Thursday, September 14, 2023

Harga Saham Anjlok Tajam, BEI Pelototi 2 Emiten Ini

 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo) Foto: Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Efek Indonesia (BEI) mengawasi dengan ketat pada emiten PT Sumber Mas Konstruksi Tbk. (SMKM) dan PT Solusi Kemasan Digital Tbk. (PACK) karena mengalami penurunan harga saham secara signifikan atau UMA (Unusual Market Activity).

Mengutip keterbukaan informasi BEI, informasi terakhir mengenai PT Sumber Mas Konstruksi Tbk. (SMKM) adalah informasi tanggal 7 September 2023 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) tentang laporan bulanan registrasi pemegang efek.

Sementara, informasi terakhir mengenai PT Solusi Kemasan Digital Tbk. (PACK) adalah informasi tanggal 8 September 2023 yang dipublikasikan melalui website PT Bursa Efek Indonesia (Bursa) tentang Penjelasan Atas Volatilitas Transaksi.

"Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang- undangan di bidang pasar modal," kata manajemen BEI, Kamis (14/9).

Sebagai informasi, sebelumnya BEI telah mengumumkan suspensi perdagangan terhadap saham SMKM di pasar reguler dan tunai pada periode 21 Juni hingga 14 Juli 2023. Suspensi di pada tanggal 13 Juni 2023 dalam rangka Cooling Down. Lalu beberapa kali juga terjadi UMA (Unusual Market Activity) pada tanggal 28 Februari 2023 dan 6 Juni 2023.

Suspensi juga dilakukan pada SMKM tanggal 24 hingga 31 Oktober 2022, 11 Oktober 2022, dan 30 September 2022 atas perdagangan saham SMKM.

Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas saham SMKM tersebut, perlu kami sampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.

Oleh karena itu para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban emiten atas permintaan konfirmasi bursa, mencermati kinerja emiten dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana corporate action emiten apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS, serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul dikemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi.

Sebagai informasi, selama sepekan terakhir harga saham SMKM mengalami anjlok hingga 18,99% sementara PACK anjlok 11,11%. Dalam 6 bulan saham SMKM tercatat ambles 91,85%, sementara saham PACK ambruk 64% dari rekor harga tertinggi yang dicatatkan awal Juli lalu.

No comments:

Post a Comment