 Per Kg, dari Petani Hanya Rp 22.000

 Ilustrasi petani cabai.

Rembang, Beritasatu.com – Lonjakan harga bahan pokok seperti cabai di pasaran yang menyentuh hingga Rp 50.000 per kilogram (kg) untuk jenis cabai rawit, ternyata berbeda jauh dengan harga cabai di tingkat petani.

Di Desa Ngadem dan Desa Karangsari, di Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, harga cabai di tingkat mereka saat ini masih berkisar antara Rp 22.000 per kilogram hingga Rp Rp 26.000 per kilogram.

Advertisement

Salah satu petani di Desa Ngadem, Kashuri menyampaikan harga cabai pada bulan Januari lalu sempat tinggi hingga Rp 36.000 per kilogram. Namun saat ini sudah turun. “Kalau harga di tingkat petani ini di kisaran Rp 22.000 per kg. Kalau pas kemarin bulan Januari memang sempat tembus Rp 36.000,” jelasnya.


Kashuri menduga saat ini yang mendapatkan untung besar adalah pengepul atau tengkulak. “Yang untung besar ya tengkulak atau pengepul. Dia cuman mindah-mindah barang tetapi untungnya Rp 15.000 per kilogram,” katanya.

Hal yang sama juga disampaikan petani di Desa Karangsari, Sujasri. Ia mengaku keuntungan yang didapat petani dari lonjakan harga cabai di pasaran masih tergolong kecil. “Harga di tingkat petani belum seberapa. Kalau ini (cabai) dibeli tengkulak itu Rp 26.000 per kilogram. Ya harga segitu sih gak rugi, masih untung tetapi sedikit,” sebut Sujasri.

Padahal, bagi Sujasri, saat ini sebagian besar harga-harga mengalami kenaikan. “Ya untungnya sedikit karena semua barang-barang kan naik. Seperti plastik dan pupuk, semuanya naik,” tambahnya.

Sujasri tidak mengetahui secara pasti apa yang menyebabkan harga cabai di pasaran hingga kini masih tinggi. Menurutnya, saat ini hasil panen cabai masih cukup bagus dengan jumlah yang cukup melimpah.


“Ini cabainya bagus, tidak ada yang busuk. Jadi ini bisa diambil cabainya. Harapan kalau memang ada kenaikan, harga di petani juga ikut naik. Jadi petani bisa merasakan untung yang lebih baik. Karena in ikan tenaganya juga tahu sendiri ya,” ungkapnya.

Para petani berharap, meski harga saat ini ditingkat petani sudah untung, namun mereka bisa merasakan keuntungan lebih disaat harga-harga kini tengah melonjak naik.

No comments:

Post a Comment