Friday, November 29, 2024

Bikin Sayembara Rp 8 Miliar, Segini Harta Kekayaan Maruarar Sirait

 

Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait di Rumah Susun Sewa (Rusunawa), Pasar Rumput, Jakarta, Kamis (28/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Foto: Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Maruarar Sirait di Rumah Susun Sewa (Rusunawa), Pasar Rumput, Jakarta, Kamis (28/11/2024). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait menggelar sayembara berhadiah Rp8 miliar bagi yang berhasil menemukan buronan kasus korupsi, Harun Masiku.

Sayembara itu beredar viral di media sosial X. "Harun Masiku itu siapa sih kok bertahun-tahun nggak bisa ditangkap?" ucap Maruarar seperti dalam video yang viral tersebut.

Dia pun menjanjikan Rp 8 miliar bagi siapa pun yang bisa menangkap Harun Masiku. Maruarar mengaku heran lantaran Harun Masiku sampai saat ini masih jadi buron.

Sebagai informasi, Maruarar tercatat sebagai anggota DPR periode 2014-2019. Dia juga tercatat pernah menjabat sebagai ketua Taruna Merah Putih, organisasi sayap PDI Perjuangan.

Dia kemudian keluar dari PDIP dan beralih mendukung Prabowo Subianto yang diusung Partai Gerindra pada Pilpres 2024. 

Saat menjadi anggota DPR, Ara melaporkan harta kekayaan setelah dikurangi utang, senilai Rp 85,8 miliar. Ara tercatat memiliki utang sebesar Rp 33,79 miliar.

Harta Ara kebanyakan dalam bentuk tanah dan bangunan sebesar Rp 74,48 miliar. Aset properti yang dia miliki tersebar di Jakarta, Jawa Barat, Banten, dan Sumatra Utara.

Mengutip LHKPN tersebut, Ara memiliki harta berupa alat transportasi dan mesin senilai Rp 1,15 miliar yang terdiri dari mobil Fotton Ambulance (2012) seharga Rp 94,5 juta, Toyota Alphard (2017) Rp 713,77 juta, dan Toyota Fortuner (2017) Rp 344 juta. Seluruh kendaraan tersebut dia dapat dari hasil sendiri.

Ara juga melaporkan harta bergerak lainnya Rp 7,42 miliar, surat berharga Rp 11,08 miliar, serta kas dan setara kas Rp 19,95 miliar.


Thursday, November 28, 2024

7 Orang Terkaya Israel, Mesin Uangnya Populer di Indonesia

 

Bendera Israel. (Freepik)
Foto: Bendera Israel. (Freepik)

Jakarta, CNBC Indonesia - Ada tujuh orang terkaya di Israel yang hartanya tidak berkurang sedikit pun. Walaupun kita tahu, saat ini negara tersebut terus melancarkan serangan ke warga Palestina di Gaza, bahkan sekarang mencapai Lebanon.



Catatan The Real-Time Billionaires List Forbes menunjukkan posisi 'Top 7' orang terkaya di negara tidak mengalami banyak perubahan.

Total kekayaannya saat digabung mencapai US$ 79,3 miliar atau setara Rp 1.257 triliun.

Nama-nama orang terkaya itu adalah Eyal Ofer senilai US$ 19,9 miliar, Idan Ofer US$ 13,9 miliar, Dmitri Bukhman US$ 6,9 miliar, Igor Bukhman US$ 6,9 miliar, dan Yuri Milner US$ 6,8 miliar.

1. Eyal Ofer
Eyal Ofer adalah orang terkaya nomor satu di Israel. Ia menduduki peringkat ke-77 di dunia.

Pria berusia 74 tahun ini memiliki bisnis yang bergerak di bidang real estate, pelayaran, teknologi, perbankan, energi, dan sektor investasi lainnya.

Eyal adalah bos perusahaan berbasis di Monaco, beranama Ofer Global. Ia merupakan anak dari raja pelayaran Sammy Ofer dan memperoleh aset bapaknya itu atas hasil bagi dua dengan saudaranya Idan Ofer, yang juga miliarder Israel.

Portofolio real estatenya mencakup lebih dari 120 properti di seluruh dunia dan mencakup 15 Central Park West, 1250 Broadway, dan 50 United Nations Plaza di Manhattan. Aset Eyal lainnya termasuk VC tech fund O.G. Venture Partners, O.G. Energy dan saham di perusahaan publik Mizrahi Tefahot Bank dan Royal Caribbean Cruises.

2. Idan Ofer
Saudara Eyal Ofer ini mengoperasikan lebih dari 210 kapal bulk, kapal kontainer, kapal tanker minyak mentah di bawah bendera perusahaan Eastern Pacific Shipping. Dia juga merupakan pemilik 51% saham Israel Corp.

Idan juga memiliki 32% saham di tim sepak bola Spanyol Atletico de Madrid, serta 85% saham di klub bola Portugal FC Famalicao.

3. Dmitri Bukhman
Dmitri dan Igor Bukhman adalah dua saudara yang menjadi pemilik dari perusahaan pengembang game online, Playrix. Produk game online terkenalnya di antaranya adalah Homescapes, Fishdom, dan Township.

Dmitri dan Igor lahir dan tumbuh besar di Rusia. Keduanya telah memasarkan game online-nya sejak duduk di kelas SMA. Ia pun telah memindahkan kantor Playrix dari Rusia ke Israel pada 2022 beserta 1.500 karyawan asal Rusia.

Playrix kini menghasilkan perkiraan pendapatan tahunan lebih dari US$ 2,5 miliar. Bukhman bersaudara mengakuisisi saham di pengembang video dan game jejaring sosial Nexters Global.

4. Igor Bukhman
Kisah Igor tak ada beda dengan Dmitri. Keduanya pemilik perusahaan yang sama, sehingga harta kekayaannya yang dicatat Forbes pun juga sama, yakni masing-masing sebesar US$ 6,9 miliar.

5. Teddy Sagi
Teddy Sagi mendirikan pengembang perangkat lunak perjudian Playtech pada tahun 1999. Perusahaan ini memiliki pendapatan lebih dari US$ 1 miliar dan diperdagangkan di bursa saham London.

Dia telah membawa 4 perusahaan ke publik di AIM London: Playtech, Market Tech, pemroses pembayaran online SafeCharge, dan perusahaan keamanan siber Kape.

6. Stef Wertheimer
Konglomerat industri Israel Stef Wertheimer menjual dua perusahaan pada tahun 2013 dan 2014. Dia diketahui menjual perusahaan pemotongan logamnya ISCAR ke Berkshire Hathaway dalam 2 tahap: 80% seharga $4 miliar pada tahun 2006, dan sisanya seharga $2,05 miliar pada tahun 2013.

Dia juga mendirikan perusahaan pembuat pisau mesin jet Blades Technology dan menjual 51% sahamnya pada tahun 2014 kepada pembuat mesin jet Pratt & Whitney dengan jumlah yang tidak diungkapkan.

7. Yuri Milner
Yuri Milner merupakan seorang kelahiran Rusia. Ia adalah investor teknologi pendukung pertama Facebook dan Twitter melalui dana ventura miliknya, DST Global.

Pria yang telah melepas kewarganegaraan Rusia pada 2022 silam ini pun kini telah menjual sahamnya di dua perusahaan digital tersebut dan kemudian berinvestasi di Spotify serta Airbnb.

Miliarder ini juga memperbesar porsi sahamnya pada perusahaan teknologi asal China, termasuk Alibaba dan JD.Com, serta pembuat ponsel Xiaomi.

Nah, itu dia daftar orang terkaya Israel yang hartanya tak berkurang meski sedang perang di Gaza. Ada yang memiliki mesin kekayaan dari produk yang populer di Indonesia.

Tuesday, November 26, 2024

Harga Bitcoin Merosot, Investor Pindahkan Dana ke Ethereum

 

Ilustrasi Ethereum (Photo by Executium on Unsplash)
Foto: Ilustrasi Ethereum (Photo by Executium on Unsplash)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar kripto cenderung melemah hari ini (26/11/2024). Pada saat bersamaan, investor cenderung melirik Ethereum (ETH) untuk sementara waktu pasca peralihan dana dari Bitcoin (BTC).

Merujuk dari CoinMarketCap pada Selasa (26/11/2024) pukul 07:49 WIB, pasar kripto mengalami pelemahan. Bitcoin turun 3,8% ke US$94.279,29 sementara secara mingguan masih berada di zona positif 3,73%.

Ethereum terapresiasi 2,69% dalam 24 jam terakhir dan dalam sepekan menguat 8,71%.

Solana tersungkur 5,62% secara harian dan dalam turun 1,32%.

Begitu pula Dogecoin tergelincir 4,81% dalam 24 jam terakhir sedangkan dalam tujuh hari terakhir menguat 9,31%.

CoinDesk Market Index (CMI) yang merupakan indeks untuk mengukur kinerja tertimbang kapitalisasi pasar dari pasar aset digital turun 3,25% ke angka 3.534,34. Open interest terdepresiasi 1,1% di angka US$118,19 miliar.

Sedangkan fear & greed index yang dilansir dari coinmarketcap.com menunjukkan angka 83 yang menunjukkan bahwa pasar berada di fase extreme greed dengan kondisi ekonomi dan industri kripto saat ini.

Dilansir dari coindesk.com, performa yang lebih baik terjadi ketika para investor mulai mengalihkan kapital ke cryptocurrency yang lebih kecil dan lebih berisiko pada akhir pekan setelah terhentinya lonjakan hampir vertikal bitcoin sejak kemenangan pemilihan Donald Trump. Rasio ETH/BTC, yang mengukur kekuatan ether dibandingkan dengan bitcoin, jatuh hingga serendah 0,0318 pada hari Kamis, pembacaan terlemahnya sejak Maret 2021, namun rasio ini telah meningkat 15% sejak saat itu menjadi 0,3660.

"Pasar tampaknya mengharapkan BTC untuk bergerak datar hingga Desember seiring perhatian beralih ke ETH dalam jangka pendek," kata QCP, hedge fund aset digital, dalam sebuah catatan pada Senin pekan ini.

Di pasar opsi, pembalikan risiko ETH sangat condong ke opsi call di bagian depan, sementara opsi call BTC tampaknya lebih diminati hanya setelah akhir Desember 2024, tambah QCP. Posisi ini menunjukkan bahwa para trader memperkirakan ether akan berkinerja baik dalam jangka pendek, sementara bitcoin mungkin mulai bergerak lebih cepat tahun depan. Pembalikan risiko adalah strategi yang melibatkan pembelian simultan dari opsi call (taruhan bullish) dan opsi put (taruhan bearish) untuk profil risiko-imbalan tertentu.

"Kami melihat adanya rotasi dari BTC ke ETH yang berasal dari hedge fund dan family office yang berbasis di crypto," kata Joshua Lim dari Arbelos Markets dalam sebuah pesan di Telegram.

ETFs spot ETH yang terdaftar di AS mencatatkan aliran masuk bersih pertama mereka pada hari Jumat, dipimpin oleh alokasi US$99 juta ke produk ETHA dari BlackRock, setelah enam hari berturut-turut mengalami aliran keluar, menurut data yang dikompilasi oleh Farside Investors. Pemegang ETHA termasuk "nama-nama terbesar dalam dunia keuangan," termasuk hedge fund senilai US$80 miliar, Millenium, kata firma analitik Kaiko dalam laporan pada hari Senin.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Monday, November 25, 2024

Saham INPC Terbang 276%, Ini Gurita Bisnis Tommy Winata

 

Tomy Winata (CNN Indonesia/Safir Makki)
Foto: Tomy Winata (CNN Indonesia/Safir Makki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Saham emiten perbankan yang dikendalikan oleh Tomy Winata dan Sugianto Kusuma (Aguan), Bank Artha Graha Internasional (INPC), terbang hingga 276,12% dalam tiga bulan terakhir. Saham ini tercatat selalu ditutup menguat dalam empat hari perdagangan terakhir.

Dalam sepekan saja, saham INPC tercatat melonjak hingga 106,56% dan menyentuh batas auto rejection atas (ARA) dalam dua hari perdagangan pekan lalu.

Lonjakan signifikan saham INPC sejatinya sudah masuk dalam pemantauan bursa, yang mana pada tanggal 22 Oktober lalu saham ini resmi masuk dalam radar bursa karena mengalami peningkatan harga saham PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. (INPC) di luar kebiasaan atau unusual market activity (UMA).


Tak lama setelah pengumuman UMA, saham INPC akhirnya disuspensi pada perdagangan Jumat, 25 Oktober 2025 dan langsung dibuka sehari setelahnya atau mulai diperdagangkan kembali pada Senin, 28 Oktober. Namun, antusiasme investor tampaknya masih tinggi dan belum sepenuhnya mencerna seluruh informasi yang tersedia, sehingga pihak Bursa kembali memutuskan untuk mensuspensi saham INPC untuk kedua kalinya dalam waktu berdekatan.

Saham INPC kembali disuspensi sejak perdagngan Rabu, 30 Oktober dan kembali dibuka pada perdagangan Jumat, 8 November. Artinya saham ini disuspensi dalam tujuh hari perdagangan.

Pasca suspensi kedua, saham INPC sempat turun 22% ke Rp 122 per saham, namun berbalik arah pekan lalu dan melonjak hingga 106% dalam sepekan menjadi Rp 252 per saham.

Gurita Bisnis Tomy Winata

Pemilik INPC merupakan salah satu konglomerat terkaya di Indonesia yaitu Tomy Winata.

Disebutkan dalam berbagai sumber, Tomy Winata merupakan seorang yatim-piatu yang hidupnya dulu serba kekurangan. Ia memulai bisnisnya benar-benar dari nol. Pada tahun 1972, Ia mulai merintis bisnisnya dengan mengerjakan proyek dari angkatan militer. Pada saat itu, ia dipercaya oleh pihak militer untuk membangun kantor koramil di kawasan Singkawang.

Setelah projek tersebut, hubungan bisnisnya dengan pihak militer pun terus berjalan, terutama dengan sejumlah perwira menengah hingga perwira tinggi. Bisnisnya kian menggeliat usai dirinya membangun perusahaan kongsi bersama dengan Sugianto Kusuma atau Aguan dalam membentuk grup Artha Graha atau Artha Graha Network.

Seperti diketahui diketahui, cakupan bisnis sang Aguan meluas ke berbagai industri dan sektor di seluruh Indonesia. Mulai dari sektor properti, keuangan, Agro industri dan perhotelan yang menjadi 4 pilar utama bisnisnya. Selain 4 bisnis inti tersebut, AG Network juga melakukan diversifikasi ke bidang usaha lain termasuk pertambangan, media, hiburan, ritel, IT & telekomunikasi, dan lain-lain.

Tomy Winata juga merupakan sosok di balik pemilik kawasan perkantoran SCBD yang dikelola oleh PT Danayasa Arthatama yang dikembangkan sejak tahun 1987 silam. Saat ini dia menjabat sebagai Komisaris bersama dengan Sugianto Kusuma sebagai Komisaris Utama.

Sebelumnya, perusahaan tersebut sempat melantai di bursa. Danayasa Arthatama pertama kali menggelar initial public offering (IPO) pada 2002 dengan mengeluarkan 100 juta lembar saham. Saat itu, Tomy Winata menempati posisi sebagai Presiden komisaris PT Danayasa Arthatama.

Namun, pada April 2020 lalu Danayasa Arthatama dinyatakan resmi hengkang dari lantai bursa setelah otoritas bursa merestui voluntary delisting perusahaan.

Selain itu, Tomy Winata juga memiliki PT Jakarta International Hotels & Development Tbk. (JIHD) PT Jakarta International Hotels and Development Tbk. (JIHD) yang didirikan pada November 1969 dan mulai beroperasi pada bulan Maret 1974 dengan pembukaan Hotel Borobudur.

JIHD diketahui pertama kali melantai di bursa pada 1984, dan menjadi salah satu dari 24 perusahaan pertama yang terdaftar di Indonesia. Mengutip laporan porsi kepemilikan saham JIHD periode Juni 2023, Tomy Winata duduk sebagai salah satu pemegang saham mayoritas dengan menggenggam kepemilikan sebanyak 306,24 juta saham atau 13,15% dari total saham beredar.

Selanjutnya, Bank Artha Graha Internasional Tbk. (INPC) Tak hanya di sektor properti, Tomy Winata juga terjun ke bisnis sektor keuangan melalui PT Bank Artha Graha Internasional Tbk. (INPC).

Sebagai informasi, Bank Artha Graha pertama kali berdiri pada 1973 dengan nama PT Inter-Pacific Financial Coorporation. Perusahaan ini kemudian melakukan merger dengan PT Bank Artha Graha pada 14 April 2005.

Namun, status kepemilkan Tomy Winata di INPC merupakan kepemilikan tidak langsung usai sejumlah perusahaan miliknya menggenggam porsi kepemilikan saham di bank ini.